NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 08/8/2017
byFarhaMTukirmaN, 08/8/2017
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengaku kasus
penyelundupan sabu sebanyak 1 ton dari China merupakan tangkapan terbesar
selama dia menjabat sebagai orang nomor satu di Polda Metro Jaya, "
Tangkapan terbesar, Alhamdulillah ",
Ujar SiDin Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/7/2017). Penyelundupan sabu sebanyak 1 ton dari China
digagalkan oleh Tim Gabungan Satuan Tugas Merah Putih yang terdiri dari petugas
Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok dini hari tadi di dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer
Raya, Serang, Banten, Kamis dinihari.
Pengungkapan kasus ini bermula saat polisi mendapat informasi
dari kepolisian Taiwan bahwa akan ada sabu dengan jumlah besar dari China yang
akan masuk ke Indonesia. Sabu tersebut
masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur laut dengan menggunakan kapal besar
kemudian dillanjutkan dengan kapal kecil saat pendaratan agar tidak mudah
terlacak, Baru kemudian dari Anyer
dibawa ke Jakarta menggunakan jalur darat. " Ini kan hampir 51 kilo kali 20 kiloan hampir
1 ton lebih dengan dikemas yang luar biasa, itu dicemplungkan ke laut dulu,
disimpan dulu, dibuang dulu, turun dulu menunggu situasi aman baru ditarik ", Ujar SiDin Iriawan.
Dalam kasus ini polisi menangkap empat orang warga negara
Taiwan, yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li
mereka semua termasuk dalam satu jaringan pengedar Narkoba Internasional, adapun Lin Ming Hui tewas saat akan
ditangkap karna akan melakukan perlawanan dan tertembak , sedangkan Hsu Yung Li
lolos dari penyergapan dan kini berstatus buron.
Dari hasil pemeriksaan para tersangka, diketahui bahwa sabu
tersebut akan diedarkan ke seluruh wilayah di Pulau Jawa, "
Diedarkan di Jawa, terutama kawasan Jabodetabek ",
Ujar SiDin Faizal Ramadhani Wakapolres Kota Depok. Pihak kepolisian memperkirakan, sabu
sebanyak 1 ton dari China yang diamankan dari Anyer itu setara dengan sekitar
Rp 1,5 - Rp 2 triliun, Selain itu
penggagalan penyelundupan ini sama dengan telah menyelamatkan 2 juta manusia,
terutama generasi muda Indonesia khususnya di P Jawa.
Pria yang juga mantan Kapolda Jawa Barat ini mengakui, wilayah
laut mejadi potensi dan titik kelemahan penyelundupan narkoba di
Indonesia, lokasinya penyelundupan kerap
berpindah-pindah lokasi yaitu Marunda,
Dadak, Tanjung Genteng, Pantai Mutiara, sekarang ada di Anyer sehingga sulit
dalam penangkapan. “ Mungkin nanti pindah lagi ke tempat lain.
Langkah polisi, kami patroli pol air dengan angkatan lain juga dengan
teritorial lainnya. Jadi memang sedemikian panjang garis pantai kami ”, Ujar SiDin Iriawan lagi, serta akan tetap
pokus dalam menggagalkan penyelundupan dengan memperketat penjagaan di sejumlah
titik pelabuhan yang dicurigai menjadi pintu keluar masuk sabu atau narkotika
jenis lainnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri, Bea
Cukai, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang membongkar penyelundupan sabu
satu ton di kawasan Anyer, Banten pada 13 Juli 2017, menurutnya tak mudah menangkap kapal bernama
Wanderlust itu yang juga saat itu di incer empat negara lain. "
Kapal Wanderlust telah menjadi target operasi di empat negara selama dua
bulan ", Ujar SiGaluh Sri Mulyani di Mapolda Metro
Jaya, Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Melalui radar dari dua kapal milik Bea Cukai BC 7005 dan BC
8006, diketahui bahwa kapal Wanderlust
yang dicurigai tersebut dalam pelayarannya di perairan Indonesia mula
ditemukan bergerak dari perairan Bangka
Belitung menuju perairan Tanjung Rakit, Kepulauan Riau. Setelah penemuan kapal tersebut pihak
penyidik Bea Cukai langsung melakukan pengecekan dan mengamankan kapal tersebut
ke KPU Bea dan Cukai Batam, yang kemudian diketahui sebagai pembawa satu ton
sabu.
Beli tuak minum bersama-sama,
Sabu - sabu merusak kehidupan generasi muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar