Ikan kerapu di Indonesia diantaranya ada yang merupakan ikan Ekonomis penting yang berarti mempunyai harga jual yang baik dan sangat diminati dalam pasaran. Ikan kerapu yang ada di Indonesia ada 7 genus yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Chephalopholis, Epinephelus, Plectropomus, Variola dan Chromileptes, dari genus tersebut yang termasuk ekonomis dalam pemasaran diantaranya Kerapu Bebek/Polkadot Grouper atau Kerapu Nopoleon Cheilinus undulatus, Kerapu Sunuk/Coral Trout (Genus Plectropomus), Kerapu Lumpur/Estuary Grouper dan Kerapu Macan/Carpet Cod (Genus Epinephelus). Namun Ikan Kerapu yang banyak dibudidayakan saat ini ialah Kerapu Sunuk dan Kerapu Merah (Genus Plectropomus) dan Kerapu Lumpur (Epinephelus suillus) karena jenis ini mudah perawatannya, cepat pertumbuhannya dan mudah diperoleh bibitnya baik dari penangkapan dari alam atau dari pemijahan dalam Bak (tehnologi pemijahannya cukup
memasyarakat).
Perairan
Berau yang berhiaskan taburan Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Sangalaki, Pulau
Kakaban, Pulau Panjang, Pulau Marabada dll yang memiliki kekayaan alam berupa keindahan alam bawah lautnya dengan keindahan Coral dan satwa
langka yang kesohor seantero bumi juga terkenal dengan hasil lautnya dengan berbagai
jenis ikan ekonomis penting, sehingga
tak heran bila kawasan ini sering kemasukan kapal asing secara illegal untuk berburu ribuan ton ikan yang berkwalitas tinggi disamping
Penyu Hijau yang merupakan satwa khas P
Derawan. Ikan Kerapu merupakan salah satu ikan Ekonomis Penting yang banyak diburu nelayan termasuk
Nelayan Lokal sehingga tak jarang produksi nelayan
tersebut diseludupkan ke Malaysia karna harga yang
sangat menjanjikan, meski keadaan ini tentunya sangat merugikan negara.
Keunggulan ekonomis
ikan Kerapu tersebut tentunya membuat nelayan lokal banyak
melakukan perburuan ikan ini untuk jadi penghasilan utama mereka disamping
mudah dalam pemasaran juga memiliki harga jual yang lumayan sekitar Rp 75 ribu
- Rp 300 ribu / kg. Keberadaan ini
tentunya dikhawatirkan akan mengancam potensi Lestari perairan Berau akan Ikan
KERAPU terlebih jumlah nelayan tradisional yang sangat besar serta seringnya
kehadiran nelayan luar daerah dengan
armada lebih besar dan daya tangkapan
lebih gila lagi tentunya, demikian
ungkap Tentram Rahayu Kabid Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Berau
atau daerah Bumi BatiWakal saat memperkenalkan Budidaya Laut Ikan Kerapu Laut dengan Keramba.
Untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan Nelayan khususnya Nelayan Kerapu dengan tidak
mengesampingkan kelestarian sumberdaya yang berkelanjutan di kawasan Conservasi
tersebut, maka DKP melalui kegiatan pemberdayakan
Nelayan Kerapu mengajak segenap nelayan untuk mengembangkan budidaya Ikan Kerapu
sehingga penghasilan mereka dapat semakin bertambah tapi ekosistem laut
dapat terjaga karna terhindarnya kawasan
tersebut dari overFishing dan dampak aktipitas pengelolaan yang tak ramah
lingkungan. Nelayan khususnya di P Derawan sebenarnya telah ada yang
mengembangkan budidaya Ikan Kerapu
dengan Keramba sejak dulu, namun DKP melalui program kegiatannya kedepan mensosialisasikan penggunaan Keramba HDPE yang
lebih ramah lingkungan dan KJA atau Keramba Jaring Apung yang lebih produktip.
T RAHAYU,
dalam mendukung upaya budidaya perikanan laut tersebut DKP tahun 2013 ini telah
memberikan bantuan bibit ikan Kerapu kepada Nelayan Keramba masing-masing 4 kelompok Nelayan di P Maratua mendapat bantuan 9.810 ekor benih ikan Kerapu dan 1 kelompok Nelayan di P Derawan mendapat
bantuan 1.810 ekor bibit kerapu Hybrid Cantang, semuanya merupakan kelompok
nelayan binaan DKP yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan
Marine Culture di kawasan tersebut.
Pembinaan
nelayan budidaya ikan di kepulauan tersebut tidak hanya sebatas itu tapi meluas
hingga menyangkut aspek lainnya seperti aspek usaha, pemasaran dan yang akan
digalakkan oleh DKP adalah usaha pengenalan dan pengembangan budidaya ikan laut
dengan menggunakan sistem budidaya keramba HDPE dan Keramba Jaring Apung atau
KJA suatu methode marine culture yang ramah lingkungan dengan produktipitas tinggi. Dua methode ini diharapkan selain mendukung
peningkatan kesejahteraan Nelayan melalui produksi yang meningkat dan harga jual yang membaik
serta prinsip kerja methode budidaya tersebut yang sangat ramah lingkungan
diharapkan dapat menjaga kelestarian Kawasan Wisata Bahari P Derawan yang kaya
akan berbagai jenis satwa langka dan keindahan alam bawah lautnya yang terkenal
sebagai keindahan Surga bawah laut terindah
ke tiga di dunia.
Keramba yang
efektip tersebut tentunya akan memberikan
penghasilan banyak buat nelayan yang
dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengurasan sumberdaya diperairan tersebut karena usaha neayan lokal akan lebih terpokus pada
budidaya dari pada melakukan penangkapaan di alam yang lebih sulit, berbahaya
dan butuh modal lebih besar dan sistem
ini diharapkan tidak mempunyai pola kerja yang berdampak negatip buat lingkungan perairan
derawan sebagai tempat lokasi budidaya
mereka.
Menangkap Ikan Kerapu sangat mengasikkan,
Hasil banyak dan Lestari Lingkungan dengan membudidayakan ikan.