NusanTaRa.Com
Bayar upah sebelum keringat Kering,
Pekerja Ilegal China tidak berdasarkan Undang-undang.
Data resmi pihak imigrasi menunjukkan
bahwa sekitar 1,6 juta warga China yang
masuk ke Indonesia secara resmi pada tahun 2016, angka ini tentunya menjadi
satu perhatian serius bagi bangsa Indonesia karena hanya terjadi dalam setahun
jauh melebihi jumlah tahun sebelumnya.
Kejadian ini menjadi perhatian serius mana kala pemerintah atau Imigrasi
dalam operasi pengawasan warga asing menemukan banyak warga China tersebut
bekerja di Proyek-proyek dengan cara tidak sesuai prosedur keimigrasian dan
dapat mengancam pekerja dalam negeri.
Keberadaan Pendatang Ilegal China di Indonesia diperkirakan akan melebihi dari data
diatas karena banyak diantara mereka yang masuk secara Ilegal, diperkirakan keseluruhan Pendatang Ilegal China di
Indonesia mencapai 3 juta jiwa.
Menteri Koordinator Bidang Politik
Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku sulit mencegah masuknya
warga Cina ke Indonesia secara ilegal, karena banyaknya pintu masuk baik melalui pintu-pintu resmi atau melalui
jalur tidak resmi serta di ageni pengurus-pengurus tertentu untuk tujuan
kedatangan yang juga beragam. Wiranto mengamati jumlah warga negara Cina
yang datang ke Indonesia semakin besar,
kalau ditotal keseluruhan kedatangan tersebut dengan berbagai tujuan, itu bisa mencapai dua
juta jiwa per tahun. " Yang
perlu kita waspadai adalah kunjungan wisata dari Cina yang untuk tahun ini
sudah mencapai dua juta orang
", Ujar Sidin Wiranto di
kantornya, Kamis (15/12).
Meski akhirnya menteri Tenaga Kerja RI Hanief Dhakiri menyatakan bahwa Isue Tenaga Kerja Ilegal China itu tidak benar yang benar Tenaga Kerja Asing Ilegal dan Tenaga Kerja Asing China memang ada. " Saya tidak pernah bilang tidak ada TKA China. Saya juga tidak pernah bilang tidak ada TKA ilegal. Tapi saya menolak istilah yang digunakan untuk framing isu TKA China. Misalnya istilah serbuan, banjir, serangan, kepungan dan semacamnya yang jelas melebih-lebihkan dan membesar-besarkan. Padahal faktanya nggak begitu. Jelas terlihat framing politiknya ", Ujar Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri saat berbincang, Jumat (23/12/2016).
Meski akhirnya menteri Tenaga Kerja RI Hanief Dhakiri menyatakan bahwa Isue Tenaga Kerja Ilegal China itu tidak benar yang benar Tenaga Kerja Asing Ilegal dan Tenaga Kerja Asing China memang ada. " Saya tidak pernah bilang tidak ada TKA China. Saya juga tidak pernah bilang tidak ada TKA ilegal. Tapi saya menolak istilah yang digunakan untuk framing isu TKA China. Misalnya istilah serbuan, banjir, serangan, kepungan dan semacamnya yang jelas melebih-lebihkan dan membesar-besarkan. Padahal faktanya nggak begitu. Jelas terlihat framing politiknya ", Ujar Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri saat berbincang, Jumat (23/12/2016).
“
Investasi dari luar negeri harus menggerakkan ekonomi Indonesia dan
menampung tenaga kerja lokal - bukan menggerakkan ekonomi Tiongkok/China dari
Indonesia dan menampung tenaga kerja China di Indonesia “, Ujar SiDin Muhammad Said Didu mantan
praktisi di Kementrian ESDM. Perbedaan pandangan baik mengenai anggapan Pekerja Ilegal dan angka keberadaannya di Indonesia yang ada tapi kita harus mewanti-wanti keadaan itu, Karena Keberadaan
Pekerja Ilegal China tentunya akan mengancam tenaga kerja Indonesia yang mencarai kerja mencapai 5 juta
orang, kerugian lain bahwa pekerja tersebut sama sekali tidak memasukkan pendapatan
Devisa bagi Negara.
Dalam dialog tenaga Tenaga Kerja
Asing Ilegal dari China di TVOne bersama Dirjen Imigrasi dan Ketua Komisi IX
DPRI, dikemukakan bahwa masalah TKA ilegal ini dapat berdampak serius
pada ; 1. Penguasaan sumber daya ekonomi, 2. Mengurangi kesempatan kerja, 3. Menyebabkan ketegangan social, 4. Berpengaruh pada sosial politik, 5. Berpotensi timbulnya gejolak social, 6. Aneksasi pasar dalam negeri. Proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sedang berjalan di Jeneponto Sulawesi
Selatan dikerjakan perusahan dari
China ditemukan menggunakan tenaga kerja Warga China sebanyak 65 persen dan
telah berjalan selama enam bulan. Permasalahan ini telah menjadi perhatian bagi
Mukhtar Tompo selaku perwakilan DPR-RI dari tempat kelahirannya tersebut. “ Ini sangat kita sayangkan, Pemdanya tidak
tahu dan kecolongan. Di Jeneponto itu banyak yang nganggur, kenapa tidak
diberdayakan tenaga lokal, padahal jenis pekerjaan itu bisa dilakukan oleh
tenaga lokal ”, Ujar SiDin Mukhtar, Rabu (23/11/2016).
Dia memahami bahwa warga Jeneponto
masih memegang budaya lokal yang kental, sehingga mereka tidak bisa menerima
jika kemurnian budaya dirusak oleh pendatang, menurutnya ini akan mudah
menyulut konflik social. Sementara di
sana sudah terjadi beberapa kali unjuk rasa untuk mengusir warga asing ilegal, ini tidak bisa dibiarkan, “ Kita minta Kementerian ESDM melakukan
tindak lanjut persoalan ini dalam tempo paling lama satu bulan ”, tandasnya.
Kejadian ini sudah cukup banyak terjadi di tanah air seperti buruh
ilegal China di Papua, Sulawesi dan Kalimantan
yang tentunya sangat merugikan Negara dan pekerja kita.
Kemasukan Tenaga kerja Ilegal China
mulai terasa sejak Asean menerapkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015
dimana kerjasama tersebut berdampak pada Aliran barang yang bebas, Aliran jasa yang bebas, Aliran investasi yang bebas, Aliran modal yang lebih bebas dan Aliran tenaga kerja ahli yang bebas, guna
mewujutkan percepatan kemajuan ekonomi, social dan Budaya, Perdamaian dan
stabilitas, Kerjasama yang efektif dan menyediakan bantuan dikawasaan
ASEAN. China sebagai mitra sposial MEA
tentulah mengambil peran khusus ini melalui kerjasama serta bantuan dana dan
kegiatan pembangunan yang berdampak banyaknya tenaga kerja Ilegal China masuk
sejak saat itu.
Wiranto mengatakan pemerintah Cina
berharap Indonesia memahami persoalan tersebut. Sukar bagi pemerintah Cina
untuk membuat dua juta jiwa itu semuanya mentaati peraturan di Indonesia.
"Meski begitu, Cina tetap akan menghormati proses hukum di Indonesia jika
ada warganya yang terbukti bersalah," kata Wiranto. Lebih jauh Gde Siriana, seorang pengamat mengatakan bahwa leju
pertumbuhan warga China yang cepat dapat berdampak pada politik tanah air serta
politik penguasaan china atas kawasan Asean melalui kebijakan OBOR (One Belt One
Road) For One China dengan jalan mendorong kepentingan China yang ada seperti
bantuan modal pembiayaan pembangunan suatu Negara.
Menyikapi akan hal sikap Pekerja Ilegal China di Indonesia Dubes China
Xie Feng mengatakan bahwa, “ Selama ini
pihaknya selalu meminta kepada warga negaranya yang berkunjung ke berbagai
negara untuk mentaati peraturan di negara tujuannya, termasuk Indonesia. Mereka harus melakukan hal yang bisa
mendorong kerja sama antara kedua Negara “.
Sulit bagi China untuk mengawasi warganya yang ada dinegara lain tetapi
mereka tetap menghargai dan mengikuti asas
hukum Negara di mana warganya berada
byBakuiNunukanBayar upah sebelum keringat Kering,
Pekerja Ilegal China tidak berdasarkan Undang-undang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar