Sabtu, 23 Februari 2013

KOMPETISI BASKETBALL SM se KABUPATEN NUNUKAN


NusanTaRa.Com



Kompetisi Bola Basket Sekolah Menengah se Kabupaten Nunukan yang  dibagi dua Kelompok yaitu SMP dan SMA  merupakan kegiatan dari PERBASI Kabupaten Nunukan dalam rangka mengembangkan Bola Basket  dan Pencarian bibit di Nunukan  sehingga tercipta kualitas Basket Ball yang dapat berbicara di iven yang lebih besar.  Kejuaran ini dibuka   Hari Rabu tanggal 9 Januari 2013 dan berakhir Sabtu 19 Januari 2013, di Sport Hall SeiSelisun Nunukan.

Karena kejuaraan ini baru pertama kali di laksanakan oleh Perbasi Kab. Nunukan sehingga masih banyak sekolah yang belum siap ikut karena faktor informasi dan kesiapan sekolah serta faktor nonteknis seperti letak sekolah yang jauh di pedalaman serta kesipan sekolah.   Namun demikian beberapa rekan mengatakan bahwa iven ini cukup seru karena diikuti sekolah yang berada di pulau Nunukan dengan permainan yang bertehnik dan power yang cukup baik. 


Untuk Kelompok  SMA  di ikuti 8 Club Sekolah, SMAN 1 Nunukan, SMA Islam Al-ikhllas, SMEA Muhammadiyah, SMA Katholik, SMA Islam, SMK, SMA 4 Selisun dan SMA Pancasila terbagi dalam Grup A dan Grup B dengan system Semi kompetisi.  Alhasil Grup A Juara SMA 1 Nunukan dan Runnerup SMA Islam Alikhlas dan Grup B Juara SMA 4 Selisun Renner up SMK yang langsung masuk semi final, disemi final berlaku system Gugur untuk masuk final Juara Grup A(SMA 1 Nunukan)  Bertemu Runner up Grup B  (SMK) dan Juara Grup B (SMA 4 Selisun) bertemu Runner up Grup B (SMA Islam Al-ikhlas).


Disemifinal  Club saya SMA 1 Nunukan harus mengakui keunggulan SMK Nunukan dan hanya berpeluang merebut juara tiga melawan SMA Islam Al-ikhlas yang tewas ditangan SMA 4 Selisun.  Alhamdulillah akhirnya kami (SMA 1 Nunukan putra) berhasil menjadi juara 3,  SMK Juara 2 dan SMA 4 Selisun Menjadi juara Pertama invintasi Bola Basket Kabupaten Nunukan tahun 2013 untuk SMA Putra  dan untuk putri Juara I SMA 1 Nunukan A , Juara II SMA 1 Nunukan B dan Juara III SMA 4 Selisum.  Untuk SMP  Putra juara I SMP I Nunukan, Juara II SMP Sebatik dan Juara III SMP Selisun dan untuk putri juara SMP I A Nunukan, SMP I B Nunukan dan Juara III SMP Selisun.

Satu yang saya petik dari pengalaman ini bahwa rekan dan lawan tanding selama kompetisi ini memiliki kemampuan main yang baik untuk standar pemain kabupaten, saya berharap bahwa kedepannya kompetisi yaitu kejuaran Provinsi yaitu Provinsi Kalimantan-Utara di Samarinda akan memilih dari para pemain yang benar-benar berprestasi sehingga dapat memberikan satu perlawannan yang lebih berarti di Samarinda kalau bisa pulang dengan piala Juara I.
By. Rian Syahputra.



Berolah Raga sambil bergembira kita menjaga kesehatan,
Bermain Basket  perpaduan kekompakan tim dan Skil pemain.

Kamis, 21 Februari 2013

MENGENAL SEKILAS SICANTIK UDANG GALAH







                                        Udang Galah termasuk satwa air tawar yang cantik karena memiliki beberapa  warna yang indah.  Sejak tahun 1980an  Udang galah semakin popular karena  udang air tawar  ini memiliki ukuran relatip besar, nilai ekonomisnya tinggi dan rasa yang lezat,  untuk  konsumsi ukurannya 20 – 30 ekor/kg dengan harga pasaran  Rp 40.000 – Rp 70.000/kg.   Udang Galah dengan nama Latin  Macrobrachium  rosenbergii de man,  mempunyai  nama local seperti giant freshwater, shrimp, giant freshwater prawn di Amerika, golda chingri di India, udang duri di pulau Jawa dan  udang falah di Malaya dan pulau Kalimantan.

                                        Udang galah termasuk  famili Palamonidae,  Badan  terdiri dari ruas-ruas yang ditutupi dengan kulit keras tidak elastis yang terdiri dari zat Chitin,  secara keseluruhan badan terbagi   atas 3 bagian :  kepala dan  dada (Cephalothorax), badan (Abdomen) serta ekor (Uropoda). Cephalothorax dibungkus oleh kulit  keras, di bagian depan kepala terdapat tonjolan karapas yang bergerigi disebut rostrum memiliki gerigi atas 11‐13 buah dan gerigi  bawah 8‐14 buah

                                        Udang galah hidup pada dua habitat, pada stadia larva yang berlangsung selama 30 – 45 hari hidup di air payau sekitar muara sungai dan pantai dan kembali ke air tawar pada stadia juvenil hingga dewasa.    Udang betina yang siap memijah bermigrasi ke payau untuk melakukan  pemijahan, daerah ini juga digunakan untuk perkembangan larva yang bersifat planktonis yaitu hidup melayang-layang di dalam air.    Udang galah bersifat omnivora, cenderung aktif pada malam hari.

                                        Pada pemijahan udang Galah, proses perkawinan sangat  dipengaruhi  proses moulting (pergantian kulit) pada induk betina,    moulting dan pemijahan sangat dipengaruhi kelenjar hormon  pada tangkai  mata.     Sebelum proses perkawinan, udang betina berganti kulit terlebih dahulu yang disebut premattingmoult, keadaan ini udang betina  menjadi lemah. Pada saat inilah perkawinan akan terjadi secara sederhana.

                                        Udang jantan akan mengeluarkan sperma  yang akan ditampung pada spermatheca diantara kaki jalan betina.  Proses selanjutnya  pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya,  dengan keluarnya telur dari kelamin betina yang kemudian disimpan ditempat spermatheca  kemudian akan dibuahi oleh sperma yang ada disitu.   Setelah pembuahan berlangsung  telur diletakkan pada ruang pengeraman yang terdapat diantara kaki renang induk betina hingga saatnya menetas.   Di alam bebas proses pemijahan umumnya terjadi di muara sungai  dengan kondisi air payau dengan kadar garam 8 – 12 ppt. Di daerah tropis seperti Indonesia proses pemijahan sangat mungkin terjadi sepanjang tahun.

                                        Syarat dasar yang harus diperhatikan dalam budi daya Udang Galah tambak : Perairan tambak memiliki Kecerahan yang baik berkisar 35 s/d 40 cm,  pH air 6,8 s/d 7,5, suhu air 25 s/d 27ºC, oksigen terlarut 5 s/d 7 ppm, kecerahan 35 s/d 45 cm, salinitas < 5 0/00 dan amoniak < 2 ppm.     faktor fisika dan kimia lingkungan sangat menentukan kehidupan Udang Galah seperti kekurangan oksigen, suhu yang terlalu tinggi dan adanya penimbunan gas  H2S, NH3 yang menyebabkan pertumbuhan terhambat meskipun makanan cukup.   Suhu berpengaruh terhadap proses fisik, kimia, biologi perairan dan  kehidupan biota yang ada didalamnya. 

                                        Larva udang tumbuh baik pada kisaran suhu optimum  24 - 31o C.   Perubahan suhu secara drastis  akan menyebabkan kematian pada larva udang,  tetapi perubahan secara bertahap sampai batas tertentu tidak banyak berpengaruh terhadap kehidupan larva udang. Suhu tinggi cenderung menyebabkan kadar oksigen terlarut menurun.   Kisaran pH optimal 7 - 8 .  Kandungan oksigen terlarut dengan kisaran 5,93 – 6,34 mg/L masih dalam  rentang yang layak untuk mendukung kehidupan dan mampu menjaga suasana  oksidatif pada habitat udang.    Kalsium merupakan variabel untuk mengontrol pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang kadar optimunnya 0 – 30 mg/L.

                                        Kandungan NH3 merupakan senyawa nitrogen merupakan hasil penguraian bahan organic diperairan pada kondisi tertentu bersifat toksik  terhadap organisme perairan, kandungan sebesar 0,09 mg/L dapat menurunkan pertumbuhan Udang Galah.

Perbedaan Udang Jantan dan betina  ;

No
Udang Jantan
Udang Betina
01
02
03
04
05
06
Ukuran lebih besar
Kaki Jalan besar dan panjang (1,5 x P Ttl)
Bagian perut lebih Ramping
Ukuran Pleuron lebih pendek
Alat Kelamin pada kaki jalan ke lima
Pasangan Kaki jalan terlihat lebih rapat
Lebin Kecil
Ukuran besar tp tdk sebesar Jantan
Bagian perut lebih besar
Ukuran Pleuron lebih Panjang
Alat Kelamin pada kaki ke Tiga (thelicum)
Lebih renggang







Udang besar di Balik Batu kembar,
Batunya terbelah tampak kelezatan selera mengumbar.

Jumat, 15 Februari 2013

FESTIVAL ZAPIN BORNEO 2013, Juara I





Suatu prestasi Luar biasa yang telah dipersembahkan Peserta Tari Zapin Kab. Nunukan atas keberhasilannya menyabet Juara I di ajang " FESTIVAL TARI ZAPIN BORNEO 2013 " yang diselenggarakan di Tawau Malaysia Sabtu, 9 Februari 2013.  Para penari Zapin dari Nunukan indonesia tersebut   di wakili oleh Sanggar Tari Badewa Nunukan di bawah pimpinan sekaligus pelatih Arbain, sebagaimana diketahui bahwa Sanggar Badewa telah memiliki prestasi yang baik karena sering mengikuti pertunjukan zapin baik di Kalimantan Timur maupun di Jakarta dalam rangka mengikuti expo mewakili daerah Nunukan.


Tidak menyangka sama sekali akan dapat menyabet Juara I mengingat ini Ivent bertaraf Internasional yang di ikuti selain peserta dari Pulau Borneo juga di ikuti beberapa Negara seperti Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Indonesia, Filippina dan Malaysia, ujar Arbain selaku pemimpin Sanggar. Dalam festifal ini Sanggar Tari Badewa membawakan “ TARI PAYUNG TAKA  “ yang merupakan tarian Suku TIDUNG yang mendiami wilayah Perbatasan di daerah pesisir Provinsi  Kalimantan Utara (Kalimantan Timur).  Tarian ini mempersembahan Harmonisasi Gerak tari menggunakan Payung dikalangan muda-mudi Suku Tidung yang sedang Bermain dengan gembira dipadu Alunan musik Biola, Gambus, haderah dan gendang, lantunan lagu daerah serta penggunaan kostum Baju Jugit Seluyur yang berwarna cerah dan motip sportip.


Meski Keikut sertaan Sanggar Badewa di ajang Festival Tari Zapin Borneo 2013 dalam rangka mewakili Daerah Nunukan namun pembiayaan keberangkatan mereka di acara tersebut dibiayai oleh dana pribadi, ujar Arbain lagi.   Kedepan ia berharap pemerintah menyediakan dana seperti ini mengingat tugas ini membawa nama daerah dan negara.  Secara keseluruhan Sanggar Badewa yang mengikuti festival tersebut sebanyak 26 personil yang terdiri dari dari Penari, musisi, Penyanyi dan offesial.  Ketua Majelis Perbandaran Tawau  (MPT / seperti Pemerintah Kota  di Indonesia) sebagai pelaksana festival ini menyampaikan bahwa tahun depan kegiatan ini akan digelar lagi dan akan mengundang peserta dari Nunukan serta akan bersedia menyiapkan anggaran tersebut.
by Bakri Supian











Jalan – jalan cari pengalaman, makau – makau kata orang Tidung,
Seni Budaya bukan sekedar keindahan tapi Jiwa kehidupan.

Kamis, 14 Februari 2013

GUNUNG BERSALJU DI DAERAH GARIS KHATULISTIWA





















Suatu yang menakjubkan bila kita berlayar di lautan atau mengangkasa di udara daerah tropis dan menemukan suatu pemandangan puncak Gunung yang menjulang tinggi dari sederetan pegunungan yang cukup panjang berselimutkan lapisan Salju abadi menutupi permukaan puncak layaknya kita berada di daerah kutup atau subtropiks aja, mungkin demikianlah kekaguman Jan Carstensz seorang petualang dari Belanda tahun 1623 ketika berlayar diperairan laut Papua menyaksikan dari Kapal Lautnya  Puncak Jayawijaya, sehingga Puncak tertinggi digugusan Pegunungan JayaWijaya itu disebut juga sebagai Gunung Carstensz Pyramide.


Keindahan Puncak JayaWijaya semakin sempurna  manakala petualang, Wisatawan dan siapa saja yang melintasi kawasan gunung tersebut disekitarnya menyaksikan beberapa deretan puncak gunung lainnya yang sangat tinggi dengan pesonanya  yang luar biasa serta disamping keindahan  lapisan salju abadi juga tersaji keindahan alam lainnya seperti  eksotika  hutan yang menghiasi alam sekitarnya.  Pegunungan yang memanjang dari Papua Tengah, Papua hingga ke Negara Papua NewGenea tersebut terdiri dari deretan beberapa  puncak gunung seperti Puncak Jaya 5.220 m dpl, Puncak Mandala 4.760 m dpl, Puncak Trikora 4.730 m dpl, Puncak Idenberg  4.670 m dpl, Puncak Yamin 4.535 m dpl dan Puncak Cartensz Timur 4.400 m dpl.


Puncak Gunung Jayawijaya dengan ketinggian 5.220 m merupakan gunung tertinggi di Indonesia bahkan di Asia tenggara serta termasuk gunung yang Unik karena berada di daerak perlintasan Matahari (khatulistiwa) tapi memiliki salju yang cukup tebal, tapi yang menyedihkan menurut pandangan beberapa ahli kondisi Global Worming semakin tahun akan menyusutkan kandungan saljunya.   Nama Puncak Jayawijaya bermakna " Puncak Kemenangan " diberikan oleh Presiden Soekarno pada saat Papua dapat dikembalikan kepangkuan Negara Republik Indonesia dari kekuasaan Negara Belanda setelah melalui perjuangan yang menewaskan banyak putra-putri bangsa seperti Komodor Yos Sudarso dll,. 


Menurut penelitian Geologi waktu  terbentuknya Pegunungan Jayawijaya  diperkirakan terjadi 250 juta tahun yang lalu,  sehingga dulu kawasan ini adalah dasar lautan karena proses geologi berupa tekanan tektonik dan pergeseran lempeng bumi yang berjalan cukup lama berhasil mengangkat permukan laut tersebut keatas dan hingga sekarang kita lihat sebagai bentuk pegunungan hal dapat dibuktikan dengan ditemukan beberapa posil kehidupan satwa laut di puncak gunung tersebut.


Untuk dapat mencapai Puncak Gunung Jayawijaya yang berada di Kabupaten Puncak Jaya seorang dapat memasukinya melalui Desa ilaga atau  Base Camp Bukit Danau (Danau Valley) di Puncak jaya jalur ini menggunakan Helikopter untuk dapat mendarat disana, rute pendakian ini dianggap teraman dengan melewati Ilaga, Baega, Hoya, Tsinga dan beberapa desa lainnya jalur ini membutuhkan waktu 24 hari untuk sampai kepuncak dan jalur ini disebut Jalur Sugapa-Suanggama, sebaiknya jika ingin kesana menggunakan Biro Perjalanan yang tentunya akan sangat memudahkan tujuan kita dan harus siap dengan segala keperluan perjalanan tersebut termasuk masalah pinasilnya. Sebagai Referensi bahwa Puncak Jayawijaya pertama kali ditaklukkan oleh seorang Pendaki Belanda Heinrich Harrer pada tahun 1962 menyusul  pendaki Indonesia yang pertama  menaklukkan Puncak Jayawijaya dari Satuan Angkatan darat Letkol Azwar Hamid tahun 1964.
by Bakri Supian
dr bbg tulisan













Di  Tropis berkulit Hitam namun Bersalju indah Puncaknya,
Puncak Jayawijaya pesonamu kebesaran dan keagungan jati diri Bangsa.

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...