NusanTaRa.Com
Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Azizul Hakim Mansyur |
Menjadi
impian dan kebanggaan setiap insan Indonesia terlebih dikalangan Pemuda untuk
dapat membawa dan mengharumkan nama
bangsa di merata dunia terlebih jika itu ke Amerika sebagai pusat peradaban
bumi saat ini. Azizul Hakim Mansyur Semma mahasiswa Fisipol Unhas
salah satu putra bangsa mendapat kepercayaan tersebut, dengan bidang yang cukup
langkah bahkan mungkin baru kali ini yaitu di undang untuk menjadi Imam Masdjid
di New York selama bulan ramadhan 2016.
Nusantara
Foundation sebuah yayasan bergerak dibidang dakwa Islam agar bisa memberikan
warna yang sebenarnya seiring dengan kemajuan zaman yang berdampak banyaknya
perubahan dan pergeseran nilai hidup tentunya juga dapat merembes Nilai-nilai Islam. Foundation ini didirikan di New York oleh
Imam besar mesjid New York Bapak Shamsi Ali tahun 2013, Salah satu focus dari Foundation ini
pengkajian kebudayaan Islam Amerika dan Luar negeri, mencari bantuan untuk
mengintegrasikan komunitas Muslim Amerika melalui hubungan kemitraan dan persahabatan
antar-Agama serta pengenalan Islam
sebenarnya dikalangan Muallaf dan penganut lain di Amerika melalui
Diskusi-diskusi.
Ustad Shamsi Ali di acara Nusantara Foundation |
Prof. Dr. Dwia
Aries Tina Pulubuhu Rektor Unhas senin 2 mei 2016 menerima Azizul Hakim Mansyur Semma mahasiswa Fisipol
Unhas sehubungan keberangkatannya ke Amerika selama bulan Ramadhan 2016,
didampingi Prof. dr. Veny Hadju Ph.D.
Pembina Pasantren Darul Istiqomah Maros, pada kesempatan ini Ibu Rektor
meberikan pesan : “ Perbaiki bahasa Inggrismu biar komunikasimu
bisa lancer di sana “ di lantai 8 kantor Rektorat Unhas Tamalanrea. Pertemuan ini bukan kali pertamanya karena
sebelumnya tahun 2014 saat Azizul Hakim masuk sebagai mahasiswa Unhas dan Ibu
Dwia Aries TP empat bulan setelah
menjabat sebagaI rektor, Azizul Hakim
termasuk mahasiswa yang menerima
pemasangan jaket Merah Unhas oleh ibu Rektor di acara penerimaan mahasiswa
baru.
Azizul Hakim Mansyur Semma merupakan mahasiswa Fakultas
Sospol tahun 2014, yang lolos masuk Unhas melalui jalur prestasi yaitu sebagai
penghapal al-Quran bersama yang lain Prestasi Olahraga, Seni dan Keilmuan
(POSK). Setelah diterima sebagai
mahasiswa Unhas, Azizul didapuk menjadi Ketua Komunitas Penghafal Alquran
(Kompaq) dan pengurus Ikatan Keluarga Bidikmisi Unhas.
Azizul Hakim yang dilahirkan di Jakarta 9 April
1986 menerima surat tertanggal 14 Maret 2016 yang dikirim Imam Shamsi Ali yang
memimpin sebuah yayasan nonprofit yang berdiri sejak tahun 2013. Yayasan ini
memfokuskan diri pada kajian kebudayaan Islam di Amerika dan luar negeri.
Yayasan bekerja mencari bantuan untuk mengintegrasikan komunitas muslim ke
dalam komunitas Amerika melalui hubungan kemitraan dan persahabatan
antar-agama. Relevansi dari kebudayaan dan keberagaman antar-agama merupakan
pendidikan yang terpenting dari misi Nusantara Foundation yang dipimpin Imam
Shamsi Ali. Nusantara Foundation dalam
suratnya selain mengundang Azizul Hakim Mansyur Samma juga
mengundang Bahar Ruma Hakma dari
Pesantren Darul Istiqamah Maros.
Pesantren Darul Istiqomah Maros, beralamat di Jalan Poros
Makassar km 25 Sulawesi Selatan sebagai asal nyantri Azizul Hakim awal
sejarahnya berdiri tahun 1971 baik untuk pura maupun putrid dengan jenjang Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,
selanjutnya mengalami banyak perubahan sesuai
tuntutan islamiyah hingga tahun 2011 menjadi jenjang SMP-IT dan SMA-IT
di atas lahan 5 hektar yng berkonsep Go
Green Campus. Nusantara Foundation
sebuah lembaga Nonprofit dibidang Dakwah
Islam di New York yang didirikan oleh Bapak Shamsi Ali tahun 2013
beralamat 4 W 43RD St# New
York, NY 10036 Amerika Serikat, beliau juga sebagai Imam besar mesdjid New York
dan pengurus ICMI NY. Keberadaan dua Lembaga ini tentunya sangat
berarti bagi sosok Azizul Hakim yang mengantarny untuk menjadi Imam Mesdjid
selama Ramadhan tahun 2016.
Kesempatan Emas yang langka ini tentunya akan menjadi
peluang bagi Azizul untuk lebih mengepresikan
ilmu yang ia miliki baik sebagai misi terlebih sebagai Ibadah, disisi
lain kita berharap bahwa kesempatan tersebut akan memberikan satu gambaran
Fenomena Islam yang baik di bumi Paman Sam dan pengenalan akan muslim di
Indonesia sebagai Negara penganut Islam terbanyak di dunia serta lebih
meramaikan nuansa muslim di sana.
byRyanSyahputra.
Mesjid Besar New York |
Melayang Jauh si burung Besi,
Iman juga perlu pembinaan kala di luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar