Rabu, 24 Juni 2015

MENELISIK KAMPUNG ADAT BENA DEKAT BAJAWA FLORES


NusanTaRa.Com


Tentang Adat dan Budaya Kampung Bena

Rumah adat yang beratapkan ijuk berjajar rapi seperti umpak-umpak tersusun ketika Anda memasuki beranda depan kampung di sisi utara. Posisi kampung sendiri memanjang dari sisi utara ke selatan. Namun hanya di bagian utaralah kita bisa melewati pintu masuknya karena di bagian selatan kampung yang merupakan daerah tertinggi merupakan tebing terjal yang tidak bisa dilalui. Ada hal unik yan bisa kita lihat jika memperhatikan simbol di atas rumah warga ini: patung pria di atas rumah yang memegang parang dan lembing adalah Sakabolo, ini adalah rumah inti keluarga laki-laki. 

kampung-bena-bajawa-flores-indonesia-timur-skyscanner-rumah-adat 

Yang tak kalah menarik adalah ketika memasuki teras rumah warga kampung Anda akan menjumpai banyak sekali tanduk kerbau, rahang dan taring babi dipajang menggantung berderet di depan rumah sebagai lambang status sosial orang Bena. Tanduk, rahang dan taring babi yang digantung itu biasanya berasal dari hewan-hewan yang dikorbankan saat upacara adat oleh masing-masing suku yang ada di kampung.

kampung-bena-bajawa-flores-indonesia-timur-skyscanner-tari-adat 

Nga’du dan bhaga adalah dua simbol leluhur kampung yang berada di halaman, kisanatapat, tempat upacara adat digelar untuk berkomunikasi dengan leluhur mereka. Nga’du berarti simbol nenek moyang laki-laki dan bentuknya menyerupai sebuah payung. Sedangkan bhaga berati symbol nenek moyang perempuan yang bentuknya menyerupai bentuk miniatur rumah. 

kampung-bena-bajawa-flores-indonesia-timur-skyscanner-batu-nabe-makam 

Lain halnya dengan batu nabe. Di bawah susunan batu nabe terdapat makam leluhur mereka. Biasanya dipakai oleh tetua adat kampung untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di kampung Bena. Selain dipakai untuk sarana berkomunikasi dengan leluhur, batu nabe juga tempat untuk menaruh sesaji buat para leluhur mereka.

Gunung Inerie yang terkenal di Flores

Kampung Bena berada dalam pelukan gunung Inerie (2.245 mdpl). Penduduk setempat percaya bahwa di puncak gunung Inerie bersemayam dewa Zeta yang melindungi kampung mereka. Itu sebabnya mereka selalu menghormati gunung ini. Letak kampung Bena yang tidak terlalu jauh dari kota Bajawa membuat kampung ini cukup dikenal terutama di kalangan wisatawan mancanegara.

kampung-bena-bajawa-flores-indonesia-timur-skyscanner-gunung-inerie 

Karena letaknya di lereng gunung, maka udara di kampung ini cukup sejuk sehingga sekedar uduk santai di teras rumah adat yang berjajar rapi pun menjadi aktivitas menyenangkan untuk dilakukan di kampung ini. Bercengkrama dengan ombrolan hangat dengan warga kampung membuat siapapun lupa waktu, apalagi dengan suguhan moke nan nikmat. Kalau lagi beruntung menu rebusan singkong dan sambel teri patut di coba, menu ini biasanya ketika upacara adat tiba.

Sembilan Suku di Kampung Bena

Di Bena terdapat sembilan suku yang menghuni 45 rumah. Kesembilan suku itu adalah suku Dizi, suku Dizi Azi, suku Wahto, suku Deru Lalulewa, suku Deru Solamae, suku Ngada, suku Khopa, dan suku Ago. Yang membedakan satu suku dengan suku lainnya adalah tingkatannya sebanyak 9 tingkat. Tiap suku berada di satu tingkatan, suku Bena sendiri berada di tengah dan dianggap suku paling tua dan pendiri kampung dan karena itulah nama kampung ini kampung Bena.

kampung-bena-bajawa-flores-indonesia-timur-skyscanner-pesta-adat 

Jika akan ada acara adat biasanya para tetua adat dari suku-suku yang mendiami kampung akan bermusyawarah terlebih dahulu. Kesembilan suku yang hidup di kampung ini begitu harmonis dan saling menghargai. Bentuk kebersamaan mereka semakin terlihat ketika terdapat pembangunan rumah adat. Semua bergotong royong mengerahkan tenaganya untuk membangun atau pun merenovasi sebuah rumah adat.

kampung-bena-bajawa-flores-indonesia-timur-skyscanner-jaman-batu 

Berada di kampung bena ini kita akan disuguhi sebuah pertunjukan megah zaman megalithikum. Hamparan bebatuan Megalith tertata apik untuk sarana upacara adat. Sejak dulu warga Bena selalu percaya bahwa gunung, batu dan hewan-hewan harus dihormati sebagai bagian dari kehidupan.
Cara Menuju Bena: Penerbangan ke Kupang atau Labuan Bajo
Pilihan pertama adalah dari Jakarta cari penerbangan ke Labuan Bajo (biasanya) transit di Bali dan dari Labuan Bajo naik travel menuju Bajawa. Dari Bajawa Anda dapat menyewa mobil atau naik ojek untuk menuju ke kampung Bena.
Rute kedua adalah penerbangan ke Kupang dan dari Kupang naik pesawat lagi menuju Ende. Lalu dari Ende Anda dapat naik travel atau bis umum menuju Bawaja dan setelah sampai Bajawa Anda dapat memilih sewa mobil atau ojek.    Namun ada juga wisatwan yang menyewa mobil langusng dari Labuan Bajo ataupun Ende. Jarak kampung Bena dari ibukota kabupaten hanya sekitar 18 kilometer. Pilihan di tangan Anda.
bySkyScanner, 05 Januari 2015



Anak Flores hidup di rantau Sabah,
Meski  hidup  sudah senang  masih tetap berpegang pada  petuah.  

Senin, 22 Juni 2015

RIO HARYANTO DAN MERAHPUTIH DI AUSTRIA, BRILIAN


NusanTaRa.Com
Minggu, 21 Juni 2015 

Rio Haryanto Kibarkan Bendera Merah Putih di Austria
 
Brilian  Brilian Brilian satu kata yang pantas terucap buat Pembalap Indonesia yang lagi berkancah di GP2, adalah Rio Haryanto yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di turnamen Series GP2  di sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu, 21 Juni 2015, sebagai satu pertanda bahwa Rio meraih podium dan finish pertama di turnamen bergengsi ini.  Setidaknya demikian yang diucapkan Campos Racing Tim asal Spanyol yang dibelanya.

Kebrilianan Rio di seri keempat GP2 2015 yang dihelat di Red Bull Ring, Spielberg Austria, dengan mengawali rangkaian balapan finis di urutan ketujuh di feature race dengan hasil tersebut membuat  Rio untuk start dari urutan kedua di sprint race.   Kondisi tersebut dimanfaatkan dengan baik pembalap nasional yang berusia 22 tahun dengan menyodok keposisi pertama sebelum tikungan pertama dengan menyalip Nick Yelloly, yang selanjutnya membuat Rio harus berjuang keras untuuk mempertahankan  posisinya dari yang membuntut ketat dibelakangnya seperti Artem Markelov dan Stoffel Vandoorne.

Setelah dengan gigih Rio mempertahankan posisi pertamanya sejak putaran awal dengan ditempel ketat pembalap handal seperti Artem Markelov, Stoffel Vandoorne, Alexander Rossi serta pembalap lainnya hingga melewati garis finis serta terjatuhnya Artem Markelov dalam pusingan sebelumnya membuatnya menjadi Juara di seri putaran Red Bull Ring, disusul posisi kedua Stoffel Vandoorne dan Alexander Rossi di posisi ketiga.  Kemenangan ini merupakan catatan ke dua bagi Rio Haryanto menduduki podium pertama di ajang  sprint race motor GP2 musim 2015,  setelah sebelumnya pada April di sprint race GP2 Bahrain juga menduduki posisi pertama.


Pemuda Indonesia kelahiran Solo Jawa Tengah 22 Januari 1993 (22 tahun) yang saat ini lagi mengharumkan nama Indonesia di Kancah GP2, Rio Haryanto merupakan seorang pembalap di ajang  GP2 bersama tim EQ8 Caterham Racing dan sekarang di Tim Campos Racing dari Spanyol.  Merupakan pembalap Indonesia pertama yang bisa masuk di level GP2 serta sebagai pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang menjajal mobil Formula One. Ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula One di masa depan.

" Sebuah kemenangan yang brilian untuk Rio Haryanto, " tulis situs resmi Campos Racing. Tim asal Spanyol itu juga menyebut, Rio berhasil memaksimalkan dengan baik posisi start-nya di sprint race.  " Dia finis di posisi ketujuh kemarin (pada feature race, Sabtu, 20 Juni, red) untuk kemudian menempati posisi kedua lantaran reverse grid pada balapan kedua. Dan Rio berhasil mengambil kesempatan ini dengan baik, " lanjut tulis mereka.  Catatan waktu yang diraih Rio pada putaran ini 35:57.944 detik.

Kemenangan tersebut akan menambah poin sebanyak 21 bagi point yang diraih sebelumnya dan poin yang ditorehkannya sekarang telah melampaui torehan poin yang dicapainya tahun 2014 sebesar 28 poin.  Di Klasemen umum saat ini Rio berada di peringkat ke tiga dengan poin 70 dibawah  Vandoorne dengan 155 poin dan Rossi dengan 78 point.  



Rio Haryanto menghadapi sprint race GP2 2015 merasa optimistis tahun ini masih dapat masuk lima besar dalam klasemen umum. Terlebih bila melihat seri berikut kejohanan ini yang akan diselenggarakan di sirkuit Silverstone Inggeris yang merupakan salah satu sirkuit favorit bagi Rio yang diharapkan akan dapat menjadi penmbah poin baginya.    Rio yang disponsori perusahaan Pertamina juga berencana untuk naik level ke turnamen Formula One tahun depan, semoga ini membawa kebaikan bagi catatan dunia otomotip tanah air di kancah Internasional.


Sebuah kemenangan yang brilian untuk Rio Haryanto,  " tulis situs resmi Campos Racing. Tim asal Spanyol itu juga menyebut, Rio berhasil memaksimalkan dengan baik posisi start-nya di sprint race.

 
Delapan besar Hasil Sprint Race GP2  Red Bull Ring Austria 20 Juni 2015 :
1.  Rio Haryanto (Indonesia/Campos Racing) 15 poin
2.  Stoffel Vandoorne (Belgia/ART Grand Prix) 12 poin
3.  Nabuharu Matsushita (Jepang/ART Grand Prix) 10 poin
4.  Sergey Sirotkin (Rusia/Rapax) 8 poin
5.  Mitch Evans (Selandia Baru/Russian Time) 6 poin
6.  Pierre Gasly (Prancis/) 4 poin
7.  Jordan King (Inggris/Racing Engineering) 2 poin
8.  Artem Markelov (Rusia/Russian Time) 1 poin.
byRyanSyahputra



Si Apai Pembalap anak desa,
Keberanian berlandaskan kecerdasan dan skil akan menjadi juara.

Sabtu, 20 Juni 2015

MERLION, PATUNG IKAN BERKEPALA SINGA KEBANGGAAN SINGAPURA


NusanTaRa.Com       Dahulu  Negara Singapore sangat  terkenal  dengan  Maskotnya  “ Merlion  “  sebuah patung  Ikan  berkepala Singa serta air memancar dari mulutnya berdiri di tepi laut, Pulau sentosa pusat hiburan dan perjudian dan Kota terbersih se dunia.    Ternyata kebesaran tersebut masih bertahan hingga kini ditambah dengan pertumbuhan berbagai pusat keramaian lain yang tak kalah menarik seperti Orchard Center, Marina Bay Sand, Halyx Bridge  dan masih banyak lain, namun Merlion bagiku tetap menjadi ikon Singapore yang paling menarik,  hingga mampu menarik 1,5 juta turis yang datang setiap tahun menikmati dan mengambil potonya, Kata orang :  “ Bila belum melihat  Merlion berarti  belum pernah ke Singapure “.

Merlion berdiri tegak di tepi Marina Bay  searah dengan anjungan Fullerton di sepanjang sisi Barat   Marina Bay atau muara sungai Singapura,  sangat strategis sebagai pusat hiburan karena dikelilingi berbagai pusat huburan atau tujuan wisata.   Anjungan Fullerton sepanjang  400 m terdiri jalan tepi sepanjang 200 m merupakan  tempat berjalan dan berphoto dengan latar Marina Bay, One Fullerton menyediakan  restoran dan Lounge yang menghadap Marina Bay dengan berbagai menu dan minuman, Hotel Fullerton yang Exclusif, The  Pullerton Pavillion,  Park  tempat bersantai yang terbuka, dan Tower.

 Dibelakang Merlion  terdapat bangunan menjulang tinggi  dari  berbagai  perusahaan seperti HSBC, Bank of Amerika, May Bang, Straits Trading, Capita Mall, The Fullerton  dll, hanya dengan menyeberangi Fullerton street anda mencapai lokasi tersebut.  Di kawasan ini anda memenuhi keinginan Perbangkan, belanja di berbagai supermarket dalam bangunan tersebut, Mall yang menyajikan berbagai branding internasional, menikmati restoran bercitarasa  Mancanegara,  stasiun MRT Rafflace Plaece  atau menikmati sepanjang jalan yang diapit bangunan pencakar langit serta taman kota yang menarik.

Sejarah Merlion berawal ketika Pangeran Sang Nila Utama dalam pencariannya untuk menemukan Temasek yang hilang  kemudian disebut Kota Singapure sebagaimana tercatat dalam sejarah Melayu, diperjalanan ia melihat  ikan berkepala Singa di Temasek tahun 11 M.  Ekor ikan melambangkan kota kuno Temasek  dan Kepala  Singa melambangkan Singapura sebuah kampung sederhana yang dulunya perkampungan nelayan ditepi pantai.

Terinspirasi dari sejarah tersebut  Fraser Brunner merancang Merlion untuk Badan Pariwisata Singapura (STB) tahun 1964 sebagai ikon wisata dan kota Singapura kemudian seniman Lim Nang Seng yang membuatnya dengan Campuran semen.   Peletakan pertama Merlion di tepi sungai Singapura diresmikan oleh Perdana menteri Singapura Lee Kuan Yew pada 15 September 1972 dan  tahun 2002 Merlion dipindahkan sebagaimana posisi sekarang.    Merlion Sebuah patung ikan berkepala singa dengan tinggi 8,6 meter  berat 70 ton berdiri diatas ombak letaknya menghadap Marina Bay  dengan air keluar dari mulut jatuh  di laut, tak jauh dari situ terdapat Merlion kecil setinggi dua meter,   di bagian depan terdapat anjungan untuk para pengunjung bersantai dan berphoto.   Jika anda berada disini sebagaimana saya jangan lupa mengabadikannya dengan berpoto. 

Kesempurnaan lain dari Merlion yang dapat saya nikmati ketika berlibur ke Singapura selain pasilitas di atas, bahwa dari kawasan ini kita dapat menikmati keindahan Marina Sand Bay sebuah bangunan pencakar langit terdiri dari tiga pilar yang menopang sebuah perahu,  The Shoping Marina sand Bay sebuah bangunan berkubah tiga disepanjang timur Marina Bay  pusat shoping yang sangat menarik dengan Bangunan Scien Art Marina didepannya serupa Bunga,  Keindahan Bangunan Esplanada dan Jembatannya, Helyx Bridge, Singapore Flyer dan mengarungi Laut Marina Bay dengan Boat tradisional.

Saya sarankan agar anda yang berkunjung ke Singapura untuk menyempatkan  diri untuk menikmati keindahan Merlion di malam hari yang tentunya sangat indah dengan Gemerlap lampu berwarna-warni  serta sorot lampu ke Marina Bay dari bangunan yang menghiasi sekitar kawasan ini dan sangat menakjubkan.  Terlebih saat New Year 2015 tadi kawasan ini menjadi pusat Pesta Kembang Api.
byKariTaLa LA.
















Patung Merlion Ikon kota Singapura,
Terkenal sejak dahulu sebagai pusat Industri dan niaga.

Kamis, 18 Juni 2015

MULTATULI SI BELANDA YANG PEDULI BANGSA INDONESIA





NusanTaRa.Com


Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, lahir di Amsterdam  Belanda, 2 Maret 1820 – meninggal di Ingelheim am Rhein, Jerman, 19 Februari 1887 pada umur 66 tahun , adalah penulis Belanda yang terkenal dengan Max Havelaar (1860), novel satirisnya yang berisi kritik atas perlakuan buruk para penjajah terhadap orang-orang pribumi di Hindia Belanda.  Yang terinspirasi dari pengalaman beliau selama berada dan bekerja di Indonesia mulai dari pegawai rendahan pemerintahaan dan perkebunan belanda, yang membuatnya banyak menyaksikan ketidak adilan yang menggores jiwanya yang dilakukan bangsa Belanda dan pihak bangsawan tertentu terhadap rakyat Indonesia khususnya buruh dan pekerja rendahan lainnya.

Berbunga hati Saijah ketika kembali ke kampungnya di Parangkujang, Lebak, Banten. Bertahun-tahun dia bekerja di kota besar Batavia sebagai pelayan dan merawat kuda untuk majikan Belanda. Dia membayangkan wajah cantik Adinda, teman bermain sejak kecil yang dicintainya. Rindunya akan terbayar. Dengan uang yang dikumpulkan bertahun-tahun dia siap melamar Adinda. Tapi, tiba-tiba semua impiannya runtuh.

Adinda, calon mempelai wanita, tewas penuh luka setelah diperkosa tentara kolonial Belanda. Para preman suruhan Bupati Lebak dan Demang Parangkujang merampas kerbau milik ayah Adinda dan membuat miskin keluarga ini. Sang ibu meninggal. Sang ayah pergi meninggalkan desa karena tak bisa membayar pajak yang mencekik. Adinda menjadi sasaran empuk.

Saijah, sang Romeo, meradang. Pemuda putus asa ini berlari ke arah sekumpulan tentara Belanda yang menghunus bayonet. Dia menghujamkan tubuhnya ke barisan bayonet tajam. Tewas seketika.

Kisah tragis Saijah dan Adinda bisa kita baca dalam novel Max Havelaar atau Maskapai Dagang Kopi Hindia Belanda karya Multatuli. Saya mengingatnya kembali ketika membaca berita pekan ini, Pemerintah Kabupaten Lebak sedang membangun Museum Multatuli.

Museum Multatuli serupa telah dibangun di Amsterdam, Belanda. Meski banyak karyanya mengkritik kolonialisme Belanda, Multatuli dipuji sebagai “sastrawan Belanda terbesar sepanjang masa”.

Kisah Saijah dan Adinda pernah dibuat film pada 1967, tapi tak boleh beredar di Indonesia hingga 1987 karena penggambarannya tentang kekejaman para bangsawan Jawa, bupati dan demang, yang menjadi kaki tangan penjajah.

Novel Max Havelaar dilihami pengalaman nyata. Multatuli adalah nama pena Eduard Douwes Dekker, yang hijrah ke Jawa dan sempat menduduki jabatan asisten residen dalam pemerintahan kolonial. Namun, karena otokritiknya terhadap pemerintahan, dia terasing. Eduard pulang ke Amsterdam memendam gelisah. Multatuli dia ambil dari Bahasa Latin yang berarti: “Aku sudah banyak menderita”.

Multatuli menyaksikan sendiri kemiskinan dan kebrutalan sistem kolonial di kalangan pribumi. Pemerintah menerapkan sistem tanam paksa. Rakyat dipaksa menanam kopi ketimbang padi untuk makan sehari-hari. Melalui kaki tangan bangsawan pribumi, para bupati dan demang, Belanda mengutip pajak yang mencekik.

Max Havelaar pertama kali terbit dalam bahasa Belanda pada 1860 dan memicu perdebatan panas tentang kebijakan kolonialisme. Ini pula yang membuat sikap Belanda lebih lunak dan akhirnya memperkenalkan “Politik Etis” pada awal abad ke-20. Belanda membuka peluang pendidikan lebih luas bagi kaum pribumi dan membolehkan berdirinya organisasi pribumi.

Munculnya organisasi pribumi seperti Boedi Oetomo dan Sarekat Islam menjadi awal kebangkitan nasional melawan kolonialisme. Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi adalah seorang cucu Multatuli kelahiran Jawa. Danudirja mendirikan Partai Hindia bersama Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Dikenal sebagai Tiga Serangkai, mereka meraih gelar pahlawan nasional karena jasanya bagi kemerdekaan Indonesia.

Lebih dari harapan Multatuli sendiri, Max Havelaar belakangan diterjemahkan ke dalam 34 bahasa. Ia tak hanya mengilhami perlawanan terhadap kolonialisme Belanda di Hindia, tapi juga di berbagai penjuru dunia. Tak berlebihan jika Pramoedya Ananta Toer menyebut Max Havelaar sebagai “novel yang membunuh kolonialisme”.

Benarkah kolonialisme sudah terbunuh habis? Kolonialisme oleh bangsa asing seperti yang kita pahami dulu mungkin sudah tak ada. Tapi, kita menghadapi bentuk baru kolonialisme, baik oleh asing maupun bangsa sendiri, dalam bentuk korupsi dan kolusi yang memiskinkan warga kebanyakan.


Di Lebak, Banten, para pejabat hidup mewah (gubernurnya masuk penjara), memamerkan belasan mobil Ferrari miliknya, sementara anak-anak harus menyeberang jembatan maut “Indiana Jones” hanya untuk bisa bersekolah setiap hari.

Museum Multatuli di Banten kabarnya akan dilengkapi bangunan asisten residen dalam bentuk aslinya seperti dulu. Seorang pejabat kabupaten mengatakan, “Museum Multatuli diharapkan bisa mendatangkan investor dan meningkatkan pendapatan daerah lewat wisata.”

Dan, di situlah ironinya. Meski nama Multatuli, yang dikenal seantero dunia, bisa memikat wisatawan, tujuan pendirian museum itu seharusnya dengan motif lebih mendalam: monumen kejahatan dan kematian kolonialisme; serta monumen “penjajahan oleh bangsa sendiri”. ***

Catatan Faridd Gaban/The Geo Times Megazine,11-mei-2015


Multatuli Nasionalis Indonesia berdarah Belanda,
Kenal penderitaan rakyat membuatnya dekat dengan Indonesia.

Senin, 15 Juni 2015

JUNKO TABEI PUTRI MATAHARI, WANITA PENAKLUK MOUNT EVEREST PERTAMA



16Mei2015

Mount Everest yang merupakan surganya bagi para pendaki gunung dunia dengan tinggi 8.848 meter dpl berada diantara negara India, Nepal dan Tibet sehingga bagi para pendaki dunia akan tidak sempurna bila belum dapat menapak di atas puncak tersebut, seperti Pendaki wanita tanah air Clara Sumarwati yang tercatat sebagai pendaki pertama dari Indonesia dan Asia Tenggara yang mencapai Mount Everest tahun 1996.

Jauh sebelum itu, Junko Tabei wanita Negeri Matahari Jepang telah menorehkan namanya sebagai wanita pertama yang menaklukkan gunung tertinggi di dunia tersebut tahun 1975.  Kesuksesannya menjajaki kaki Di Atap dunia tersebut justru menjadi moment awal dan besar bagi wanita Jepang untuk Kesetaraan Gender di negeri tersebut.


Dilansir dari History Channel, Junko mencapai puncak Gunung Everest melalui rute tenggara.  Jalur yang sama dengan pendahulunya, Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay yang dicapai pada tahun 1953.

Pendaki asal Jepang ini berpetualang bersama tim yang digagas koran Yomiuri Shimbun dan Nihon Television.  Setelah melakukan seleksi penerimaan peserta pendakian Gunung Mount Everest Wanita akhirnya ditetapkan 15 wanita peserta (termasuk Junko Tabei) dan memasukkan peserta dalam pelatihan yang cukup panjang sebelum awal tahun 1975.   Setelah itu mereka menuju Kathmandu, Nepal dan menemui 9 orang sherpa lokal untuk membimbing perjalanan ke puncak gunung tertinggi di dunia.
Tragedi besar terjadi pada awal Mei 1975 yang hampir menggagalkan misi penaklukan puncak dunia, ketika para wanita pendaki tersebut  berkemah di Best Camp pada ketinggian 6.300 meter gunung yang juga dikenal dengan nama Sagarmatha (Kepala Langit = bhs Sangsekerta).  Diluar dugaan tempat mereka berkemah terjadi longsor salju yang kemudian melanda perkemahan dan membuat mereka  terkubur di bawah salju.   Keadaan ini sempat membuat J Tabei kehilangan kesadaran selama kurang lebih 6 menit, hingga sherpa menggali timbunan salju yang menguburnya.


Semangat yang kuat dari Junko Tabei untuk menaklukkan Puncak langit tersebut tak membuatnya menyerah, ia kemudian berdiri tegap dan menatap puncak Mount Everest dan melangkah melanjutkan ekspedisinya ke ketinggian 8.763 meter di selatan Puncak Gunung Everest, sebagai best Camp terakhir  sebelum mencapai puncak 8.848 meter tujuan akhir ekspedisi.


Junko Tabei Pendaki wanita berkebangsaan Jepang yang lahir pada 22 September 1939 dan mahasiswa dari Showa Woman University yang banyak mendedikasikan dirinya dalam penaklukan puncak dunia.   Satu kutipan yang sangat emosional,  " Ketika aku menyadari tantangan berikutnya, aku shock dan marah," kata Yunko Tabei yang dikutip dari Japan Times kala itu.

                                                    Junko Tabei, wanita pertama di dunia penakluk Gunung Everest.

Dalam pendakian yang berat ini karena selain harus menghadapi tekanan mental dan fisik, Tabei harus melewati beberapa titik  medan yang sangat berat berupa tebing curam berlapis es yang merupakan pembatas antara Nepal dan China.  Kesadaran akan misi yang diemban dan nama negara yang ada dibahunya membuatnya menguatkan tekad untuk tidak bisa mundur dari terus mencapai titik akhir pendakiaan.


" Aku tak menyangka harus menghadapi tantangan itu, pada hal aku sudah menyimak  semua catatan tentang ekspedisi ke Gunung Everest,  Aku begitu marah terhadap para pendaki sebelumnya, yang tidak memberi peringatan tentang medan curam yang harus dilintasi,"  kenang Tabei.


Berkat usahanya yang keras, tepat 12 hari setelah longsoran salju menguburnya, Tabei menjadi wanita pertama yang mencapai puncak gunung setinggi 29.035 kaki di atas permukaan laut bersama sang sherpa, Ang Tshering.   Akhirnya sesuatu yang dulunya suatu kemuskilan menjadi realita manakala ia suksess menapak ketinggian tersebut dengan mengibarkan bendera Hinomaru (matahari terbit),  " Aku tak pernah merasa setegang ini sepanjang hidupku. Aku merinding ketika semuanya berakhir, " tutur Tabei.


Kini, sejarah kesuksesan wanita lulusan Showa Women University jurusan Bahasa dan Sastra Inggris itu dijadikan simbol kesetaraan dan kebebasan perempuan di Negeri Sakura.   Kesuksesan tersebut juga membuatnya semakin percaya diri dalam penaklukan puncak-puncak dunia berikutnya seperti Gunung Fuji, Matterhorn Alpen Swiss dan 28 Juni 1992 menaklukkan Puncak Jaya di Papua sekaligus menjadi wanita pertama menyelesaikan  SEVEN SUMMIT, pada usia 53 tahun ia berhasil menaklukkan 69 puncak gunung dunia.
 

Adalah Edmundd Hillary pendaki asal Selandia Baru tahun 1953 dan pemandunya Tenzing Norgay asal suku Sherpa di Nepal yang berhasil menjadi manusia pertama mencapai Gunung Everest di ketinggian 8.848 meter pada 29 Mei 1953.    Tabei mengaku ia terinspirasi oleh Sir Edmund Hillary yang menjadi orang pertama yang menaklukkan Puncak Everest bersama dengan Sherpa Tenzing pada tahun 1953.

Keberhasilan keduanya memicu pendaki lainnya untuk melakukan hal sama. Pada tahun 1960, ekspedisi dari China berhasil menaklukkan gunung ini dari sisi Tibet. Dilanjutkan dengan James Whittaker di tahun 1963 sebagai warga Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest.  Terakhir pada 25 mei 2014 tercatat Pendaki wanita termuda yang berhasil menaklukkan Mount Everest dari jalur Tibet pada usia 13 tahun yaitu Malavath Poorna dari India Selatan.   Poorna mengatakan, upaya ini dilakukannya untuk membuktikan bahwa seseorang dari kasta rendah (Dalith) seperti dirinya juga bisa melakukan hal - hal besar.
byRyanSyahputra.

                                                           

Tinggi Gunung Seribu Janji,
Takkan mundur kebelakang kalau niat dah tertanam di Hati.

Jumat, 12 Juni 2015

UNGGAS LAMBORGHINI, AYAM INDONESIA YANG GO INTERNASIONAL



 


NusanTaRa.Com

Lamborghini,  nama ini pasti akan mengingatkan kita terhadap sebuah mobil yang cukup mewah dan langka buatan Italia dan anda tentu akan menjadi heran !! manakala topik diatas memuat Unggas Lamborghini terlebih ia satwa lokal Indonesia, penamaan tersebut karena ayam ini dianggap spektakuler dan eksotis sebagaimana mobil tersebut yang ada pada ciri-cirinya, anggapan masyarakat dan nilainya.   Hal tersebut memang benar adanya sebuah ayam lokal dari Kedu meski telah banyak terdapat di beberapa wilayah Nusantara seperti Jawa Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara dll yang sangat unik dengan warna Hitam seluruh body seperti Paruh, Bulu, Daging, Kulit, Kaki, Jengger, kuku, lidah  bahkan ada yang menganggap darahnyapun berwarna Hitam.

Di Indonesia ayam ini tentunya lebih dikenal dengan nama Ayam Cermani keunikan lain ayam ini selain fisiologinya sebagaimana tersebut di atas, bahwa ada masyarakat mempunyai anggapan bahwa ayam Cermani pembawa sial alias berbahaya sehingga ada masyarakat jika menjumpainya akan langsung membunuhnya, namun lebih banyak anggapaan masyarakat bahwa ayam cermani ini membawa hoki bagi pemiliknya seperti mudah rezeki, melancarkan usaha dan beranggapan bahwa Ayam cermani mempunyai kekuatan mistis seperti menghalau setan jahat dan menyembuhkan penyakit.   

Kelangka akan ayam Cermani/Kedu, Anggapan akan kemampuan Ayam Cermani dalam memberikan rezki bagi pemiliknya serta sejarah keberadaan ayam Cermani yang dikisahkan ada hubungannya dengan Kerajaan di Jawa seperti Majapahit telah membuat harga ayam ini menjadi sangat mahal sebagai mana mahalnya Mobil Lamborghini tersebut.  Di Jawa dan beberapa daerah di Nusantara ayam Cermani dihargai hingga jutaan rupiah merupakan suatu kewajaran bahkan di daerah Eropah seperti Netherland yang juga telah mengembangkan ayam Kedu tersebut harga ayam yang dianggap unik oleh masyarakat Bule tersebut di hargai Hingga ratusan juta, sungguh pantastis.

Di Eropah Ayam Cemani sangat disukai kalangan penggemar unggas karena penampilannya unik yang berbeda dengan jenis unggas lainnya,  karena tingginya minat masyarkat Eropah untuk memelihara ayam ini dan sulitnya mendapakannya, maka beberapa peternak di Netherland mengembangkannya sendiri yang dimulai sejak tahun 1998,  Ayam Cemani menjadi ayam termahal di dunia karena sempat laku terjual $2.500 per ekor (setara Rp32 jutanan).   Di beberapa negara Asia Ayam Cemani dihargai karena dagingnya yang diyakini memiliki kekuatan mistik,  ayam ini kadang dibeli  untuk dijadikan korban keperluan tertentu seperti dalam acara ritual pmbangunan gedung, pengobatan, pelancar usaha dan sebagainya.   

Ayam Cimahi,  diburu dan dibunuh demi  mitos.  Populasi  terus menurun setiap tahun dan jika tidak dicegah bukan mustahil bisa punah. Foto: Ayat S Karokaro
Ayam Cermani seluruh tubuhnya berwarna Hitam disebabkan dari sifat generik dari Gen yang dikenal sebagai 'fibromelanosis', yang membawa proliferasi sel pigmen hitam,  Gen pembawa sifat tersebut terbentuk sebagai suatu hasil mutasi yang berlangsung sejak lama di Asia.    Diperkirakan telah terbentuk  lebih dari 800 tahun silam dan proses tersebut telah berjalan ditahun pertama Masehi di Asia tenggara.  Sementara Data Agricultural Science and Technology Faculty of Agriculture, Trakia University Student's camp, mutasi diwujudkan dengan warna hitam kebiruan pada kulit, mata, serosas, otot, trakea dan periosteum burung akibat akumulasi abnormal eumelanin di jaringan.


Namun disisi lain, daging Cemani punya zat besi tinggi, yang bermanfaat bagi perempuan sebelum dan setelah melahirkan. Beberapa orang Asia percaya bahwa makan ayam membawa kebaikan dan membawa kemakmuran.  Meski demikian ada juga daerah dan masyarakat tertentu yang membenci keberadaan ayam Cermani karena membawa sial sehingga jangan heran bila didaerah tersebut tidak bakal akan anda temukan ayam Cermani tersebut..
Konon, di zaman Kerajaan Majapahit ayam cermani telah ada dan menjadi  ayam peliharaan raja dan keluarga raja beraja. Ayam ini diyakini membawa kedamaian, menambah rezeki, memudahkan jodoh, melariskan dagangan, hingga mampu membawa kesuksesan negosiasi baik saat perang maupun konflik. Atas dasar itulah, cemani menjadi buruan orang-orang berkantong tebal.

Ayam kedu atau Cermani adalah ras ayam lokal yang dikembangkan di wilayah Kedu, tepatnya di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung,  Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Magelang  dan beberapa daerah dii Nusantara,   Sekilas ciri-ciri ayam Cermani atau Ayam Kedu sebagai berikut.  Bobot  2-4 kg ayam jantan lebih berat; usia mencapai  6-8 tahun; berbulu keras; tubuh ukuran sedang; bulu ekor naik; jengger ukuran besar, untuk subtipe cemani berwarna sangat hitam;  tabiat suka berkelana; warna cangkang telur coklat; produksi telur 160 butir per tahun; mulai bertelur umur enam bulan.

Jenis-Jenis Ayam Kedu atau Ayam Cermani yang biasa dikenal masyarakat  :
  1. Ayam kedu hitam, seluruh tubuh dan bulu berwarna hitam, hanya jengger dan kloaka masih kemerahan
  2. Ayam kedu cemani (Sansk. cemani = hitam legam), seluruh tubuh dan bulu hitam tanpa kecuali, bahkan daging dan tulang pun kehitaman
  3. Ayam kedu putih, warna bulu putih
  4. Ayam kedu merah, berbulu hitam dan berjengger merah.
byBakriSupian/dr berbagai sumber.


 



Ayam jago peliharaan Raja,
Bukan hanya sekedar aduan, ayam jago lambang status pemiliknya.



Jumat, 05 Juni 2015

MUSEUM NASIONAL, BERHIBUR SEMBARI MENGENAL SEJARAH DAN BUDAYA BANGSA


NusanTaRa.Com

       Mungkin ini satu referensi yang baik, terutama ketika anda sedang berada di Monas  (Tugu Monumen Nasional) Jakarta menikmati keindahan dan kemegahan Monumen kebanggaan bangsa Indonesia yang digagas oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno untuk mengenang perlawanan dan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, dibangun 17 Agustus 1961 dengan ketinggian 132 meter serta dipuncak terlihat kobaran api berwarna keemasan.   Tidak jauh dari Monas yaitu di sebelah barat terdapat Meseum Nasional yang terdiri dari dua unit bangunan satu bangunan lama dan satu moderen, disini kita dapat erhibur sambil menambah pengetahuan mengenai sejarah dan budaya bangsa dengan menyaksikan berbagai prasasti peninggalan prasejarah hingga gambaran berbagai budaya yang ada di tanah air. 



       Gedung Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, memiliki dua bangunan Unit B empat lantai atau bangunan arca dibangun tahun 1996 dan Bangunan Gajah sebagai museum yang pertama bergaya klasik, didepannya terdapat patung gajah pemberian Raja Thailand 1871.   Gedung Museum ini pertama dibangun tahun 1862 oleh pemerintah Belanda dibuka uuntuk umum tahun 1868, setelah itu Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola museum sejarah tersebut menyerahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada 17 September 1962.   Meski demikian cikal bakal dari Museum Nasional tersebut berawal 24 April 1778 dengan terbentuknya Bataviaasch Geneotschap Van Kunsten en Wetenschappen dengan ketuanya JCM. Radermacher yang bertujuan menelaah riset-riset Ilmiah di Hindia Belanda.

Dewa Trimurti
     
Patung Ganesha
    Pertama memasuki gerbang museum kita akan melihat tulisan besar Museum Nasional berwarna merah, Patung Gajah dan Patung Pusaran angin berbentuk Circular dengan manusia seolah terbawa angin putar seolah bermakna sejarah perputaran manusia Indonesia, tentunya saja tempat ini cukup manis untuk berpicture.   Memasuki gedung Gajah sebelah kiri dengan pilar gaya romawi dengan ruang pameran barang peninggalan sejarah dan reflika budaya sebanyak 13 ruang seperti R Auditorium, R Tekstil, R Keramik, R Prasejarah, Taman Arkeologi, Rotunda, R Etnografi dan sebagainya.   Museum Gajah mengoleksi benda-benda kuno  Nusantara seperti arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan,  koleksi tersebut dikategorisasikan dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga dengan jumlah koleksi  melebihi 140.000 buah pada tahun 2006.

Reflika Rumah adat Hanai

Nakara
Diruangan Rotunda dipajang berbagai patung dan arca yang terdapat di Nusantara, umumnya terkait dengan sejarah keberadaan Kerajaan Hindu dan Buddha yang berhubungan dengan kepecayaan  dan budaya yang ada pada masa tersebut seperti Patung Dewa Trimurti yang terdiri dari Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa baik yang bersamaan maupun secara terpisah dengan berbagai pose patung, Patung Brahma diyakini ummat Hindu sebagai dewa Pencipta dengan ciri khas patungnya menggunakan Busur, Patung Wisnu dewa Pemelihara sebagai dewa pemelihara dengan ciri mengenakan alat Cakram dan Dewa Siwa dewa Perusak dengan ciri khasnya menggunakan alat trisula.  Arca lain yang dapat kita saksikan Ganesha manusia berkepala Gajah, Dwarapala dewa seram dengan mata besar, bertaring, lidah ala mick Jagger (menjulur keluar) dan memegang Gadah, Patung Kepala Budha, berbagai Prasasti, Patung Raja dan berbagai peralatan dahulu dari batu dalam berbagai ukuran hingga setinggi dua meter.

       Taman Arkeologi ruangan terbuka dihiasi dengan patung dan berbagai arca, sabil berjalan ditaman kecil kita akan melihat berbagai patung, sarana peribadatan dan sarana yang digunakan pada zaman kerajaan dulu yang terbuat dari batu seperti Bak Mandi para raja dari batu,  sarana pengaturan air dari batu dan penyembahan semua di atur dengan sangat menarik dengan beberapa tulisan penjelasan pada setiap patung tersebut.


Gamelan Jawa
  Ruang Prasejarah, Ruangan yang menggambarkan keberadaan manusia diera prasejarah di Nusantara yaitu penemuan barang dalam rentan waktu sejak adanya manusia di muka bumi sampai ditemukannya tulisan sementara masa sebelum prasejarah yaitu suatu rentan waktu sejak diciptakannya Bumi hingga ditemukan tulisan diberbagai daerah.  Diruangan ini dipajang terbuka tiga buah Nekara besar dari perungu,  Nekara/Kattledrums artepak perungu masa prasejarah suatu penanda kemajuan tehnologi pengolahan perungu atau logam yang berfungsi Genderang Perang, Penadah hujan, Wahana kubur dan Penanda status, di Nusantara ditemukan Nekara dengan tipe Heger I, II, III dan IV di Indonesia Barat dan Tengah yang terbesar ditemukan di P Sangeang (sebelah barat Sumbawa) dengan nama Makalamau, nakara yang ditemukan di Nusantara kebanyakan merupakan ciri budaya Dong-Song  Vietnam.   

       Dipajang juga Moko, Gerabah, Bejana Perungu, Biji-bijian, Kulit kerang, gelang dan Rantai, Baju Tas dan tali yang terbuat dari kulit kayu, manik-manik, alat perhiasan dan tanaman,  Peralatan dari Batu dalam etalase yang menempel di dinding.   Gerabah/Pottery wadah yang tebuat dari tanah pada masa Neolitik yang banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur,  Moko merupakan Nekara berukuran kecil berukuran kecil dan langsing ditemukan di Bali dan Alor NTT sebagai sarana perkawinan dan Bejana Perungu menyerupai keranjang ikan ditemukan di daerah Kerinci dan Jambi dan di daerah Bangkinang ditemukan Figurin yaitu patung Perungu berbentuk wanita penari dinamis diperkirakan kegunaannya sebagai alat upacara.

       Melangkah lebih kebelakang pengunjung akan disajikan miniatur rumah adat Nusantara (Ruang Rumah Adat) dalam etalase dengan pencahayaan yang baik membuat kita merasa berada di kampung-kampung rumah adat tersebut di era dahulu seperti Rumah adat  Tongkonan suku Toraja Sulawesi selatan yang menyerupai kepala kerbau bertanduk,  Rumah adat Honai Papua terbuat dari kayu dengan atap lingkaran kerucut dari rumput, Rumah adat Bentang suku dayak Kalimantan terbuat dari kayu yang dihuni beberapa keluarga (20 KK) panjang mencapai 140 meter lebar 20 meter dan berkaki tinggi, Rumah adat Gadang suku Padang terbuat dari kayu dan berkaki dengan atap melengkung berlapis-lapis merupakan satu arsitek Indonesia yang luar biasa,  Rumah adat Bolon suku Batak, rumah ukuran besar terbuat dari kayu berkaki, berdinding kayu ukiran serta atap Limas dari rerumputan, Rumah adat Joglo Jawa Tengah beralas tanah, depan terbuka dan terbuat dari kayu atap berbentuk bagian tengah menonjil ketas bak trapesium dari genteng dan berbagai Rumah adat Nusantara lainnya.

Barong Bali

       Di Ruang Porselin kita akan menyaksikan berbagai koleksi Keramik dalam berbagai bentuk serta berbagai gambar seperti Piring, Mangkok, Gelas, Ketel, Guci, Tempayan dsbnya yang terpajang dalam etalase besar, setiap etalase mewakili keramik dari era dan daerah tertentu seperti dari beberapa Dinasti di Cina, Jepang, Vietnam dan Eropah lengkap dengan penjelasan yang tertera di dalam, membuat pengunjung bisa lebih mengerti dan mendalami maknanya.

       Ruang Etinograpi, hampir keseluruhan ruangan sebelah kanan Bangunan Unit A yang terbagi dalam tiga ruang setiap ruangan memperagakan Budaya beberapa suku yang ada di Nusantara seperti rumah, Busana, Senjata tradisonal, Kesenian, Tarian, Pakaian, acara keagamaan, Pola pencaharian, dan berbagai budaya lainnya semuanya tersaji dalam etalase, ruang terbuka dilengkapi penjelasan yang tertempel disetiap dinding.     Dari Papua tersaji Patung " mbis " merupakan patung dari kayu yang tinggi berbentuk manusia yang bersusun dalam keadaan telanjang, simbol tempat arwah moyang mereka dan perpaduan antara dunia arwah dan dunia nyata yang pembuatannya melalaui beberapa proses adat, Perahu dari batang pohon yang panjang, Koteka dari labu, Baju ada, Alat kesenian dsbgnya.     Dari Sulawesi seperti Perisai ramping dari tembaga asal Sangihe, Kusapi Suku Kulawi (Sulteng), Budaya pertanian dsbnya.  Daerah Jawa seperti Barong Bali, Reok Ponorogo, Gamelan Jawa, Prosesi Perkawinan, Tarian dsbnya serta berbagai budaya suku lainnya ayang ada di Nusantara, menyaksikan ini akan membuat kita lebih mudah untuk saling mengenal diri saudara kita se Nusantara dengan cara yang mudah.

Prasasti

      Gedung Unit B digunakan untuk Pameran dan berbagai aktipitas budaya lainnya ketika saya berkunjung lantai satu lagi pameran senilukis gaya Jepang yang dislenggarakan Kedutan besar Jepang di Indonesia, di lantai dasar ada tersaji Cafe, Kantin, dan KFC untuk istirahat dan disini banyak disajikan berbagai cinderamata bercirikan Museum Nasional yang dijajakan dengan harga sangat murah.


       Jika berkunjung ke Museum yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara dengan kendaraan umum cukup berhenti di Halte Monas Jalan Medan Merdeka Barat No 12 Jakarta, dengan harga tiket masuk Dewasa Rp 5.000 dan anak-anak Rp 2.000 dan jadwal Senin dan Hari besar libur,  Selasa - Jum'at 08.00 - 16.00 dan Sabtu - Minggu 08.00 - 17.00.
byMcDonald Biung


Arca dan patung menghiasi kepribadian Candi,
Mengenal sejarah dan Budaya akan membuat orang tahu menghargai diri.

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...