Mungkin Ibu
RA Kartini akan tersenyum bila menyaksikan bagaimana srikandi Indonesia
sebagaimana yang dia impikan dalam bukunya yang berjudul “ Habis Gelap
terbitlah Terang “ bukanlah suatu perjuangan yang sia-sia tapi telah tumbuh
seperti Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Wanita RI yang pertama, Menteri dari kalangan Wanita yang selalu menghiasi
setiap susunan kabinet, Ratu Atut
Koisiyah sebagai Gubernur Wanita pertama, Susy Susanti sebagai pebulutangkis
wanita kelas dunia, Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya sekaligus
terpilih sebagai Walikota terbaik dunia tahun 2013 dll, meski harapan itu belum sebagaimana yang
diharapkan yaitu penglibatan wanita dalam berbagai sektor kegiatan belum mencapai ke jumlah
30 %.
Ibu Tri Rismaharini, merupakan walikota Surabaya yang berkepribadian sederhana dan bersahaja meski ia di anugerahi predikat sebagai Wali kota terbaik tingkat dunia Versi situs Citymayors, Jumat, 21 Februari 2014 dan sebelumnya anugerah ini di Indonesia hanya diterima oleh Jokowi ketika menjabat wali kota Solo. " Aku biasa aja. Apa sih bangganya jadi Wali Kota. Ya sudahlah nanti ini akan jadi sekedar catatan masa tua kalau pernah jadi yang terbaik. Tapi aku sama sekali enggak bangga," kata dia dengan nada dan ekspresi datar.
Tokoh
kelahiran Surabaya sederhana ini ternyata cukup tangguh terlebih saat ia
menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan diantaranya tuduhan atas keberhasilan
memperoleh hasil survey pemilihan umum elekta bilitas beliau berada diatas
Jokowi, kalangan yang tak menyukainya
menuduh bahwa apa yang dilakukan ibu Risma selama ini hanyalah sebuah drama pencitraan. Menanggapi
isu ini beliau hanya menjelaskan “ Tak ada
gunanya dia melakukan pencitraan sedikit
pun tak ada keinginannya untuk dia
melenggang maju menjadi calon presiden, calon wakil presiden, atau sebagai Wali
Kota di periode berikutnya “.
Dalam karier diberbagai jabatan selama ini ibu Risma sudah empat kali mendapat tekanan dan beliau berhasil mengatasi tekanan tersebut meski ia dengan kesederhanaannya selalu mengungkapkan bersedia untuk mengundurkan diri bila persoalan itu sudah sewajarnya demikian, karena baginya tugas adalah pengabdian untuk dapat berbuat baik buat semua rakyat bukan untuk dirinya. Menghadapi persoalan tersebut wanita tangguh ini selalu mengingat pesan seorang kiai yang selalu mengingatkan ia untuk tafakkur, Sang kiai berpesan agar Risma tak bertindak layaknya Nabi Yunus yang meningalkan ummatnya, kemudian ditelan ikan Hiu.
31 Januari 2011 belum setahun menjabat sebagai Wali Kota Surabaya ibu Risma mengalami persoalan mengenai kebijakannya menaikan Biaya Iklan daerah perkotaan Surabaya sebesar 25 % berdasarkan Perwil Kota Surabaya Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame di kawasan perkotaan Surabaya, menurut Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana kebijakan tersebut bertentangan dengan prosedur pembentukan hukum daerah dan Walikota tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam membahas maupun penyusunan Perwali tersebut. Akibatnya Ketua Dewan yang didukung 6 fraksi dari 7 fraksi dalam dewan menurunkan Ibu Risma dari jabatannya dengan hak angket.
Dalam karier diberbagai jabatan selama ini ibu Risma sudah empat kali mendapat tekanan dan beliau berhasil mengatasi tekanan tersebut meski ia dengan kesederhanaannya selalu mengungkapkan bersedia untuk mengundurkan diri bila persoalan itu sudah sewajarnya demikian, karena baginya tugas adalah pengabdian untuk dapat berbuat baik buat semua rakyat bukan untuk dirinya. Menghadapi persoalan tersebut wanita tangguh ini selalu mengingat pesan seorang kiai yang selalu mengingatkan ia untuk tafakkur, Sang kiai berpesan agar Risma tak bertindak layaknya Nabi Yunus yang meningalkan ummatnya, kemudian ditelan ikan Hiu.
31 Januari 2011 belum setahun menjabat sebagai Wali Kota Surabaya ibu Risma mengalami persoalan mengenai kebijakannya menaikan Biaya Iklan daerah perkotaan Surabaya sebesar 25 % berdasarkan Perwil Kota Surabaya Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame di kawasan perkotaan Surabaya, menurut Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana kebijakan tersebut bertentangan dengan prosedur pembentukan hukum daerah dan Walikota tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam membahas maupun penyusunan Perwali tersebut. Akibatnya Ketua Dewan yang didukung 6 fraksi dari 7 fraksi dalam dewan menurunkan Ibu Risma dari jabatannya dengan hak angket.
Menanggapi
alasan pemaksulan tersebut beliau hanya menjawab, Pajak di kawasan khusus perlu dinaikkan agar
pengusaha tidak seenaknya memasang iklan di jalan umum, dan agar kota tak
menjadi belantara iklan. Dengan pajak yang tinggi itu, pemerintah berharap
pengusaha beralih memasang iklan di
media massa, ketimbang memasang baliho di jalan-jalan kota. Fraksi PKS menolak alasan pemakzulan tersebut
dengan anggapan belum cukup kuatnya
bukti yang ada. Mendagri Gamawan Fauzi
angkat bicara menegaskan bahwa Tri Rismaharini
tetap menjabat sebagai Walikota Surabaya dan menilai alasan pemakzulan
Risma adalah hal yang mengada-ngada.
Prestasi Ir. Tri Rismaharini, M.T. Wali Kota Surabaya sejak 28 September 2010, merupakan wanita pertama sebagai Wali Kota Surabaya. Sebelum menjabat sebagai Wali kota Surabaya beliau menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya 2010 . Dibawah kepemimpinannya juga Kota Surabaya meraih tiga kali piala adipura tahun 2011, 2012, dan 2013 kategori kota metropolitan, serta membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan dan Oktober 2013, Kota Surabaya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang yaitu data center dan inklusi digital dan menjadi Wali Kota terbaik dunia pada Januari 2014.
Pemimpin yang suka blusukan ke wong cilik ini untuk dapat melihat rakyanya lebih dekat lagi, meski tak suka membawa media massa untuk meliput kegiatanya yang menurutnya sangat risih, juga Mengaku sangat takut soal pertanggung jawaban kepada Tuhan soal kepemimpinannya. Oleh sebabnya, dia sangat memegang teguh prinsip untuk selalu menegakkan kebenaran dan mengusut kesalahan.
Pada 16 April 2014 ibu Tri Rismaharini atas undangan EBA London akan menghadiri acara Socrates Award Ceremony dengan beberapa walikota dunia lainnya dan penerima award lainnya, pada acara ini Ibu Tri Rismaharini akan menerima penghargaan International dalam kategori " Innovative City of The Future " penghargaan ini tentunya sehubungan dengan keberhasilan beliau memimpin dan membangun Kota Surabaya, demikian disampaaikan Hostin Aristya Sekretaris KBRI London.
Program Ibu Rsimaharini yang cukup penomenal khususnya di awal tahun 2014 yaitu keberanian beliau untuk menghapuskan satu pusat lokalisasi Dolly surabaya yang merupakan pusat lokalisasi terbesar di Asia tenggara, meski mendapat tantangan dari warga lokalisasi sendiri bahkan dari Partai pendukung beliau PDI P Kota Surabaya, ia tetap melanjutkan dengan memberikan pembekalan dan sosialisasi bagi setiap warga Dolly.
Biodata
: Tempat Lahir Suroboyo Jawa Timur, Tanggal Lahir
20 Oktober 1961 (umur 52), PNS sejak 1990, Jabatan Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Surabaya (2005), Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (2008) dan Wali Kota
Surabaya per 28 september 2010, Partai
politik PDI Perjuangan, Suami Djoko
Saptoadji, Anak Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji, Pedidikan S1 Arsitek ITS dan S2 Menejemen Pembangunan Kota ITSnop dan Agama Islam.
byBakriSupian
Tarian Reok
kesenian daerah Jawa Timur,
Pemimpin berbudaya akan membuat bangsa menjadi besar.
Pemimpin berbudaya akan membuat bangsa menjadi besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar