Untuk kedua kalinya Kalimantan Barat menyelenggarakan International Borneo Sumpit Tournament (Ibost). Pontianak pada bulan oktober mendatang. Walikota Pontianak, Sutarmidji, mengatakan, turnamen tersebut digagas oleh
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kalimantan Barat, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Pontianak sebagai tuan rumah, dan promosi kegiatan ini harus sudah mulai sejak sekarang dengan pemasangan baliho dan pengiklanan pada media massa, Jum'at 14 September 2012.
Sumpit itu sendiri suatu alat yang zaman dulu digunakan sebagai alat berburu seperti burung, rusa dll dan digunakan untuk berperang seperti oleh suku Dayak, Papua dan suku lain di Indonesia namun seiring jalan kegiatan ini sekarang mulai mengarah sebagai Olah Raga dan termasuk oleh Raga Tradisonil. Sumpit terdiri dari tiga bagian 1. Batang Sumpit terbuat dari kayu berbentuk bulatan panjang
dengan lubang di dalamnya dengan diameter kayu sekitar 3-3,5 cm serta
diameter lubang 1-1,2 cm. Terbuat dari kayu jenis
terpilih seperti kayu Bunyau, Penyau’, Kebaca dan Tapang (Kalbar). Panjang batang Sumpit bisanya disesuaikan dengan si empunya sumpit itu sendiri
yakni sepanjang satu depa sekitar 1,5-2 meter. 2. Anak Sumpit terbuat dari Kayu atau Besi yang bagian depannya terbuat tajam dan biasanya bagian belakan diberi semacam rumbai buat kemudahan arah dan menguatkan tiupan saat di lepaskan, ukurannya sangat kecil atau lebih kecil dari lubang sumpit tempatnya meluncur zaman dulu untuk membunuh atau membius buruannya diolesi dengan racun yang setiap daerah berbeda-beda. 3. Mata Tombak/Sangkur Sumpit (bu'bulis = bhs di Kalbar) besi tajam panjangnya 20 30 Cm untuk menusuk buruan dan pembidik, di bagian pangkal Sangkur Tombak ini terdapat Alat Pengintai terbuat dari besi bisa berbentuk tegakan kecil atau lingkaran kecil yang digunakan untuk membidik sasaran sumpit.
Sumpit sebagai Olah Raga sudah cukup memasyarakat namun masuk kategori olah Raga Tradisionil khususnya di Kalimantan Barat dan daerah lain di Indonesia lainnya. Di Kalimantan Barat Pengembang Olah Raga Sumpit adalah Anna Budi Andjioe dengan membentuk PERSATUAN OLAH RAGA SUMPIT tahun 2006 dan anaknya DEDY atlit Sumpit andalan Kalimantan Barat dengan prestasi - Juara I perseorangan putra pada Kejurda Sumpit se Kalbar 2008 dan Juara II beregu putra pada pesta Persahabatan se-Kalimantan (Sukan Borneo) II di Serawak Malaysia 2007. Di Serawak olah raga sumpit telah memasarakat sarana latihan tersedia setiap hari dengan lapangan tembak yang memadai. Di Brasil suku Indian Amazon dalam pertemuan suku tahunan telah memasukkan olah raga sumpit sebagai satu kegiatan pertandingan dalam perayaan tersebut.
Kesempatan baik ini hendaknya digunakan kalangan anak-anak muda untuk ikut melibatkan diri seperti mereka yang
tergabung dalam organisasi-organisasi yang mengakomodir duta pariwisata, bujang
dare, lanceng praben dan lain sebagainya. Pengelibatan mereka tentunya akan memudahkan memasyarakatkan dan mensosialisasikan turnament hingga kegiatan ini berjalan lancar dan sukses kalau bisa gaungnya nanti sampai keluar negeri sehingga akan diikuti peserta yang banyak dari luar negara. Agenda-agenda pariwisata, terutama yang bertaraf internasional, sangat
mendukung iklim pariwisata di Kota Pontianak. Data dari Badan Pusat Statistik
Kalimantan Barat, menunjukkan adanya peningkatan kunjungan yang cukup
signifikan, menjelang agenda pariwisata khas Kalimantan Barat.
Tercatat wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Supadio Pontianak
pada Januari 2012 mengalami peningkatan apabila dibanding dengan periode yang
sama tahun 2011, yakni sebanyak 303 orang, menjadi 634 orang atau naik sebesar
109,24 persen. Data juga menyebutkan, penyumpang inflasi terbesar berasal dari sektor
penerbangan, termasuk tingkat hunian hotel terjadi peningkatan setiap tahunnya.
"Makanya pajak yang diperoleh kita manfaatkan untuk membangun
infrastruktur supaya wisatawan yang berkunjung ke sini betah," kata
Sutarmidji.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemparekraf, M Faried, dalam rapat
koordinasi dengan Pemerintah Kota Pontianak awal September lalu, menyatakan,
turnamen akan digelar pada tanggal 5-7 Oktober 2012. Negara yang telah menyatakan akan mengikuti turnamen tersebut adalah
Malaysia, Brunei dan berbagai daerah di Kalimantan. "Perlombaan ini akan
memperebutkan hadiah total sebesar Rp 125 juta," jelas Faried.
Kemapanan Kota Pontianak merupakan alasan utama dipercayanya menjadi tuan rumah IBoST seperti dinilai telah memenuhi
aksesibilitas dan ketersediaan akomodasi khususnya hotel berbintang dengan
kapasitas sesuai sehingga mampu menampung kunjungan wisatawan yang diperkirakan akan hadir. Sisi lain yang dimiliki kota Pontianak Pusat perbelanjaan yang cukup megah sebagai tempat perbelanjaan bagi para pengunjung dan Pontianak juga kota yang terdekat dari perbatasan negara
tetangga," tutur Faried.
IBoST ini perkirakan akan diikuti sebanyak 200 peserta lebih dan
seperempatnya dari peserta yang ikut berasal dari luar negeri. Event ini selain diisi dengan kegiatan utama berupa tournament Sumpit juga akan diisi dengan stand-stand pameran yang menyajikan produk pariwisata khas
Kalimantan termasuk pernak-pernik sumpit dan lain sebagainya sekaligus sebagai wahana promosi produk dalam negeri bagi pengunjung terutama wisatawan dari Manca negara.
Anak Dayak Taman memetik dawai Kecapi,
Menghargai Sumpit memajukan olah raga Tradisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar