Suatu yang
menakjubkan bila kita berlayar di lautan atau mengangkasa di udara daerah
tropis dan menemukan suatu pemandangan puncak Gunung yang menjulang tinggi dari
sederetan pegunungan yang cukup panjang berselimutkan lapisan Salju abadi
menutupi permukaan puncak layaknya kita berada di daerah kutup atau subtropiks
aja, mungkin demikianlah kekaguman Jan Carstensz seorang petualang dari Belanda
tahun 1623 ketika berlayar diperairan laut Papua menyaksikan dari Kapal Lautnya Puncak Jayawijaya, sehingga Puncak tertinggi
digugusan Pegunungan JayaWijaya itu disebut juga sebagai Gunung Carstensz Pyramide.
Keindahan
Puncak JayaWijaya semakin sempurna manakala petualang,
Wisatawan dan siapa saja yang melintasi kawasan gunung tersebut disekitarnya
menyaksikan beberapa deretan puncak gunung lainnya yang sangat tinggi dengan
pesonanya yang luar biasa serta disamping keindahan
lapisan salju abadi juga tersaji
keindahan alam lainnya seperti eksotika hutan yang menghiasi alam sekitarnya. Pegunungan yang memanjang dari Papua Tengah,
Papua hingga ke Negara Papua NewGenea tersebut terdiri dari deretan beberapa puncak gunung seperti Puncak Jaya 5.220 m dpl,
Puncak Mandala 4.760 m dpl, Puncak Trikora 4.730 m dpl, Puncak Idenberg 4.670 m dpl, Puncak Yamin 4.535 m dpl dan
Puncak Cartensz Timur 4.400 m dpl.
Puncak
Gunung Jayawijaya dengan ketinggian 5.220 m merupakan gunung tertinggi di
Indonesia bahkan di Asia tenggara serta termasuk gunung yang Unik karena berada
di daerak perlintasan Matahari (khatulistiwa) tapi memiliki salju yang cukup
tebal, tapi yang menyedihkan menurut pandangan beberapa ahli kondisi Global
Worming semakin tahun akan menyusutkan kandungan saljunya. Nama Puncak Jayawijaya bermakna " Puncak Kemenangan " diberikan oleh
Presiden Soekarno pada saat Papua dapat dikembalikan kepangkuan Negara Republik
Indonesia dari kekuasaan Negara Belanda setelah melalui perjuangan yang
menewaskan banyak putra-putri bangsa seperti Komodor Yos Sudarso dll,.
Menurut penelitian Geologi waktu
terbentuknya Pegunungan Jayawijaya diperkirakan terjadi 250 juta tahun yang lalu, sehingga dulu kawasan ini adalah dasar lautan karena proses geologi berupa
tekanan tektonik dan pergeseran lempeng bumi yang berjalan cukup lama berhasil
mengangkat permukan laut tersebut keatas dan hingga sekarang kita lihat sebagai
bentuk pegunungan hal dapat dibuktikan dengan ditemukan beberapa posil
kehidupan satwa laut di puncak gunung tersebut.
Untuk
dapat mencapai Puncak Gunung Jayawijaya yang berada di Kabupaten Puncak Jaya
seorang dapat memasukinya melalui Desa ilaga atau Base Camp Bukit Danau (Danau Valley) di
Puncak jaya jalur ini menggunakan Helikopter untuk dapat mendarat
disana, rute pendakian ini dianggap teraman dengan melewati Ilaga, Baega, Hoya, Tsinga dan beberapa desa lainnya jalur ini membutuhkan waktu 24 hari untuk sampai kepuncak dan jalur ini disebut Jalur Sugapa-Suanggama, sebaiknya jika ingin kesana menggunakan Biro Perjalanan yang tentunya akan
sangat memudahkan tujuan kita dan harus siap dengan segala keperluan
perjalanan tersebut termasuk masalah pinasilnya. Sebagai Referensi bahwa Puncak
Jayawijaya pertama kali ditaklukkan oleh seorang Pendaki Belanda Heinrich
Harrer pada tahun 1962 menyusul pendaki
Indonesia yang pertama menaklukkan
Puncak Jayawijaya dari Satuan Angkatan darat Letkol Azwar Hamid tahun 1964.
Di Tropis berkulit Hitam namun Bersalju indah
Puncaknya,
Puncak
Jayawijaya pesonamu kebesaran dan keagungan jati diri Bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar