NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 12/9/2017
Temasek kerajaan Melayu di Singapura,
HalimaH Yacob Presiden wanita pertama Singapura.
byMuhammaDBakkaranG, 12/9/2017
Halimah Yacob, 62 tahun. |
Halimah
Yacob 62 tahun, akan dilantik menjadi
Presiden Singapura untuk masa jabatan enam tahun ke depan pada Rabu 14
September 2017, pelantikan politisi senior dan mantan penjual nasi
Padang tersebut sekaligus menempatkan ia sebagai Presiden wanita
pertama di Singapura, Halimah juga mencatitkan
diri sebagai pemimpin Singapure pertama dari Etnis Melayu dalam masa 47 tahun
ter akhir. Pengangkatan tersebut juga
tidak melalui proses pemilihan umum sebagaimana mestinya karena peserta lain yang
ikut pencalonan tersebut tidak memenuhi syarat berkas dari sector Swasta.
Empat calon
lain yang mengajukan borang pencalonan kandidat
Presiden dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Departemen Pemilu Singapura Pada
Senin 11 September 2017 dan hanya
berkas Halimah Yocob yang memenuhi kelayakan untuk memperoleh sertifikat. Sebelumnya beliau sebagai anggota Parlemen Singapura tahun 2001 dan menjadi Ketua Parlemen
Singapura selama tiga tahun yang membantunya
dalam memenuhi syarat pencalonan dari
sektor publik.
Politisi Halimah Yacob merupakan Kandidat Pemilihan Presiden dari etnis Melayu pertama yang terpilih sebagai presiden Singapura setelah 47 tahun terakhir, Yusuf Ishak adalah Pejabat Presiden Singapura edisi 1965-1970 dari Etnis Melayu 47 tahun yang lalu. " Saya berjanji untuk melakukan sebaik mungkin yang saya mampu untuk
mengabdi pada rakyat Singapura dan itu tidak akan berubah apakah ada
pemilu atau tidak ada pemilu ", Ujar SiGaluh Halimah Yacob dilansir Channel News Asia, Selasa (12/9/2017).
Konstitusi
negara Singapura dalam Proses pemilihan
presiden mewajibkan setiap capres untuk
mendapatkan Sertifikat Kelayakan dari Komisi Pemilihan Presiden (PEC). Untuk bisa mendapatkan sertifikat para capres
harus mampu memenuhi seluruh syarat yang berlaku seperti berstatus warga negara Singapura, berusia 45
tahun ke atas, terdaftar sebagai pemilih aktif, tinggal di Singapura tidak kurang
dari 10 tahun, serta bukan anggota partai politik manapun saat mencalonkan
diri. Syarat lainnya setidaknya pernah
selama 3 tahun memegang jabatan penting dalam pemerintahan (untuk sektor
publik) atau pernah menjabat CEO perusahaan dengan total aset minimum SG$ 500
juta (dari sektor swasta), atau mampu menunjukkan posisi penting dan tanggung
jawab besar yang pernah diemban sebelumnya serta memiliki nilai integritas, karakter
dan reputasi yang baik.
Pilpres di Singapure tahun ini adalah special karena hanya diperuntukkan bagi peserta
dari Komunitas Melayu, artinya hanya
anggota komunitas itu yang bisa mencalonkan diri. Sesuai
Konstitusi pilpres di Singapura bahwa
pencalonan Presiden bisa diperuntukkan khusus bagi suatu komunitas yang di akui
di Singapura bila dalam lima kali masa jabatan presiden terakhir tidak ada seorang pun dari komunitas
tersebut yang menjabat Presiden. Populasi
Penduduk Singapura terdiri atas 74 persen komunitas China, 13 persen komunitas
Melayu, 9 persen komunitas India dan 3,2 persen komunitas lainnya.
Proses
selanjutnya Halimah harus menyerahkan berkas
pencalonan, Sertifikat dan
dokumen terkait lainnya kepada Returning Officer disetiap daerah pemilihan yang
akan melakukan pemilu dan mengumumkan hasil keputusannya pada Rabu 13 September 2017. Karena tidak ada kandidat capres lain kemungkinan
tinggal Returning Officer yang dapat mengajukan keberatan jika semua berkas
lolos maka pencalonan sukses dan Returning Officer akan menetapkan Halimah
sebagai Presiden ke-8 Singapura pada 14 September 2017 menggantikan Presiden Tony Tan.
Semangat yang
keras meski hidup dalam kesusahan ia tetap melanjutkan sekolah, selepas SMA
ia lanjut ke Fakultas Hukum
Universitas Singapura, kecerdasan yang
ia miliki membuatnya mendapatkan
beasiswa dari Islamic Religious Council of Singapore sebesar 1.000 dolar
Singapura serta bantuan dari kakaknya
yang telah bekerja ia mendapatkan 50 dolar per bulan membuatnya mampu menyelesaikan kuliahnya
tahun 1978. Treck record star dengan
bergabung pada National Trades Union
Congress (NTUC) sebagai divisi hukum dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, Tahun
1999 – 2001 Halimah tercatat
sebagai orang Singapura pertama yang duduk di
International Labour Organisation (ILO) dan Tahun 2001 dia terjun ke
dunia politik dan terpilih sebagai anggota parlemen Singapura dari Partai Aksi
Rakyat (People's Action Party/PAP).
Temasek kerajaan Melayu di Singapura,
HalimaH Yacob Presiden wanita pertama Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar