Kamis, 15 Desember 2016

DAPIEL PAYAGE ATLIT DISABILITAS DARI PAPUA YANG BERPRESTASI

NusanTaRa.Com


Keterbatasan fisik umumnya diikuti dengan keterbatasan kemampuan tapi ini tentunya tidak terjadi bagi Dapiel Payage justru ia melampui keterbatasan tersebut, sebagaimana rekor yang ia torehkan ketika mengikuti Ajang Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) ke-XV 2016 Jawa Barat sebagai kontingen Prov. Papua.  Dapiel terlahir dengan sedikit kekurangan kaki kirinya lebih pendek dari kaki kanannya (proximal focal femoral dislocation/PFFD) sehingga untuk berjalan saja sulit apakah lagi untuk jadi atlit berprestasi. Namun di ajang Papernas XV yang berlangsung 15 - 24 oktober 2016 beliau berhasil meraih medali emas dicabang Lompat tinggi.
PEPARNAS (Pekan Paralimpiade Nasional atau Pekan Paralimpik Indonesia)  merupakan salah satu ajang kompetisi yang menyerupai Pekan Olahraga Nasional (PON) bagi atlet penyandang disabilitas Indonesia.   Di Peparnas atlit yang bertanding di kelompokkan berdasarkan  kondisi fisiknya. Peparnas XV 2016 Jawa Barat yang berlangsung 15 - 24 oktober 2016 mempertandingkan 13 cabang olahraga terdiri dari Angkat Berat, Atletik, Bola Volly duduk, Bulutanngkis, Catur, Goal Ball, Yudo, Panahan, Tenis Meja, Tenpin Bowling, Renang, Sepak Bola CP dan Tenis Lapangan Kursi Roda.  Sebelumnya Papernas ke XIV 2012 dilaksanakan di Riau 07 - 13 September 2012 mempertandingkan 11 cabang olahraga.     Olah raga bagi penyandang Cacat pertama kali digagas tahun 1948 di rumah sakit Mandaville oleh Sir Ludwig Guttman dengan nama Stoke Mandeville Games  cabang olahraga Archery, kemudian pada tahun  1960 di Roma untuk pertama kali stoke Mandeville Games berubah menjadi Paralympic Games.

Dapiel Payage kelahiran Papua tahun 1991 (25 tahun) sebagai orang yang disable tentunya  sulit mendapat pekerjaan yang layak sehingga ia harus bekerja serabutan yang dapat memenuhi kehidupannya.  Berkat semangat dan doa serta tempaan Efrain Hilapok atlit Nasioanl Papua ia berhasil menjadi atlit yang berkemampuan luar biasa, sehingga pada ajang Peparnas XIV Riau ia berhasil menyabet medali pertamanya di cabang Lempar Lembing dan Lompat Jauh meski keduanya masih medali perungu.  

Prestasi luar biasa dicapai Dapiel Payage bahkan sesuatu yang tak terbayangkan olehnya sebelumnya, terjadi di Peparnas XV 2016 ketika ia berhasil membuat lompatan setinggi 165 Centimeter yang menjadi rekor baru dicabang Lompat Tinggi dan membuatnay meraih Medali emas.   Cabang lain yang ia ikutipun menyumbangkan medali bagi Papua seperti Nomor Lempar Lembing medali Perak sebelumnya di Riau cuma Perungu dan Lompat Jauh meraih medali Perungu.

“  Saya senang dengan hasil yang kami capai saat ini. Saya atlet baru, tapi medali emas saya dapatkan untuk mengharumkan nama Papua  ”, Ujar Sidin Dapiel Payage dengan semangat kala itu.

Keberuntungan menghampiri Dapiel Payage Pasca-Peparnas  manakala ia sendiri terpanggil untuk mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) dari empat atlit Papua yang ada, Hilapok sebagai pelatihnya tentu saja sangat gembira dan sangat mengapresiasi perjuangannya yang dinilainya bermotivasi tinggi.   “  Keinginan anak-anak saya masuk ke pelatnas terjawab sudah. Saya ucapkan banyak terima kasih. Itu pun tidak terlepas dari dukungan doa seluruh masyarakat Papua  ”,   Ujar sidin Efrain Hilapok.

Semua itu tak membuat Dapiel sombong karena ia tetaplah sang pribadi sederhana dengan jiwa kerja keras untuk meraih kesuksesan.   Dengan impiannya bahwa kelak bila tak lagi aktip sebagai olahragawan ia berharap cuma satu yaitu  memiliki kios sembako yang kelak dapat  menopang hidupnya setelah dia tak lagi menjadi atlet. 

Manusia lain yang mengalami disabiltas  di Peparnas XV 2016 dan mampu menorehkan prestasi yang menurut kita diluar keadaan pisiknya seperti Eman dan Ashari.    Ashari atlit Papua  terbilang atlit yang tak mudah lagi dalam ajang  PEPARNAS 2016,  sebagai atlit Tenis kursi Roda bahkan ia tercatat sebagai atlit tertua berusia 62 tahun.  Di Papua Ashari  selain sebagai Atlit ia menjadi pelatih Tenis Kuris Roda dan beberapa olah raga lainnya seperti Angkat Berat, Renang, atletik dan lainnya dalam kejuaran ini ia meraih medali Emas.   Ashari sebelum bergabung sebagai atlit Papua ia tercatat sebagai atlit Jawa Timur.

Eman salah satu atlit yang turut PEPARNAS XV  2016 dari Garut mewakili Jawa Barat, diajang kali ini memperoleh medali ke-49nya selama kesertaannya,  " Ajang ini menjadi  keempat kalinya buat saya mewakil Jawa Barat dalam Peparnas  2004, 2008, 2012, dan tahun ini ", Ujar sidin  Eman.   Raihan Emas di cabang Voli duduk menjadi spesial baginya, bukan karena medalinya,  karena ia sudah terbiasa mendapatkannya tapi kerana ia meraihnya diusia 50 tahun atau tua beber si Eman.   Atas keberhasilan tersebut ia rela Kumisnya yang belum pernah ia cukur harus dibotakin oleh teman setimnya.
byRyanSyahputra


Kecacatan satu ujian dari yang kuasa,
Kekurangan dalam hidup diatasi dengan doa dan Usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...