NusanTaRa.Com
Ibukota pusat penyelenggaraan pemerintahan,
Kalimantan Tengah akan jadi pusat pemerintahan.
Menjadikan Indonesia sebagai salah satu the emerging countries, maka kota Jakarta
yang sudah overload harus dibenahi terlebih dahulu, demikian ungkapan Presiden SBY saat memberikan kuliah tamu dalam rangka Dies Natalis
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (14/12/2010). Kalimantan
Tengah (Kalteng) telah menyiapkan lahan seluas 500.000 hektare (ha) untuk
memfasilitasi wacana pemindahan Ibu Kota Pusat Pemerintahan Republik Indonesia
dari Jakarta ke Kalteng. Hal itu dikemukakan langsung oleh Gubernur Kalteng
Sugianto Sabran. Berdasarkan sebuah studi untuk menyelesaikan masalah Jakarta dibutuhkan 1,4
Jakarta lagi. Jika itu ada, maka masalah Jakarta bisa diselesaikan. “ Dan itu
tidak mungkin. Kita harus memikirkan solusi untuk transportasinya, mungkin ide
membangun pusat pemerintahan yang baru mari kita lanjutan. Sehingga Jakarta
bisa lebih besar, lebih baik dan semua
bisa happy ”, ujar SiDin SBY.
" Kita
sedang mengidentifikas lokasi, mengkaji status lahan dan letak kawasan, serta
menyinkronkan dengan tiga wilayah tersebut, dan pada dasarnya kepala daerah di
tiga wilayah itu telah bersedia untuk menyiapkannya ", Ujar SiDin Sugianto Sabran di Palangka
Raya, seperti dikutip Antara, Jumat (30/12/2016). Lahan
500.000 ha itu, menurut dia, tersebar di tiga wilayah meliputi Kota Palangka
Raya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas.
Kunjungan kenegaraan Presiden RI, Joko Widodo ke provinsi Kalimatan Tengah beberapa waktu lalu merencanakan Kota Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah sebagai sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia yang disambut positif oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Pernyataan ini diungkapkan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat Rapat Paripurna ke 19 Masa Persidangan III 2016 belum lama ini di Palangkaraya.
Orang nomor
satu di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" itu
mengatakan disiapkannya lahan tersebut sebagai upaya menindaklanjuti penegasan
dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana memindahkan Ibu
Kota Pemerintahan RI ke Palangka Raya. Ia
mengemukakan, langkah lain yang disiapkan Kalteng terkait wacana perpindahan
Ibu Kota Pemerintahan RI ke Palangka Raya adalah mengembangkan potensi wilayah
berkomoditas unggulan baru di wilayah sekitar.
Sejarah
negeri ini juga mencatat bahwa Presiden RI periode 1945–1966 Soekarno (Bung
Karno) pada 1950-an mewacanakan pemindahan kegiatan Pemerintahan RI ke Palangka
Raya. Bung Karno kala itu memperhitungkan jumlah penduduk Jakarta akan tumbuh
tak terkendali, sehingga perlu alternatif pemindahan kegiatan pemerintahan
pusat. Pemindahan pusat pemerintahan RI ke daerah bukan hal baru karena sebelumnya pernah di ungkapkan bahwa daerah Jonggol Jawa barat juga dicanangkan sebagai pusat pemerintahan mengingat padatnya kota Jakarta sekarang yang sulit mengatasi hal tersebut.
Pengembangan Palangkaraya sebagai ibukota Negara, jauh sebelumnya pernah di ungkapkan Soekarno kemudian akhir tahun 2013 pernah juga di ungkapkan presiden ke 6 RI Pak Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata juga menjadi satu agenda kerja bagi Presiden Jokowi dalam masa pemerintahannya kedepan khususnya dalam lebih meningkatkan kapasitas Ibukota negara sebagai pusat pemerintahan. " Penegasan
itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri puncak Hari Kesetiakawanan
Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan di Palangka Raya, Selasa
[20/12/2016]. Jadi, kita mulai mempersiapkannya dari sekarang ", Ujar SiDin
Sugianto.
Selain
mempersiapkan lokasi, Pemprov Kalteng juga berupaya mengoptimalkan pemeliharaan
jalan. Langkah yang akan dilakukan adalah membuka akses jalan ke berbagai
daerah, dan peningkatan tonase jalan dari 8 ton menjadi 12 ton. Mantan
Anggota DPR RI periode 2009-2014 itu menyebutkan bahwa sebelum terealisasinya
peningkatan tonase jalan tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan pembatasan
muatan terhadap kemampuan jalan untuk mengurangi kerusakan.
" Kita juga tetap akan menganggarkan kegiatan
pemeliharaan rutin jalan pada APBD tahun 2017. Harapannya DPRD Kalteng dan
semua pihak mendukung rencana yang telah disusun Pemprov demi Kalteng
BERKAH ", Ujar SiDin Sugianto Sabran, merujuk semboyan
Pemprov Kalteng yang Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis
(BERKAH).
byFarhaDTukirmaNIbukota pusat penyelenggaraan pemerintahan,
Kalimantan Tengah akan jadi pusat pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar