NusanTaRa.Com
Ahmad Mushaddeq (Nabi palsu) pendiri Al-Qiyadah Al-Islamiyah. |
GAFATAR sebuah kelompok yang belum bisa dipastikan bentuknya,
karena banyak sinyalemen yang memaknainya diantaranya Kelompok
Soisal Budaya, Kelompok Ideologi sebuah Negara baru atau kelompok agama baru
atau sekaligus merangkupi ketiga makna tersebut.
Namun kelompok ini
tersebar hampir di seantero Nusantara dan sejak pertengahan 2015 hingga
awal 2016 banyak menjadi bahan berita media massa seperti
keberadaan pemukimannya yang tiba-tiba ada di pinggir kampung, Kisruh dengan warga
sekitarnya, Pemulangan kekampung halamannya, Keterlibatan dalam berbagai
aktipitas pemberdayaan masyarakat, Sikap yang bermusuhan,
Keanehan di mata masyarakat sekitar dan sebagainya.
Persoalan yang sering mencuat seputar Gafatar selama ini lebih bersifat Community berbanding Personal, karena
mereka hadir disuatu daerah meski tidak dengan formalitas khusus sebagaimana
Transmigrasi yang digalakkan pemerintah, tapi secara tiba-tiba communitas
mereka hadir dalam satu bentuk kampung terpisah serta warga dengan pemahaman tersendiri dan berlainan dengan penduduk disitu baik
keyakinan, sikap dan pergaulan.
Beberapa pengakuan dari eks Gafatar menyimpulkan bahwa yang diajak
membuat perkampungan tersebut terlebih dahulu direkrut atau diajak para pengurusnya, kemudian di ajarkan tentang pemahaman tertentu bisa berbentuk
Ideologi, Keagamaan atau sikap, kalau sudah sepaham baru mereka dihantarkan untuk membentuk satu perkampungan di
seantero Nusantara sesuai dengan referensi dan agenda yang telah dipersiapkan.
Belakangan ini di beberapa daerah kelompok ini mengalami konplik dengan penduduk
setempat sehingga terjadi perkelahian, pembakaran kampung, pengusiran oleh
penduduk setempat dan pemulangan ke kampung halaman mereka.
Kalimantan Barat sekitar 4.500 para Gafatar siap diungsikan kedaerah mereka,
di Kalimantan Timur sekitar 230 orang telah dikembalikan ke Makassar, di Papua,
Sumatera dan tempat lain. Keadaan ini menjadi satu kerja berat bagi pemerintah dalam hal menempatkan mereka
harus dimana ?, Apakah daerah penempatan
menyetujui penempatan itu ? kecuali jika benar-benar ke kampung halaman, Terhadap paham mereka apakah tidak berbahaya buat masyarakat dan Negara ?, serta Dana penyelenggaraan oleh siapa ? dan sebagainya.
Mencermati golongan Gafatar atau Gerakan Fajar Nusantara yang dipimpin
Mahful M Tumanurung berdiri 21 Januari 2012 dan membubarkan diri 14
Agustus 2015 karena berbagai alasan sehingga sejak itu anggotanya diberi kebebasan
menjalankan program dan keyakinan.
Di daerah-daerah kelompok ini mendaftarkan sebagai organisasi Sosial dan
Budaya sehingga sering tampil dalam kegiatan Donor darah, Pelatihan Bencana,
Pelatihan UKM dan sebagainya. Golongan ini aktip mengembangkan anggota dengan mengajak dan mempengaruhi masyarakat disekitar dengan ajaran dan paham yang diberikan sangat asing dengan paham agama dan ideologi negara yang dipahami masyarakat disitu.
Gafatar masih berkiblat pada organisasi Al-Qiyadah Al-Islamiyah (Alqi) atau
Komunitas Millah Abraham (Millah) yang didirikan seorang nabi palsu Ahmad
Mushaddeq yang berasal dari Pasantren Al-Zaytun yang mengaku sebagai Mesias, dan
Al-Masih Al-Maw’ud. Sepak terjang Al-Qiyadah Al-Islamiyah mendapat sorotan besar pada akhir tahun 2006, sehingga
MUI menyatakannya organisasi ini sesat pada 4 oktober 2007 dan selanjutnya Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan pada 23 April 2008 memvonis pimpinannya Ahmad Mushaddeq 4 tahun
penjara atas penodaan agama. Bendera
Al-Qiyadah Al-Islamiyah terus berkibar sesuai dengan rapat pengurus 12
September 2009 dengan berganti nama menjadi Millah Abraham (Komar) kemudian
berganti menjadi Gafatar yang membubarkan diri pada 14 Agustus 2015.
Gafatar sulit untuk dipisahkan dengan ideologi dan keagamaan karena
beberapa ajarannya terkait dengan hal tersebut,
Ajaran ini menyangkal Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir tapi justru
mengakui Ahmad Mushaddeq sebagai nabi
terakhir. Inti pengajaran yang
dikembangkan adalah wahyu yang diterima Ahmad Mushaddeq bukan dari kitab tetapi pemahaman yang benar dan aplikatipnya
mengenai ayat-ayat dari kitab Millah Abraham yaitu penggunaan Al-Qur’an, Injil
dan Taurat. Smua kepengurusan Gafatar
berbai’at kepada kenabian Ahmad Mushaddeq sebagai nabi terakhir Al-Masih Al-Maw’ud.
Lebih jauh lagi ditemukan bahwa Gafatar yang telah membubarkan diri ini
berkembang menjadi Millah Negara Karunia Tuhan Alam Semesta (NKAS) yang
berideologi ingin membentuk Negara di bawah Millah Abraham. Kelompok ini aktip mencari dan mempengaruhi anggota
baru dari kalangan muda dan sarjana untuk bergabung kemudian ditempatkan di daerah
yang telah di rencana. Tahun 2013 pengurus Gafatar mengakui memiliki kepengurusan di 34
Provinsi dengan keanggotaan 240.000 orang. Eks Gafatar Kalimantan Timur
mengakui bahwa, mereka disuruh menabung untuk kemudian membeli senjata guna melengkapi sarana perjuangan mendirikan Negara NKSA.
Kejanggalan ajarannya, mengakui rukun Islam lima tapi sholat lima waktu tidak wajib cukup
sholatul Lail, memiliki shahadat sendiri yang memasukkan nama Ahmad Mushaddeq
sebagai nabi, Dosa dapat ditembus dengan membayar denda pada Ahmad M sesuai
besaran yang ia tetapkan, Naik haji tidak wajib, menginjak Sampul al’quran tidak
apa-apa karena itu hanya sampulnya saja.
Astaqpirullah Haladzim.
byBakkarangNunukan
Agama berdiri selamatlah Masyarakat,
Gafatar kelompok agama dengan nabi yang sesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar