Selasa, 22 April 2014

LELE DUMBO DAN SANGKURIANG HASIL REKAYASA BBPBAT SUKABUMI





Lele  SangkurianG


















Lele Sangkuriang merupakan Ikan Lele yang pertama kali diperkenalkan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi pada tahun 2004  dan cepat menjadi primadona para peternak ikan di Indonesia. Namun masih kurang yang mengetahui bahwa ia masih kerabat jenis lele dumbo? Karena ia merupakan versi perbaikan dari Lele Dumbo yang mengalami penurunan kwalitas, sehingga oleh BBPBAT dikembangkan lagi untuk memunculkan dan mempertahankan  sifat positipnya.

Lele Dumbo merupakan spesies hasil rekayasa dengan penyilangan  Ikan Lele asal Taiwan Clarias Fuscus dengan Ikan Lele asal Afrika Clarias Mozambicus, ternyata hasil penyilanagn tersebut Lele Dumbo mempunyai  kemiripan dengan Lele Africa jenis Clarias Gariepinus.  Meski ada kontropersi tersebut tapi  para peternak tetap memilih Jenis Lele Dumbo  sebagai spesies usahanya dengan kelebihan yang ada, seperti lebih produktip, memiliki  pertumbuhan lebih cepat,  ukuran yang besar  dan lebih tahan terhadap penyakit  dibanding Lele Lokal ClariaS batrachus bahkan meski Lele local ternyata lebih Gurih.    Ikan Lele Dumbo pertama diekspor tahun 1985.

Seiring waktu kwalitas Ikan Lele Dumbo mengalami penurunan kwalitas  yang diunggulkan saat awal ditemukan,  sebagian disebabkan kesalahan dalam pembenihan oleh peternak yang mengawinkan dengan kerabatnya sehingga kwalitas indukan menurun.  Tahun 2000 BBPBAT melakukan penelitian untuk meningkatkan kembali kwalitas Lele Dumbo dengan mengawinkan indukan betina generasi ke-2 atau disebut F2 dari lele yang pertama kali didatangkan tahun 1985 dengan Indukan jantan Lele Dumbo F6 dan kwalitasnya dapat kembali membaik.

Perkwainannya melalui dua tahap, pertama mengawinkan indukan betina F2 dengan indukan jantan F6, sehingga dihasilkan lele dumbo jantan F2-6. Kemudian lele dumbo F2-6 jantan ini dikawinkan lagi dengan indukan F2 sehingga dihasilkan ikan lele Sangkuriang.    Proses penelitian ikan lele Sangkuriang memakan waktu yang cukup lama,  dua tahun setelah itu benih lele Sangkuriang baru diperkenalkan secara terbatas.   Pengujian dilakukan pada tahun 2002-2004 di daerah Bogor dan Yogyakarta, baru pada tahun 2004 dikeluarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI tentang pelepasan varietas ikan lele Sangkuriang kepada publik.

Perbandingan yang paling mencolok antara ikan lele dumbo dengan ikan lele Sangkuriang antara lain, adalah kemampuan bertelur (fekunditas) ikan lele sangkuriang yang mencapai 40.000-60.000 butir per sekali bertelur dibanding lele dumbo yang hanya 20.000-30.000 butir, derajat penetasan telur dari ikan lele sangkuriang lebih dari 90% sedangkan lele dumbo lebih dari 80%.

Dilihat dari pertumbuhannya, pembesaran per hari ikan lele sangkuriang bisa mencapai 3,53% sedangkan lele dumbo hanya 2,73%. Dan, konversi pakan atau Food Convertion Ratio (FCR) ikan lele sangkuriang mencapai 0,8-1 sementara lele dumbo lebih besar sama dengan 1. FCR merupakan nisbah antara berat pakan yang diberikan dengan berat pertumbuhan daging ikan. Semakin kecil nisbah FCR semakin ekonomis ikan tersebut dipelihara.

Penamaan ikan lele Sangkuriang mengambil nama seorang anak dari kisah  mitologi Sunda,  dalam cerita tersebut mengisahkan seorang anak bernama Sangkuriang yang berhasrat mengawini ibunya sendiri.   Mungkin karena hal itulah nama ikan lele Sangkuriang menjadi nama varietas lele hasil silang balik.

Pada tahun 2010, BBPBAT kembali melakukan pengembangan terhadap ikan lele sangkuriang,  kali ini lembaga penelitian plat merah ini mengawinkan lele sangkuriang dengan lele dari sungai Nil, Afrika.  Indukan jantan merupakan lele sangkuriang F6 sedangkan indukan betinanya F2 dari Afrika. Indukan dari Afrika ini bobot tubuhnya bisa mencapai 7 kg, diharapkan bisa mendongkrak sifat unggul bagi turunannya.   Hasilnya Lele Sangkuriang II memiliki kecepatan tumbuh 10 persen lebih cepat dari generasi sebelumnya (Lele Sangkuriang), tubuh lebih bongsor dan kekebalan terhadap penyakit yang lebih tinggi. 
by KariTaLaLA 

















Makan di saung dengan lauk ikan Lele,
Kandungan protein omega ikan membuat kuat dan Cerdas.






Jumat, 18 April 2014

Menyusup ke Indonesia, Kepala AL Australia Dipecat

Angkatan Laut Australia sedang dalam misi menghadang dan mengembalikan kapal-kapal yang ditumpangi para pencari suaka ke Indonesia. 

 

 

raymond griggs,kepala angkatan laut australia 
Kepala Angkatan Laut Australia, Laksamana Madya Raymond Griggs (Mass Communication Specialist 2nd Class David Kolmel).
Kepala Angkatan Laut Australia, Laksamana Madya Raymond Griggs dipecat dan enam perwira lainnya akan menerima tindakan disipliner karena berlayar terlalu dekat ke Indonesia.   Pengumuman ini disampaikan oleh kementerian pertahanan Australia pada Kamis (17/4). 

Detail insiden masih belum dilaporkan tetapi media Australia menyebut bahwa angkatan laut Australia sedang dalam misi menghadang dan mengembalikan kapal-kapal yang ditumpangi para pencari suaka ke Indonesia

Koran Inggris, The Guardian melaporkan kapal pabean Australia berlayar ke teluk sebelah barat Pulau Jawa bulan Januari, memasuki wilayah perairan Indonesia.  Para pejabat mengatakan bahwa awak kapal tidak menyadari lokasi persis perbatasan laut,  Indonesia menyebut masuknya kapal Australia yang dilaporkan sebelumnya sebagai pelanggaran kedaulatan negara. 

Australia menyusup ke perairan Indonesia sebanyak enam kali dalam operasi menjaga perbatasan untuk kedaulatan pada Desember 2013 dan Januari 2014, sebelum Canberra menyampaikan permintaan maaf ke Indonesia dan mengadakan penyelidikan. Masalah pencari suaka yang tiba dengan kapal ke wilayah Australia tanpa izin melalui perairan Indonesia adalah isu sensitif antara kedua negara.  Kementerian Pertahanan Australia mengakui bahwa penyusupan mengakibatkan melambatnya hubungan militer Australia dan Indonesia.

 

 

 

Binatang Kanguru mengurus anaknya dalam kantungnya,

Hukuman merupakan satu usaha meningkatkan disiplin kerja.

 

 

 

Selasa, 15 April 2014

BUSMETIK, TEHNOLOGI BUDIDAYA UDANG MASA DEPAN






Udang masih termasuk primadona hasil perikanan Indonesia yang banyak dipasarkan keluar negeri atau ekspor sehubungan makin tingginya permintaan pasaran dan harga yang sangat menguntungkan.  Untuk meningkatkan produksi udang dalam rangka meningkatkan pendapatan dan memenuhi permintan pasaran, berbagai upaya dilakukan seiring dengan keterbatasan alam, untuk itu menoleh usaha Budidaya merupakan alternatif pilihan yang saya rasa tidak dapat dikatakan LUCU.

BUSMETIK, Merupakan salah satu rekayasa teknologi Budidaya perikanan yang dapat di terapkan pada lahan sempit, dan lahan kritis serta memungkinkan untuk dilaksanakan sekalipun dalam kawasan perkotaan.  Teknologi Busmetik ialah  pengembangan Budidaya Skala Mini Empang Plastik HIDPE (Hight Density/Polyethylene) berukuran 600 m2 (20 x 30 m, tinggi air 90 Cm) menggunakan 3 buah kincir air dengan penebaran benur 70 ribu ekor (117 ekor / m2), dengan lama pmeliharaan 120 hari dapat menghasilkan produksi udang 700 kg udang size 70 (1 kg 70 ekor), yang dilaksanakan Kementrian KP di sekolah Tinggi Perikanan (STP) Serang, Banten.

Di Pacitan Jawa Timur 24 Desember 2013, panen perdana udang Busmetik pada 3 petakan menghasilkan 5 ton udang dengan rata-rata ukuran 80  dengan nilai jual per kilogram Rp 70 - 80 ribu dengan keuntungan Rp 70 juta per petak budidaya/empang, waktu panen cukup singklat karena dipercepat mengingat bahaya kondisi hujan saat itu, padahal sebaiknya masa  pemeliharaan udang selama 104 hari, kata kepala Desa Sidomulyo  Anggono Suryo yang turut hadir dalam acara panen tersebut.

Kegiatan ini tentunya memerlukan prosedur pakan dan pengawasan hama dan penyakit yang lebih intensip dalam mendukung pertumbuhan dan mencegah terjadinya penyakit yang dapat menghambat perkembangan hasil budidaya, serta perlunya pengaturan air dengan baik agar tetap sesuai dengan kondisi Udang yang dipelihar.  Konsep tehnologi ini tentunya akan memberikan satu cakrawala berpikir masyarakat bahwa bertambak tidak harus dengan lahan yang luas tapi dengan lahan sempit penerapan tehnologi yang intensip juga akan memberikan hasil yang besar.

"Mengingat teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas udang maka kita akan terus mengembangkan yang diharapkan tidak saja dilakukan pemerintah tapi juga pengusaha swasta," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Tjitjip Sutardjo kepada pers usai panen udang di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Serang, Banten, Minggu.  Keunggulan tehnologi ini dengan produksi dapat mencapai 2 ton pada lahan 600 dan masa pemeliharaan yang relatip singkat merupakan alternatip untuk dikembangkan dan konsep ini telah dipraktekkan pada beberapa daerah Jawa Timur, Lampung dan Aceh, sehingga beberapa negara Luar seperti Filipina, India, Timor Leste, Malaysia dan China telah mengirimkan tenaga ahlinya untuk mempelajarinya bagi kegunaan dinegara masing-masing.
by BakriSupian




Udang Sitto di bakar rasanya Gurih,
Usaha tekun dan berilmu memberikan masa depan Cerah.








Jumat, 11 April 2014

KAPAL PERANG RI DIKERAHKAN KE PERBATASAN INDONESIA-AUSTRALIA





Arogansi negara Australia yang sangat menghargai Demokrasi tersebut ternyata tidak lebih sebuah topeng yang pada akhirnya hanya mementingkan kebijakan negaranya sendiri,  sehingga sering tidak menghargai demokrasi dinegara lain tak terkecuali negara tetangganya seperti Indonesia.    Kesombongan tersebut dirasakan Indonesia saat mereka melakukan penyadapa terhadap beberapa kepentingan negara termasuk Telepon para pejabat Indonesia dalam hal ini termasuk telepon milik Presiden SBY dan mereka berkilah bahwa negara manapun tidak boleh mendikte  kebijakan setiap negara yang menjaga keamanannya.  Dalam hal Pelanggaran kapal Perang mereka yang memasuki wilayah perairan di P Rote mereka berkilah bahwa demi menjega imigran ilegal masuk kedaerah mereka tindakan apapun akan mereka lakukan agar mereka kembali.  Luar biasa negara besar tersebut demi kepentingan negaranya ia lupa kepentingan negara tetangganya dan itupun ia anggap sebagai demokrasi.

Pembekuan beberapa kerjasama oleh Indonesia terhadap Australia akibat penyadapan memalukan yang dilakukan Australia, membuat Australia blingsatan seperti cacing kepanasan. Tidak hanya Julie Bishop Menteri Luar Negeri negara kanguru, bahkan Tonny Abbott juga menunjukkan hal yang serupa.  Pembekuan tiga kerjasama dengan Austrlia salah satunya patroli bersama mencegah imigran gelap yang mencari suaka ke Australia.

Kebijakan Australia terhadap imigran gelap perahu, kini menuai masalah Australia dituduh melakukan penyiksaan dan penghinaan terhadap beberapa pencari suaka.  Tuduhan yang dilaporkan VIVANews (2/2/2014) media milik Asutralia bahwa patroli Angkatan Laut Australia menggiring kapal pencari suaka ke pulau Rote di Indonesia sementara pencari suaka yang diwawancara ABC News mengaku dipukuli dan dihinakan selama dalam penggiringan tersebut.

Merke Abdullah Ahmed seorang pencari suaka asal Somalia, mengatakan telah dianiaya tentara Angkatan Laut Australia yang menggiring boat mereka dengan dipaksa memegang pipa panas mesin perahu yang membawanya menyeberangi perairan Indonesia ke Australia dan saat ini para imigran tersebut menjalani pengobatan. Kesaksian Merke itu direkam lewat video dan dipublikasikan oleh media Australia, ABC News

Julie Bishop Menteri Luar Negeri Australia selain curhat dalam mencari simpati atas kasus tersebut juga melempiaskan keberangannya dengan membantah pemberitaan tersebut di acara pertemuan perdagangan di Washington DC sebagai mana kutipan ABC NEWs.  Kemarahannya kepada Edward J. Snowden selaku pimpinan ABC NEWs dengan berkata,   “Dia terus mengkhianati negaranya sendiri secara memalukan, namun di saat yang bersamaan bersembunyi di Rusia. Ini jelas mencerminkan sebuah pengkhianatan yang tidak terduga,”. 

Sementara Perdana Menteri Australia Tonny Abbott juga naik pitam dan kembali menegur stasiun berita Australia, ABC NEWs, lantaran kerap membuat pemberitaan yang memojokkan pemerintahnya. Padahal mereka didanai oleh pemerintah.  Unik Juga negara tetangga kita yang selalu mengelukan negaranya penegak demokrasi ternyata juga mengekang kebebasan media massa sebagai satu napas demokrasi dengan menghubungkan pemberitaan dengan pendanaan, yang selayaknya tidak perlu dikonfrontirkan terlebih suatu informasi yang benar, terlebih Pemberitaan ABC NEWs  tersebut berbuah pemotongan anggaran TV Nasional tersebut, sungguh memalukan.   Pemberitaan yang dimaksud Tonny Abbott adalah soal penyadapan Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan tuduhan penyiksaan tentara Australia terhadap pencari suaka.

Pernyataan Petinggi Negara Kangguru tersebut tentunya bertentangan dengan Wakil Ketua Partai Buruh Tanya Plibersek yang mengungkapkan bahwa tayangan ABC NEWs merupakan cermin refleksi dari kebudayaan Australia yang kritis, terkait pemberitaan penyadapan juga masalah imigran pencari  suaka adalah ranah publik yang harus diinformasikan. Tanya Plibersek pada kesempatan tersebut juga mengingatkan Abbott, bahwa saat kampanye sempat berjanji tidak akan memotong anggaran TV nasional.

Pemerintah RI akhirnya harus merealisasikan kebijakannya untuk memperketat wilayah perairan yang berbatasan dengan Australia, setelah melihat keputusan Australia yang tidak menanggapi dengan baik protes Indonesia.  Sebagaimana laporan Wartawan Jonathan Swan dari  Sidney Morning Herald  terkait pencari suaka, Abbot menegaskan ketika menjawab pertanyaan media di Davos Swiss,  agar Indonesia memahami bahwa kedaulatan suatu negara adalah isu yang serius. Karena itu Abbot akan tetap menghentikan perahu pencari suaka dan melanjutkan operasi perbatasan. Menghentikan perahu pencari suaka itu menyangkut kedaulatan Australia dan Australia tidak akan memberi jalan bagi imigran ilegal, walaupun kerjasama dengan Indonesia dihentikan.

Chris Bowen anggota perlemen Australia mengatakn kebijakan yang dibuat Perdana Menteri Tonny Abbott, Menteri Imigrasi Scott Morrison dan Menteri luar Negeri Julie Bishop terhadap Indonesia membuat Pemerintah RI menentukan kebijakan menjaga Perbatasan yang lebih ketat, meski tak mengejutkan Australia tapi terlihat ada ke khawatiran akan langkah dan sikap pemerintah RI tersebut.  

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati menjelaskan terkait dengan memperkuat wilayah perairan diperbatasan kedua negara diantaranya penempatan Kapal dan pesawat Tempur RI yang dapat mengkaper daerah perairan tersebut, diantaranya penempatan  beberapa kapal peluncur rudal dan torpedo, kapal perang corvette dan pesawat perbatasan air dikerahkan ke wilayah perbatasan itu.  Bahkan Menurut Juru Bicara TNI AU  Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, Pangkalan Udara di Makassar siap membantu dan mendukung operasional pengamanan wilayah perairan perbatasan tersebut.  
















Karena semut Gajah kuatpun mati,
Meski bijaksana untuk kuat negara harus bernyali.


Jumat, 04 April 2014

JOKOWI : TAK PERNAH TERIMA BANTUAN DARI PRABOWO SAAT PILGUB DKI


Jokowi salah satu Pejabat di Indonesia yang sangat populer akhir-akhir ini terutama di berbagai media massa saat ia terpilih oleh PDI P sebagai calon Gubernur DKI, dari popularitas tersebut terkuak berbagai prestasinya bak mutiara yang tersembunyi di lautan Banda yang dalam seperti prestasi keberhasilan beliau membangun Solo, terpilih sebagai walikota dunia terbaik dan lainnya, hingga cara kerjanya yang suku mengunjungi masyarakat kecil dengan tiba-tiba membuat istilah " BLUSUKAN " jadi populer dan banyak pejabat ditanah air jadi latah meniru gaya kerja beliau tersebut.   Tak heran beliau sering menjadi tranding topik dalam berbagai pemberitaan media massa terlebih saat ini beliau kembali di usung oleh PDI P untuk maju menjadi Capres RI setelah mendapat sinyal positip dari Ibu Megawati Soekarno Putri.


Salah satu isu yang berkembang saat ini kala ia sekarang menjadi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDI P) bahwa belaiu membantah telah menerima bantuan Rp 60 miliar dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga bakal menjadi saingannya dalam Pilpres 2015 nanti dari Partai GERINDRA.
 
Pengelontoran dana tersebut digunakan  untuk mendukung pembiayaan  Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yang telah beliau menangkan yang tentunya akan memberi satu kesan pada kesuskesan beliau.  sehingga ketika dikomfirmasi para jurnalis,  "Nggak. Nggak ada itu," ungkapnya sambil menggelengkan kepala di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/4).

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai kebenaran akan ucapan Prabowo, Jokowi enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia hanya sepakat dengan pernyataan Ahok yang sebelumnya.   Ahok  juga membantah akan adanya uang dari tersebut yang menurutnya bahwa   biaya Pilgub DKI yang mereka gunakan hanya belasan miliar, justru dana sebesar itu digunakan Prabowo untuk kampanye di televisi.

Seperti berita yang dilansir berbagai media massa Prabowo Subianto menginginkan seorang pemimpin bersih dan baru untuuk memimpin Jakarta yang memiliki berbagai permasalahaan yang tak kunjung usai seperti mulai dari Banjir hingga kemaceten jalan raya.   Seperti diketahui Prabowo Subianto mengatakan harus merogoh kocek cukup dalam untuk memenangkan Jokowi dan Ahok dalam Pilgub DKI pada 2012 menjadi pemimpin yang dapat mengatasi problem Jakarta dan mengembangkannya menjadi Kota Dunia yang membanggakan.

Untuk memenuhi harapan tersebut Prabowo dengan jiwa Nasionalnya yang tinggi tidak mikir-mikir  berapa biaya bakal dikeluarkan.  Karena saat itu dia sangat terkesan dengan gaya kepemimpinan sederhana dari seorang tokoh baru seperti Jokowi tersebut di harapkannya akan dapat mewujutkan impiannya akan masa depakan DKI.

Seiring isu yang terus bergulir namun tokoh Blusukan tersebut juga mendapat simpatisan dan dukungan yang semakin besar saat beliau melakukan kampanye dukungan bagi partainya disetiap daerah yang belaiu datangi hingga tak segan terbang hingga ke Papua untuk mendukung Caleg-caleg partainya, bahkan popularitas belaiu melebihi artis yang selalu dibanjiri para pendukungnya.

MAJU TERUS JOKOWI UNTUK PILPRES 2015






Jokowi tokoh sederhana rajanya Blusukan,
Tokoh sederhana yang dekat masyarakat adalah pemimpin yang diimpikan.



PRIMATA INDONESIA YANG TERANCAM AKAN PUNAH

Kamis, 30 Januari 2014


Hari Satwa Primata dunia yang jatuh pada 30 Januari oleh salah satu LSM Lembaga perlindungan satwa ProFauna Indonesia diperingati  dengan menggelar aksi di depan Balaikota Malang, Kamis 30 Januari 2014. Mereka mengkampanyekan ancaman kepunahan aneka jenis primata di Indonesia akibat menyempitnya habitat, perburuan dan dan perdagangan satwa. Badan konservasi Internasional (IUCN) menetapkan empat jenis primata endemik Indonesia paling terancam di dunia.

Aksi tersebut merupakan tuntutan yang diharapkan agar setiap masyarakat dapat mengambil peduli akan kondisi kritis satwa tersebut dengan mengambil peduli akan kehidupan dan habitat mereka serta agar pemerintag dengan lebih tegas memberikan regulasi perlindungan bagi kelestarian mereka dengan eksen yang lebih nyata.
Empat satwa yang terancam punah itu ialah Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Tarsius Siau (Tarsius tumpara), Kukang Jawa (Nycticebus javancus) dan Simakubo (Simias cocolor). "Total di dunia ada 25 jenis primata paling terancam," kata koordinator kampanye ProFauna Indonesia Swasti Prawidya Mukti.

Simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor) menjadi salah satu primata paling langka dan terancam punah lantaran populasinya yang semakin menurun. Monyet ekor babi pun merupakan hewan endemik  dari kepulauan Mentawai, Sumatera. Dengan daerah sebaran yang terbatas dan populasi yang terus menurun, tak pelak mengukuhkan simakobu sebagai Most Endangered Primates.

Tarsius siau atau Tarsius tumpara memang imut penampilannya, namun tarsius asli pulau Siau, Sulawesi ini juga terancam punah. Bukan sekedar diberikan status Critically Endangered oleh IUCN Red List,  Si Imut Tarsius Siau merupakan hewan endemik  yang hanya bisa dijumpai di pulau Siau, Sulawesi Utara. Meskipun diduga juga terdapat di beberapa pulau kecil di sekitar pulau Siau.  Hewan ini baru ditemukan pada tahun 2005 oleh Dr Shekelle.

Populasi orangutan sumatera (Pongo abelii) yang hidup  dalam wilayah  Kawasan Ekosistem Leuser seluas 2.500.000 hektar.  Sayangnya, walaupun dilidungi oleh berbagai undang-undang dan peraturan, Kawasan Ekosistem Leuser masih berada di bawah ancaman penebangan hutan, perkebunan sawit dan konsesi tambang, belum termasuk penebangan dan perambahan liar, yang berdampak negatip pula bagi kehidupan Orang Utan Sumatera tersebut.
 
Kukang  (Nycticebus  coucang)  disebut pula si malu-malu adalah satwa  jenis primata Nokturnal yang hidup aktip di malam hari dan bergerak lambat. Warna rambutnya kelabu keputihan, kecoklatan, hingga kehitam-hitaman. Satwa ini ditemukan di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Kukang jenis primata yang lucu dan menggemaskan sehingga tidak heran banyak masyarakat umum yang menjadikan primata ini menjadi incaran untuk dijadikan hewan peliharaan.
Terdapat sekitar 200 jenis primata di dunia dan dari jumlah tersebut di Indonesia terdapat 25 persen atau sejumlah 40 jenis primata.  Sehingga untuk menggalakkan Cinta pada Primata Indonesia dan mencegah eksploitasi satwa tersebut yang mengancan kelestariannya maka Hari Primata ditetapkan  dengan melaksanakan aksi kampanye perlindungan primata di Jawa-Bali pada 2001 lalu, seiring dengan ancaman kelestarian primata yang terus meningkat.

Hilangnya habitat, kata Prawidya, menjadi penyebab utama ancaman kepunahan primata. Di Jawa, total hanya sekitar tiga persen hutan yang masih alami. Habitat asli primata berubah menjadi perkebunan, ladang dan permukiman. Kerusakan habitat menyebabkan satwa turun mencari pakan ke perkebunan sehingga menyebabkan konflik satwa dengan petani.

Hilangnya habitat tersebut lebih disebabkan oleh lemahnya kesadaran masyarakat akan pentinya kelestarian hidup atau alam bagi manusia yang cenderung berpikir singkat dan mengejar kepentingan seketika serta ketidak mampuan pemerintah menerapkan dengan tegas setiap kebijakan tentang konservasi atau alam yang telah ditetapkan dengan mudah hilang terkonversi dengan berbagai kegiatan lain yang mampu masuk dengan ilegal.

Dampaknya, satwa dianggap hama dan terjadi perburuan besar-besaran. Ada pula primata yang ditangkap hidup-hidup dan diperdagangkan. Perdagangan satwa dilakukan terang-terangan secara online. Sepanjang 2013 ProFauna mencatat sebanyak 40 kasus perdagangan satwa. Satwa yang diperdagangkan antara lain Kukang (Nycticebus sp), Surili (Presbytis comata), Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) dan Tarsius (Tarsius sp).

"Sekitar 95 persen primata yang diperdagangkan hasil tangkapan di alam," kata Prawidya.   Besarnya minat untuk memperdagangkan Kukang  karena bentuknya yang lucu dan jinak sangat menghibur sehingga sangat menyenangkan untuk dijadikan sebagai binatang peliharaan terlebih bila satwa hasl tangkapan dari alam ini akan dicabut gigi taringnya untuk menghndari Gigitan dan memberikan kesan jinak bagi satwa tersebut.
   Untuk itu, mereka mengajak masyarakat membantu pelestarian dan kampanye stop perdagangan satwa. Memelihara primata, katanya, rawan menularkan berbagai jenis penyakit ke manusia. Seperti penyakit TBC, hepatitis dan herpes. Secara ekologi primana memiliki peranan menyebarkan benih di hutan.

Mereka menuntut aparat penegak hukum untuk serius menindak perdagangan primata dilindungi. Pelaku perdagangan bisa ditindak dengan Undang Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman penjara lima tahun dan denda Rp 100 juta. 
by BakriSupian.
Reff Tempo.Co



Jenis Primata binatang yang lihat memanjat pohon,
Perlindungan yang baik akan memberikan keselamatan bagi kehidupan.

Selasa, 01 April 2014

PEMBUAT GULA MERAH DESA URU DI KAKI LATIMOJONG




Keindahan dusun Uru di desa Mangkawani Kocamatan Maiwa terasa dengan suhunya yang relatip lebih dingin dan latarnya yang  berada di kaki gunung Sagona sebagai salah satu kaki gunung Latimojong yang tertinggi di Sulawesi Selatan.   Sebagian besar warganya hidup dari bertani  dan  menjadi pembuat gula merah/Gula Aren  yang di perbuat dari Nira pohon Enau/Aren  (Endru/bhs lokal dan Arenga pinnata / bhs latin),  ketika berada di kampung kamummu dusun Uru yang banyak warganya menjadi pembuat gula merah disekitar  tempat itu terlihat ada 6 Pondok pembuat Gula (Parung bhs lokal)  yang masih terletak ditengah kebunnya yang banyak ditumbuhi Kopi, coklat, mangga, Rambutan, Langsat, Durian  dan bibit Aren yang baru ditanam setinggi   1,5 m dengan jarak 10 m.

Gula merah terbuat dari Nira pohon Aren/Enau yang di sadap dari tangkai bunga Jantan yang keluar dari pohonnya,  bunga ini dimulai keluar dari bagian atas pohon kemudian bunga berikutnya akan tumbuh dibagian bawahnya begitu seterusnya bisa mencapai  6 – 9 kali berbunga dalam satu pohon, setiap tangkai dapat disadap selama  1 – 3 bulan,   disadap setiap hari dan setiap hari dapat menghasilkan 6 – 20 liter Nira. (Satu petani dapat mencapai 60 ltr/perhari dgn beberapa pohon)    Pohon Enau dapat berproduksi Nira setelah berusia 5 tahun hingga 30 tahun, pohon ini selain menghasilkan Nira juga di ambil buahnya untuk dijadika  Kolangkaling  Ijuk dan lidi dijadikan Sapu dan batang sebagai bahan bangunan.   Untuk pembuatan Gula merah memerlukan tahapan sebagai berikut  :

1.       Penyadapan  :   - Bila sudah ada Bunga Jantan yang matang maka pohon Enau tersebut dibersihkan sekitarnya dari rerumputan agar memudahkan selama proses penyadapan nanti.   – Kemudian diadakan upacara sakral untuk mohon berkah dan syukuran.   – Dibuat tangga setinggi tangkai bunga yang akan disadap biasanya berupa sebilah Bambu atau kayu yang memiliki banyak pijakan kemudian diikatkan kepohon.    -  Penyadapan dilakukan dengan memangkas tangkai bunga jantan tersebut  lalu memukul tangkai tersebut dengan Godam dari kayu bulat agak besar hingga keluar Niranya, biasanya berlangsung selama 1 – 4 hari (Marambi/bhs lokal).    

 – Jika Nira yang keluar sudah cukup besar baru dipasangi Tabung bambu berukuran  1 – 1,5 m (Timbo/bhs lokal) atau derejen plastik 10 ltr untuk menampung Nira tersebut.   – Dalam sehari pemasangan dan pengambilan tabung dilakukan dua kali, pertama di pasang pagi hari jam 05.30 dan di ambil Jam 16.30 sambil menyantol  Timbo kedua yang akan di ambil pagi harinya jam 05.30.   Timbo/Tabung bambu yang diambil pagi hari atau sore langsung di bawa ke Parung atau Pondok pembuat Gula untuk dimasak dengan memikulnya, biasanya sekali pikul sang Passari (Pembuat gula) membawa 12 Timbo masing-masing  6 dimuka dan dibelakang pikulan,  agar Nira tidak tumpah saat dipikul dan kwalitas Niranya baik Timbo tersebut ditutupi dengan memasukkan tumbuhan yang diambil di hutan (Pa’Buli/bhs lokal).


         Produksi  :  Timbo atau tabung bambu yang berisi Nira yang tiba di Pondok/Parung segera dituang kedalam Kuali baja berdiameter  50 – 90 Cm yang terletak di atas tungku atau Tanur terbuat dari susunan batu gunung diolesi Lumpur atau tanah liat setinggi 70 Cm dan ketebalan 20 Cm,  dibagian bawahnya ada Lobang tempat memasukkan kayu bakar.   – Ketika akan mendidih masukkan Lingkaran penyanggah untuk mencegah meluapnya Nira tersebut,  sambil mengaduk dengan Gayung yang terbuat dari Tempurung buah Bila/Maja yang berlubang-lubang  bertangkai kayu.   – Bila masakan sudah berwarna merah agak mengental,  dimasukkan Buah Kemiri yang telah dihaluskan agar kepadatan gula dan rasanya baik sambil mengaduk sesekali dengan adukan kayu agak panjang dan lebar tajam ujungnya.   

 -  Setelah  masak sekitar  5 – 10 jam tergantung  banyaknya Nira yang di masak, wajan di angkat diletakkan ditanah yang agak berlubang bulat seperti pantat wajan, saat ini adonan sudah berwarna merah dan seperti karet biasa disebut Gula Gait (So’ri  bhs lokal) di aduk lagi dengan pengaduk kayu bundar agar kental dan gulanya bagus, pengadukan dengan cara berputar-putar di wajan.   – Setelah siap ambil Cetakan Gula, di daerah Uru berbentuk kotak kayu panjang bersekat-sekat hingga 35 kotak dan penyekatnya mudah dibuka pasang  (didaerah lain biasanya tempurung kelapa dan Bambu)  letakkan di atas wajan,  dengan gayung dari tempurung kelapa kotak-kotak  kayu tersebut diisi larutan gula tadi hingga pull.   Selanjutnya cetakan yang berisi didinginkan di tempat khusus di dalam Parung tersebut.

3.       Pasca Produksi  :    - Gula yang telah mengeras dalam cetakan kayu setelah didiamkan selama 2 jam,  Gula sudah siap dikeluarkan dengan membuka penyekat kotak-kotak dalam cetakan yang berukuran  4,5 x 6 x 13 Cm atau bila ditimbang seberat  0,34 kg.    – Dalam sekali masak dapat menghasilkan 40 kg atau 130 batang gula dengan jumlah Nira 120 liter (umumnya 70 batang).  – Gula yang telah siap di bungkus dengan daun pohon yang berbentuk  LOVE  sejenis jati (Pohon Waru bhs lokal), setiap bungkusan menggunakan dua daun Waru berisi dua batang.   – Setiap lima bungkusan tadi dijadikan satu diikat dengan tali Rotan.  – Hasil tadi didiamkan di dalam tempat penyimpanan diatas bumbungan atap Parung yang pada saat sore hari akan dibawa pulang kerumah untuk dijual seharga Rp 35.000 per ikat (sepuluh batang/5 bungkus).  
      
La Baco Uru,  Tokoh Petani Gula di Kampung Uru berkata,  “  Dulu Parung  terbuat dari atap Ijuk sehingga lebih dingin sekarang sudah pakai Seng.   Parung  Terbagi atas,  tempat menyandarkan atau menyimpan Timbo/tabung bambu/Derijen dan peralatan usaha lainnya,  dibagian tengah tempat memasak gula Dapur berdiameter  50 Cm bagian atas dan 80 Cm bagian bawah dan yang banyak Sadapannya bisa sampai  4 tanur/tungku,  Sisi satunya lagi buat tempat istirahat berupa Beranda berdinding,  Tempat mendinginkan Gula yang baru diCetak dan Bagian bumbungan atap tempat menyimpan Barang atau Mini Store “.
By BakriSupian





Enau tumbuh di hutan lereng Gunung,
Rasa manis jangan melupakan  bahaya penyakit yang datang.

SEKILAS KISAH BELA DIRI PENCAK SILAT DI NUSANTARA YANG MENDUNIA

NusaNTaRa.Com        byBakuINunukaN,          S   a    b   t   u,    0   6     S  e  p  t  e  m  b  e  r     2   0   2   5     Sekilas kisah...