NusanTaRa.Com
Gula Merah di jilat si Riatnah,
Gerakan pembangunan untuk mengentaskan masyarakat kumuh.
Gula merah, Gula Aren atau Gula Jawa, merupakan Pemanis yang terbuat dari air Nira pohon Aren (Arenga pinnata), Kelapa (Cocos nucifera L), Lontara (Borassini flabellifera) dan Nipa (Nypa fruticans) berbentuk padat seperti segi empat, bundar atau lonjong atau serbuk, rasanya manis dan berwarna merah atau Coklat. Komoditas ini banyak diproduksi di daerah Asia Tenggara, Asia Selatan dan Papua New Genea yang juga memiliki populasi pohon sebagai sumber tersebut cukup banyak dan diproduksi secara tradisionil atau industri rumah tangga. Air Nira sebagai sumber gula aren Terbanyak diambil disadap dari pangkkal bunga jantan yang terlebih dahulu di pukul-pukul kemudian di sayat hingga keluar air nira tersebut, kemudian air nira ini dimasak ditungku hingga mengental kemudian dicetak jadi gula aren.
Indonesia termasuk negara penghasil Gula merah yang cukup besar dengan pusat produksi yang cukup besar seperti Banyumas, Purworejo dan Purbalingga di Jateng, Lebak Banten, Sukabumi Jabar, Enrekang Sulsel, Tomohon Sulut dan lainnya, bahkan salah satu sentra penghasil gula Lebak Banten tercatat sebagai penghasil Gula Merah (Aren) terbesar di dunia. " Saya kira Lebak hingga kini sebagai penghasil gula aren terbesar di
dunia dan mengalahkan Thailand, Malaysia dan Vietnam. Kita bangga
beberapa daerah di Tanah Air melakukan studi banding gula aren ke
Lebak ", Ujar KaSi Program Mesin dan Kimia Dinas Perindustrian
dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Sapei(19/8/2016).
Gula Aren Kabupaten Lebak memiliki kelebihan selain rasanya manis yang dapat digunakan sebagai bahan dasar berbagai penganan, ketika disimpan dapat
bertahan lama dan dapat digunakan sebagai penyembuh beberapa jenis penyakit, juga beraroma serta kadar gulanya relatif kecil sehingga relatip lebih baik buat penderita diabetes. Gula Aren Lebak telah memiliki sertifikat
internasional, sehingga mampu menembus pasar dunia. Permintaan gula aren untuk pasar domestik dan mancanegara hingga kini
cenderung tinggi, keberadaannya sebagai salah satu bahan pangan organik yang tidak mengandung bahan Kimia membuatnya sangat digemari masyarakat.
Produksi gula aren Lebak, sebagian besar dari hasil produksi kerajinan masyarakat di
Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini masuk produksi terbesar di dunia saat ini mencapai ribuan ton per bulan. Produksi gula aren di Kabupaten Lebak pada 2015 tercatat
8.722.500 kilogram (Kg) dengan nilai Rp 96 miliar yang terdiri lebih
dari 5.815 unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 11.507 orang. Sementara itu, seorang perajin gula aren dari Sobang Kabupaten Lebak,
Anwar mengaku, dirinya mengekspor gula aren ke Belanda sekitar 20 ton
setiap bulan, dia memasok ke negara lain karena sudah memiliki
sertifikat pangan organik internasional, sehingga mendapat kepercayaan
dari konsumen dunia.
Hingga kini pemerintah daerah terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan untuk memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan sumber devisa negara diantaranya usaha kerajinan gula aren baik jenis cetak dan halus. Kebanyakan perajin gula aren tersebut tersebar di Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cigemblong, Bayah, Cihara, Cibeber, dan Muncang.
Permintaan gula aren untuk pasar domestik dan mancanegara hingga kini cenderung tinggi karena semakin bertambahnya menu makanan yang disenangi berbahan dasar Gula Aren termasuk di mancanegara, serta termasuk kategori makanan organik tanpa menggunakan zat kimia. Para konsumen gula aren banyak menggunakannya untuk pencampur makanan dan pemanis. " Kami yakin perajin gula aren di Lebak menjadi andalan ekonomi masyarakat, juga menyerap lapangan pekerjaan " tambahnya. Pengembangan Industri Gula Aren oleh pemerintah pertama kali di lakukan di Indonesia di Tomohon Sulawesi Utara, dengan peresmian pabrik gula Aren kristal Masarang oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono Januari 2007 dengan pelepasan produksi pertama ke Belanda sebesar 12,5 ton.
Hingga kini pemerintah daerah terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan untuk memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan sumber devisa negara diantaranya usaha kerajinan gula aren baik jenis cetak dan halus. Kebanyakan perajin gula aren tersebut tersebar di Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cigemblong, Bayah, Cihara, Cibeber, dan Muncang.
Permintaan gula aren untuk pasar domestik dan mancanegara hingga kini cenderung tinggi karena semakin bertambahnya menu makanan yang disenangi berbahan dasar Gula Aren termasuk di mancanegara, serta termasuk kategori makanan organik tanpa menggunakan zat kimia. Para konsumen gula aren banyak menggunakannya untuk pencampur makanan dan pemanis. " Kami yakin perajin gula aren di Lebak menjadi andalan ekonomi masyarakat, juga menyerap lapangan pekerjaan " tambahnya. Pengembangan Industri Gula Aren oleh pemerintah pertama kali di lakukan di Indonesia di Tomohon Sulawesi Utara, dengan peresmian pabrik gula Aren kristal Masarang oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono Januari 2007 dengan pelepasan produksi pertama ke Belanda sebesar 12,5 ton.
Produksi gula aren jenis semut kini sudah dipasarkan di sejumlah hotel berbintang di Provinsi Banten, DKI Jakarta Bandung dan Bali, selain itu gula cetak banyak dipasok ke beberapa negara di Eropa, seperti Belanda, Italia, China dan Inggris. " Kami berharap kedepan produksi gula aren Lebak bisa memasok ke semua negara di dunia " tambahnya, melihat banyak negara yang telah mengenal produk ini ditambah usaha promosi dan pengenalan lainnya. Sementara
itu, Anwar, seorang perajin gula aren warga Sobang Kabupaten Lebak
mengatakan dirinya setiap bulan mengekspor gula aren ke Belanda sekitar
20 ton dengan menggunakan angkutan dua kontainer.
Masyarakat Belanda sangat menyukai gula aren Kabupaten Lebak sebagai bahan pemanis minuman maupun aneka jenis makanan. Bahkan, gula aren bisa dicampur pemanis makanan roti. " Kami menjamin gula aren ini alami dan menyehatkan karena tidak terdapat bahan kimia " ujar Anwar.
byBambanGBiunGMasyarakat Belanda sangat menyukai gula aren Kabupaten Lebak sebagai bahan pemanis minuman maupun aneka jenis makanan. Bahkan, gula aren bisa dicampur pemanis makanan roti. " Kami menjamin gula aren ini alami dan menyehatkan karena tidak terdapat bahan kimia " ujar Anwar.
Gula Merah di jilat si Riatnah,
Gerakan pembangunan untuk mengentaskan masyarakat kumuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar