Jumat, 08 Februari 2013

Goweis di PerBatasan, “ PenGayuh Basikal PersenDirian BerHad “

-->



            Merupakan kali kedua Goweis di Perbatasan Pulau Nunukan, Sabtu 02 Februari  2013 jalur yang aku pilihan kali ini RinGRoad Jalur tengah, sebelumnya tahun 2012 menempuh  RinGRoad jalur luar namun persamaannya  di lakukaan sendiri sehingga  rekan Goweis Nunukan mengatakan   “ Pengayuh Basikal Persendirian BerHad “  hwaahaaa ………  istilah tersebut ada pengaruh bahasa Malaysia karena daerah ini berbatasan langsung dengan Negeri Sabah Malaysia.  Pemilihan jalur ini sekaligus pembuka adventure goweis tahun 2013 karena sebelumnya rekan disini mengatakan bahwa jalur ini sangat menantang melintasi hutan lindung dan Pull Tanjakan.

            Pagi Jam 09.00 star dari  Jln. Tien Suharto dengan pemanasan mutar dikota, Pasar baru, Tanah Merah dan Alun-alun, tak lama berselang telah berada di Pasir putih untuk merentas tanjakan pertama dengan kemiringan 45 derajat sejauh 400 meter beraspal bukit armet terlalui dengan agak santai meski sempat standing mengayuh terus melewati daerah persemaian dan perkuburan  toraja dengan ornament khas Rumah Toraja,  dari sini  juga terlihat selat  wallaceby yang mengitari P Nunukan.   Setelah menempuh 25 menit dengan beberapa tanjakan kali ini harus mendorong karena kemiringan 50 derajat panjang 200 meter berbatu pengeras membuat  menyerah, setelah mengabadikan keindahan alamnya berupa selat Wallaceby, muara sebuku dan daratan Kalimantan  perjalan dilanjutkan melewati simpangan tiga  Pos jaga Kehutanan disampingnya tersusun rapi  pohon penghijauan, menurut keterangan polhut kalau kekanan akan menuju ke Kampung SeiFatimah dan Desa Binusan dan Kekiri menuju ke PanaMas  dan Sei Semengkadu.

            Sesuai rencana mengikuti Alur kiri  berupa jalan berbatu pengeras dan sepanjang jalan ditumbuhi tanaman penghijauan, jalan cukup datar sekitar 500 meter selanjutnya beberapa tanjakan  yang rata-rata cukup tinggi  tak  heran  disebut Pull tanjakan meski  belum melalui semuanya, dan beberapa kali harus menolak sepeda hingga kepuncak yang menarik jarak antara satu tanjakan dengan tanjakan lain tidak terlalu jauh hanya  sekitar  100 – 150 meter ini membuat kurang Jeddah istirahat.    

Sekitar 2 jam 20 menit sejak memulai perjalan jam 11.20,  telah berada ditengah Hutan yang tipis dengan turunan tajam kemudian pendakian tertinggi di  Rute ini,  pada pertengah tanjakan  spring lutut  terasa sakit mungkin telah melalui beberapa tanjakan dan ini merupakan tanjakan pada gunung tertinggi di P Nunukan,  sehingga harus mendorong sepeda hingga  kepuncak.   Di puncak gunakan kesempatan  istirahat meminum bekalan dan roti serta mengabadikan pesona alam, dari ketinggian ini  dapat  terlihat seluruh perairan laut yang mengelilingi Pulau, sejak star hingga sampai ketempat ketinggian ini 70 persen tanjakan 15 persen datar dan 15 persen turunan semoga perjalanan selanjutnya merupakan kebalikan.

            Istirahat selesai perjalan dilanjutkan namun sebelumnya terlihat Burung Elang setinggi 30 meter memutar diatas kepala seolah mengincar mangsa, perjalanan di mulai dengan turunan panjang dan terlihat disebelah kiri longsor pada dua titik sehingga membutuhkan penurapan agar badan jalan tidak hilang oleh erosi berikutnya, dijalan berpapasan motor para petani.   Benar rute berikut ini banyak melewati turunan sehingga tidak terlalu berat namun pada beberapa titik memiliki turunan tajam dan panjang serta bertanah terutama di turunan yang mengalami longsor sehingga meski telah direm kendaran tetap terseret turun.  Bisa saya katakan sejak awal hingga akhir Rute ini memang full tanjakan 75 persen, hutan yang terlihat sekitar 60 persen dengan kebun rakyat disela-sela hutan serta kebun Kelapa Sawit namun jalan yang dilewati cukup asik dengan kelebaran 6 meter.

            Setelah melewati beberapaa tanjakan dan turunan akhirnya menyeberangi jembatan yang melintasi Hulu sungai Mensapa disini mulai telihat perkebunan Sawit dan Kopi serta penambang pasir,  penambang itu menjelaskan bahwa satu mobil harga pasir Rp 200.000 serta menjelaskan  bibit karet yang dimilikinya akan ditanam disekitar hutan jadi  selain menghasilkan karet  juga akan mendukung penghijaun dilokasi ini.   Terlihat tanaman jagung penduduk yang meliputi satu bukit 5 Ha namun belum berbuah dan Tumpukan Buah Semangka yang akan di angkut Truk,  wowww  disini saya harus memikul sepeda karena jalannya becek abiis mungkin karena sering dilalui truck pembawa pasir.  

Tak lama saya pun telah berada di jalan aspal SeiJepun dan menyempatkan menyaksikan jembatan penyebrangan Very yang menghubungkan P Nunukan dengan P Sebatik, P Tarakan daerah pedalaman di Pomboliangan Sebuku, tentunya dengan jadwal waktu tertentu.  Setelah agak membaik  perjalanan  pulang sejauh 14 km selanjutnnya melewati Kantor Bupati dan sederet perkantoran daerah Kabupaten Nunukan dan stadion Dwi Kora Sei Sombilang Nunukan, hingga sampai di rumah jam 13.45.
by Bakri Supian


Enak di puncak dapat menatap jauh ke dataran,
Bersepeda menantang alam menguatkan wawasan.

1 komentar:

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...