Selasa, 22 September 2015

BADAK KALIMANTAN DITEMUKAN DI KUBAR

NusanTaRa.Com

 

Keberadaannya Terancam Tambang

DILESTARIKAN: Badak Sumatra merupakan satu dari lima jenis badak yang ada di dunia. Badak di Kalimantan diperkirakan juga ada, terbukti terekam kamera di Kubar.

BALIKPAPAN - Penemuan tanda-tanda keberadaan badak di Kalimantan awal 2013 menjadi momentum penting bagi konservasi badak di Indonesia maupun dunia. Hal ini menjadi harapan di tengah prediksi mengenai menurunnya angka populasi badak di dunia.

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak pihak meyakini badak di Pulau Kalimantan sudah punah. Badak sejatinya kerap hadir dalam cerita rakyat masyarakat Dayak, demikian juga dengan kenyataan bahwa ada warga yang memiliki organ tubuh badak sejak lama.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemkab Kutai Barat, Pemkab Mahakam Ulu, Universitas Mulawarman (Unmul), Yayasan Badak Indonesia (Yabi), dan WWF Indonesia menggelar survei pada akhir 2013 sampai awal 2014 berhasil merekam keberadaan badak melalui kamera jebak. Sejak itu, perlindungan populasi badak di Kalimantan menjadi perhatian serius.

Workshop konservasi badak di Kalimantan digelar di Balikpapan pada 21-22 September. Acara ini bertujuan menggagas langkah konkret sebagai upaya konservasi populasi badak yang teridentifikasi di Kutai Barat.

Di samping itu, pertemuan ini juga akan mengawali penyusunan strategi konservasi badak di Kalimantan sebagai bagian integral dari strategi konservasi badak nasional tahun 2007 – 2017.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, KLHK Tachrir Fatoni mengingatkan, dari lima jenis badak di dunia, dua di antaranya hidup di Indonesia. Yakni Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dan Badak Sumatra (Dicerorhinus Sumatrensis).

“Kedua jenis ini hanya tersisa di Indonesia. Ini merupakan kebanggaan, tantangan, dan tanggung jawab bagi kita semua,” ujar Tachrir Fatoni dalam rilis yang dikirim ke Kaltim Post melalui surat elektronik, kemarin (21/9).

Menurutnya, perlu komitmen dan peran serta pihak untuk bersama melakukan upaya konservasi bagi pelestarian kedua jenis badak tersebut. Bupati Kutai Barat Ismael Thomas telah mengeluarkan surat edaran dan imbauan kepada masyarakat dan jajaran untuk turut membantu upaya penyelamatan badak di Kutai Barat.

“Saya menyambut gembira pertemuan ini dan berharap tumbuh kerja sama yang berkelanjutan dari para pihak yang hadir untuk melestarikan badak di Kalimantan,” kata Thomas.

Hasil survei WWF Indonesia di Hulu Mahakam, habitat badak teridentifikasi berada di dalam kawasan hutan produksi. Sehingga dikhawatirkan keberadaannya terancam oleh praktik penggunaan lahan yang tidak memerhatikan kaidah perlindungan terhadap habitat satwa liar. “WWF percaya dengan peran aktif pemegang izin konsesi batu bara bisa mewujudkan kelestarian badak,” ujar Direktur Konservasi WWF Indonesia Arnold Sitompul. 
drProKaltim



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PELAJAR PAPUA DI KOMPETISI INTERNASIONAL SAINS BALI MERAIH MEDALI EMAS

NusaNTaRa.Com          byDannYAsmorO,      M   i   n   g   g   u,    2   4     N  o  v  e  m  b  e  r     2   0   2   4       Tim Papua yang...