Kamis, 02 Februari 2017

PENEMBAK MISTERIUS ( PETRUS ), BAGAI SEBUAH LEGENDA ZORO DI BUMI NUSANTARA

NusanTaRa.Com
 


Hampir setiap hari di Kota besar Indonesia seperti Jukarta, Bandung Surabaya, Medan,  Joyakarta, Semarang, Makassar dan kota lainnya ditemui  mayat ditepi  jalan atau pinggiran kota yang tak diketahui identitasnya ini terjadi awal tahun 1980-an.   Setelah di amati ternyata kebanyakan mayat yang bergelimpangan ditempat umum itu adalah seorang residipis atau preman   yang telah berulang kali masuk buih dengan luka bekas tembakan dibagian kepala atau leher  terjerat  Laso.    Keadaan yang mengerikaan ini  sering terjadi setiap harinya,  tentunya sangat menakutkan masyarakat dan menyebut pelakunya sebagai Penembak Misterius,   namun ini menjadi tanda Tanya besar mengapa hal ini bisa terjadi ?.

Penembak  Misterius yang  disingkat Petrus saat itu,  melaksanakan eksekusi mati terhadap para pelaku kejahatan profesional di kota – kota dan preman yang sering keluar masuk penjara  seakan  kebal akan  hukum atau hukuman dianggap seakan tidak mampu  mempengaruhi sikap para preman.   Petrus  kala itu benar dianggap eksekutor yang ajaib yang datang mengeksekusi para penjahat  secara tiba-tiba layaknya peran jagoan dalam Film ZORO,  hingga kini pelaku petrus itu belum jelas bahkan ada isu yang mengatakan bahwa   operasi  itu didukung  pemerintah  dari  kalangan militer,  tahun 2012  telah ada praktisi hukum yang melakukan penelusuran atas kejadian tersebut sebagai satu Pelanggaran Ham dan kedaulatan Hukum Negara.

Diakui bahwa kebanyakan yang menjadi korban Petrus tersebut oleh penduduk setempat dikenal sebagai penjahat besar yang sering melakukan kejahatan,   perampokan dan pemerkosaan yang sulit diatasi, bahkan masuk penjara  sudah menjadi biasa.    Djuma seorang  tokoh saat itu mengatakan bahwa,   Kebanyakan penjahat yang menjadi  korban Petrus adalah langganan penjara yang tak pernah jera bahkan mereka diperkirakan punya backing yang kuat sehingga jika ada kesalahan paling 4 hari udah bebas lagi !! “.   Di Jakarta kematian para preman sudah menjadi berita harian dan konsumsi  berita  dengan  tewasnya mereka oleh pasukan yang tak dikenal meski terkesan sadis tapi ulah itu dirasakan masyarakat membawa kesuasana lebih damai.

Baharuddin Noer sahabat kuliahku  ketik itu beranggapan bahwa Kemungkinan Penembak  misterius ini di dukung   Pemerintah Orde Baru atau satuan militer tertentu ini terlihat cara  kerja  yang luar biasa telah berapa kali kejadian tapi tak  ada yang tahu,  semua yang mati adalah penjahat besar seolah mereka punya data yang lengkap  dan kebanyakan korban  mati dengan peluru dikepala  atau  leher tercekik  tali Laso di tubuh korban.    Tujuannya untuk menurunkan tingkat kejahatan yang sulit  dikendalikan pemerintah,   serta preman saat itu suliit diatasi selain keahliannya,    jaringan keanggotaannya  yang rapi,  mereka juga  diperkirakan memiliki  Backing dari kalangan pemerintah yang kuat sehinggaa sulit ditangani secara tuntas.

Kejadian  Mati misterius (Matius) hampir setiap hari ditemukan dalam  berita baik media tulis maupun TVRI kala itu,  keadaan ini banyak  menimbulkan  opini di kalangan masyarakat tentang keberadaan Petrus ada yang menyetujui ada yang tidak setuju jika hal tersebut benar – benar dilakukan pemerintah dengan dalih apapun.    Seorang masyarakat dalam siaran TVRI mengatakan bahwa,     Operasi  ini sangat baik karena   sangat mengurangi  tingkat kejahatan  ditengah  masyarakat,  kalaupun mereka di tangkap paling juga 5 hari udah lepas lagi karena mereka punya Backing atau mereka sogok  dengan duit akan bebas lagi  “.    Namun ada juga diantara yang tidak setuju utamanya praktisi hukum yang melihat semua ini sebagai Pelanggaran HAM dan menodai kedaulatan hukum Pancasila di Negara Republik Indonesia,  sebaiknya pemerintah lebih merevitalisasi segala perangkat dan kebijakan hukum yang terkait sehingga akan menjadi satu kebijakan hukum yang  adil dan  berdampak  positip bagi tindak kejahatan.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Adnan Buyung Nasution SH berujar,    jika usaha pemberantasan kejahatan dilakukan hanya dengan main tembak tanpa melalui proses pengadilan maka hal itu tidak menjamin adanya kepastian hukum dan keadilan.   Padahal kedua masalah tersebut merupakan tuntutan hakiki yang diperjuangkan orang sejak zaman Romawi Kuno.     Jika cara-cara seperti itu terus dilakukan maka lebih baik lembaga pengadilan dibubarkan saja.  "  Jika ada pejabat apapun pangkatnya dan kedudukannya,  mengatakan tindakan main dor-doran itu benar,  saya tetap mengatakan hal itu adalah salah  ",    Ujar Sidin  Buyung. (Sinar Harapan, 6 Mei 1983).

Meski banyak dugaan dan opini yang menganggap bahwa operasi Petrus itu digagas rezim pemerintah Orde Baru sebagai bentuk keprustasian mengatasi tingkat kejahatan yang semakin meningkat,   namun belum ada pernyataan yang menguatkan bahwa  pemerintah  sebagai penanggung jawab atas jalannya operasi  Petrus tersebut,  bahkan dalam berbagai kesempatan banyak menolak anggapan tersebut  dengan dalih bahwa sikap itu tidak sesuai Hukun  di Indonesia.   Benny Moerdani sebagai Panglima Kopkamtib pernah memberikan pernyataan kepada pers bahwa penembakan gelap yang terjadi mungkin akibat dari perkelahian antar geng bandit,  sehingga wartawanpun tidak  berani melanjutkan pertanyaan kepada jenderal yang  tegas dan galak.

Meski kejadian Petrus ini tejadi tahun 1982 – 1985 tapi tahun 2012 Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manuisa) menemukan adanya pelanggaran HAM Berat dalam pembunuhan sistematis atas para preman dan orang yang dituduh melakukan kejahatan berat.   Komnas HAM tahun 2012 mencatat hasil penelusurannya  ada sekitar 2.000 korban Petrus meski ada sumber lain mengatakan sekitar 5.000 orang dan telah menyimpulkan bahwa Petrus adalah suatu bentuk pelanggaran HAM berat.  Kala itu temuan tersebut telah masuk ke Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti, dan Penyelidikan Komnas HAM menemukan bahwa ada indikasi kuat pemerintah Orde Baru sengaja merestui sebuah program pembunuhan massal untuk mengatasi gangguan keamanan kala itu.

"   Aku salah satu korban operasi Petrus itu.  Ayahku hilang dalam tragedi berdarah yang sampai sekarang tak pernah terungkap itu  ",   Ujar SiGaluh Lita BM.  Lita BM adalah wanita asal Semarang putri dari Bathi Mulyono seorang preman dan pimpinan para Bromocorah dalam organisasi Fajar Menyingsing yang sempat lolos  dari incaran Petrus dan menghilang beberapa tahun tapi Ayahnya Bathi Mulyono tak dapat meloloskan diri dan hingga kini menghilang.    Di daerah Pammolongan Makassar yaitu maccini yang terkenal sebagai daerah kampung preman,  pagi itu masyarakat tersebut dikagetkan dengan ditemukannya mayat preman terkenal di daerah itu dengan  leher  terjerat  tanpa ada yang mengetahui siapa pelakunya,   kejadian ini membuat banyak pejahat dikawasan tersebut terpaksa ambil cuti sementara pulang kampung.    Akibat operasi Petrus ini masyarakat Bandung merasakan perubahan drastic  yang biasanya penuh dengan penodongan dan pembunuhan dipusat keramaian,  setelah  kejadian itu menjadi aman dan tentram bahkan manusia yang bertatopun sudah tidak ada.

Gambaran khas kala itu tentang Petrus, Para petrus tidak dikenal mengambil sasarannya yang terdiri dari para penjahat kakap atau preman secara diam-diam atau didepan umum kemudian memasukkan korbannya kedalam kendaraan, keesokan para preman yang diciduk biasanya bertato ditemukan tewas dipinggir jalan atau dipusat keramain dengan kepala tertembak peluru atau leher terjerat tali dan biasnya dimasukkan dalam karung.   Ada kesan bahwa mayat para preman itu dibuang ditempat umum atau tertentu  untuk memberi kesan takut pada para pelaku kejahatan atau preman di daerah tersebut atau tanah air.
byBambanGBiunG
Operasi Clurit mengurangi gangguan preman,
Penembak Misterius sangat bertentangan dengan kemanusian.
                                                             This Writing Presented by :
                                                                 Cost Rp 150 billion for Duration 6 month

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...