HR Agung Laksono mengemukakan bahwa relly kapal layar bermotor (yacht) juga sangat
berarti dan masih sejalan dengan amanat Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) untuk Koridor V, yang mencakup Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur. Agung yang berkedudukan sebagai Ketua Panitia Pengarah Relly Yach ini dalam
kesempatan ini melepas secara resmi yacht yang mengikuti relly yang menjadi
kegiatan inti Sail Komodo 2013. Selanjutnya seluruh peserta sailing Yacht tersebut akan berlayar ke berbagai destinasi pelayaran tempat wisata yang telah ditetapkan di Nusantara yang tentunya akan memberi Nilai, pengalaman dan hiburan bagi para peserta.
Kegiatan sailing merupakan kegiatan yang hampir rutin dilaksanakan di Indonesia sebagai sarana untuk meningkatkan parawisata khususnya wisata Bahari dan tahun lalu dilaksanakan dengan nama Sail Morotai 2012, sebuah pulau yang berada di Pulau Halmahera yang berbatasan dengan Samudera Fasipik.. Sail Komodo 2013 berisikan berbagai acara yang diupayakan menjadi salah
satu penjaga semangat pembangunan kelautan yang berwawasan wisata cinta
bahari
dan promosi Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Menteri Koordinator Bidang
Kesejateraan Rakyat (Menko Kesra), HR Agung Laksono saat membuka acara
tersebut.
Sail Komodo
2013, dinilainya, juga mempromosikan NTT sebagai daerah tujuan wisata utama di
dunia karena memiliki pula komodo yang telah tercatat sebagai salah satu keajaiban baru dunia. Menteri
Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, pada kesempatan yang sama
mengatakan bahwa Sail Komodo 2013 diharapkan sebagai momen untuk menjadikan NTT
menjadi wilayah berlayar yang dikenal masyarakat dunia sekaligus mampu sebagai
penambah keuangan daerah.
Tercatat peserta yacht rally yang telah memasuki perairan laut Indonesia sekarang mencapai
106 yacht dari 26 negara, dari jumlah tersebut 87 yacht masuk melalui Kupang.
Sementara sisanya masuk melalui Saumlaki, Sangihe, dan Tarakan.
Di Kota Tarakan Senin, 09 September 2013 telah kedatangan Yacht International tersebut diantaranya dari Australia disini mereka melakukan City Tour dan mengamati sejarah prajurit Australia (saat itu masuk Sekutu) dalam mengusur pasukan Jepang dari Nusantara, mereka berterima kasih dengan masyarakat Tarakan yang masih merawat monumen tersebt dan atas keramahan masyarakat. Setelah dari Tarakan mereka akan berlabu di Festival Derawan Kabupaten Berau sebagai satu Pusat Konservasi Penyu dan Taman Laut Indonesia.
by. Bakri Supian
Berdiri tegak dihaluan Perahu Layar menunjuk Arah,
Semangat Bahari Lestari pembangunan kelautan akan terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar