NusanTaRa.Com
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai tanggal 01 Juni 2015, meluncurkan Gerakan
Nasional “ Ayo Mondok ”, sebuah gerakan kembali ke pesantren yang berada
di bawah koordinasi Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul
Ulama (PP RMI). Setahun kemudian,
tepatnya tangal 13-15 Mei 2016, Silatnas pertama “ Ayo Mondok ” digelar di
Pasuruhan, Jawa Timur. Menurut koordinator “ Ayo Mondok ”, KH Luqman HD
Attarmasi, Silatnas ini mengusung agenda ingin menunjukkan kepada
masyarakat dunia secara luas bahwa pesantren merupakan lembaga yang
masih relevan, imun, dan berkemajuan. Lembaga pendidikan yang bersih,
sehat dan ingin mencetak generasi umat manusia menjadi umat yang benar,
pintar, dan menjadi harapan bagi bangsa dan negara.
Posonan istilah yang diambil dari bahasa Jawa “poso” yang berarti puasa. Posonan berarti beraktipitas belajar dibulan puasa dengan mondok alias nyantri di suatu pesantren sambil menimba ilmu dan beribadah, istilah populernya lebih sering kita disebut pesantren Ramadhan atau pesantren kilat. Dalam nyantri ini tentunya para peserta akan mendapatkan berbagai amal ibadah yang tepat dan benar dalam sebulan dan tak jarang kitab yang dikaji selama posonan biasanya selalu khatam sebelum ramadhan pamit.
Posonan istilah yang diambil dari bahasa Jawa “poso” yang berarti puasa. Posonan berarti beraktipitas belajar dibulan puasa dengan mondok alias nyantri di suatu pesantren sambil menimba ilmu dan beribadah, istilah populernya lebih sering kita disebut pesantren Ramadhan atau pesantren kilat. Dalam nyantri ini tentunya para peserta akan mendapatkan berbagai amal ibadah yang tepat dan benar dalam sebulan dan tak jarang kitab yang dikaji selama posonan biasanya selalu khatam sebelum ramadhan pamit.
Ayo Mondok merupakan satu kegiatan bagi ummat Islam terlebih kalangan muda yang jauh dari aktipitas Islam secara formal untuk berkesempatan belajar sambil menghayati program beriman dengan menjalankan berbagai aktipitas ibadah yang dikelola dan diprogramkan pihak pasantren. Sehingga Para santri bulanan tersebut begitu keluar mendapat pengetahuan yang mendalam tentang Islam, Penyegaran Iman dan meluruskan syariat beribadah yang tepat serta tentunya meningkatkan amal ibadah para santriawan di bulan Ramadhan.
Ramadhan
tahun ini menjadi momentum bagi gerakan “ Ayo Mondok ” untuk lebih
intensif menjaring santri baru, mengenalkan dunia pesantren beserta
tradisi yang ada di dalamnya sehingga melahirkan ummat Islam dengan tradisinya yang benar di Bumi Nusantara. Terlebih, Ramadhan 1437 H ini
bertepatan dengan masa libur panjang sekolah, sehingga bisa dimanfaatkan
pelajar untuk mondok singkat atau posonan.
Posonan yang diselenggarakan pasantren yaitu Ayo Mondok sebenarnya bukan suatu yang baru melainkan sejak dulu telah berkembang di Indonesia meski tidak dalam bentu yang formal, tapi intinya bahwa Pasantren sebagai penyaji pendidikan atau pelatihan memberikan pengajaran bagi para peserta santriawan akan berbagai tata tertib beribadah yang benar baik teoritis maupun praktek dan baik amal lahiriah maupun amal bathin, Pelaksanaan dalam waktu yang terbatas serta berbagai materi ibadah yang penting seperti Mengaji, Ilmu-ilmu Agama (Tauhid, Fiqih, Ma'arifat, Tasawuf dll) Sholat, Puasa, Haji, Cara Bergaul, Berbusana dll.
Posonan yang diselenggarakan pasantren yaitu Ayo Mondok sebenarnya bukan suatu yang baru melainkan sejak dulu telah berkembang di Indonesia meski tidak dalam bentu yang formal, tapi intinya bahwa Pasantren sebagai penyaji pendidikan atau pelatihan memberikan pengajaran bagi para peserta santriawan akan berbagai tata tertib beribadah yang benar baik teoritis maupun praktek dan baik amal lahiriah maupun amal bathin, Pelaksanaan dalam waktu yang terbatas serta berbagai materi ibadah yang penting seperti Mengaji, Ilmu-ilmu Agama (Tauhid, Fiqih, Ma'arifat, Tasawuf dll) Sholat, Puasa, Haji, Cara Bergaul, Berbusana dll.
Posonan banyak di selenggarakan pasantren-pasantren di Jawa Tengah , bahkan hampir setiap pesantren selalu ada posonan di
setiap tahunnya. Pasantren Al-Anwar Sarang, Rembang asuhan KH Maimoen Zubair tahun ini mengkaji kitab Syajaratul-Ma’arif-wal-Achwaal wa Sholichul Aqwal wal A’mal karya Syaikh Izzuddin bin Abdissalam. Sementara Ramadlan tahun lalu mengkaji kitab Irsyadul Ibad karya
Syeikh Izzuddin bin Abdil Aziz Al-Malibari. Kajian kitab ini khatam
dalam jangka waktu lima belas hari, Santri yang telah mengikuti acara Possonan ini juga biasanya mendapatkan ijazah
sanad keilmuannya.
Dalam Ramadhan juga dianjurkan, perbanyak sedekah dan membaca Al-Qur’an. Dalam hal membaca Al-Qur’an diutamakan waktu-waktunya adalah antara sholat Maghrib dan Isya’, kemudian di waktu sahur, dan selepas Subuh. Kedua, perbanyak i’tikaf. Lebih bagus lagi kalau membaca Al-Qur’annya di masjid. Sebagaimana yang tertera dalam kitab At Tibyan fii Adabi Chamalatil Qur’an, bahwasanya sebagian ulama mensunahkan membaca Al-Qur’an di masjid dikarenakan bisa sekalian memperoleh keutamaan beri’itikaf, tentunya dengan catatan harus niat i’tikaf.
Dalam Ramadhan juga dianjurkan, perbanyak sedekah dan membaca Al-Qur’an. Dalam hal membaca Al-Qur’an diutamakan waktu-waktunya adalah antara sholat Maghrib dan Isya’, kemudian di waktu sahur, dan selepas Subuh. Kedua, perbanyak i’tikaf. Lebih bagus lagi kalau membaca Al-Qur’annya di masjid. Sebagaimana yang tertera dalam kitab At Tibyan fii Adabi Chamalatil Qur’an, bahwasanya sebagian ulama mensunahkan membaca Al-Qur’an di masjid dikarenakan bisa sekalian memperoleh keutamaan beri’itikaf, tentunya dengan catatan harus niat i’tikaf.
Bagi yang tidak dapat ikut Posonan karena waktu yang tak mengijinkan, tentunyya kita dapat mengikuti Tholabul ilmi atau dapat berupa Mengikuti pengajian-pengajian di mesjid atau musholla sekitar yang penting kita menaambah ilmu dibulan Ramadhan sambil menghidupkan amal ibadah di bbulan tersebut. Bagi yang minat Posonan segera daftar di pasantren penyelenggara sebelum Puasa berlalu.
byLasikUAgAy
Reffren.NUOnLine
Menuntut ilmu agar jadi orang Pintar yang Beriman,
Posonan Ramadhan menimbah Ilmu Agama di Pasantren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar