NusanTaRa.Com
Pelatihan
buat petani dan Pelaku Agribisnis yang di selenggarakan Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluh Daerah Kabupaten Nunukan pada 26-27 Agustus 2015 di Mensalong di
Buka Camat Lumbis di ikuti peserta sebanyak 35 petani. Dalam kegiatan ini peserta disajikan materi Kondisi
pertanian sekarang dan yang akan datang,
Kebijakan pertanian dikembangkan, Kepemimpinan dalam kelembagaan
Pertanian, Pembinaan Kelembagaan Petani,
Pembuatan Pestisida Nabati dan Perbanyak
tanaman secara Vegetatip, yang disajikan dalam teori dan praktek.
Kelembagaan
Petani pada dasarnya suatu organisasi
yang terkait dengan aktipitas pertanian yang bertujuan memajukan sektor pertanian,
meningkatkan produksi dan mensejahterakan masyarakat petani. Kelembagaan Petani yang melibatkan langsung para petani di
dalamnya umumnya suatu organisasi informal yang didirikan para petani secara
sadar dan mereka mengelola sendiri jalannya sektor usaha yang lebih dekat pada
usaha pengembangan pertanian, serta yang terkait sosial, ekonomi dan tehnologi dalam
mencapai tujuan masyarakat tani yang
maju, mandiri, kuat dan sejahtera.
Permentan
Nomor 82 tahun 2013 Tentang Pedoman
pembinaan Kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani, merupakan petunjuk bahwa kelembagaan petani
tersebut suatu yang perlu dibina dan dikembangkan dalam turut serta mendukung
program pemerintah untuk meningkatkan
pembangunan pertanian di Tanah Air, dimana melalui kelembagaan tersebut diharapkan masyarakat pertanian turut serta terlibat bersama-sama
membangun pertanian. “ Disisi
lain dalam pengembangan Kelembagaan pertanian masih banyak ditemukan problem
yang perlu dibenahi seperti Pengelolaan Organisasi, Tehnologi, SDM,
Permodalan dan Pemasaran “, kata Kabid
Kelembagaan BKP3D Kab. Nunukan.
Kepemimpinan
dalam kelembagaan petani yang belum
berpola pada kepemimpinan yang ideal bagi setiap pelaksana tugas menjadi satu
kelemahan dalam pertumbuhan kelembagaan pertanian dalam turut mensuskseskan
kemajuan masyarakat. Pemimpin yang baik
tentunya akan menjadi satu jaminan akan
suksesnya suatu Kelompok tani atau
Gabungan Kelompok tani dalam mencapai tujuan mereka yaitu pemimpin yang
Berkepribadian kuat, Berwawasan pertanian,
Didukung anggota melalui mekanisme yang benar, Berani dan bertaqwa. “ Kepemimpinan yang bermasya bodoh cenderung membuat Kelembagaan petani yang
dipimpinya menjadi tak berjalan karena ia melihat bahwa semua itu hanya sebuah
seremonial masyarakat petani agar mudah di atur pemerintah dan pemimpin
demikian memiliki pengetahuan kepemimpinan yang rendah serta rasa empathi yang
kurang “, Ujar Bakri Supian dalam sajian materi Kepemimpinan
dalam Kelembagaan Petani di Pelatihan Petani.
Pemimpin
yang baik seharusnya adalah mereka yang memiliki kemampuan dan keahlian menjalankan fungsi-fungsi koordinasi, pengarahan,
komunikasi, konsultasi dan pelayanan dalam menjalankan Kelompok tani dan
Gabungan Kelompok Tani sesuai dengan jenjang kepemimpinan yang dimiliki. Kepemimpinan yang kuat dan mampu merentas
barbagai hambatan Kelembagaan Petani
di daerah yang masih kuat terikat dengan fenomena tradisional adalah
1. berpengetahuan, 2. berani, 3. Tidak Dogmatis dan 4. Tidak besikap
fatalistik.
Penumbuhan
Kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani
bertujuan memberikan kekuatan bagi para
petani dalam menjalankan usaha tani
menjadi kuat, maju, sejahtera dan mandiri tidak tertekan dan terkuasai
oleh sektor usaha lain terutama
dalam menentukan kekuatan pasar dan menetapkan harga produk serta jumlah produksi yang akan di hasilkan. Untuk itu Kelembagaan petani perlu melakukan
secara berkesinambungan perubahan pola
pikir keanggotaannya yang sesuai keadaan terkini dalam menerapkan sistem
agribisnis satu pertanian dengan pola penerapan tehnologi pengolahan yang
effisien dan efektip melalui perhitungan bisnis yang baik, serta menerapkan
pola kerja kelembagaan tersebut sesuai dengan fungsinya, Kata Ibu Riatnah SPt.
Penggunaan
pestisida Nabati memiliki keunggulan tersendiri berbanding pestisida kimia yang
saat ini mulai dirasakan kalangan petani dengan berbagai effek kimianya yang
sangat berbahaya baik buat kesehatan
manusia maupun bagi keberlangsungan pertanian mereka. Pestisida nabati diartikan sebagai Pestisida yang digunakan
untuk memberantas hama yang terbuat dari bahan dasar tumbuhan serta mudah
terurai dialam sehingga tidak mencemari linkungan, kata Edy Chandra dalam
penyampaian materinya. Pak Maryanta
menjelaskan dan mempraktekkan cara pengembangan tanaman secara vegetatip bagi
petani, yaitu pengembangan tanaman
berdikotil dan berbatang dengan cara
demonstrasi Pencangkokan, Menyetek atau
penyambungan dan Okulasi tunas. Tujuan dari tehnik ini untuk mendapatkan bibit tanaman yang lebih baik melalui induk
tanaman yang mendapat perlakuan tersebut.
Pelatihan petani Agribisnis 2015 di BPP Mensalong ini diisi juga dengan penyerahan bantuan Kegiatan TA 2015 BKP3D Kabupaten Nunukan berupa papan nama Kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani yang berada di Lumbis, Lumbis Ogong dan Sembakung Atulay sebanyak 30 lembar, pemberian ini tentuunya berdasarkan kemajuan yang dicapai Kelembagaan Petani tersebut dalam rangka pembinaan dan mendukung kemajuan Kelembagaan Petani.
Pelatihan petani Agribisnis 2015 di BPP Mensalong ini diisi juga dengan penyerahan bantuan Kegiatan TA 2015 BKP3D Kabupaten Nunukan berupa papan nama Kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani yang berada di Lumbis, Lumbis Ogong dan Sembakung Atulay sebanyak 30 lembar, pemberian ini tentuunya berdasarkan kemajuan yang dicapai Kelembagaan Petani tersebut dalam rangka pembinaan dan mendukung kemajuan Kelembagaan Petani.
Kegiatan
Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis tersebut merupakan Kegiatan tahun 2015 yang
dilaksanakan di tiga lokasi sebelumnya pelatihan ini dilaksanakan di Long Bawan
Krayan 3-4 Agustus 2015 dibuka bapak Jefri Amos SP dengan materi Kondisi pertanian di Krayan, Kebijakan pengembangan pertanian,
Kepemimpinan dalam kelembagaan Pertanian,
Penataan Kelembagaan Petani, Pembuatan Pestisida Nabati dan Tanaman
organic by Ibnu Abas. Sementara di Atap
Sembakung dilaksanakan 24-25 Agustus 2015 dengan materi Kondisi pertanian di Sembakung, Kebijakan pengembangan pertanian, Kepemimpinan dalam kelembagaan
Pertanian, Penataan Kelembagaan Petani,
Pembuatan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatan dokumen Koptan dan
Gapoktan by Harlex Tup, SP.
byBakriSupian
Perahu
berlayar ke laut luas,
Pemimpin
yang baik mengantarkan kepintu sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar