Jumat, 10 Oktober 2014

KRI TARAKAN 905, KAPAL BANTUAN CAIR MINYAK.





JALES VEVA JAYA MAHE, Di laut kita jaya merupakan semboyan TNI Angktan Laut sebagai satu tekad dalam menjaga perairan Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke dari Ancaman Negara, Kekayaan SDA dari kegiatan illegal dan keutuhan Negara NKRI.   Dalam menjalankan tugas tersebut maka TNI AL saat ini dikoordinir dua Pangkalan Gugus Armada yang bertugas dalam satuan teritorial tertentu yaitu Gugus Armada Bagian Barat yang berpangkalan di Jakarta dan Gugus Armada Timur yang berpangkalan di Surabaya.

Kemampuan Gugus Armada tersebut tentunya harus dipenuhi dengan standar Alutista AL yang sesuai agar dapat menjalankan fungsinya sebagai kekuatan Matra Laut Nusantara yang dapat dibanggakan dan sepantar dengan standar militer AL Internasional.   Menhan Purnomo Yusgiantoro di  damping Kepala staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsedo telah meresmikan Kapal KRI Tarakan 905 di Cilincing Jakarta Utara  Jumat, 26 September 2014, kehadiran KRI Tarakan dalam jajaran KRI tentunya selangkah lagi mematangkan kemampuan TNI AL menuju “ World Class Navy “.

KRI Tarakan 905, merupakan jenis kapal Bantuan Cair Minyak (BCM) yang akan berfungsi dalam mendukung operasioanl kapal perang Indonesia atau kegiatan Angkatan Laut di seluruh Perairan Indonesia dalam kegiatan Logistik penyaluran Bahan bakar minyak ditengah laut yang akan digunakan kapal KRI, Sehingga kapal-kapal yang beroperasi dapat mensuplai Bahan Bakar di laut dengan kapal tersebut tanpa harus kembali kepangkalan yang sangat jauh, Kata Bapak Purnomo Yusgiantoro sambil menambahkan bahwa,  yang membanggakan bahwa kapal ini dikerjakan oleh Putra-Putri bangsa sendiri melalui produksi PT. Dok & Perkapalan Koja Bahari (Persero), Jakarta Utara.

Pembuatan kapal ini sebagai tindak lanjut program Kementerian Pertahanan  yang telah tertuang dalam kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan dengan Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang Revitalisasi Industri Industri Pertahanan dalam menerapkan Program MEF  (Minimum Essebtial Force).    PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari merupakan salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mendukung program tersebut disamping Industri lainnya,  sekaligus sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri untuk membangun kekuatan alutsista TNI AL.

 KRI Tarakan-905 memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 matrik, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.  Dibagian belakang kapal terdapat sebuah Helipad sebagai landasan kapal Helikopter.

Pemberian nama Tarakan sendiri diambil dari nama kota di provinsi Kalimantan Utara. Dahulu kala kota ini dikenal sebagai kota penghasil minyak dan telah menyumbangkan kontribusi yang tidak kecil sebagai penghasil minyak bumi berkualitas tinggi bagi Indonesia sejak tahun 1896, dan Kota ini sangat strategis sehingga Jepang sempat menjadikannya sebagai pangkalan militernya yang pertama ketika memasuki Indonesia tahun 1942.

Masih dalam program MEF, Sabtu 27 September 2014 Menhan Purnomo Yusgiantoro juga meresmikan lima unit KRI buatan Perusahaan Galangan Kapal Batm di Batuampar.   Masing-masing PT. Palindo Marine Shipyard di Tanjung Uncang memproduksi KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan  KRI Sidat-851 dan KRI Terapang 648 diproduksi PT. Citra Shipyard.   KRI yang penyaluran dananya di dukung Bank Mandiri, merupakan Kapal jenis Cepat Rudal yang diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan wilayah perairan Indonesia dengan memperkuat Gugus armada yang ada.
byBakriSupian





KRI Macan tutul tenggelam di Laut Arafuru,
Menjaga laut Nusantara perlu kapal perang yang bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...