NusanTaRa.Com
Burung Elang terbang di bawah Pesawat tinggi,
Pesawat yang baik mendukung kelancaran tugas Pak Jokowi.
Helikopter AW-101 buatan Italy-Inggris |
Rencana
Pemerintah untuk pengadaan helikopter melalui TNI AU tahun anggaran 2016 yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan kepresiden, helikopter
tersebut akan digunakan presiden Jokowi dan JK untuk kebutuhan tugas terutama
bagi daerah yang berjarak dekat dan bermedan penerbangan yang sulit. Sebagaimana kita ketahui bahwa Jokowi
termasuk Presiden RI yang memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam dalam
menjalankan tugas untuk mensukseskan nawa Citra program pemerintahan beliau
dengan kabinet Kerjanya. Pesawat yang
akan hadir di Indonesia sekitar bulan April 2016 telahpun masuk dalam target
pengadaan TNI Angkatan Udara selaku pengelolanya.
Pengadaan
pesawat helikopter baru ini sesuai pengumuman Kepala staf TNI AU Marsekal TNI AU Agus Supriatno, tentunya
untuk menggantikan helikopter kepresiden jenis Super Puma yang telah berusia 25 tahun. Keberadaan Helikopter ini tentunya
diharapkan dapat meningkatkan kinerja presiden dalam mensukseskan program kerja
beliau karena diketahui bahwa pesawat yang akan dibeli AW-101
memiliki mobillitas dan aksebelitas kerja yang lebih baik.
Helikopter
presiden yang biasa disebut Indonesia one atau RI-001 akan melayani kesibukan
Presiden keberbagai belahan Nusantara yang memiliki kondisi alam yang khusus, Geograpis yang berpulau-pulau serta beberapa daerah
tidak memiliki Lanud sehingga sesuai menggunakan helikopter. Adapun saat ini heli kepresidenan masih
menggunakan NAS 332 Super Puma Jenis helikopter super puma angkut sedang
serbaguna, jenis ini telah digunakan sejak Presiden Soeharto, presiden Negara lain
yang menggunakan type ini Presiden Brasil dan Francis.
Helikopter NAS 332 SuperPuma-buatan PT. DI |
Helikopter
NAS 332 Super Puma yang digunakan presiden RI selama ini diproduksi oleh PT
Dirgantara Indonesia (PT IPTN) dengan Lisensi
Aerospatiale sebagai pemilik hak paten untuk memproduksi pesawat
tersebut dengan pemeliharaan di bawah Sekneg dan operaasional oleh Skadron
Udara 45 Jakarta. NAS 332 Super Puma diproduksi
tahun 1979 memiliki 4 baling-baling, mesin ganda dan berukuran sedang.
TNI AU memilih
Agusta Westland-101 karena dinilai heli ini paling mumpuni untuk menunjang
kepentingan VVIP dengan tingkat keselamatan dan kenyamanan yang lebih baik. Karena heli ini memiliki standart pengamanan
modern yang tinggi seperti memiliki kemamuan anti peluru serta mampu mengangkut
30 penunpang diluar dua orang dikokpit.
Kelebihan
lain dari heli baru VVIP yang akan dipesan tesebut, dilengkapi bantalan udara
yang dapat mengembang seperti bantalan udara jika terjadi benturan, AW-101 juga memiliki kelebihan dapat
mendarat di perairan dalam keadaan tertentu karena dapat dipasangi pelampung, Plat-plat baja tahan
peluru di heli AW-101 in juga dapat dipasang pada helikopter lain sesuai
keperluan. “ Kita sudah lakukan semua kajian dan pilih
AW, Ada beberapa kelebihan, dia punya
baling-baling 4, nyaman dan aman, punya perahu karet, intinya dapat memberi kenyamanan
bagi VVIP “ jelas Marsma Dwi Badarmantyo Kepala Dinas
Penerangan TNI AU.
Meski menimbulkan banya pro kontra
pembelian Helikopter Agusta Westland (AW)
101 yang akan mengantar Jokowi melakoni tugasnya di Nusantara, ternyata helikopter tersebut termasuk jenis
termewah di dunia yang tentunya akan menaikkan imege bangsa Indonesia di mata
Dunia. Kelebihan lain dari Helikopter
mewah ini memiliki Ruangan di dalam kabin pun cukup luas, hingga bisa
mengangkut penumpang sampai 30 orang. Dengan
kecepatan maksimal 278 km per jam, helikopter ini bisa menembus jarak hingga
1.360 km, Soal harga, AW-101 dibanderol US$ 21 juta atau sekitar Rp 288 miliar.
Pengadaan
AW-101 telah masuk agenda pengadaan TNI AU untuk kebuthan alutista 2015-2019, tapi tetap pengadaan tersebut menimbukan
banyak opini yang pada dasarnya mengacu pada prinsip pengadaan kebutuhan menggunakan
produk dalam negeri dan Produk luar negeri yang memiliki keunggulan lebih. Sebelumnya PT Dirgantara Indomesia melalui
Direkturnya Budi Santoso, mengatakan bahwa pembelian tersebut tidak sesuai
dengan Undang-Undang Industri Pertahanan yang mewajibkan keterlibatan industry nasional
dalam pengadaan alat pertahanan dari luar negeri. JKalla
sendiri mengak heran dengan pengadaan helikopter kepresidenen AW-101 butan
Italia-Inggeris tersebut, “ Padahal, helicopter yang saya dan Pak Jokowi
pakai Super Puma saat ini kan sangat bagus ukurannya dan masih baru “ tandas
beliau.
Menteri PAN dan RB Yuddy
Chrisnandi mengatakan kalau Presiden Joko Widodo pasti akan mempertimbangkan
memakai helikopter EC-725 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) selain mendukung
komitmen pemerintah untuk mengutamakan produk dalam negeri juga produk PT DI telah
memenuhi syarat standarisasi yang sepadan dengan buatan luar negeri terlebih
akan memiliki harga yang lebih menguntungkan.
Meski demikian Bangsa Indonesia akan
bersiap menyambut kedatangan burung besi Indonesia One atau RI – 001 yang
dibeli dari Italia pada bulan mei 2015, sebagai pengadaan TNI AU dalam memenuh
kwalitas AU yang memenuhi kebutuhan berdasarkan Renstra 2015-2021 dan
pembiayaannya tidak lagi dari Anggaran Sekretariat melainkan AU. Pada saat itu Burung Besi AW-101 akan
melintasi dirgantara Nusantara bersama presiden atau Wakil Presiden untuk
mengembang misi pembangunan Indonesia yang mensejahterakan dan Damai.
byRyanSyahputra.
Helikopter AW-101-buatan Italy-Inggris |
Burung Elang terbang di bawah Pesawat tinggi,
Pesawat yang baik mendukung kelancaran tugas Pak Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar