Salah satu alat musik tradisional yang dikenal dengan nama “LATATOU”
dan masih digunakan hingga saat ini berupa alat musik pukul, terbuat dari
belahan kayu pilihan, berasal dari salah satu suku/etnik cia cia dari daerah
buton/ kota bau bau Sulawesi tenggara.
Seiring Perkembangan zaman, sekarang ini
alat musik LATATOU sudah jarang ditemukan dan bahkan masyarakat buton/baubau
sudah tidak mengenalnya lagi
namun masih eksis di sekelompok masyarakat etnik cia cia.
Pada awalnya alat bunyi bunyian latatou ini di gunakan oleh
masyarakat petani di saat melepas lelah sehabis bercocok tanam atau juga di
gunakan sebagai penghalau dari hewan hewan yang dapat menggangu tanaman
mereka. Alat musik ini ada atau pertama kali ditemukan pada saat
petani membersihkan kebunnya. Didalam bahasa leluhur dinamakan “PORANGKAI” (Membersihkan rumput), batang-batang
pohon atau ranting-ranting kayu untuk di bersihkan atau di kumpul dan di
bakar. Kayu yang layak di pakai di simpan misalnya untuk kelengkapan bangunan rumah serta
kelengkapan lain seperti kayu bekas. Disinilah latatou di pukul-pukul, dimainkan
sendiri-sendiri atau bersama-sama pada saat sehabis mengolah lahan untuk
bertani dan membersihkan
lahannya.
Latatou berasal dari salah satu bahasa
leluhur masyarakat buton/baubau, terdiri dari kata lata dan
tou. Lata berarti pukul dan tou berarti bunyi/ nada. Jadi latatou adalah
potongan kayu yang di belah dan dipukul,pemukulnya dari potongan kayu juga,
dipukul secara bergantian dengan kedua tangan yang menghasilkan bunyi atau nada
yang enak didengar.
Proses pembuatan Latatou ini diperoleh pada saat masyarakat
mencari kayu bakar dengan cara memotong kayu bakar tersebut di belah 2
bagian, 4 bagian atau beberapa bagian. Dari potongan kayu yang telah di belah-belah dengan
panjang dan ketebalan tertentu tersebut kemudian di pukul-pukul untuk
mengetahui dan memilih potongan kayu yang layak untuk gunakan atau di mainkan
yang bisa menghasilkan nada-nada tertentu sebagai pilihan. Jenis kayu yang
dominan mereka gunakan untuk pembuatan alat musik ini berasal dari Kayu Lapi
(Gaba yang ringan)
penggunaan potongan kayu latatou dimainkan oleh 2 orang, salah seorang
di antaranya menggunakan 3 potongan kayu dan seorang lainnya 1
potongan, masing masing potongan kayu tersebut di letakkan di atas paha mereka
tanpa ada pelapis dan dipukul/dimainkan dalam posisi duduk dengan kedua kaki
terbentang lurus kedepan.
suara yang dihasilkan pemain yang menggunakan 3 batang kayu berfungsi sebagai
Melodis yang menghasilkan bunyi/nada “LA – TA – TOU” sedang seorangnya lagi
yang menggunakan 1 potongan batang kayu berguna sebagai pengatur Ritmis.
Sehingga alat musik ini akhirnya dikenal dengan nama LATATOU. Seiring dengan perjalanan waktu
alat Latatou di mainkan pada acara acara umum dan pada perkembangan
selanjutnya alat musik latatou ini dipadukan dengan alat musik lain seperti
gendang, gong, dan kecapi dll, untuk mengiringi tari-tarianan tradisional.
19 desember
2012
i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar