NusanTaRa.Com
Ustad DR. H Das'ad Latief, Ssos Sag Msi |
“ Beliau terlahir dari keadaan yang penuh
dengan Ujian dan Cobaan hingga di akhir hayatnya, dengan
serentetan kejadian yang menimpa beliau, bermula dari saat masih dalam
kandungan ibunya dua bulan ayah tercintanya meninggal, disusul ibu yang
melahirkannya meninggal saat ia masih membutuhkan kasih sayang, kemudian ibu
susuannya, terakhir saat ia berusia 6 tahun Nenek yang merawatnyapun turut berpulang
kepangkuan Allah hingga ia harus dibesarkan oleh pamannya Abu Thalib. Perjalanan pahit yang di lalui Nabi
Muhammad dimasa kecil inilah yang membuatnya memiliki kepribadian kuat dalam menyiarkan
firman Allah buat semua ummat Islam di alam semesta ini yang bermula di Tanah Mekkah “,
demikian saripati dakwah dari Ustad DR H Das’ad Latief, S sos, S ag , Msi
pengajar dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unhas, dalam acara Tablik Akbar Maulid
Nabi Muhammad 437 H/2016 di Islamic Center Hidayaturrahman Nunukan.
Ustad Das’at memiliki gaya dakwahnya yangpul
canda membuat para jemaah yang hadir terhibur dan hikmat dalam mendengarkan
uraian perjalanan kisah Nabi Muhammad swt dari lahir 12 rabiul awal 53 SH/ 20 April 570 M di Mekkah
hingga beliau wafat 12 Rabiul awal 11 H di Madinah. Beliau yang mulai di angkat menjadi Nabi di
sebuah tempat diluar kota Mekkah disebut Gua Hira oleh Allah, merupakan
seorang Nabi terakhir yang meminpin ummatnya untuk menanamkan iman dengan mengtauhidkan
kebesaran Allah, beliau seorang pemimpin yang penyayang dalam mengembangkan
perintah Allah sehingga dalam waktu singkat sejak awal dakwahnya banyak mendapat pengikut dan mendapat dukungan kuat dari para
pengikutnya, sifat tersebut terlihat baik pada wanita, pengikutnya bahkan pada
kaum qurais yang banyak menentang perjuangannya.
Bupati Nunukan Bapak Drs. Basri dalam
kesempatan ini menyampaikan agar semua jemaah tablik akbar maulid nabi ini
dapat mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh agar mendapat berkah dari perjalanan kisah
nabi ini, tentunya dengan meneladani segala sikap beliau yang telah beliau
percontohkan dalam seluruh hidupnya serta mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Kepemimpinan beliau dalam mengembangkan siar
Islam satu contoh yang tiada tolak bandingnya karena beliau berpegang pada
perintah Allah dengan sikap yang mulia sehingga dalam waktu singkat Islam telah dapat berkembang di muka
bumi, semua itu tentunya akan menjadi petunjuk untuk menjalankan kehidupan kita
sehari-hari.
Acara Maulid Nabi Besar Muhammad saw
yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan di hadiri oleh
seluruh lapisan masyarakat Nunukan, organisasi Islam, Anak sekolah dan Pegawai
Pemerintah Daerah dengan tujuan agar membentuk masyarakat yang berkwalitasi
yang dilandasi Iman, Ilmu dan amal saleh dalam melaksanakan pembangunan
sehingga terbentuk daerah yang “ Baldatun Toyyibatun Waro Bunggopur “. Selain Pencerahan Tablik akbar tersebut
acara ini juga diisi dengan Sambutan Ketua Panitia Bapak Ir. H Suprianto HP,
MSi Assisten II Kab. Nunukan, Sambutan Bupati Nunukan Bapak Drs. Basri, Bacaan
Zikir oleh Majelis Zikir Al-Inaabah
Kabupaten Nunukan, Pemberian Bonus Bagi
peserta Musabakah Tilawatil Quran 2015 sekalimantan Timur dan Utara di Kutai
Barat dari Kabupaten Nunukan bagi yang berprestasi dan Bacaan Al-Qur’an dari
ustad Irpan Fauzan.
Penyelengaraan Maulid Nabi di Mesjid
Islamic Center Hidayaturrahman Nunukan sebagai acara pembuka dalam meramaikan
kegiatan rumah Allah dengan hal-hal yang membesarkan dan mendekatkan diri ke
Allah, sebagaimana pesan Ustad Das’ad, “ Menjadi
kewajiban kita ummat islam Nunukan untuk meramaikan rumah ibadah ini agar dapat
lebih memberikan berkah kita dalam menuju masyarakat bahagia Dunia dan Akhirat “.
Mesjid Islamic Center Hidayaturrahman
Nunukan, diresmikan Bupati bapak Drs.
Basri pada akhir Nopember 2015 merupakan mesjid yang didanai dari APBD sebesar
200 milyar multiyears sejak tahun 2012, meski sudah diresmikan tapi saat ini
masih tetap dalam pembenahan. Mesjid berlantai
tiga yang menempati areal seluas 10 ha ini dapat menampung 5.000 jemaah,
terletak di jalan Ring Road Timur berhadapan laut serta merupakan mesjid
terbesar di Kalimantan Utara.
Sepeninggal Nabi Muhammad saw yang
meninggal pada 2 Rabiul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M, maka Perkembangan Islam selanjutnya
di jaga Kitab Al-Quran, Al-Hadis dan Allah sendiri sebagai penguasai alam,
untuk itu ustad Das,ad mengajak para jemaah untuk memperbaharui iman denga
lebih meningkatkan amaliah kita melalui peneladanan sikap-sikap terpuji Nabi
Muhammad saw serta mengajak hadirin untuk meramaikan Rumah Allah yang baru dengan
berbagai kegiatan berjamaah agar dapat lebih memberikan berkah bagi masyarakat
muslim Nunukan.
byFarhadTukiman
Zikir Asma Allah menggema di angkasa,
Maulid Nabi memberikan teladan menuju hidup bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar