Ibrahim
Rusli pada Rabu
12 Januari 2011 akhirnya berhasil menjadi manusia pertama yang menaklukkan
Perairan Ambalat sebuah selat yang menghubungkan antara P Sebatik Indonesia
dengan Tawau Sabah Malaysia setelah merenangi perairan tersebut sejauh 10 km
selama 4 jam. Keberhasilannya tersebut sekaligus mencatatkan namanya sebagai perenang pertama di dunia yang berhasil melintasi selat Ambalat karena sebelumnya belum pernah ada yang berhasil.
Keberhasilan Ibrahim Rusli berenang melintasi Selat Ambalat antara P Sebatik Indonesia dan Tawau Malaysia baru dapat ia raih di usaha kedua kalinya, karena sebelumnya setahun yang lalu ia gagal memenuhi target tersebut. Kegagalan tersebut dikarenakan perencanaan awal sebelum melakoni sensasi tersebut belum matang seperti kuatnya arus yang membuatnya harus tergeser dari arah cukup jauh, Suhu yang membuatnya saat itu kedinginan dan hampir membeku, serangan ubur-ubur yang cukup banyak disini dan belum adanya organisasi pencipta alam yang mendukung petualangan beliau saat itu. Setelah mematangkan semua kekurangan yang lalu itu beliau menguji untuk kedua kalinya dengan berpakaian renang all Body dan alhamdulillah ia berhasil.
Keberhasilan Ibrahim Rusli berenang melintasi Selat Ambalat antara P Sebatik Indonesia dan Tawau Malaysia baru dapat ia raih di usaha kedua kalinya, karena sebelumnya setahun yang lalu ia gagal memenuhi target tersebut. Kegagalan tersebut dikarenakan perencanaan awal sebelum melakoni sensasi tersebut belum matang seperti kuatnya arus yang membuatnya harus tergeser dari arah cukup jauh, Suhu yang membuatnya saat itu kedinginan dan hampir membeku, serangan ubur-ubur yang cukup banyak disini dan belum adanya organisasi pencipta alam yang mendukung petualangan beliau saat itu. Setelah mematangkan semua kekurangan yang lalu itu beliau menguji untuk kedua kalinya dengan berpakaian renang all Body dan alhamdulillah ia berhasil.
Dengan misi renang mempererat persahabatan Indonesia
Malaysia, Ibrahim yang akrab disapa AIM
didukung Yayasan Garuda Nusantara yang
dipimpin oleh seorang Pengamat
Lingkungan dan artis popular Indonesia
Uly Sigar Rusady yang selalu mendampingi selama misi dan memberikan
dukungan moral dan Grup Renang Julung-julung.
Selama renang Aim dikawal dua
boat milik Syahbandar dan milik Marinir sebatik serta boat yang membawa tim
Julung-Julung, setibanya disana yaitu
daerah Pasar Sabindo Tawau disambut meriah oleh warga Indonesia dan Malaysia
serta sebagai turut memeriahkan misi tersebut speedboad Marine Malaysia
mengawalnya ketika melewati garis perbatasan dan di daratan di sambut oleh Tim
Medis Malaysia serta Kepala KJRI Widoretno Rahendra Jaya dan staf Majelis
Perbandaran Tawau (MPT).
Kegembiraan terlihat di wajah Ibrahim meski masih dalam keadaan lesu karena dapat mentuntaskan misi menyeberangi selat Ambalat, hal ini nampak saat ini mendarat di pantai pasar Sabindo Tawau, hal ini pun terlihat diraut wajah para warga yang menanti di pantai maklum dikawasan ini banyak Warga Indonesia baik yang tinggal maupun bekerja sembari bertepuk tangan dan berteriak hore. LaDollaH warga yang turut dala penyambutan tersebut berkata, " Jarang - jarang kita disini dapat menengok hal sebesar ini satu lakonan sejaraah yang besar, apalagi dilakukan oleh orang Indonesia ".
Kegembiraan terlihat di wajah Ibrahim meski masih dalam keadaan lesu karena dapat mentuntaskan misi menyeberangi selat Ambalat, hal ini nampak saat ini mendarat di pantai pasar Sabindo Tawau, hal ini pun terlihat diraut wajah para warga yang menanti di pantai maklum dikawasan ini banyak Warga Indonesia baik yang tinggal maupun bekerja sembari bertepuk tangan dan berteriak hore. LaDollaH warga yang turut dala penyambutan tersebut berkata, " Jarang - jarang kita disini dapat menengok hal sebesar ini satu lakonan sejaraah yang besar, apalagi dilakukan oleh orang Indonesia ".
Renang dimulai dari Pos Marinir sungai Pancang
Sebatik pukul 06.30 dan tiba di Sabindo Tawau 10.24 perjalanan ini terasa tidak
mudah bagi AIM karena arus dan angin yang kuat serta banyak Ubur-ubur yang
berseliweran sepanjang perjalanan yang dilaluinya, namun dengan menggunakan
Baju Renang dan berenang dengan Gaya Dada yang dilakukan dengan rileks selama
renang akhirnya jarak yang ditempuhnya dapat terselesaikan. Keberhasilan ini sekaligus membayar janji
AIM atas kegagalan sebelumnya pada 23
Agustus 2010 karena saat itu kondisi Arus yang kuat hingga ia tersesar sejauh
beberapa meter dari garis normal serta tersengat dua kali oleh Ubur-ubur yang
membuatnya gatal karena tidak menggunakan pakaian pelindung, semuanya ini
disebabkan kurangnya kesiapan akan
pengenalan medan sebelumnya.
Adventure
lokal dari Tarakan ini selain dapat mentuntaskan misi ini, sebelumnya iapun berhasil menaklukkan Gunung Kinabalu Juli 2006,
Menyeberangi Sungai Kayan Bulungan dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas sejauh
10 km dan Tanjung Palas ke Salim batu 12 km. Kesenangan beliau tersebut telah ia lakoni sejak masih berada di bangku kuliah dengan mengikut kelompok pencinta alam dan setelah kerja di PNS ia lakukan saat ada masa kosong atau libur.
by.BakriSupian
Anak Tidung anak Bajau main di Laut,
Hidup di laut bukan
sekedar aktifitas tapi Adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar