Men. Infokom Muh Nuh (2009) dalam Safari Ramadhan ke Perbatasan |
P Nunukan merupakan ibukota Kabupaten Nunukan yang terbentuk diawal era reformasi berdasarkan UU No. 47
Tahun 1999 merupakn pemekaran dari Kabupaten Bulungan. P. Nunukan dengan luas 1.596,77 km2 Pada koordinat 04o 03’ 20 ‘ LU dan 117o 40’ 24” BT, terdiri dari Kecamatan
Nunukan dan Kecamatan Nunukan selatan dengan jumlah penduduk 58.735
jiwa dan yang beragama Islam 44.925
jiwa
atau 75 %, dengan jumlah tersebut ummat Islam Nunukan memiliki tempat beribadah berupa messjid sebannyak 62 buah dan 15 buah Langgar.
Seiring
terbentuknya Kota Nunukan yang berawal dari sebuah Pulau kosong dulunya yang pernah masuk pada
wilayah kekuasaan Kerajaan Tidung dan Kerajaan Bulungan disepanjang pesisir pantai Kalimantan Timur bagian utara. Pulau ini dulunya hanya sesekali jadi tempat persinggahan para nelayan untuk istirahat ketika penat kala melaut atau persinggahan para pedagang dan perantau ketika hendak ke Negeri Sabah Malaysia. Perjalanan waktu
membawa arus pelayaran di daerah ini berkembang sejalan dengan kemajuan negeri Sabah dibawah kekuasaan Inggris yang berkembang dengan Perkebunan
dan Perekonomiannya.
Pertumbuhan tersebut berdampak juga bagi pertumbuhan Pulau Nunukan, akhirnya daerah ini menjadi satu pemukiman bagi warga yang awalnya sebagai tempat persinggahan sebelum ke Sabah dan migran dari warga dari pedalaman Sembakung. Penduduk yang banyak bermukim di daerah ini awalnya dari etnis Suku Tidung yang datang dari Wilayah Sembakung yang sangat taat menganut Agama ISLAM sehingga pemukiman ini diikuti dengan pembangunan sarana Rumah Ibadah mesjid sebagai sarana Ibadah kepada Tuhan.
Pertumbuhan tersebut berdampak juga bagi pertumbuhan Pulau Nunukan, akhirnya daerah ini menjadi satu pemukiman bagi warga yang awalnya sebagai tempat persinggahan sebelum ke Sabah dan migran dari warga dari pedalaman Sembakung. Penduduk yang banyak bermukim di daerah ini awalnya dari etnis Suku Tidung yang datang dari Wilayah Sembakung yang sangat taat menganut Agama ISLAM sehingga pemukiman ini diikuti dengan pembangunan sarana Rumah Ibadah mesjid sebagai sarana Ibadah kepada Tuhan.
Beberapa mesjid yang termasuk tertua di P
Nunukan, sebagai berikut :
1. Mesjid Nurul Iman
terletak Jalan Tanjung Desa Nunukan Barat merupakan mesjid tertua di Nunukan yang dibangun sejak Zaman Penjajahan Belanda,
beberapa tokoh memperkirakannya tahun 1930 an,
dan hingga kini telah mengalami 4
kali rehab, pada tahun 1974 bangunan masih berlantai kayu dan berkaki setinggi 0,5 meter dari tanah, disamping mesjid ada lahan
perkuburan muslim tapi pertengahan tahun
1985 sudah tidak dipungsikan lagi karena
lokasi yang tidak memungkin. Bangunan
yang ada sekarang adalah hasil Rehab awal tahun 2000. Imam pertama mesjid ini adalah Imam Janum yang berasal dari Sembakung, Imam Amran merupakan salah satu eks Imam
mesjid tahun 1980an dan sekarang Imam Ustad Muhammad Basran.
2. Mesjid Al-Mujahidin diBangun tahun 1966
terletak di Jalan RE Martha Dinata Kelurahan Nunukan Utara, Dibangun di atas lahan PT. Inhutani, Sejak dibangun hingga kini berstatus mesjid Raya Nunukan dengan nama Mesjid Agung Al-Mujahidin Nunukan. Sejak awal berdirinya hingga kini telah
mengalami tiga (3) kali rehab, yang pernah menjadi imam dimesjid ini Iman Usman Said, Imam Basran, Imam Ustad Said, Ustad Muhammade
dan Imam Wisman.
3. Mesjid Ar
Rahman Jalan Pasantren Kampung
Guru Domang didirikan tahun 1968 oleh Kyai Guru Domang yang berawal dengan
pendirian pasantren pengajian beliau merupakan ahli ugama islam. Jika anda kemesjid ini dibagian depan terdapat
Makam Kiyai Guru Domang serta sebuah Madrasah Al-Ikhlas.
4. Mesjid Al - Falah Sei Fatimah, sebuah perkampungan lama kaum suku Tidung yang berjarak sekitar 12 km dari pusat kota Nunukan. Mesjid ini diperkirakan seumur dengan permulaan kampung ini berdiri yaitu ketika terjadi migrasi warga Sembakung ke Kamp. Sei Fatimah dan Desa Binusan .
4. Mesjid Al - Falah Sei Fatimah, sebuah perkampungan lama kaum suku Tidung yang berjarak sekitar 12 km dari pusat kota Nunukan. Mesjid ini diperkirakan seumur dengan permulaan kampung ini berdiri yaitu ketika terjadi migrasi warga Sembakung ke Kamp. Sei Fatimah dan Desa Binusan .
5. Mesjid Babussalam Desa Binusan, Mesjid ini pertama kali dibangun awal tahun 1970 an masih merupakan Langgar yang terbuat berupa bangunan berkaki dari Kayu, tapi sekarang telah terbuat dari beton.
By Bakri
Supian.
Si Kira Pintar Mengaji Pintar
pula Berdendang,
Mesjid Baik Masyarakat sejahtera
Surgapun Menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar