Muh. Daffa berdiri baju hitam paling kanan. |
NusanTaRa.Com
Dunia sepak bola tanah air mungkin
dapat berbangga diri saat ini, khususnya buat pemain muda U 9-17
karena seorang pesepak bola tanah air
yang mengikuti Tim Akademia U-15 Real Madrid terpilih menjadi penyandang ban
kapten sekaligus menjadi putra Indonesia yang menjadi Kapten Tim yang bermain
di Benua biru dia adalah Muhammad Daffa
Imran kelahiran Bekasi 18 Agustus 1999. Meski
sebelumnya kita telah mengenal beberapa pemain muda Indonesia yang membuat
sejarah dalam persepakbolaan di Benua Biru tersebut seperti Tristan Alif Naufal
dan Yussa Nugraha.
Tristan Alif Naufal pemain cilik
berusia 10 tahun yang telah dilirik dua klub sepak bola raksasa negeri Belanda
yaitu di Akademia Ajax Amsterdam dan Feyenoord dan saat ini sedang mengurus
keberangkatnnya ke Belanda kata orang tua beliau yaituIvan Trianto dan Irma
Lansano yang lagi mengurus proses keberangkatan di Kementerian Pemuda dan Olah
Raga. Sebelumnya iapun sempat mengikuti
sesi pelatihan di Akedemia Ajax yang disebut DE TAEKOUNTS. Alif Naufal dalam sesi pelatihan sebelumnya
di Ajax International Camp 2014 yang diikuti 250 peserta dari 20 negara telah
di nobatkan sebagai Most Valuable Player 2014 dan Best Player Categori 1V1. Alif Naufal juga oleh pengamat bola belanda
dianggap sebagai masa depan sepak bola Indonesia dengan gelar “MESSI INDONESIA “.
Yussa Nugraha yang telah menetap di
negeri Belanda, merupakan kelahiran Solo Jawa Tengah dari ayah Edi Nugraha dan
ibu Indra Lieu Nugraha saat ini beliau berlatih di SVC Scheveningen Belanda. Yussa merupakan satu putra Indonesia yang
akan mengikuti penyaringan Tim Nasional Belanda
yang masuk dalam program Jeugdplan Nederland sebagaimana bunyi kutipan
surat undangan tersebut di bawah ini :
“Berkat prestasi sepak bola di klub,
kamu menarik perhatian para pemburu bakat dari KNVB. Maka, kami mengundang
untuk mengikuti pertandingan penyaringan untuk program Jeugdplan Nederland.
Atas nama staf teknis KNVB region Barat, kami mengucapkan selamat atas undangan
ini,” bunyi undangan seperti dituturkan Yussa, Selasa (28/1/2014)
Waktu itu Kapten Akademia sedang
sakit sehingga pelatih memanggil saya untuk menjadi Kapten Tim Akademia U-15
Real Madrit, kata Muhammad Daffa Imran dengan gembira dan akan berusaha dengan
baik agar dapat mengharumkan nama bangsa.
Dia merupakan anak Indonesia pertama yang berhasil menjadi kapten tim di
klub sepakbola U 15 yang merupakan klub junior dan amatir di
Eropa.
Anak berdarah Minang dari ayah Zuchi
Imran dan Nurhaidah kelahiran Bekasi 18
Agustus 1999, sejak usia 10 tahun sudah
akrab dengan sepak bola dulunya ia berlatih
di SSB MBSS yang dilatih oleh M Nur Inyong. Terakhir bergabung dengan ISA
(Imran Soccer Academy) pada 1 Januari 2012.
Muh. Daffa untuk meraih prestasi
demikian tentunya bukanlah hal mudah karna sebelumnya ia telah berkali-kali mengikuti
berbagai turnamen sepak bola seperti mengantarkan timnya menjadi Runer-Up kala menjadi pemain Timnas Indonesia
U-13 diajang Yamaha cup di Thailand pada tahun 2011, Terpilih dalam ajang pencarian bakat Club De
Meteeoor Amsterdam Belanda pada 2013, dia
juga ikut mengangkat prestasi ISA di ajang Kanga Cup Australia dengan menjadi
peringkat kedua turnamen itu. Muh. Daffa
juga pernah membela klub Indonesia yang berlaga di final pada ajang Danone
Cup 2011 di stadion Santiago Barnebeu, madrid. Hingga akhirnya kini ia berhasil
bergabung dengan Real Madrid U-15 setelah terlebih dahulu mengikuti seleksi di
Real Madrid.
Setelah menjadi kapten tim U-15 Real
Madrid Muh. Daffa merasa bangga dan berkata, “Saya bangga dan saya akan
berusaha bertahan di sini demi semua yang saya impikan. Paling utama tentu
restu orangtua dan dukungan orangtua. Saya harus tetap bisa menjaga apa yang
sudah saya dapat dan apa yang saya perjuangkan,”. Daffa juga mempunyai mimpi
untuk dapat bergabung dan membela tim Nasional Indoesia kelak dimasa mendatang.
Bakatnya dalam mengolah sikulit
bundarpun mampu memikat para pelatih dari akademi U-15 klub yang sudah
menjuarai sepuluh kali Liga Champions Eropa itu. Setelah satu tahun berada di sana, Daffa akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk
menyandang ban kapten timnya. "Ketika
itu mau bertanding pemain yang biasa jadi kapten sedang cedera. Dan tanpa
disangka saya yang dipilih pelatih untuk menggantikannya. Sampai pemain itu
sudah pulih, saya tetap dipercaya sebagai kapten," ucap Daffa, yang
berposisi sebagai gelandang bertahan itu.
Pemain yang mengidolakan Andres
Iniesta dan Evan Dimas Darmono itu menambahkan, dirinya juga sudah tiga kali
diminta untuk memperkuat tim Real Madrid U-17 pada kompetisi yang digelar tahun
ini. "Kalau kata pelatih saya diminta untuk lebih memperkuat tim. Saat ini
baik tim U-17 dan U-15 sedang berada di peringkat pertama," jelasnya. Hidup
jauh dari keluarga dan orang tua tak membuatnya menyerah. "Saya bangga dan
saya akan berusaha bertahan di sini demi semua yang saya impikan. Yang paling
utama tentu restu orang tua dan dukungan orang tua. Saya harus tetap bisa
menjaga apa yang sudah saya dapat dan apa yang saya perjuangkan," tegas
pemain yang sudah menguasai lima bahasa asing ini.
Dia pun siap apabila nanti memang
dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia. "Itu adalah cita-cita saya
bisa membela timnas," tegasnya.
byRyanSyahputra.
Yussa Nugraha di Belanda |
Lahabing mengolah sikulit bundar dari sayap kanan,
Mengolah Bola dan pisik baik mendukung kemampuan bermain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar