NusanTaRa.Com.
Papua bagaikan peti mati harta karun yang menyimpan begitu banyak jenis ragam kehidupan binatang dan tanaman endemik.
Ekspedisi
Lengguru 2014 di Kaimana Papua Barat merupakan salah satu proyek ilmiah
terbesar di Indonesia yang dimonitori oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), Akademi Perikanan Sorong (APSOR), dan Institut de
Recherche pour le Developpement (IRD).
Dalam rangka ekspedisi Lengguru-Kaimana 2014, tim melakukan analisis sample-sampel biologi di laboratorium zoologi dan botani Pusat Penelitian Biologi LIPI di Cibinong, dekat Jakarta, Indonesia. Tujuan dari ekspedisi ini ialah menelusuri kembali kemunculan jenis-jenis satwa yang terdapat di Lengguru. Ekspedisi yang sudah berlangsung selama beberapa tahun berfokus untuk mempelajari berbagai proses serta interaksi antara geodinamika, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial manusia di tengah-tengah lingkungan karst di Papua Barat.
Berbagai jenis reptil, amfibi, mamalia, burung, serangga, gastropoda, anggrek, dan berbagai macam lainnya yang ditemukan di Papua Barat dalam ekspedisi kali ini dan research masih terus dilakukan agar memperoleh data gambaran fauna yang jelas di kawasan ini, yang oleh sebagian pakar beraanggapan bahwa pulau di Indonesia maka Papualah yang memiliki kemiripan satwa dengan Benua Australia seperti Kuskus, Kanguru dan sebagainya.
Uniknya dalm penelitian ditemukan sejenis burung (bowerbird) yang dapat membersihkan dan merapihkan sarangnya menjadi bersih. Tak hanya membersihkan, bowerbird juga menghias sarangnya agar menarik si betina, di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Perilaku burung jantan itu segaja dilakukannya bertujuan berkembang biak dan bereproduksi. Bowerbird merupakan burung yang langka dan unik dan sejauh ini hanya terdapat di Papua dan Papua Nugini.
Di Papua juga terdapat burung yang terbesar dan terkecil yang hanya seukuran telapak tangan. Selain burung, Papua Barat juga memiliki ikan dengan warna seperti pelangi yang hidup di air tawar. Masyarakat Papua Barat telah mengetahui lebih dulu adanya rainbow fish, bahkan sedang merintis dan memanfaatkannya menjadi ikan hias yang akan dijual.
Namun spesies ini sangat rentan stres dan interfase sisiknya banyak ditemukan benjolan putih, kondisi ini nampaknya mungkin dipengaruhi oleh kualitas air habitat yang dikelilingi tanaman perkebunan dan harus segera ditindak lanjuti demi menjaga kelestarian dan Kekayaan alam papua yang tak ternilai tersebut.
Marine tim, salah satu tim di ekspedisi Lengguru, dalam kesertaannya melakukan penyelaman di daratan utama dan pulau-pulau kecil yang terdapat terumbu karang. Mereka sampai saat tersebut berhasil mendokumentasikan Terumbu karang sebanyak 141 spesies dengan 53 genus, 16 famili. Beberapa jenis karang yang ditemukan tidak umum ditemukan dalam populasi yang melimpah. Sayang banyak terumbung karang yang rusak akibat pengeboman, gelombang besar, dan pengasaman air laut. Padahal banyak biota yang tumbuh di terumbu karang.
Dalam rangka ekspedisi Lengguru-Kaimana 2014, tim melakukan analisis sample-sampel biologi di laboratorium zoologi dan botani Pusat Penelitian Biologi LIPI di Cibinong, dekat Jakarta, Indonesia. Tujuan dari ekspedisi ini ialah menelusuri kembali kemunculan jenis-jenis satwa yang terdapat di Lengguru. Ekspedisi yang sudah berlangsung selama beberapa tahun berfokus untuk mempelajari berbagai proses serta interaksi antara geodinamika, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial manusia di tengah-tengah lingkungan karst di Papua Barat.
Berbagai jenis reptil, amfibi, mamalia, burung, serangga, gastropoda, anggrek, dan berbagai macam lainnya yang ditemukan di Papua Barat dalam ekspedisi kali ini dan research masih terus dilakukan agar memperoleh data gambaran fauna yang jelas di kawasan ini, yang oleh sebagian pakar beraanggapan bahwa pulau di Indonesia maka Papualah yang memiliki kemiripan satwa dengan Benua Australia seperti Kuskus, Kanguru dan sebagainya.
Uniknya dalm penelitian ditemukan sejenis burung (bowerbird) yang dapat membersihkan dan merapihkan sarangnya menjadi bersih. Tak hanya membersihkan, bowerbird juga menghias sarangnya agar menarik si betina, di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Perilaku burung jantan itu segaja dilakukannya bertujuan berkembang biak dan bereproduksi. Bowerbird merupakan burung yang langka dan unik dan sejauh ini hanya terdapat di Papua dan Papua Nugini.
Di Papua juga terdapat burung yang terbesar dan terkecil yang hanya seukuran telapak tangan. Selain burung, Papua Barat juga memiliki ikan dengan warna seperti pelangi yang hidup di air tawar. Masyarakat Papua Barat telah mengetahui lebih dulu adanya rainbow fish, bahkan sedang merintis dan memanfaatkannya menjadi ikan hias yang akan dijual.
Namun spesies ini sangat rentan stres dan interfase sisiknya banyak ditemukan benjolan putih, kondisi ini nampaknya mungkin dipengaruhi oleh kualitas air habitat yang dikelilingi tanaman perkebunan dan harus segera ditindak lanjuti demi menjaga kelestarian dan Kekayaan alam papua yang tak ternilai tersebut.
Marine tim, salah satu tim di ekspedisi Lengguru, dalam kesertaannya melakukan penyelaman di daratan utama dan pulau-pulau kecil yang terdapat terumbu karang. Mereka sampai saat tersebut berhasil mendokumentasikan Terumbu karang sebanyak 141 spesies dengan 53 genus, 16 famili. Beberapa jenis karang yang ditemukan tidak umum ditemukan dalam populasi yang melimpah. Sayang banyak terumbung karang yang rusak akibat pengeboman, gelombang besar, dan pengasaman air laut. Padahal banyak biota yang tumbuh di terumbu karang.
drNurul Kusumawardani(NGI, 5/12/2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar