NusanTaRa.Com
Indah kehidupan Karang dalam Laut,
Ekploitasi baik bila pengelolaan hasil yang berlanjut.
Coral
Triangle Initiative, merupakan satu gagasan dunia untuk menyelamatkan kekayaan
sumberdaya hayati flora dan fauna yang terdapat di Kawasan Coral Triangle
melalui perencana dan tindakan yang arief dan berwawasan lingkungan, dengan
pelaku utama Negara yang berada di kawasan tersebut yaitu Indonesia, Filippina,
Malaysia, Timor Leste, PNG dan Solomon serta mendapat dukungan dari
Negara-negara APEC, Amerika dan Australia.
Kawasan tersebut terbentang di tiga titik yang bila ketiga titik tersebut dihubungkan maka akan terbentuk seolah satu
kawasan perairan segitiga atau Coral Triangle Region, yang didalamnya ditemukan
biodeversit yang sangat tinggi.
Gagasan Coral Triangle ini mula-mulanya di prakarsai oleh pihak Pemerintah Indonesia melalui Presiden Bambang Yudoyono, bermula tahun 2006 saat Pidato tertulis presiden di COP 8 Convention Biodiversity di Brasil yang isinya mengajak Negara-negara yang ada dikawasan tersebut untuk bersama-sama menggalang kerjasama menyelamatkan kawasan tersebut. Juli 2007 Presiden Susilo Bambang Yudoyono secara resmi menyurati Kepala Negara dikawasan tersebut untk merealisasikan kerjasama yang pernah disepakati, serta Presiden Amerika serikat dan PM Australia untuk mendapatkan dukungannya. Pada pertemuan APEC 2010 di Sydney atas dukungan kuat Presiden Philippina, PM PNG, PM Australia dan Presiden Amerika akhirnya seluruh Kepala Negara APEC menyambut baik Inisiatip yang diberi nama Coral Triangle Initiative for Coral Reefs, Fisheries and Food securities. Puncaknya pertumuan tingkat tinggi kepala Negara pada 15 Mei 2009 yang intinya seluruh kepala Negara sepakat untuk melakukan upaya penyelamatan dan pengelolaan kawasan CT secara berkelanjutan melalui Implementasi Regional Plan of Action yang telah disepakati bersama.
Coral Triangle (CT) membentang seluas hampir 75.000 kilometer persegi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat, yang meliputi perairan enam negara, kawasan CT ini memiliki biodiversitas tinggi. Terdapat lebih dari 600 spesies terumbu karang, 2.228 spesies ikan, dan hutan bakau (mangrove) yang sangat luas. Kekayaan akan sumber daya perikanan dan mahluk hidup lainnya di kawasan " Segitiga ini secara langsung menopang masyarakat yang hidup dikawasan tersebut sekitar 120 juta orang dan memberikan manfaat bagi jutaan orang lainnya di seluruh dunia yang memiliki ketergantungan terhadap laut sebagai sumber utama protein, pendapatan dan pekerjaan “.
Perubahan iklim yang berakibat Pemanasan, Pengasaman dan naiknya permukaan air laut, tidak hanya mengancam terumbu karang di wilayah Segitiga Terumbu Karang, tapi juga bisa mengancam ekosistem ikan, hutan bakau dan dan stabilitas masyarakat yang sangat bergantung pada sumber daya alam di daerah itu. Pemutihan karang merupakan satu dampak darinya yang mengakibatkan kerusakan signifikan terumbu di seluruh dunia, tahun 1998 pemutihan karang menghancurkan lebih 16% dari terumbu karang dunia, termasuk di wilayah Segitiga Terumbu Karang.
Sebuah laporan mengungkapkan lebih 85% terumbu karang di Kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) secara langsung terancam aktipitas manusia, jauh melebihi rata-rata global yang 60%. Laporan ini menunjukkan bahwa ancaman terbesar adalah Penangkapan ikan yang berlebihan, Polusi dari aliran sungai dan Pembangnan kawasan pesisir. Ketika ancaman ini digabungkan dengan Pemutihan terrumbu Krang (Coral Bleaching) yang didorong kenaikan suhu laut, maka yang tergolong " Terancam " meningkat menjadi 90%. Indonesia adalah rumah bagi 16% dari terumbu karang dunia (kedua terbanyak setelah Australia) dan hampir 60 juta penduduk bermata pencaharian pada terumbu karang.
Segitiga Terumbu Karang sedang menjadi sorotan dimata penjuru dunia, kawasan laut yang kaya akan keanekaragaman hayati ini meliputi 6 negara seperti Filipina, Indonesia, Kepulauan Solomon, Malaysia, Papua Nugenea dan Timor Leste. Kawasan yang dijuluki The Coral Triangle ini memiliki 600 spesies Coral atau 75% populasi Coral dunia. Menurut WWF, Coral Triangle juga merupakan rumah bagi 75% spesies terumbu karang dunia, 6 dari 7 spesies penyu dan sekitar 2.228 spesies ikan.
Menurut Hasil Seminar Nasional Kawasan Peesisir maret 2013, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 80.791 km. Segitiga terumbu karang dunia atau Coral Triangle memiliki 30% dari seluruh spesies yang ada di dunia, 86% dari spesies penyu laut yang ada di dunia, 2.228 spesies ikan dan lebih dari 600 spesies karng dunia. Kawasan ini juga memiliki keaneka ragaman hayati terbesar di dunia sehingga disebut " Pusat keaneka Ragaman Hayati Dunia " oleh berbagai peneliti diseluruh dunia.
Segitiga terumbu karang merupakan kawasan perkembang biakan berbagai spesies perairan di wilayah tersebut, di Indonesia saja diperkirakan ada 1.650 spesies yang tergantung pada terumbu karang sebagai tempat hidupnya. Lokasi ini juga memiliki 75% dari seluruh spesies Mangrove atau bakau dan 45% spesies Rumpuk Lauk.
Indonesia memiliki 51.000 kilometer persegi terumbu karang atau sekitar 20% luasan terumbu karang dunia. Ekosistem terumbu karang Indonesia menyimpang keragaman hayati tertinggi di dunia dengan antara lain berisi 2.228 spesies ikan, 2.500 spesies moluska dan 1.500 spesies Udang-udangan. Sekitar seperempat pendapatan kotor nasional negeri ini ditopang oleh kelestarian sumber daya pesisir dan laut ini yang antara lain membangkitkan usaha perikanan bagi jutaan orang.
Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative-CTI) merupakan satu bentuk upaya kemitraan antara pemerintah dari negara-negara diatas serta para terkait, yang didedikasikan untuk mempromosikan laut yang sehat dengan membantu masyarakat mengelola sumber daya laut mereka, melalui penciptaan dan penguatan Kawasan Perlindungan Laut (Marine Protected Are-MPA). Selain itu, kemitraan ini juga berupaya mempromosikan manajemen bentang laut pada skala besar, meningkatkan Perikanan, Adaptasi terhadap perubahan Iklim dan memulihkan spesies yang terancam punah. Segitiga terumbu karang memiliki ekosistem laut yang paling bbberagam di dunia, dengan lebih dari 600 spesies karang, setidaknya 2.228 spesies ikan dan Hutan Mangrove terbesar yang tersisa di bumi. Kawasan ini di huni oleh lebih dari 150 juta orang.
Methode penangkapan yang tidak suistenable, Polusi, Perubahan Iklim dan perusakan habitat akan mengancam ekosistem karang yang praktis pada gilirannya akan mengancam kehidupan ikan dan satwa lain yang ada didalamnya, pada akhirnya mengancam pula bagi kepentingan manusia yang telah tersedia dalam segitiga terumbu karang. Kalau selama ini kita sering mendengar istilah " Hutan Sebagai Paru- Paru Dunia ", ternyata " Karang juga Paru - Paru Dunia ", karena dengan melestarikan terumbu karang dan melakukan upaya konservasi maka terumbu karang bida memberikan manfaat lingkungan sekitarnya, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.
" Akan kita coba konsep dan lestarikan terumbu karang supaya jadi bagian Paru-paru Dunia, Salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan mengembangkan pemikiran tentang bisnis atau usaha yang berbasis pada konservasi, misalnya Marine Tourisme dan Sport Leisure seperti diving dan lainnya " Ujar sidin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syarief Widjaja dalam Forum Bisnis Regional Ketiga Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia ke-3 di Nusa Dua Bali, Senin (25/3/2013).
Mengelola Kawasan Segitiga Terumbu Karang memasuki tahap baru, penyelamatan dan pelestarian terumbu karang atau Coral Triangle Marine Protected Area System/CTMPAS yang mulai digagas sejak 2010 oleh kelompok kerja teknis yang terdiri dari para pakar terumbu karang dari dalam maupun luar negeri. Kelompok kerja tersebut berada di bawah naungan Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang beranggota enam negara diatas.
Sistem ini disahkan dewan menteri CT-CFF dalam acara Word Coral Reef Conference yang berlangsung di Manado (15/5/2010). Dalam CTMPAS memuat standard dan kategori yang harus dipenuhi negara anggota CTI yang meliputi tiga komponen yang harus bersinergi, yaitu Pemerintah, Ekologi dan Masyarakat. " Misalnya setiap negara wajib melakukan pemetaan wilayah perairan, melakukan monitoring serta meningkatkan kapasitas penduduk disekitar perairan tersebut seperti melalui peningkatan kapasitas pendidikan, sumber mata pencaharian alternatif, serta peran aktif masyaraakat dalam mengelola dan melestarikan sumber daya alam perairn ", Ujar Sidin Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif Cicip Sutardjo.
Beberapa kepulauan di Indonesia yang juga memiliki jumlah Jenis Karang cukup tinggi yaitu Nusa Penida (Bali), Komodo (NTT), Takabonerate (Sulawesi Selatan), Bunaken (Sulawesi Utara), Derawan (Kalimantan Timur), Kepulauan Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Teluk Cenderawasi (Papua).
Sebagai negara Maritim, Indonesia mempunyai banyak sekali wisata taman laut. Berikut adalah 5 Taman Laut Eksotik Indonesia yang didasarkan atas keindahan terumbu karangnya.
1. Taman Laut Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat di barat laut kepala burung Pulau Papua dengan 1500 pulau kecil dan atoll serta pulau besar utama memiliki 537 spesies Karang. Pulau besar tersebut P Misol, P Salawati, P Bantata dan P Weigeo, keseluruh kawasan ini meliputi 4 juta ha2 daratan dan lautan.
2. Taman Laut Wakatobi
Taman Laut Nasional Wakatobi (TLNW) di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara yang ditetapkan pemerintah tahun 1996, dengan total areal mencapai 1,39 juta ha. TLNW disamping sebagai pusat surga Terumbu Karang Dunia sekaligus merupakan obyek wisata bahari bagi para petualang alam bawah laut. TLNW memiliki kedalaman hingga i km dibawah permukaan laut dan jumlah ekosistem terumbu karang sebanyak 875 spesies serta 600 spesies jenis ikan dan biota laut lainnya. Malahan saat ini, Kawasan Taman Laut Nasional Wakatobi resmi menjadi pusat penelitian bawah laut dunia.
3. Taman Nasional Bunaken
Taman Laut Nasional Bunaken (TLNB) Sulawesi Utara, Indonesia dihuni sekitar 390 spesies Terumbu karang dan berbagai spesies Ikan, Moluska, Reptil, dan Mamalia Laut. TLNB meliputi padang Rumput Laut, Terumbu Karang dan Ekosistem pantai di dirikan tahun 1991 meliputi wilayah seluas 890,65 km2, 97% taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan yang meliputi lima pulau : Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.
4. Taman Laut Banda
Taman Laut Nasional Banda (TLNBd) terletak diantara pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Ai, Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta di Kabupaten Maluku Tengah, merupakan salah satu Taman laut terindah di dunia dengan 310 spesies karang, 871 spesies ikan serta populasi Hiu dan Kerapu yang sangat tinggi. Kepulauan Banda kemudian dipilih sebagai Kawasan Warisan Dunia untuk surga bawah laut di Indonesia pada tahun 2006.
5. Taman Laut Karimun Jawa
Taman Nasional Karimun Jawa (TNKJ) meliputi 22 pulau dengan lima type ekosistem yaitu Terumbu Karang, Padang Lamun dan Rumput Laut, Hutan Mangrove, Hutan Pantai dan Hutan Hujan Tropis dataran rendah. Merupakan habitat dari berbagai flora dan fauna khas seperti Dewadaru (Fragae fagran), Kalimasada (Cordia subcordata), Setigi (Pemphis acudula) dan fauna khas seperti Junai Emas (Caloenas nicobarica), Penyu Sisik (Eretmochelys imbracata), Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Keong Gelung (Nautilus pompillus).
6. Taman Tubbataha Reefs
Tubbataha Reefs Natural Park (TRNP), sebuah taman yang dilindungi pemerintah Philipina dan Desember 1993 oleh UNESCO TRNP dimasukkan sebagai satu warisan dunia. TRNP terdiri atas Atol Utara dan Atol selatan terletak dibagian tengah laut Sulu Philipina dengan luas 97.030 ha, taman Tubbataha juga dihuni berbagai speies seperti 360 spesies Coral, 600 spesies Ikan, 11 spesies Shark, 13 spesies Dolphin dan Whole
7. Milne Bay Park
Perairan Kawasan Timur Papua New Guenea termasuk kawasan Coral Reefs bagian Barat Daya Samudera Pasifik kaya kan Sumberdaya Hayati dan tinggi Biodiversitynya, namn kawasan ini telah mengksport 680 mt tahun 1998. Daerah Coral yang masuk kawasan ini seperti Milne Bay, Kimbe Bay, Madang, Bootless Bay dan Kamiali. Milne Bay yang terletk di Mile Bay Province Kaya akan sumberdaya seperti 360 spesies Coral, 1039 Spesies Fish, Teripang, Shark, Moluska dan berbagai Crustaceae.
8. Island Atauro Park
Taman Pulau Atauro Timor Leste berjarak 30 km dari Kota Dili menyeberangi laut, Taman Atauro oleh pemerintah Timor Leste telah ditetapkan sebagai kawasan Conservasi (Marine Protected Area). Area ini kaya akan sumbedaya hayati seperti Ikan, Coral, Manta, Lumba - lumba serta bila anda berada di bulan oktober dan Nopember disini kita dapat menyaksikan perjalanan migrasi ratusan ikan paus dari perairan Sawu menuju Laut Pasifik.
Gagasan Coral Triangle ini mula-mulanya di prakarsai oleh pihak Pemerintah Indonesia melalui Presiden Bambang Yudoyono, bermula tahun 2006 saat Pidato tertulis presiden di COP 8 Convention Biodiversity di Brasil yang isinya mengajak Negara-negara yang ada dikawasan tersebut untuk bersama-sama menggalang kerjasama menyelamatkan kawasan tersebut. Juli 2007 Presiden Susilo Bambang Yudoyono secara resmi menyurati Kepala Negara dikawasan tersebut untk merealisasikan kerjasama yang pernah disepakati, serta Presiden Amerika serikat dan PM Australia untuk mendapatkan dukungannya. Pada pertemuan APEC 2010 di Sydney atas dukungan kuat Presiden Philippina, PM PNG, PM Australia dan Presiden Amerika akhirnya seluruh Kepala Negara APEC menyambut baik Inisiatip yang diberi nama Coral Triangle Initiative for Coral Reefs, Fisheries and Food securities. Puncaknya pertumuan tingkat tinggi kepala Negara pada 15 Mei 2009 yang intinya seluruh kepala Negara sepakat untuk melakukan upaya penyelamatan dan pengelolaan kawasan CT secara berkelanjutan melalui Implementasi Regional Plan of Action yang telah disepakati bersama.
Coral Triangle (CT) membentang seluas hampir 75.000 kilometer persegi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat, yang meliputi perairan enam negara, kawasan CT ini memiliki biodiversitas tinggi. Terdapat lebih dari 600 spesies terumbu karang, 2.228 spesies ikan, dan hutan bakau (mangrove) yang sangat luas. Kekayaan akan sumber daya perikanan dan mahluk hidup lainnya di kawasan " Segitiga ini secara langsung menopang masyarakat yang hidup dikawasan tersebut sekitar 120 juta orang dan memberikan manfaat bagi jutaan orang lainnya di seluruh dunia yang memiliki ketergantungan terhadap laut sebagai sumber utama protein, pendapatan dan pekerjaan “.
Perubahan iklim yang berakibat Pemanasan, Pengasaman dan naiknya permukaan air laut, tidak hanya mengancam terumbu karang di wilayah Segitiga Terumbu Karang, tapi juga bisa mengancam ekosistem ikan, hutan bakau dan dan stabilitas masyarakat yang sangat bergantung pada sumber daya alam di daerah itu. Pemutihan karang merupakan satu dampak darinya yang mengakibatkan kerusakan signifikan terumbu di seluruh dunia, tahun 1998 pemutihan karang menghancurkan lebih 16% dari terumbu karang dunia, termasuk di wilayah Segitiga Terumbu Karang.
Sebuah laporan mengungkapkan lebih 85% terumbu karang di Kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) secara langsung terancam aktipitas manusia, jauh melebihi rata-rata global yang 60%. Laporan ini menunjukkan bahwa ancaman terbesar adalah Penangkapan ikan yang berlebihan, Polusi dari aliran sungai dan Pembangnan kawasan pesisir. Ketika ancaman ini digabungkan dengan Pemutihan terrumbu Krang (Coral Bleaching) yang didorong kenaikan suhu laut, maka yang tergolong " Terancam " meningkat menjadi 90%. Indonesia adalah rumah bagi 16% dari terumbu karang dunia (kedua terbanyak setelah Australia) dan hampir 60 juta penduduk bermata pencaharian pada terumbu karang.
Segitiga Terumbu Karang sedang menjadi sorotan dimata penjuru dunia, kawasan laut yang kaya akan keanekaragaman hayati ini meliputi 6 negara seperti Filipina, Indonesia, Kepulauan Solomon, Malaysia, Papua Nugenea dan Timor Leste. Kawasan yang dijuluki The Coral Triangle ini memiliki 600 spesies Coral atau 75% populasi Coral dunia. Menurut WWF, Coral Triangle juga merupakan rumah bagi 75% spesies terumbu karang dunia, 6 dari 7 spesies penyu dan sekitar 2.228 spesies ikan.
Menurut Hasil Seminar Nasional Kawasan Peesisir maret 2013, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 80.791 km. Segitiga terumbu karang dunia atau Coral Triangle memiliki 30% dari seluruh spesies yang ada di dunia, 86% dari spesies penyu laut yang ada di dunia, 2.228 spesies ikan dan lebih dari 600 spesies karng dunia. Kawasan ini juga memiliki keaneka ragaman hayati terbesar di dunia sehingga disebut " Pusat keaneka Ragaman Hayati Dunia " oleh berbagai peneliti diseluruh dunia.
Segitiga terumbu karang merupakan kawasan perkembang biakan berbagai spesies perairan di wilayah tersebut, di Indonesia saja diperkirakan ada 1.650 spesies yang tergantung pada terumbu karang sebagai tempat hidupnya. Lokasi ini juga memiliki 75% dari seluruh spesies Mangrove atau bakau dan 45% spesies Rumpuk Lauk.
Indonesia memiliki 51.000 kilometer persegi terumbu karang atau sekitar 20% luasan terumbu karang dunia. Ekosistem terumbu karang Indonesia menyimpang keragaman hayati tertinggi di dunia dengan antara lain berisi 2.228 spesies ikan, 2.500 spesies moluska dan 1.500 spesies Udang-udangan. Sekitar seperempat pendapatan kotor nasional negeri ini ditopang oleh kelestarian sumber daya pesisir dan laut ini yang antara lain membangkitkan usaha perikanan bagi jutaan orang.
Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative-CTI) merupakan satu bentuk upaya kemitraan antara pemerintah dari negara-negara diatas serta para terkait, yang didedikasikan untuk mempromosikan laut yang sehat dengan membantu masyarakat mengelola sumber daya laut mereka, melalui penciptaan dan penguatan Kawasan Perlindungan Laut (Marine Protected Are-MPA). Selain itu, kemitraan ini juga berupaya mempromosikan manajemen bentang laut pada skala besar, meningkatkan Perikanan, Adaptasi terhadap perubahan Iklim dan memulihkan spesies yang terancam punah. Segitiga terumbu karang memiliki ekosistem laut yang paling bbberagam di dunia, dengan lebih dari 600 spesies karang, setidaknya 2.228 spesies ikan dan Hutan Mangrove terbesar yang tersisa di bumi. Kawasan ini di huni oleh lebih dari 150 juta orang.
Methode penangkapan yang tidak suistenable, Polusi, Perubahan Iklim dan perusakan habitat akan mengancam ekosistem karang yang praktis pada gilirannya akan mengancam kehidupan ikan dan satwa lain yang ada didalamnya, pada akhirnya mengancam pula bagi kepentingan manusia yang telah tersedia dalam segitiga terumbu karang. Kalau selama ini kita sering mendengar istilah " Hutan Sebagai Paru- Paru Dunia ", ternyata " Karang juga Paru - Paru Dunia ", karena dengan melestarikan terumbu karang dan melakukan upaya konservasi maka terumbu karang bida memberikan manfaat lingkungan sekitarnya, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.
" Akan kita coba konsep dan lestarikan terumbu karang supaya jadi bagian Paru-paru Dunia, Salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan mengembangkan pemikiran tentang bisnis atau usaha yang berbasis pada konservasi, misalnya Marine Tourisme dan Sport Leisure seperti diving dan lainnya " Ujar sidin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syarief Widjaja dalam Forum Bisnis Regional Ketiga Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia ke-3 di Nusa Dua Bali, Senin (25/3/2013).
Mengelola Kawasan Segitiga Terumbu Karang memasuki tahap baru, penyelamatan dan pelestarian terumbu karang atau Coral Triangle Marine Protected Area System/CTMPAS yang mulai digagas sejak 2010 oleh kelompok kerja teknis yang terdiri dari para pakar terumbu karang dari dalam maupun luar negeri. Kelompok kerja tersebut berada di bawah naungan Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang beranggota enam negara diatas.
Sistem ini disahkan dewan menteri CT-CFF dalam acara Word Coral Reef Conference yang berlangsung di Manado (15/5/2010). Dalam CTMPAS memuat standard dan kategori yang harus dipenuhi negara anggota CTI yang meliputi tiga komponen yang harus bersinergi, yaitu Pemerintah, Ekologi dan Masyarakat. " Misalnya setiap negara wajib melakukan pemetaan wilayah perairan, melakukan monitoring serta meningkatkan kapasitas penduduk disekitar perairan tersebut seperti melalui peningkatan kapasitas pendidikan, sumber mata pencaharian alternatif, serta peran aktif masyaraakat dalam mengelola dan melestarikan sumber daya alam perairn ", Ujar Sidin Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif Cicip Sutardjo.
Beberapa kepulauan di Indonesia yang juga memiliki jumlah Jenis Karang cukup tinggi yaitu Nusa Penida (Bali), Komodo (NTT), Takabonerate (Sulawesi Selatan), Bunaken (Sulawesi Utara), Derawan (Kalimantan Timur), Kepulauan Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Teluk Cenderawasi (Papua).
Sebagai negara Maritim, Indonesia mempunyai banyak sekali wisata taman laut. Berikut adalah 5 Taman Laut Eksotik Indonesia yang didasarkan atas keindahan terumbu karangnya.
1. Taman Laut Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat di barat laut kepala burung Pulau Papua dengan 1500 pulau kecil dan atoll serta pulau besar utama memiliki 537 spesies Karang. Pulau besar tersebut P Misol, P Salawati, P Bantata dan P Weigeo, keseluruh kawasan ini meliputi 4 juta ha2 daratan dan lautan.
2. Taman Laut Wakatobi
Taman Laut Nasional Wakatobi (TLNW) di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara yang ditetapkan pemerintah tahun 1996, dengan total areal mencapai 1,39 juta ha. TLNW disamping sebagai pusat surga Terumbu Karang Dunia sekaligus merupakan obyek wisata bahari bagi para petualang alam bawah laut. TLNW memiliki kedalaman hingga i km dibawah permukaan laut dan jumlah ekosistem terumbu karang sebanyak 875 spesies serta 600 spesies jenis ikan dan biota laut lainnya. Malahan saat ini, Kawasan Taman Laut Nasional Wakatobi resmi menjadi pusat penelitian bawah laut dunia.
3. Taman Nasional Bunaken
Taman Laut Nasional Bunaken (TLNB) Sulawesi Utara, Indonesia dihuni sekitar 390 spesies Terumbu karang dan berbagai spesies Ikan, Moluska, Reptil, dan Mamalia Laut. TLNB meliputi padang Rumput Laut, Terumbu Karang dan Ekosistem pantai di dirikan tahun 1991 meliputi wilayah seluas 890,65 km2, 97% taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan yang meliputi lima pulau : Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.
4. Taman Laut Banda
Taman Laut Nasional Banda (TLNBd) terletak diantara pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Ai, Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta di Kabupaten Maluku Tengah, merupakan salah satu Taman laut terindah di dunia dengan 310 spesies karang, 871 spesies ikan serta populasi Hiu dan Kerapu yang sangat tinggi. Kepulauan Banda kemudian dipilih sebagai Kawasan Warisan Dunia untuk surga bawah laut di Indonesia pada tahun 2006.
5. Taman Laut Karimun Jawa
Taman Nasional Karimun Jawa (TNKJ) meliputi 22 pulau dengan lima type ekosistem yaitu Terumbu Karang, Padang Lamun dan Rumput Laut, Hutan Mangrove, Hutan Pantai dan Hutan Hujan Tropis dataran rendah. Merupakan habitat dari berbagai flora dan fauna khas seperti Dewadaru (Fragae fagran), Kalimasada (Cordia subcordata), Setigi (Pemphis acudula) dan fauna khas seperti Junai Emas (Caloenas nicobarica), Penyu Sisik (Eretmochelys imbracata), Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Keong Gelung (Nautilus pompillus).
6. Taman Tubbataha Reefs
Tubbataha Reefs Natural Park (TRNP), sebuah taman yang dilindungi pemerintah Philipina dan Desember 1993 oleh UNESCO TRNP dimasukkan sebagai satu warisan dunia. TRNP terdiri atas Atol Utara dan Atol selatan terletak dibagian tengah laut Sulu Philipina dengan luas 97.030 ha, taman Tubbataha juga dihuni berbagai speies seperti 360 spesies Coral, 600 spesies Ikan, 11 spesies Shark, 13 spesies Dolphin dan Whole
7. Milne Bay Park
Perairan Kawasan Timur Papua New Guenea termasuk kawasan Coral Reefs bagian Barat Daya Samudera Pasifik kaya kan Sumberdaya Hayati dan tinggi Biodiversitynya, namn kawasan ini telah mengksport 680 mt tahun 1998. Daerah Coral yang masuk kawasan ini seperti Milne Bay, Kimbe Bay, Madang, Bootless Bay dan Kamiali. Milne Bay yang terletk di Mile Bay Province Kaya akan sumberdaya seperti 360 spesies Coral, 1039 Spesies Fish, Teripang, Shark, Moluska dan berbagai Crustaceae.
8. Island Atauro Park
Taman Pulau Atauro Timor Leste berjarak 30 km dari Kota Dili menyeberangi laut, Taman Atauro oleh pemerintah Timor Leste telah ditetapkan sebagai kawasan Conservasi (Marine Protected Area). Area ini kaya akan sumbedaya hayati seperti Ikan, Coral, Manta, Lumba - lumba serta bila anda berada di bulan oktober dan Nopember disini kita dapat menyaksikan perjalanan migrasi ratusan ikan paus dari perairan Sawu menuju Laut Pasifik.
Gedung sekretariat Coral Triangle
Initiative (CTI) Center terletak di Kairagi-Kayuwatu Manado, merupakan realisasi hasil kesepakatan enam
kepala negara dalam pertemuan puncak Segitiga Karang untuk Terumbu Karang,
Perikanan dan Ketahanan Pangan (Coral Triangle Initiative on Coral Reefs,
Fisheries and Food Security atau CTI-CFF Summit) yang diselenggarakan di Kota
Manado bulan Mei 2009, Serta merupakan
tindak lanjut hasil rekomendasi Senior Official Meeting kelima (SOM-5) dan
Ministrial Meeting kedua (MM-2), yang menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah
lokasi Sekretariat Regional.
Kemudian Indonesia menetapkan Kota Manado sebagai lokasi gedung sekretariat CTI center di lahan seluas 6.084 meter persegi yang terletak di Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget Kota Manado. Pembangunan gedung CTI Center berlangsung selama 14 bulan, dimulai Januari 2012 sampai awal tahun 2013 dengan anggaran 47 miliar. Bangunan tersebut terdiri dari dua bangunan ; 1. Bangunan berbentuk bundar setinggi 5 lantai dan dilengkapi dengan convention hall, difungsikan untuk pusat kegiatan kesekretariatan CTI-CFF, 2. Bangunan exhibition indoor setinggi 7 lantai. Difungsikan untuk ruang aquarium, ruang perpustakaan, ruang pelatihan/training center, research center dan ruang pertemuan.
byKariTaLa LAKemudian Indonesia menetapkan Kota Manado sebagai lokasi gedung sekretariat CTI center di lahan seluas 6.084 meter persegi yang terletak di Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget Kota Manado. Pembangunan gedung CTI Center berlangsung selama 14 bulan, dimulai Januari 2012 sampai awal tahun 2013 dengan anggaran 47 miliar. Bangunan tersebut terdiri dari dua bangunan ; 1. Bangunan berbentuk bundar setinggi 5 lantai dan dilengkapi dengan convention hall, difungsikan untuk pusat kegiatan kesekretariatan CTI-CFF, 2. Bangunan exhibition indoor setinggi 7 lantai. Difungsikan untuk ruang aquarium, ruang perpustakaan, ruang pelatihan/training center, research center dan ruang pertemuan.
Gedung CTI Manado di Kel. Kairagi 2, Kec. Mapanget Manado |
Indah kehidupan Karang dalam Laut,
Ekploitasi baik bila pengelolaan hasil yang berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar