NusanTaRa.Com
byRyan SyahPutra, 15/11/2017
byRyan SyahPutra, 15/11/2017
Perjalanan
Film “ Marlina the Murderer in Four
Acts “ mengikuti berbagai Festival film akhirnya mampu mempersembahkan satu piala
buat Artis Indonesia “ Marsha
Timothy “ sebagai “ Best Actress “
dalam gelaran Sitges International Fantastic Film Festival 2017 di
Catalonia, Spanyol. Marsha Timothy
Istri dari aktor Vino G. Bastian itu memenangkan kategori aktris terbaik dengan
mengalahkan beberapa artis ternama dunia
seperti Nicole Kidman, Masami Nagasawa,
dan Monika Balsai. “ Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak “ juga
mampu mendapatkan special mention di kategori Focus Asia yang dimenangkan oleh
A Special Lady (Lee Ann-kyu),
Festival film 2017 DI Catalonia,
Spanyol menempatkan Film ‘ Jupiter’s Moon “ karya Kornél Mundruczó sebagai film terbaik.
Marsha
memerankan Marlina seorang janda yang
ditinggal mati suaminya, Marsha hidup sendiri di puncak pegunungan savana yang
sepi di Sumba, Nusa Tenggara Timur,
keseruan film ini bermula ketika sekawanan perampok dipimpin Markus
datang dan merampok serta berbuat semenanya tanpa ia mampu mengatasinya
termasuk memperkosanya. Sebagai wanita Sumba
yang sederhana ia melakoni hidup ini hari demi hari bersama kawanan perampok dengan niat menuntut
keadilan akhirnya ia mampu menghabisi
satu-persatu kawanan perampok dengan menggorok kepalanya. Tontonan ini menayangkan bagaimana keseharian
gadis sederhana ini menunggang Kuda dan menaiki bus di gunung sembari memegang
penggalan kepala.
Marlina Si
Pembunuh dalam Empat Babak memulai perjalanan keliling dunia dari Festival Film
Cannes, Prancis,( Mei 2017 ) lalu Marlina pindah ke New Zealand International
Film Festival dan Melbourne Film Festival ( Agustus 2017 ),
Pada September
2017 Marlina berpetualang ke Kanada, tepatnya
Toronto Internasional Film Festival dan dilanjutkan dengan Vancouver
International Film Festival, kemudian Film Marlina menuju ke Sitges International Fantastic Film di
Catalonia, Spanyol. Lalu berpindah kembali ke Asia pada Oktober 2017, tepatnya
Busan International Film Festival di Korea Selatan.
Menurut Mouly
Surya sutradara Film Marlina yang
diproduksi atas kerja sama dengan Prancis, bahwa tour film ini sedikit
banyaknya telah mengubah pandangan dunia atas Indonesia setelah mereka menyaksikan
pemutaran film tersebut. " Kalau di luar negeri, Indonesia terkenal
dengan masyarakat Muslim. Tapi film ini menampilkan kepercayaan Marapu, bukan
Islam atau bahkan Kristen. Mereka banyak yang antusias bertanya tentang
itu ", Ujar SiDin Mouly di Jakarta,
Kamis (9/11). Marapu merupakan
kepercayaan masyarakat lokal yang dianut lebih dari setengah masyarakat
Sumba, kepercayaan pemujaan
terhadap roh leluhur ini
mengajarkan kehidupan dunia hanyalah sementara dan setelah akhir zaman penganut Marapu akan hidup kekal di dunia roh.
Berperan
sebagai janda merupakan salah satu akting yang diakui Marsha paling sulit
dilakukan sepanjang kariernya, sehingga untuk dapat menghidupkan karakter
Marlina sebagaimana skenarionya Marsha harus
work shop ke Sumba selama 3 bulan untuk mendapatkan karakter Wanita
Sumba yang tepat. " Susah sih terutama membangun karakter
Marlina. Sutradara menginginkan agar karakter ini menjadi perempuan yang tidak
mengeluarkan emosi yang meluap-meluap
", Ujar SiDin Marsha setelah pemutaran perdananya di Jakarta, Kamis
(9/11).
Setelah
mendapat sambutan hangat di luar negeri, Mouly berharap penonton Indonesia juga
punya antusias yang sama ketika film ini tayang 16 November 2017 mendatang.
" Saya yakin film ini tidak
hanya disukai para peminat film festival, tetapi juga akan disukai oleh
masyarakat luas. Cerita Marlina mengenai perjuangan seorang janda untuk mencari
keadilan sekaligus penebusan, sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari tanpa
disadari ", Ujar SiDin Mouly. Marlina menjadi film Indonesia pertama yang
menerima subsidi bergengsi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian
Kebudayaan Prancis, Cinema du Monde.
“ Marlina
the Murderer in Four Acts “ yang telah tayang di bioskop Indonesia pada 16 November
2017 dan menurut Rama Adi selaku Produser, film
tersebut sudah mendapatkan jalur distribusi ke sebanyak 18 negara termasuk
Amerika Serikat 2018 dan Kanada. Sedangkan sejumlah distributor dari negara
lain disebut masih dalam tahap negosiasi.
Diberitakan Variety, film
thriller garapan Mouly Surya itu telahpun dibeli lisensi tayangnya di Amerika
Serikat oleh Asian Shadow selaku pemegang distribusi internasional film
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar