Minggu, 11 September 2011

KOMODO HEWAN PURBA


KOMODO  HEWAN  PURBA  

 
 Juli 2011 pemerintah mencabut pencalonan Komodo sebagai tujuh keajaiban Dunia “ Gagasan ini bertujuan mengenalkan bumi Indonesia di mata dunia dan dunia wisata, efeknya dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dunia akan kelestarian Komodo.
Komodo adalah  spesies Kadal terbesar di muka bumi berukuran panjang 2-3 m  berat 80 – 140 kg  disebut juga biawak komodo (Varanus komodoensis), yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami  di  Nusa Tenggara, habitat biawak  yang oleh warga asli pulau Komodo disebut  ora  telah dijadikan Taman Nasional Komodo dan dinyatakan sebagai  ” A Word Heritage Site and man at Biosphere Reserve "  oleh UNESCO tahun 1986 . Klasifikasi ilmiahnya adalah,  Kerajaan : Animalia, Filum : Chordata, Kelas : Reptilia, Ordo : Squamata, Upaordo : Autarchoglossa,  Famili : Varanidae, Genus : Varanus dan Spesies : Varanus   komodoensis.
Pertama ditemukan dalam dunia Ilmiah tahun 1910 oleh JKH Van Steyn, untuk mengetahui lebih jauh anda dapat membaca hasil penelitian tahun 1969 berjudul “ Behavioral Ecology of Varanus komodoensis  in Komodo Island and the Adjacent islands “ oleh Dr. Walter Auffenberg dari USA.   Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, Hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah,  menyukai tempat panas dan kering, aktif pada siang hari, walaupun kadang-kadang aktif juga pada malam hari.  Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek; berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter;   serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar yang kuat.   Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat.   Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya.   Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari.  Komodo memiliki indera pendengaran yang kurang sempurna,  meski memiliki lubang telinga namun bila dilatih ia akan berpungsi.  Biawak ini mampu melihat sejauh 300 m namun retina  hanya sel kerucut  maka hewan ini tak begitu baik melihat di kegelapan.    Komodo menggunakan lidahnya yang panjang dan bercabang untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.   Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.   Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga badan.   


Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai,   penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap lalu serangan tiba-tiba terhadap korbannya  pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan kemudian mencabik-cabik dengan cakarnya.      Satu gigitan satwa ini mampu melumpuhkan mangsanya karna pada liurnya terdapat bisa dari kelenjar didalam mulut dan ditemukannya 28 bakteri gram-negatip  dalam air liurnya yang dapat melemahkan dan bakteri yang paling berbahaya dari jenis Pasteurella multocida.  


Musim kawin antara bulan Mei dan Agustus, Komodo betina akan bersikap melawan (antagonis) dengan cakar dan giginya selama awal fase berpasangan dan jantan akan bersikap agar tak terjadi luka sikap lain Jantan akan menggosokkan dagu pada si Betina.     Telur komodo diletakkan pada lubang tanah dibulan September  dengan  mengorek tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah ditinggalkan.  Komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan.    Sebuah sarang komodo rata-rata berisi 20 telur yang akan menetas setelah 7–8 bulan,   betina berbaring di atas telur-telur untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas di bulan April  akhir musim hujan ketika terdapat sangat banyak serangga.    Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat yang relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal,yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda.     Untuk menjadi dewasa Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun lamanya, dan dapat bertahan hidup hingga lebih dari 50 tahun.   Betina Komodo dapat menghasilkan anak tanpa melalui perkawinan (parthenogenesis)


Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan marga Varanus, yang muncul di Asia sekitar 40 juta tahun yang silam  lalu bermigrasi ke Australia. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang. Komodo diyakini berevolusi dari nenek-moyang Australianya pada sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluaskan wilayah persebarannya ke timur hingga sejauh Timor. Perubahan-perubahan tinggi muka laut semenjak zaman Es telah menjadikan agihan komodo terbatas pada wilayah sebarannya yang sekarang.



Komodo binatang Pra sejarah
Harus dilestarikan dengan sungguh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...