NusanTaRa.Com.
Dynand Fariz bukanlah nama yang asing bagi bangsa Indonesia teristimewa bagi para Desainer busana yang unik dan megah, karna beliau satu-satunya desainer Indonesia yang mempunyai kemampuan yang sangat membanggakan dengan pengalaman dan karya yang telah mengisi berbagai acara busana Internasional seperti Miss International, Miss Supranational dan Miss Universe. Karya Dynand dalam beberapa acara tersebut mendapatkan penghargaan sebagai wujut bahwa karya beliau di terima dunia. Adalah Dynand Fariz Seorang desainer yang banyak berkarya dalam Pestifal Jember Fesien (PJF) dan sebagai kreator berdirinya PJF yang diselenggarakan setiap tahun sebagai satu ikon budaya nasional.
Karya " The Chronicle of Borobudur " bukan merupakan karya pertama kali bagi Dynand Fariz untuk Yayasan Puteri
Indonesia dalam mengikuti pestifal Internasional. Karna sebelum rancangannya `The Chronicle of Borobudur` yang berhasil dibawakan Elvira Devinamira di Miss Universe 2014, Dynand juga membuat
kostum untuk wakil Indonesia di Miss International 2014 berthema " Tale of Siger Crown " yang dibawakan Elfin Pertiwi di Miss International 2014 dan Kostum berthema " The Warrior Princes of Borneo "yang dikenakan oleh Estelita Liana pada ajang Miss Supranational 2014 dan hebatnya keduanya juga berhasil menyabet predikat Best National Costume.
Dynand mengaku, inspirasi `The Chronicle of Borobudur` diambil dari
salah satu sub-tema Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13 yang berlangsung
pada 20-24 Agustus 2014. Tema besar dari event itu adalah `Triangle
Dynamic in Harmony`, dan dari sub-tema `Wonderful Artchipelago
Carnival`itulah inspirasi Borobudur didapat.
Meski inspirasinya diambil dari JFC di tahun 2014, kostum yang
dikenakan oleh Elvira Devinamira di ajang Miss Universe merupakan kostum baru.
Pembuatannya makan waktu 2 bulan, termasuk proses riset tema, pencarian
material, dan segala macam hal lain termasuk produksi. Rampung pada bulan Desember 2014, kostum ini dibuat dengan melibatkan
tim beranggotakan 10 orang. Kesepuluh orang tersebut merupakan anggota
Jember Fashion Carnaval yang sudah berpengalaman dan piawai dalam
membuat busana megah.
Keseluruhan kostum `The Chronicle of Borobudur` tersebut dibuat secara hand-made buatan tangan. Karena ini bukan pertama kalinya bagi Dynand untuk menghasilkan karya demikain mengaku tak menjumpai kesulitan khusus dalam melahirkan karya tersebut sesuai hasil eksplore terhadap thema budaa tersebut. Dijelaskan Dynand bahwa material yang digunakan untuk kostum
Borobudur tersebut tak jauh berbeda dengan material yang digunakan untuk
membuat kostum-kostum lain. “Ada tembaga, besi, baja, batu-batuan,
kain, dan lain-lain yang mendukung dekorasi kostum,” ucap desainer yang
merupakan pendiri JFC itu.
Hasil eksplore pada Candi Borobudur tentunya akan memudahkan baginya untuk melahirkan warna-warna yang sesuai untuk digunakan pada kostum, Dynand memilih
warna-warna yang sesuai seperti abu-abu dan hitam. Guna memberi variasi pada kostum itu, Dynan juga
membubuhkan warna-warna lain seperti warna emas dan cokelat.
“Saat Elvira melihat hasil rancangan kostum ini, dia takjub, sangat
senang, sangat mengapresiasi, serta bangga untuk bisa mengenakannya.
Saya berpesan pada Elvira bahwa ia harus siap menjadi duta Indonesia
melalui kostum yang sudah dibuat dan ia harus tampil percaya diri serta
melakukan yang terbaik untuk membawa nama Indonesia,” kisah Dynand.
Menurutnya, satu hal yang tak bisa diabaikan dari diraihnya predikat
Best National Costume di Miss Universe 2014 adalah cara Elvira
membawakan kostum itu. Dan untuk itu, gadis dengan paras menawan itu
telah berlatih keras mengenai cara berjalan membawakan kostum itu dengan
baik. Kata Dynand, “Elvira belajar berjalan sambil mengenakan kostum tanpa terkesan terbebani”.
Baginya, `The Chronicle of Borobudur` hanya salah satu inspirasi dari
sekian banyak kekayaan budaya Indonesia yang menakjubkan.
“Di samping kemegahan Borobudur akan menarik perhatian juri serta
masyarakat luas, dengan memakai kostum bertema Borobudur, Elvira
sekaligus mempromosikan Borobudur sehingga diharapkan masyarakat
internasional berkeinginan untuk melihat langsung candi tersebut,”
demikianlah Dynand memberikan argumentasinya kepada Yayasan Puteri
Indonesia.
byRyanSyahputra-ReffLiputan6.Com
Putri Cantik melenggang-Lenggok di atas pentas,
Keindahan Budaya suatu gambaran akal budi yang dinamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar