NusanTaRa.Com
Tragedi Bom Sarinah satu aksi teroris ISIS pertama di Indonesia gambaran akan keberadaan aktipitas mereka kata seorang pengamat teroris, sekaligus sebagai gambaran kekuatan keberadaan aktipitas mereka diseluruh dunia. Aksi teroris sebelumnya, Jumat 13 November 2015 terjadi Bom bunuh diri di Paris 153 orang meninggal dan pada 13 Januari 2016 di dalam train Istambul 10 orang meninggal. Sejak awal berdirinya ISIS di Irak yang akan mendirikan Dauliah Islam dunia, dengan mengirimkan pejuang-pejuang yang tak lain teroris untuk mewujutkan Negara Islam Dunia. Indonesia Negara yang mayoritas Islam mengharamkan kegiatan ini, sehingga pihak kepolisian dan keamanan lebih bekerja keras membendung gerakan teroris agar tidak meresahkan dan tidak kecolongan lagi.
Serangan Teroris Bom bunuh diri di kawasan Sarinah atau di Pos Polisi depan
Starbuck menjadi sejarah pahit Indonesia di awal tahun ini, Kamis 14 Januari 2016 dengan menewaskan 8 orang
terdiri dari 4 teroris dan 4 warga sipil.
Meski belum pasti tapi beberapa ahli mengatakan bahwa jaringan yang terlibat dari kalangan
Teroris ISIS, seperti salah seorang
pelaku teroris tersebut bernama Afif atau Sunakin merupakan aktipis teroris lama yang sering
mengikuti pelatihan teroris di daerah Aceh.
Aksi teroris terbilang sangat berani yang diperagakan para teroris, ramai menjadi tontonan masyarakat Indonesia Pasca kejadian. Seorang teroris Afif bersama temannya keluar dari kerumunan masyarakat yang panik akibat ledakan bom sambil menembaki para polisi dan orang disekitanya berakibat beberapa orang meninggal dan cedera. Dengan tenang sipemuda bertopi berjalan di tengah jalan sambil menembakkan pistolnya hinggalah ia berhasil dirontokkan polisi, tentulah totonan tersebut ibarat melihat film koboy tahun 70an.
Aksi teroris terbilang sangat berani yang diperagakan para teroris, ramai menjadi tontonan masyarakat Indonesia Pasca kejadian. Seorang teroris Afif bersama temannya keluar dari kerumunan masyarakat yang panik akibat ledakan bom sambil menembaki para polisi dan orang disekitanya berakibat beberapa orang meninggal dan cedera. Dengan tenang sipemuda bertopi berjalan di tengah jalan sambil menembakkan pistolnya hinggalah ia berhasil dirontokkan polisi, tentulah totonan tersebut ibarat melihat film koboy tahun 70an.
Tragedi Bom Sarinah satu aksi teroris ISIS pertama di Indonesia gambaran akan keberadaan aktipitas mereka kata seorang pengamat teroris, sekaligus sebagai gambaran kekuatan keberadaan aktipitas mereka diseluruh dunia. Aksi teroris sebelumnya, Jumat 13 November 2015 terjadi Bom bunuh diri di Paris 153 orang meninggal dan pada 13 Januari 2016 di dalam train Istambul 10 orang meninggal. Sejak awal berdirinya ISIS di Irak yang akan mendirikan Dauliah Islam dunia, dengan mengirimkan pejuang-pejuang yang tak lain teroris untuk mewujutkan Negara Islam Dunia. Indonesia Negara yang mayoritas Islam mengharamkan kegiatan ini, sehingga pihak kepolisian dan keamanan lebih bekerja keras membendung gerakan teroris agar tidak meresahkan dan tidak kecolongan lagi.
Tindakan satuan Polisi Negara dalam penumpasan gerakan teroris peledakan
bom Sarinah, membuat dunia Internasional tercengang kagum karena hanya dalam
waktu yang sangat singkat berhasil menumpas aksi serangan teroris tersebut
dengan korban 8 orang serta serta 25 korban luka. “ Dalam tiga jam semua sudaah terkendalii
dan dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang terjadi “ kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai
melapor tentang reaksi dunia terhadap teror Thamrin kepada presiden, Jum,at
15/1/2016. Ujar Retno, banyak kepala Negara
yang menghubungi langsung Presiden Jokowi untuk menyampaikan apresiasi atas respon
cepat aparat keamanan dalam mengatasi serangan teroris kemarin.
Negara yang telah mengirimkan ucapan penghargaan seperti dari Malaysia, Perdana Menteri Australia, Raja Arab Saudi dan Kanselir Jorman, Bahkan Dewan Keamanan PBB lewat pernyataan resmi telah menyampaikan penghargaan respon cepat Indonesia dalam menangani teror bom Sarinah. Selain ungkapan apresiasi tersebut Negara sahabat juga menyampaikan kecaman terhadap aksi serangan teroris di ibukota dan menimbulkan kerasehan, beberapa Negara sahabat juga mengulurkan bantuan sehubungan kejadian tersebut meski Indonesia menolak karena masih bisa menangani sendiri.
Keempat teroris yang terlibat langsung dalam aksi tersebut, dapat dikenal setelah jenazahnya berhasil di identifikasi, ditandai sebagai 1. Dian Juni Kurniadi dari Kota Waringin Kalimantan Tengah, 2. Muhammad Ali dari Kembangan Jakarta, 3. Afif atau Sunakin, 4. Ahmad Muhazan dari Indramayu Jawa Barat. Pengamat Teroris Nasir Abbas mengatakan bahwa Afif termasuk muka lama dalam teroris karena pada tahun 2010 bersama Dul Matin ia pernah tertangkap ketika mengikuti pelatihan militer di Gunung Bun Aceh Besar. Nasir A mengatakan kuat kemungkin yang mengendalikan dan membiayai serangan ini Bahrun Naim, ketua Katibah Nusantara bagian dari ISIS, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, “ Bahrun tahun 2011 pernah ditangkap Densus 88 karena membawa dua pucuk senjata api dan jatuhi hukuman dua tahun “.
Menurut Nasir A, target aksi teroris kali ini memberikan peringatan akan keberadaannya di Indonesia dengan target Serangan aparat Polisi yang merupakan penghalang utama gerakannya dan sejak lama menjadi penghalang dalam operasinya serta para kaum turis yang berkeliaran.
Adapun warga sipil yang meninggal dalam tragedi Bom Sarinah ini, 1. Sugito, Karawang Jawa Barat (kemungkinan pelaku), 2. Rico Hermawan kelahiran 1995, 3. Amir Quali Tamer dari Kanada, 4. Rais, Sekuriti Bangkok Bank (setelah 2 hari di RS). Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan di hari yang sama kejadian Bom Sarinah tersebut Detasmen Khusus (Densus) 88 berhasil menangkap 12 orang yang diduga terkait serangan Teroris tsbt yang berasal Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Ada dua sosok manusia yang jadi tranding topik paska tragedi tersebut disamping perannya yang memang sangat menonjol, dalam dunia maya keduanya banyak menjadi perhatian masyarakat meski mereka berdua dalam posisi yang berlawanan. Adalah AKBP Untung Sangaji atau si Baju Putih, dari Satuan Petugas Penjinak Bom (Satgas Bom) Mabes Polri, ia sedang menyeruput Kopi dikawasan tersebut saat bom meledak dan langsung menyisir lokasi seta berhasil menjatuhkan keempat teroris serta sempat menolong korban ledakan dan tembakan, Tokoh satunya tentulah Afif berpembawaan tenang bertopi dan sepatu Naik, baju kaus, celana levis, berangsel dua dan menggenggam pistol sambil menembaki polisi dan masyarakat di area tersebut meski akhirnya ia tersungkur ketanah terkena tembakan polisi.
Negara yang telah mengirimkan ucapan penghargaan seperti dari Malaysia, Perdana Menteri Australia, Raja Arab Saudi dan Kanselir Jorman, Bahkan Dewan Keamanan PBB lewat pernyataan resmi telah menyampaikan penghargaan respon cepat Indonesia dalam menangani teror bom Sarinah. Selain ungkapan apresiasi tersebut Negara sahabat juga menyampaikan kecaman terhadap aksi serangan teroris di ibukota dan menimbulkan kerasehan, beberapa Negara sahabat juga mengulurkan bantuan sehubungan kejadian tersebut meski Indonesia menolak karena masih bisa menangani sendiri.
Keempat teroris yang terlibat langsung dalam aksi tersebut, dapat dikenal setelah jenazahnya berhasil di identifikasi, ditandai sebagai 1. Dian Juni Kurniadi dari Kota Waringin Kalimantan Tengah, 2. Muhammad Ali dari Kembangan Jakarta, 3. Afif atau Sunakin, 4. Ahmad Muhazan dari Indramayu Jawa Barat. Pengamat Teroris Nasir Abbas mengatakan bahwa Afif termasuk muka lama dalam teroris karena pada tahun 2010 bersama Dul Matin ia pernah tertangkap ketika mengikuti pelatihan militer di Gunung Bun Aceh Besar. Nasir A mengatakan kuat kemungkin yang mengendalikan dan membiayai serangan ini Bahrun Naim, ketua Katibah Nusantara bagian dari ISIS, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, “ Bahrun tahun 2011 pernah ditangkap Densus 88 karena membawa dua pucuk senjata api dan jatuhi hukuman dua tahun “.
Menurut Nasir A, target aksi teroris kali ini memberikan peringatan akan keberadaannya di Indonesia dengan target Serangan aparat Polisi yang merupakan penghalang utama gerakannya dan sejak lama menjadi penghalang dalam operasinya serta para kaum turis yang berkeliaran.
Adapun warga sipil yang meninggal dalam tragedi Bom Sarinah ini, 1. Sugito, Karawang Jawa Barat (kemungkinan pelaku), 2. Rico Hermawan kelahiran 1995, 3. Amir Quali Tamer dari Kanada, 4. Rais, Sekuriti Bangkok Bank (setelah 2 hari di RS). Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan di hari yang sama kejadian Bom Sarinah tersebut Detasmen Khusus (Densus) 88 berhasil menangkap 12 orang yang diduga terkait serangan Teroris tsbt yang berasal Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Ada dua sosok manusia yang jadi tranding topik paska tragedi tersebut disamping perannya yang memang sangat menonjol, dalam dunia maya keduanya banyak menjadi perhatian masyarakat meski mereka berdua dalam posisi yang berlawanan. Adalah AKBP Untung Sangaji atau si Baju Putih, dari Satuan Petugas Penjinak Bom (Satgas Bom) Mabes Polri, ia sedang menyeruput Kopi dikawasan tersebut saat bom meledak dan langsung menyisir lokasi seta berhasil menjatuhkan keempat teroris serta sempat menolong korban ledakan dan tembakan, Tokoh satunya tentulah Afif berpembawaan tenang bertopi dan sepatu Naik, baju kaus, celana levis, berangsel dua dan menggenggam pistol sambil menembaki polisi dan masyarakat di area tersebut meski akhirnya ia tersungkur ketanah terkena tembakan polisi.
byKariTaLa LA
Teroris menegakkan tujuan dengan otot,
Tragedi Bom Sarinah meresahkan kehidupan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar