Jumat, 24 Agustus 2012

EKSPEDISI KRI DEWA RUCI MENGELILINGI DUNIA 2012 - BOSTON - SAINT JOHN CITY




PELAYARAN TERAKHIR KRI DEWARUCI "Kartika Jala Krida 2012" Kapal layar tiang tinggi dari kelas Barquentine milik TNI AL dalam pelayaran keliling dunia diumurnya yang ke-30 tahun sejak masuk kedalam jajaran KRI. Kapal ini dibangun di Hc Stulcken & Son Jerman. Pelayaran keliling dunia kali ini diperkirakan berlangsung selama lebih kurang 277 hari yang melintasi empat samudera dan empat benua, dengan membawa 82 orang awak kapal dan 101 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-59.

Pagi buta (5/7) hujan deras mengguyur Seaport, Boston Selatan. Itu hujan pertama sejak KRI Dewaruci bersandar di Boston. Hingga pukul 07.30 waktu setempat, hujan belum reda meski tak begitu deras. Sehingga kegiatan apel pagi ditiadakan Sebagai gantinya, para ABK memasang tenda di tengah geladak agar  ak­tivitas di atas geladak tidak ter­gang­gu.  Posisi kapal pagi itu dari normalnya  lebih rendah dari dermaga sekitar 3-4 meter karena garis pasang surut yang cukup ekstrim di daerah ini.

Warga sekitar dermaga tersebut sudah ada yang datang untuk melihat-lihat Dewaruci dan tiga kapal asing lainnya yang san­dar berjajar, terlebih menjelang siang, di kompleks Bos­ton Fish Market Corporation pengunjung semakin ramai an­tri untuk masuk ke KRI Dewaruci menyaksikan ornament kapal dan tak lupa berfoto-foto diantaranya Joshua W Utomo arek Mojokerto yang berprofesi sebagai Psikotropis dan motivator seminar di negeri Paman Sam sejak tahun 1990.  Suasana tambah meriah ke­tika su­guhan marching band kadet AAL Genderang Seruling (GS) Ja­la Gita Taruna dimulai.   Aksi pa­ra ta­runa AAL angkatan ke-59 tahun akademik 2010  dgn kompak, rancak dan mahir  mem­buat pengunjung jadi ter­pukau. Penampilan GS itu juga satu-satunya penam­pi­lan mar­ching band yang me­nye­­­ma­rak­kan OpSail 2012.   Marching band yang dipimpin mayoret Ser­tukad Faishal Dwi berjumlah 50-an kadet tersebut juga mengiringi prosesi penye­ra­han tanda mata Dewa­ruci ke­pada tiga kapal layar negara sa­ha­bat pe­serta OpSail 2012, Yaitu  kapal Cisne Bran­co Brasil, dilanjutkan ke kapal Bu­que Escuela Guayas (Ekua­dor) dan Gloria (Kolombia).

Misi KRI Dewa Ruci yang berukuran 58,5 m x 9,5 m dalam pelayaran keliling dunia tahun ini merupakan tugas seluruh kru Dewaruci dalam melaksanakan praktik pe­layaran,  misi diplomasi se­bagai duta bangsa, para kadet tu­rut mengenalkan budaya tra­disional Indonesia mulai dari kese­nian daerah Nang­groe Aceh Darussalam sampai Pa­pua dan mengikuti American Tall Ship Race 2912 dan Dewa Ruci memperoleh juara umum.

Sudah lima bulan KRI Dewa Ruci mengelilingi Benua Amerika yang berawal dari Surabaya ke Papua dan berakhir di Pelabuhan BOSTON USA  31 JUNI 2012 sebelumnya tahun 2000 pernah merapat ke kota ini.  Selanjutnya akan menuju ke Amerika Utara  ke Dermaga Saint John’s Kanada sejauh 1.666 KM di bawah  pimpinan Ko­mandan Kapal Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto.   Boston merupakan kota kesepuluh di AS yang disinggahi Dewaruci dalam eks­pedisi keliling dunia kali ini. Sebe­lum­nya, kapal layar itu sandar di Kwa­jalein (Kepulauan Marshall), Honolulu (Hawaii), San Diego, dan New Orleans, Miami,  Savanah, dan Norfolk, Baltimore dan New York baru ke Boston dan selanjutnya menuju ke Kota Saint John Kanada kemudian menyeberangi atlantik ke kota di Eropah.


Petang itu 6/7/2012 pukul 15.30, KRI Dewaruci berlepas dari dermaga ikan Pelabuhan Boston sebuah kota tua di AS dengan dipandu kapal tunda yang memandu melewati perairan sedalam 40 meter menjauhi dermaga, beberapa ABK melaksanakan peran muka belakang dengan menempati posisi di tepian haluan, lambung, dan buritan.     Warga Boston menyaksikan Dewaruci berlayar seakan tak  rela berpisah dari kapal latih TNI-AL yang hampir sepekan sandar di ibu kota  Massachusetts itu terlebih saat lagu Sailing mengalun sendu  mengiringi keberangkatan.

Karena proses penambalan kebocoran di lambung kiri membuat kerangkatan tertunda hingga jam 15.30 yang seharusnya jam 12.00 dan Dewa Ruci menjadi kapal layar tiang tinggi yang terakhir meninggalkan Boston sehari sebelumnya telah berlepas kapal latih milik Brasil, Ekuador, serta Kolombia. 
  
Pelayaran menuju Amerika Utara kali ini terasa lebih leluasa sebab 101 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) beserta lima perwira pembimbing yang memadati pelayaran sebelumnya   tak ikut lagi berlayar karena telah kembali ke Tanah Air dengan pesawat terbang, sehingga pelayaran kali ini berawak 78 anggota TNI-AL.  Sehingga suasana kapal jadi longgar dan tempat tidur tidak perlu berdesak begitu juga dengan hal lain seperti makan dan mandi.    Kapasitas ruangan ruang perwira yang berkapasitas 2-4 tempat tidur,  Ruang tamu utama atau salon kembali dipungsikan sebagai mana mestinya.

Saat Dewaruci menyisiri alur pelayaran di barat daya Bandara Logan, sejumlah pesawat melintas di atas tiang Dewaruci yang diterpa angin cukup kencang sekitar 7-9 knot bertiup dari lambung kiri kapal membuat kelajuan dan ketinggian gelombang 2,7 meter sangat baik dalam menyisiri belasan kepulauan di timur Area Taman Nasional Boston Harbor Island  seperti  Thompson Island, Spectacle Island, Gallop’s Island, George’s Island, dan Deer Island. Gugusan kepulauan itu mirip di kawasan Karimunjawa, Jawa Tengah karena keduanya merupakan objek wisata maritime bedanya kalau di Karimun Jawa banyak anakan ikan hiu sedang di Perairan Boston ini banyak Ikan Paus menyembul.

Karena semakin jauh dan Suhu dingin 11o Celcius maka  peran parade roll berupa ABK memanjat anak tangga di tiga tiang utama dan peruan (tiang horizontal di tiang depan) diakhiri.  ‘’Peran parade roll selesai... Peran parade roll selesai...’’ begitu instruksi yang terdengar dari dalam anjungan.

Ruangan khusus di kapal  berukuran 3x2 meter,  kasurnya 2x1 meter  dengan jarak kasur atasnya 1,5 meter ini berbeda dengan ruang ABK yang jarak kasur atasnya hanya 0,5 meter.  Sistem AC di ruang tidur disetel sentral, sehingga tidak bisa dibesar-kecilkan sendiri. Temperaturnya sudah di-setting 21 derajat Celsius setiap saat. Jadi yang tak tahan dingin harus berselimut.

Sejak meninggalkan Boston, awan mendung tidak terlihat adanya matahari yang menembus hingga cahayanya sampai keperairan Atlantik Suasana petang di sini terjadi pukul 20.30.  Cuaca mulai bersahabat memasuki Ahad siang (8/7) lalu. Awan tipis di sepanjang langit Teluk Maine, Laut Emerald, hingga mendekati Tanjung Sable perbatasan AS-Kanada dan menerangi kapal. Kesempatan ini digunakan ABK bekerja bakti  untuk mencuci segala perlengkapan yang kotor dan bau. Baju, seprai, selimut, karpet, dan lain-lain dikumpulkan di geladak untuk dibersihkan, sehingga tampak seolah-olah jemuran ditengah samudra Atlantik.    Kepala Divisi Layar Lettu Laut (P) Yacob Tri Raharjo turut berbasah-basah bersama anak buahnya membersihkan  seprai putih bermotif garis berlogo jangkar TNI-AL dan selimut hijau digantung di geladak terbuka.

Disamping itu sore harinya ketika melintasi Tanjung Sabel para ABK yang tergabung tim kesenian atas perintah Perwira Pelaksana (Palaksa) Mayor Laut (P) Osben Alibos  Naibaho melaksankan latihan kesenian yang akan disuguhkan ketika sandar di Saint John City Canada  dianataranya  Tari Remo ala Jawa Timuran, Reog Ponorogo, Badinding dari Minang , Rampak Gendang dari Sunda dan Tari Perang dari Papua, kegiatan ini juga biasa tampil di acara Cocktail Party, Malam keakrapan, dan agenda diplomasi saat dewa ruci sandar di Negara manapun.  Asep mengungkapkan saat bertugas di KRI Arun  kru tidak wajib menguasi tarian Indonesia karena ia dituasi menggawangi setir kapal di Anjungan sedang di KRI Dewa Ruci para kru tidak hanya bisa mengoperasikan kapal tapi juga menjadi duta bangsa lewat kesenian.   


Latihan berakhir pada pukul 19.30  ketika hari mulai gelap,  KRI Dewa Ruci ketika itu berda di tenggara Provinsi Newfoundland, Kanada tidak jauh dari daerah ini tepatnya 14 April 1912 terjadi tragedy laut terbesar sepanjang sejarah, sebuah kapal pesiar Britabia Raya “TITANIC” dalam pelayaran dari Southhampton Inggris ke New York USA tenggelam setelah menabrak Gunung Es dan menewaskan 1.514 penumpang.  Suhu ketika itu berkisar -2o C yang dapat menyebabkan Hipotermia pada bulan-bulan tertentu perairan tersebut di lalaui bongkahan Es pecahan dari kutub yang terbawa arus menuju ke selatan.  Memasuki pelabuhan Saint John City setelah melayari atlanti selama lima hari terhitung musim panas namun efek musim dingin masih terasa terutama ketika sebelumnya berada di perairan Timur Halifax berpapasan beberapa Yacht yang akan menyambut musim panas meski suhu masih dingin.

Jumat 13 juli 2012 diselenggarakan Cocktail Party dipimpin oleh Duta besar Indonesia untuk Canada Ibu Dienne Hardianti Moeharso dihadiri Gubernur New Founland dan Labrador John Crosbie dan warga Indonesia diatas Geladak kapal sebagai peringatan 60 tahun Hubungan Indonesia - Canada.   Selanjutnya dari Saint John City setelah bermalam beberapa hari akan melanjutkan perjlanannya merentas perairan Samudra Atlantik untuk mencapai pelabuhan Porto dan Spanyol yang memakan waktu mulai dari Boston selama 17 hari dan tiba di Porto pada 26  Juli 2012 untuk selanjutnya menuntaskan misi keliling dunianya melewati benua Asia, Amerika, Eropah dan Afrika  serta menyinggahi 11 negara, Negara berikutnya adalah  Portugal,  Spanyol (Cadiq) kota awal pelayaran Colombus ketika menemukan benua Amerika,  Malta, Mesir, Arab Saudi, Oman dan Sri Langka.  Terakhir tiba ditanah air untuk di istirahatkan kali minimal dalam tugasnya yang telah ia lalui dan semoga akan mendapatkan Ganti KRI Dewa Ruci II dengan ukuran lebih besar, kelengkapan dan kemampuan lebih baik.

By Bakri Supian



Colombus berlayar menemukan Benua Amerika,
KRI Dewa Ruci mengarungi Dunia membawa nama Bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...