NusanTaRa.Com
Muhammad Idris, merupakan salah
satu pelopor anti rokok di Desa Bonoe-Bone yang telah memiliki sertifikat atas
usahanya menjadikan Desa Bone-Bone,
Sulawesi Selatan sebagai desa bebas asap
rokok bahkan Desa bebas asap rokok pertama di dunia. Dengan membuat aturan lisan bersama masyarakat desa,
bagi yang melanggar aturan larangan
merokok, akan diberikan sanksi kerja sosial,
aturan sederhana dan kesadaran masyarakat tentang apa itu merokok
? membuat rencana desa bebas rokok menjadi lebih sukses
diraih.
Desa Bone – Bone Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan merupakan satu kebanggaan masyarakat Nusantara atas prestasinya sebagai Desa Bebas Asap Rokok pertama di Dunia yang telah diperolehnya sejak tahun 2001, semua ini tentunya tidak lepas dari kesadaran para pemimpin desa dan segenap masyarakat Desa yang menyadari apa itu merokok bagi kesehatan dan ekonomi sehingga sejak awal penerapan “ Desa Bone Bpne Besas Asap Rokok “ mendapat dukungan yang baik dan sukses. Berkah lain yang diperoleh desa Bone bone dengan pencapaian tersebut menurut Kepala Desa yang diwawancara di metro TV dalam acara MataNajwa bahwa " Prestasi belajar anak-anak desa semakin meningkat, produksi pertanian desa meningkat, Indek kesehatan masyarakat membaik dan Kebersihan semakin terjamin ".
Desa Bone – Bone Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan merupakan satu kebanggaan masyarakat Nusantara atas prestasinya sebagai Desa Bebas Asap Rokok pertama di Dunia yang telah diperolehnya sejak tahun 2001, semua ini tentunya tidak lepas dari kesadaran para pemimpin desa dan segenap masyarakat Desa yang menyadari apa itu merokok bagi kesehatan dan ekonomi sehingga sejak awal penerapan “ Desa Bone Bpne Besas Asap Rokok “ mendapat dukungan yang baik dan sukses. Berkah lain yang diperoleh desa Bone bone dengan pencapaian tersebut menurut Kepala Desa yang diwawancara di metro TV dalam acara MataNajwa bahwa " Prestasi belajar anak-anak desa semakin meningkat, produksi pertanian desa meningkat, Indek kesehatan masyarakat membaik dan Kebersihan semakin terjamin ".
Terletak dilereng Gunung
Latimojong yaitu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan, Desa Bone Bone terbilang area yang cukup jauh dari kota besar seperti
Kota Makassar yaitu sekitar 350 km
sebelah utara yang dihuni masyarakat kurang lebih 600 jiwa dengan 95 kepala keluarga. Desa
Bone Bone masuk dalam Kecamatan
Baraka Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, dari Kecamatan Baraka untuk menuju kesana
dapat dengan kendaraan Roda dua atau Roda empat sejauh 50 km (Dari jalan poros Provinsi) . Mata pencaharian Masyarakat sebagian besar
sebagai petani yaitu bersawah, sayur-sayuran dan Kopi dengan kehidupan sederhana yang
menempati rumah adat berupa rumah
panggung yang berjejer disepanjang jalan dilereng- lereng bukit kecil
menjadikan desa yang berhawa sejuk dan sering tertutup kabut ini menjadi lebih indah.
Awalnya tahun 2000 Desa Bone Bone menerapkan “ PERDUS “ ( Peraturan Dusun ) Anti-Rokok , tapi bukan merupakan aturan tertulis melainkan satu aturan Lisan yang disampaikan secara lisan dari masyarakat ke masyarakat serta dukungan kuat daari para tokoh desa yang menguatkan pentingnya gagasan ini bagi masyarakat untuk sehat, pintar, kuat dan sejahtera. Sehingga tak heran sejak tahun 2001 menjadi Desa pertama di dunia bebas asap Rokok, kalau kita simak sekarang terutama di perkotaan mungkin kita akan menyamakannya dengan Program “ K T R “ ( Kawasan Tanpa Rokok ), yaitu suatu kawasan dilarang merokok yang biasanya ditempeli stiker atau tulisan KTR seperti di ruang umum, kantor, di Kendaraan umum dsbgnya.
Awalnya tahun 2000 Desa Bone Bone menerapkan “ PERDUS “ ( Peraturan Dusun ) Anti-Rokok , tapi bukan merupakan aturan tertulis melainkan satu aturan Lisan yang disampaikan secara lisan dari masyarakat ke masyarakat serta dukungan kuat daari para tokoh desa yang menguatkan pentingnya gagasan ini bagi masyarakat untuk sehat, pintar, kuat dan sejahtera. Sehingga tak heran sejak tahun 2001 menjadi Desa pertama di dunia bebas asap Rokok, kalau kita simak sekarang terutama di perkotaan mungkin kita akan menyamakannya dengan Program “ K T R “ ( Kawasan Tanpa Rokok ), yaitu suatu kawasan dilarang merokok yang biasanya ditempeli stiker atau tulisan KTR seperti di ruang umum, kantor, di Kendaraan umum dsbgnya.
Nuansa antirokok sangat terasa saat memasuki desa Bone Bone yang berada di ketinggian 2500 meter dpl. Baliho besar tepat di gerbang masuk Desa Bone Bone bertuliskan tanda larangan merokok bagi siapa saja yang akan mengunjungi Desa ini termasuk bagi warga pengunjung dan turis, selain itu sejumlah imbauan untuk menjaga kesehatan dan papan berisi larangan merokok juga menghiasi sudut-sudut desa di kaki gunung terlebih ditempat yang bersipat umum seperti mesjid, pasar, sekolah dsbgnya. Apabila ada warga yang kedapatan melanggar aturan akan diberikan sanksi kerja sosial antara lain membersihkan rumah ibadah (masjid), sekolah, membersihkan lingkungan desa seperti irigasi, lapangan dan lainnya. Inovasi bebas asap rokok ini tentunya menjadi sebuah contoh yang baik bagi desa-desa lain, bahkan kota-kota besar di Indonesia untuk mewujutkan “ Hidup lebih Sehat tanpa Rokok “.
Prestasi
ini juga yang mendorong 9 orang Junior Expert Japan International Cooperation
Agency (JICA) melaksanakan study banding kesini sejak 10-13 April 2013. Mereka akan melihat dan belajar dari pengalamn dan success story dari
masyarakat Bone Bone yang mampu
menjadikan Desa mereka sebagai Desa Bebas Asap Rokok Pertma di Dunia. Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Enrekang
Bapak Haji Nurhasan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Jica menjadikan
salah satu desanya sebagai daerah study banding yang juga menjadi bukti
mendunianya desa Bone Bone atas prestasinya. Pada kesempatan itu Pak H Nurhasan juga
menyampaikan tentang berbagai keunikan Dusun tersebut : “ Seperti kewajiban bagi setiap warga yang akan menikah untuk menanam
sepuluh pohon sebagai bukti untuk menjaga Lingkungan sehat , Desa ini juga tidak memperkenankan buatan jajanan yang menggunakan zat pewarna dan pengawet yang tidak diperkenankan dll “ dan aturan lisan yang lainnya.
Usaha keras para pemuka Desa Bone Bone dalam mengajak masyaarakat untuk hidup Bebas dari Rokok dengan memberikan pandangan akan berbagai keburukan yang akan ditimbulkan rokok seperti penyakit serta berbagai keunggulan hidup dengn Bebas rokok disetiaap pertemun dengan warganya, membuat desa ini mempu mewujudkan Hidup Bebas dari Asap Rokok, serta kesadaran beberapa masyarakat yang lebih awal mengenal akan rokok membuat program yang banyak dikembangkan secara lisan ini berhasil. Pada hal sebagaimana masyarakat Petani lainnya di Indonesia yang sangat dekat dengan kebiasaan rokok maka bukanlah muda bagi mereka meninggalkan kebiasaan yang telah ada sejak leluhur mereka, tapi kata pepatah “ Dimana ada kemauan di situ ada Jalan “ serta kemauan kuat akan hidup lebih baik maka semua terasa lebih mudah diraih.
Usaha keras para pemuka Desa Bone Bone dalam mengajak masyaarakat untuk hidup Bebas dari Rokok dengan memberikan pandangan akan berbagai keburukan yang akan ditimbulkan rokok seperti penyakit serta berbagai keunggulan hidup dengn Bebas rokok disetiaap pertemun dengan warganya, membuat desa ini mempu mewujudkan Hidup Bebas dari Asap Rokok, serta kesadaran beberapa masyarakat yang lebih awal mengenal akan rokok membuat program yang banyak dikembangkan secara lisan ini berhasil. Pada hal sebagaimana masyarakat Petani lainnya di Indonesia yang sangat dekat dengan kebiasaan rokok maka bukanlah muda bagi mereka meninggalkan kebiasaan yang telah ada sejak leluhur mereka, tapi kata pepatah “ Dimana ada kemauan di situ ada Jalan “ serta kemauan kuat akan hidup lebih baik maka semua terasa lebih mudah diraih.
byMuhammaDBakkaranG
Hidup tanpa rokok menghindarkan diri dari ponyakit,
Tanpa merokok kehidupan akan lebih ekonomis dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar