NusanTaRa.Com
Dunia maya jadi sumber informasi dan penghibur masyarakat.
Pemilihan presiden 2014-2019 telah berakhir dengan menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK)
sebagai presiden dan wakil presiden selama lima tahun ke depan. Era pemilu sekarang tentulah tidak seriuh saat dulu dengan lebih banyak disemarakkan dengan dunia digital yang lebih komplik, semisal penglibatan dunia Media Sosial (medsos) yang dalam waktu sekejap imformasi akan menyebar dengan cepat kelapisan masyarakat yang tentunya akan mempengaruhi opini bagi para pemilih.
Sehingga penguasaan Media Sosial semisal FaceBooK, TwitteR, dan PatH dalam Tim pemenangan pemilu jadi sangat penting baik dalam mengkounter isu negatip maupun untuk menyebarkan isu-isu positip dari calon pasangan pemilu untuk memenangkan pemilihan. Penggunaan media inipun bagi Tim relawan pasangan Jokowi-JK tentunya dirasakan satu kemutlakkan untuk menangkis kampanye hitam dan menyebarkan isu-isu positip, tercatat seorang Digital Campaigner yang sangat berperan dalam tim sukses Jokowi-JK " Adryan Fitra (Willyanto) ".
Adryan Fitra tentunya tidak banyak yang tahu saat itu, disamping penampilannya yang bersahaja juga pekerjaan sebagai Digital Campaigner yang berstatus dibelakang layar membuatnya kurang populer, Adryan Fitri yang pernah berkiprah di Google Singapura menjelaskan bahwa, ’’ Saat itu, kerja saya mencari fakta langsung dari Pak Jokowi.
Setelah dapat, fakta-fakta tersebut saya berikan ke relawan. Dari
situlah fakta yang sebenarnya langsung tersebar viral di berbagai media
sosial, ’’ di UI minggu 8/12/2014.
Kiprahnya di bidang Digital Campaigner bagi putra asal Banda Aceh kelahiran 1985 dan orang Indonesia pertama yang mendapat komisi Rp 1 milir dari Google AdSense. Berawal ketika dirinya di Negeri Paman Sam sukses mengikuti kompetisi penerimaan tim sukses Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat AS tahun 2008 dan berhasil mengantarkan Bung Obama. Tahun 2009 ketika Barack Obama menguunjungi Indonesia ia menceritakan pada Susilo Bambang Yudoyono (SBY) bahwa ada orang Indonesia yang mendukungnya untuk memenangi pilpres di AS, selanjutnya Pak Dino Patti Djalal Dubes AS saat ini menghubungi saya untuk bertemu dengan Pak SBY. Dalam presentasinya dengan orang nomor satu Indonesia tersebut ia ditanya Apa fungsi FaceBooK dan TwitteR bagi kedaulatan bangsa ?, " Kalau Bapak punya Facebook atau Twitter yang follower-nya
banyak, pasti Bapak akan dengan mudah menyampaikan kebijakan-kebijakan
Bapak kepada rakyat,’’ ujar pemilik lebih dari 200 akun di medsos
tersebut.
Berkat keahlinnya sebagai Digital Campaigner yang berhasil mengantarkan Barack Obama memenangkan pemilu presiden baik putaran pertama maupun putaran kedua saat itu, beliau ditawari untuk bekerja di Markas Besar Departemen Pertahanan AS di Pentagon, sebelum deadline penandatangan kontrak ia dipanggil Calon Wapres Hatta Rajasa untuk membantu Timnya, meski gagal karena Tim Hatta memilih kampanye dengan cara konvensional dan belum aware dengan kampanye lewat medsos. Kisah berjalan lain ketika ia mendadak mendapat tilpun pada April dari Tim sukses Jokowi-JK untuk menjadi Digital Personal Adviser. ’’ Tugas saya tiap pagi pukul 05.30, saya ngobrol dengan Pak
Jokowi. Lalu, pukul 08.00 berangkat. Ikut kampanye Pak Jokowi. Ada 55
kota dalam 35 hari yang saya kunjungi dengan bapak (Jokowi) untuk
kampanye. Tapi, bapak selalu nggak mau naik pesawat pribadi.
Dia lebih memilih naik pesawat komersial biar bisa berbaur dengan
penumpang umum,’’ tutur pembina Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia) Cabang Depok itu.
Setiap hari sebelum berangkat mendampingi Jokowi berkampanye, Adryan
bekerja dari kamar pribadinya dengan 20 monitor, yang mampu mendeteksi apa saja pembicaraan yang terjadi di seluruh
dunia. Bahkan dengan sebuah tools yang diciptakan sendiri, Adryan
mampu mendapatkan informasi apa saja yang berkaitan di dunia luar.
Informasi tersebut lalu disampaikan kepada Jokowi sebagai bahan
kampanye atau kepada rekan-rekan wartawan.
Untuk menangkis kampanye hitam tentunya menjadi prioritas pekerjaan Adryan. Sebab, tools tersebut juga bisa mendeteksi percakapan soal kampanye hitam. ’’ Bila mendapat keterangan tentang kampanye hitam, biasanya saya infokan ke wartawan. Wartawan bisa tanya langsung ke bapak sehingga bisa memperoleh jawaban langsung dari bapak,’’ tuturnya. Isu kampanye hitam yang paling banyak dideteksi adalah seputar agama dan kewarganegaraan Jokowi. Tidak hanya dengan Jokowi, Adryan juga selalu berinteraksi dengan keluarga Jokowi, termasuk sang ibu, untuk mendapat fakta yang sebenarnya. Adryan langsung mem-broadcast melalui BBM kepada lebih dari 1.000 relawan Jokowi di seluruh Indonesia. Hal itulah yang disebutnya titik kunci solidnya kerja sama dalam tim sukses Jokowi-JK.
Untuk menangkis kampanye hitam tentunya menjadi prioritas pekerjaan Adryan. Sebab, tools tersebut juga bisa mendeteksi percakapan soal kampanye hitam. ’’ Bila mendapat keterangan tentang kampanye hitam, biasanya saya infokan ke wartawan. Wartawan bisa tanya langsung ke bapak sehingga bisa memperoleh jawaban langsung dari bapak,’’ tuturnya. Isu kampanye hitam yang paling banyak dideteksi adalah seputar agama dan kewarganegaraan Jokowi. Tidak hanya dengan Jokowi, Adryan juga selalu berinteraksi dengan keluarga Jokowi, termasuk sang ibu, untuk mendapat fakta yang sebenarnya. Adryan langsung mem-broadcast melalui BBM kepada lebih dari 1.000 relawan Jokowi di seluruh Indonesia. Hal itulah yang disebutnya titik kunci solidnya kerja sama dalam tim sukses Jokowi-JK.
Dengan kemampuannya yang mumpuni tersebut Adryan sempat
ditawari menjadi staf ahli di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Namun, dia lebih memilih berwirausaha dan mengembangkan bisnisnya yang
sejak lama dirintis menjadi digital entrepreneur memberikan income yang berlebih. Per bulan, dia mampu menghasilkan Rp 2 miliar hingga Rp 15 miliar.
byAstiSamandaK
Main LapTop sambil membaca surat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar