NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, S
e l a
s a, 0
8 A g
u s t
u s 2 0 2 3
Universitas Padjadjaran meresmikan kebun seluas 7 hektare di bilangan Dago, Bandung sebagai pusat budidaya lebah yang dinamai Bandung Bee Sanctuary (BBS). |
Rektor Universitas Padjadjaran (UNPAD) Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., meresmikan pusat budidaya dan edukasi
lebah yang berlokasi di komplek Pusat Psikologi Unpad, Jalan Ir. H. Djuanda,
Bandung, Jumat (10/01/2020). Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup
Indonesia, diresmikan Bandung Bee Sanctuary (BBS) sebagai pusat budidaya dan edukasi lebah
berbasis teknologi yang pertama di
Bandung, peresmian BBS tersebut
ditandai dengan penandatanganan stup lebah dan penanaman bibit pohon dilokasi oleh Rektor Unpad.
BBS merupakan salah satu Program Riset Hilirisasi Produk
Unggulan (RHPU) Universitas Padjadjaran yang mulai dirancang pada bulan Juli
2019, Program ini selain bertujuan sebagai sumber potensi pengembangan budidaya
lebah, dan menghubungkan bagaimana riset Unpad mampu memberikan dampak langsung
dalam kegiatan sosial kepada masyarakat dan para stakeholders untuk membuka
peluang kolaborasi dalam perluasan dampak positif. BBS berdiri diatas lahan
seluas 7 hektar dalam komplek Pusat Psikologi Unpad.
Dalam sambutannya Rektor menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan dukungannya
atas inisiasi BBS yang menurutnya BBS
adalah contoh socio-teknopreneurship yang baik. “ Munculnya
kreativitas perlu diwujudkan dengan kolaborasi dan tekad kuat, dan saya
mengucapkan selamat kepada para dosen dan peneliti kita, yang telah bergerak
mencari kolaborator tidak hanya pada bidangnya, tetapi pada bidang lain yang
mampu mewujudkan kreativitas tanpa batas, juga bagi mahasiswa yang ingin
menunjukkan eksistensi dan peranannya dalam kolaborasi ini ”, Ungkap
SiGaluH Prof. Rina Indiastuti.
Bandung Bee Sanctuary
(BBS) yang telah diresmikan Universitas Padjadjaran berupa
kebun seluas 7 hektare di bilangan Dago, Bandung sebagai pusat budidaya
lebah dan menjadi
'laboratorium' pembelajaran
lintas ilmu bagi para civitas akademika Unpad.
Tak terkecuali di bidang Internet of Things (IoT). Pasalnya, setiap stub
atau kandang lebah yang terdapat di kebun tersebut dilengkapi oleh teknologi
sensor yang dapat menangkap sejumlah data termasuk aktivitas lebah dalam sarang
kandang tersebut.
Salah satu pengembang teknologi sensor, Rois mengatakan,
sensor tersebut juga dapat menangkap berbagai data, mulai dari cuaca,
temperatur hingga kelembaban dan data untuk mengatahui waktu panen madu pun
dapat diperoleh yang baik. " Dari alat ini kita bisa tau dari berat apakah
koloni lebah masih sama, madunya sudah diproduksi atau belum, kapan waktu
panen. Kita juga bisa tahu suhu hingga curah hujan ",
Ungkap SiDin Rois dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Lebih jauh, sensor ini juga dapat dimanfaatkan untuk
mengindikasikan tingkat kesehatan lingkungan area yang bersangkutan yang
terukur dari jumlah lebah yang ada.
" Sensor ini berbasis bio
sciencing, bisa keliatan apakah lingkungan kita sehat atau enggak. Semakin betah lebah di situ, semakin
lingkungan bagus. Kalau lebah kabur
berarti ada masalah disitu, terlihat dari beratnya (berat stub-nya) ",
Papar Rois Laji. Keistimewa dari
sensor tersebut sebenarnya tidak terletak pada teknologinya, melainkan dari
bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan.
Rektor berharap agar tehnologi BBS mampu dieksplor oleh masyarakat luas, dilestarikan,
ditingkatkan dan direkognisi berbagai
stakeholder dari Jawa Barat, nasional bahkan internasional. Ini sejalan dengan
komitmen Unpad sebagai institusi pendidikan yang membangun sumber daya manusia
berkualitas, juga terus melakukan pengabdian pada masyarakat. Rektor juga berpesan untuk terus menumbuhkan
kreativitas, memunculkan tantangan baru, dengan dukungan kolaborasi serta tekad
belajar sepanjang hayat, maka kreativitas tanpa batas akan memiliki saluran
yang positif.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Dr. Dwi Purnomo, STP., MT., dalam sambutannya, memperkenalkan teknologi berbasis IoT (Internet of Things) pada BBS untuk budidaya lebah, yang saat ini dalam proses pengembangan hingga siap pakai oleh para peternak lebah. Diharapkan BBS menjadi tempat pertumbuhan dan pengembangan kapasitas dan kualitas wirausaha masyarakat dengan memerhatikan aspek kelestarian lingkungan. (Dr.KKP.Unpad.10/01/2020)
Gbr1 Rektor UnPad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., meninjau
lokasi budidaya lebah milik Unpad di Bandung,
Jalan Ir. H. Djuanda Nomor 438-B, Bandung, Jumat (10/01/2020).
Lebah
penghasil madu sangat berkhasiat macoo.
UNPAD
Resmikan pusat pengembangan lebah BBS di Dago.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar