" Selamat HUT TNI ke-69 pada 7 oktober 2014, semoga tetap Jaya "
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menambah Alutistanya dengan tiga
unit kapal perang baru berjenis multi-role light Fregat buatan Inggris yang akan datang mulai Juni
tahun 2014. Ketiga Kapal perang tersebut
masing-masing KRI Bung Tomo 357, KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359.
KetigaK kapal ini memiliki kecepatan maksimal 30 knot, dilengkapi sensor radar dan avionik buatan
Thales, Prancis, Selain itu, satu meriam 76 milimeter, dua meriam penangkis
udara kaliber 30 milimeter, torpedo, Thales Sensors Cutlass 22, rudal permukaan
ke udara Sea Wolf, rudal Exocet MM40 Block II yang punya jangkauan 180
kilometer, dan hanggar yang mampu menampung satu helikopter anti-kapal selam
jenis Sikorsy S-70 Seahawk. Harga ketiga kapal tersebut diperkirakan mencapai
US$ 385 juta
Penamaan Kapal AL RI atau alutista
TNI lainnya ialah dengan penggunaan nama Pahlawan Nasional, untuk menghormati jasa para pahlawan dalam perjuangan mereka mencapai dan
menegakkan kemerdekaan dan dalam rangka menghidupkan kembali semangat
kepahlawanan mereka yang pantang menyerah.
Seperti Bung Tomo, merupakan salah
satu pahlawan Nasional dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kegigihan perjuangan Bung Tomo menggerakkan arek-arek Surabaya untuk mengusir
Pasukan sekutu yang dipimpin Jenderal Malabay untuk kembali menjajah Indonesia
di Surabaya. Laksama Muda John Lie lahir di Manado, Sulawesi
Utara, 9 Maret 1911. John Lie sebagai pejuang
yang terbukti beberapa kali memimpin
operasi Kapal perang Indonesia sejak
tahun 1947, dalam mengamankan perairan Nusanatara dari terobosan kapal Belanda,
Mengamankan pelayaran kapal-kapal dagang Indonesia dan menerobos Blokade laut
kapal Belanda atas produk Indonesia yang akan di pasarkan di Luar negeri
seperti Singapura. Usman Janatin bin
Haji Ali Hasan dan Harun bin Said, keduanya
merupakan anggota prajurit muda Korps Komando Angkatan Laut (KKO) yang terut
berjuang menentang Negara Boneka Malaya atau Operasi Ganyang Malaysia 1964 dan
mereka berdua berhasil melakukan Infiltrasi pasukan ke Singapur serta
melakukaan sabotase berupa pengeboman McDonald Bank meski akhirnya mereka berhasil tertangkap Pasukan Inggeris
dan dihukum mati pada 17 oktober 1968.
Ketiga kapal ini sebelumnya merupakan pesanan Pemerintah Brunei
Darussalam tahun 1995 dalam memperkuat Matra Laut dan mengawal operasional
penambangan minyak, tapi kemudian
membatalkan pembelian tersebut karena mereka kekurangan personil dalam
pengoperasian kapal tersebut. Dengan
persetujuan Kabinet akhirnya pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan membeli kapal tersebut,
ungkap Purnomo Yusgiantoro selaku menteri Pertahanan.
KRI
BUNG TOMO 357 dengan Komandan Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan membawa 87 Anak buah Kapal (ABK) dan 5 tehnisi
sipil, tiba di Indonesia pada senin 08 September 2014, Pelabuhan Belawan Sumatera Utara merupakan dermaga Indonesia yang pertama disandarinya,
setelah menempuh perjalan dari Inggris sejauh 9.740 nautical mile.
KRI BUNG TOMO 357 merupakan salah satu dari tiga kapal perang yang dibuat di
Inggris tersebut, merupakan kapal perang tife Fregat ringan atau Multi Role
Light Fregate (MRLf) yang mempunyai berat 2.300 ton, panjang 95 meter dan lebar
12,7 meter. Kapal ini didukung empat motor pendorong pokok Codad (Combined
Diesel and Diesel) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimal 31 knots. " Sehingga jenis kapal ini mampu
bertempur menghadapi serangan atas air, bawah air maupun serangan udara, "
ujar salah satu jenderal bintang satu.
KRI JOHN LIE 358 dengan Komandan
Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo, merupakan kapal jensi Multi Role Light
Fregate dilengkapi Anti Submarine Warfare (ASW), Anti Surface Warfare (ASW),
Anti Air Warfare (AAW), Elektronic Warfare (EW), Bantuan Tembakan Kapal (BTK) DAN fasilitas Day
and Light Helicopter controle.
Persenjataan yang dimiliki Tabung Peluncur Peluru kendali permukaan ke
udara, Tabung Peluncur Peluru Kendali MBDA (Aerospepatiale) MM-40 Block II
Exoces terintegrasi dengan Radar Navigasi dan Sonar sebagai persenjataan modern
perang lengkap perang udara, dan permukaan laut.
Meski penamaan KRI USMAN HARUN 359 mendapat protes dari pemerintah Singapura dengan dalih bahwa keduanya sebagai pelaku kejahatan. Pemerintah Indonesia tidak bergeming, " Proses penamaan sudah melalui prosedur dan dilakukan oleh anggota tim yang ditunjuk. Kami memilih nama KRI Usman Harun karena mereka adalah pahlawan nasional yang berjasa kepada bangsa ini," kata Kadispen TNI AL Laksamana Untung Surapati.
Meski penamaan KRI USMAN HARUN 359 mendapat protes dari pemerintah Singapura dengan dalih bahwa keduanya sebagai pelaku kejahatan. Pemerintah Indonesia tidak bergeming, " Proses penamaan sudah melalui prosedur dan dilakukan oleh anggota tim yang ditunjuk. Kami memilih nama KRI Usman Harun karena mereka adalah pahlawan nasional yang berjasa kepada bangsa ini," kata Kadispen TNI AL Laksamana Untung Surapati.
KRI USMAN HARUN 359 dengan Komandan Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta
Purwo, kapal patroli lepas pantai jenis korvet, dilengkapi misil MBDA Exocet Block II anti-ship serta VL MICA
anti-air yang mampu melesat sejauh 72 km dengan kecepatan 1,134 km per jam dan VL Mica mampu melesat hingga 20 km untuk
menjatuhkan pesawat tempur.
Meriam Oto Melara 76 mm menjadi kekuatan utama kapal ini. Terpasang di
dek bagian depan, meriam ini dapat digunakan sebagai pertahanan atas tembakan
kapal lawan dan menargetkan serangan udara. Senjata ini mampu menembakkan 110
butir amunisi dengan jarak tembak sejauh 16 km.
Perlengkapan sensors Cutlass 242 dan Scorpion radar jammer yang mampu mencegah serangan dari kapal musuh menjadi
salah satu kelebihannya. Menggunakan mesin penggerak, empat MAN 20 RK270 dipasang
di kedua sisi kapal menghasilkan kecepatan hingga 30 knot.
KRI JOHN LIE 358 dan KRI USMAN HARU 359, Tiba di Dermaga Kolin Lamil
Tanjung Periuk pada Kamis 25 September 2014 yang disambut Kepala Staf Angkatan
Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio bersama jajarannya. Kedua KRI ini akan bergabung dengan KRI BUNG
TOMO 357 yang telah tiba lebih dulu
untuk berpartisipasi memeriahkan HUT TNI ke-69 pada 7 oktober di Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar