NusanTaRa.Com
Aku suka
lelucon yang berasal dari sebuah absurditas yang tidak disangka dan menyentuh
rasa emosi orang lain, “ Soetantyo Moechlas “. Lewat
figur Mukidi, Soetantyo Moechlas mengaku bisa bermain-main dengan ambiguitas, terutama
berkenaan dengan pertanyaan moral dan kepatutan.
Soetantyo Moechlas orang dibalik kisah Lucu " MUKIDI "
Hampir semua
penggemar dunia maya tanah air sudah merasakan bagaimana kocaknya kisah MUKIDI yang
akhir-akhir ini mulai viral di media social yang tampil sederhana apa adanya dan
bergaya berbagai karakter bisa Jawa, Sunda, Betawi dll. Sesungguhnya ia hanya sebuah karya yang
telah lama terbit sekitar tahun 1990 an meski dalam bentuk kisah dalam siaran
Radio Prambros oleh seorang yang sesungguhnya hanyalah seorang pensiunan
produck manager perusahaan farmasi yang banyak bergaul dengan kalangan
broadcast dia adalah Soetantyo Moehlas (64).
Sebenarnya
Soetantyo sendiri tak menyangka Mukidi kini bak selebritas yang dicari - cari
masyarakat di dunia maya. " Saya malah tahunya dari keponakan yang ngasih
tahu kalau cerita lucu tentang Mukidi lagi jadi pembicaraan di sosial media.
Nggak nyangka juga kok jadi tenar begitu
", ujar Soetantyo dengan
nada ramah, Sabtu (27/8/2016).
Sehingga Soetantyo yang tinggal di kawasan Bekasi ini jadi ramai
kedatangan wartawan dan tamu,
bahkan saat menghadiri acara
kondangan ia jadi buruan warga untuk berfoto bareng. Laman facebook Soetantyo pun kini ramai
disambangi orang, padahal tahun 2012 saat ia pertama kali menulis
cerita-cerita lucunya tentang Mukidi laman di blognya, tak ada yang komen atau
like.
Usia kisah
Mukidi sebenarnya sudah hampir dua dekade. Waktu itu Soetantyoa Muchlas atau yang dipanggil dengan Yoyok rajin
mengirim cerita Mukidi ke program Ida Krisna Show di radio Prambors, yang
dibawakan oleh penyiar Krisna Purwana dan Ida Arimurti di era 80-an. Sebelum
ia memulai mengirim cerita-cerita itu Yoyok memang sudah dikenal seorang yang kocak. Ketika para rekannya jenuh dalam acara kantor
di Hotel Horison Ancol tahun 1986, dia mengibur mereka dengan kisah
Mukidi, " Itu adalah pertama kalinya gue coba membuat
orang lain tertawa " ujar
pria berusia 64 ini.
Menurut
Soetantyo sejarah cerita tentang
Mukidi semuanya berawal pada
tahun 1990-an di acara radio Prambors Ida Krishna Show kemudian pindah keacara
Radio Delta FM. Soetantyo sejak awal
aktip mengirimkan karya – karya lucunya ke program acara Radio tersebut sebagai
hiburan, karena ketekunannya kemudian karya beliau tersebut di terbitkan dalam
buku hingga 2009 Soetantyoa telah menerbitkan tiga buku yang memuat kisah
lucu Mukidi. Cerita tentang kelucuan Mukidi baru dapat
dipostingnya ke dunia Blogg pada tahun
2012 setelah sahabatnya membikinkannya blogg
yakni ceritamukidi.wordpress.com.
Ide untuk
menggunakan nama Mukidi bagi Soetantyo yang lekat dengan topi petnya layaknya seorang seniman,
muncul taba-tiba saja, " Nama Mukidi itu kan gampang diingat. Nama Mukidi itu menggambarkan orang yang
sederhana dan lugu, saya nemu saja nama ini. Tidak ada inspirasi dari sosok
tertentu," ujar pria asal Purwokerto ini. Initial khas Mukidi lainnya dalam kisah-kisah lucunya seperti
diperkirakan berusia 40-an tahun, Seorang perantau yang berasal dari Cilacap,
tinggal di Bekasi, memiliki istri Markonah dan anak bernama Mukirin dan Mukiran
serta sahabat Wakijan.
Soetantyo
Moechlas pria kelahiran 7 Februari 1954, mengaku bahwa memposting kisah mukidi
ke laman Facebooknya setelah viral di
sosmed dengan semakin riuhnya komentar yang masuk, ia menambahkan bahwa tidak
semua kisah lucu Mukidi yang beredar di
sosial media bersumber dari blog
miliknya, ada juga yang berbeda untuk membedakannya cerita Mukidi bukan
karyanya bahasa yang dipakai vulgar dan
beberapa kisah lama yang diadaptasikan orang ke karakter Mukidi.
Pada tahun
2012 banyolan Mukidi pernah akan ia coba untuk di filmkan, ketika ia ditemui
Deddy Mizwar sebelum ia menjabat Wakil
Gubernur Jawa Barat dan seorang
sutradara, yang memintanya membuat naskah untuk film humor Mukidi. Karena cukup sulit untuk merangkai kisah
humor yang telah ia tulis menjadi cerita yang panjang akhirnya film tersebut
batal. " Saya memang membuat cerita Mukidi
pendek-pendek agar gampang gongnya, kalau dibuat film sulit, karena kalau film
agak panjang " ujarnya Soetantyo, tapi ia mengaku bila ada yang kembali menawarinya untuk
mengangkat kisah Mukidi di layar lebar, Soetantyo mengaku siap dan
menganggapnya sebagai satu tantangan baru untuknya.
Menurut Yoyo Sosok kisah Mukidi mudah diterima masyarakat, Selain namanya mudah diingat, Mukidi ini
sosok yang nyeleneh. Aku suka lelucon yang berasal dari sebuah
absurditas yang tidak disangka dan menyentuh rasa emosi orang, atau tampak ambigu,
prinsipnya Mukidi tidak pernah dibuat untuk berusaha melucu. Dengan adanya absurd dan ambiguitasnya maka
pembaca akan otomatis tertawa, tidak bingung mencari lucunya di mana. Humor atau kelucuan itu tidak memaksa, tapi
juga tidak selalu identik dengan tawa.
Tertawa hanya satu respons saja menanggapi humor, kalau memang lucu pasti akan membuat orang
jadi penasaran untuk mengikuti terus, kalau tidak lucu ya akui saja dan
katakan. Cuek saja, dan jangan berharap orang akan tertawa dari cerita Anda.
byLasikuAgay
Kisah-kisah lucu MUKIDI :
Naik Unta
Mukidi lagi melancong ke Arab, seperti orang Indonesia yang lainnya.
Dia juga ikut tour naik unta. Tapi unta di Arab tidak seperti unta di
Indonesia, ketika Mukidi bilang, “ duduk ” dan unta langsung duduk.
Namun lain kejadiannya. Unta di Arab, walaupun Mukidi sudah
bilang: “Duduk, sit.. sit, jongkok, diuk.”
Sang unta tetap berdiri, dan akibatnya Mukidi tidak bisa
naik.
Pawang Unta (PU): “Bilang Assalamualaikum, baru unta duduk.”
Mukidi: “Asalamualaikum” langsung onta duduk, Mukidi naik,
unta langsung berdiri lagi.
Mukidi: “Jalan.. jalan..” unta tetap diam. Dipukul pukul
punggungnya, unta tetap tidak mau jalan.
PU :”Bilang Bismillah “
Mukidi : “Bismillah”
Onta jalan, Mukidi senang jalan naik unta dengan Pawang Unta
berjalan di sampingnya.
Tak lama kemudian Mukidi bertanya, “Pawang. Bagaimana cara
nyuruh untanya lari ya?”
PU: “Bilang aja Alhamdulilah”
Mukidi : “Alhamdulilah.” Dan unta pun berlari.
Mukidi senang sekali. Saking senangnya Mukidi bilang lagi
“Alhamdulilah.” Dan si unta berlari tambah kencang, dan si Pawang Unta makin
ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Unta baru ingat, belum
memberi tahu caranya onta berhenti
Dari jauh PU berteriak: “Kalo mau berhenti
bilang Innalillahi..”
Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar. Dan si unta terus
berlari dengan kencang. Sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada
jurang yang sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta:
“Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!”
Unta tetap berlari, jurang sudah terpampang di depan mata.
“Mati gue!” kata Mukidi. Tahu dia akan jatuh kejurang dan mati.
Dalam kepanikannya dia berteriak: “Innalillahi..!!” sambil
memejamkan mata pasrah. Unta mendadak berhenti. Dan ketika Mukidi membuka mata.
Dia melihat persis di tepi jurang. Saking senangnya tidak jadi mati, Mukidi
berteriak: “Alhamdullilah!”
No Mercy
Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor
pos.
“Bisa saya bantu nek?”
“Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.”
“Ada lagi nek?”
“Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?” Mukidi
mengangguk. Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai.
“Cukup nek?”
“Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis: maaf tulisan nenek
jelek.”
Mukidi Polos suka bikin ngakak,
Bukan lucu gue tertawa tapi ketekku tergitik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar