Rabu, 25 November 2015

CEPLUKAN TANAMAN SEDERHANA YANG BERKHASIAT TINGGI


NusanTaRa.Com



Tanaman banyak tersebar di Nusantara ini banyak temukan pada tanah yang baru digarap baik secara manual dengan cangkul terlebih oleh kendaraan seperti Tracktor,  dengan daun berupa Love dan buah laksana lampu lampion Hijau sering disebut orang sebagai Buah Ceplukan.  Ceplukan termasuk tanaman perdu kecil dengan batang yang lunak berlubang ditengah dan ketinggian tidak melebihi satu meter serta ukuran buah serupa kelereng tapi agak lonjong tertutup oleh perbesaran kelopak bunga berwarna hijau saat mudah dengan rasa pahit dan masak berwarna putih kekuningan dengan rasa manis-manis asam.

Tumbuhan Ceplukan dapat bertahan hingga berumur satu tahun dan tingginya mencapai 1  meter dengan batang tegak keatas, berbentuk segi empat yang berongga ditengahnya dan berwarna hijau.   Daun Ceplukan  berbentuk bulat lonjong dengan ujung runcing mirip Love.  Bunga Ceplukan biasanya tumbuh di ketiak daun dan ketiak ranting pohon yang ujungnya mengangguk.   Kelopak bunga persegi lima dan tajunya bersudut tiga dan meruncing warna hijau dengan tulang rusuk keunguan.   Mahkota bunga ceplukan tampak seperti Lonceng atau Lampion berwarna hijau.  Buah ceplukan terbungkus kelopak yang menggelembung seperti Lampion.

Tanaman ini mudah tumbuh dari tanah yang subur, gembur, cukup air dan Ph netral  hingga tanah yang kurang subur, agak padat dan bersama tanaman lain seperti di kebun, sawah, tegalan, pinggir jalan dan lahan-lahan terbuka yang terkena sinar matahari serta dapat ditemukan hingga ketinggian 1800 m dpl.  Perkembangannya dengan cara generatip yaitu melalui biji buah yang dapat diperoleh dari tanaman yang berumur 3 bulan.  Untuk budidaya biji diambil dari buah yang telah matang kemudian disemaikan dalam berbagai bentuk media budidaya.

Buah ciplukan dapat menghasilkan buah setelah berusia 3 bulan dengan tenggang waktu panen setiap 2-3 minggu. Jika budidaya berhasil dan berkualitas maka akan menghasilkan buah yang seragam dan matang sempurna ketika panen. 1 Batang pohon ciplukan mampu mengumpulkan 300 buah.

Selain buah Ceplukan yang cukup asik untuk dimakan saat bermain atau istirahat bekerja ternyata tanaman ini memiliki banyak kegunaan utamanya dalam dunia kesehatan seperti untuk penyakit stroke tingkat ringan hingga sedang sebagai mana pengalaman dari teman dan informasi yang saya terima dari berbagai media, caranya cukup sederhana dan biayanya murah artinya sangat baik digunakan sebelum kedokter atau sambil berobat ala dokter.   

Penggunaan Ceplukan sebagai obat stroke dan sakit lain sangat sederhana.   Pertama, Cabut tanaman Ceplukan bersama akarnya  Kedua, Bersihkan tanaman tersebut dari berbagai kotoran sehingga bersih     Ketiga, Masak Ceplukan dalam panic bersama air seukuran 1,5 liter   Keempat,  Setelah masak baru diminum dengan takaran tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) setiap minum segelas,  minumlah dengan rutin setiap hari hingga sembuh InsyaAllah.

Penyakit lain yang biasa disembuhkan seperti :  Diabetes, pohon ceplukan yang sudah berbuah dicabut sampai keakarnya kemudian dibersihkan lalu dimasak dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisah sekitar satu gelas.   Borok dan Bisul caranya segenggam daun Ceplukan dicuci bersih dengan air kemudian ditumbuk halus untuk borok ditambah satu sendok setengah kapur kemudian ditempelkan pada bagian Borok dan Bisul rawatlah dua kali sehari.   Penyakit lainnya seperti Influenza, Sakit tenggorokan dan Penurun tensi darah tinggi caranya hamper sama dengan penyembuhan Stroke di atas.

Ceplukan dalam bahasa latin dikenal dengan nama Physialis Angulata L, dengan klasifikasi sebagai berikut  Kerajaan :  Plantae,  Devisi :  Magnoliophyta,  Kelas :  Magnoluosida,  Ordo :  Solanales,  Famili :  Solanaceae,  Genus :  Physialis dan  Species :  Physalis  angulata L. dan tanaman lain yang mirip dengan seperti  P minima (di Jawa) dan P peruvian (banyak ditemukan di Amerika Selatan dan Australia)

Banyaknya khasiat yang dapat diperoleh dari tanaman Ceplukan bahkan di Amerika Selatan, Australia dan Selandia Baru telah dibudidayakan secara komersil, semua itu tidak terlepas dari kayanya kandungan Zat nutrisie yang ada di dalam tanaman tersebut,  seperti Vitami C, Asam palmitat, Alkaloid, Chlorogenic acid, polifenol, fisalin dan lain sebagainya yang terbukti ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit.   Secara garis besar tanaman Ceplukan memiliki peran sebagai  tanaman yang memiliki fungsi antibakteri, anti aflamasi, analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik, meredakan batuk, antivirus, menetralkan racun dan anti hiperglikemi.
byKariTaLa LA




Buah Ceplukan Lampu Lempion,
Berobat untuk sembuh meski tak mewahan.

Jumat, 20 November 2015

LAUT INDONESIA TERANCAM DENGAN 7 PERSOALAN


NusanTaRa.Com



Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.504 pulau dan 95.181 kilometer persegi garis pantai. 80% penduduk Indonesia hidup di kawasan pesisir dan bergantung pada ekosistem laut.   Selain laut kita kaya akan ikan yang beragam, terumbu karang, rumput laut dan lainnya merupakan suatu anugerah yang dapat kita banggakan dan syukuri, juga merupahkan kantuung sumberdaya mineral dan sumberdaya yang terbarukan yang cukup melimpah yang tentunya kan menjadi potensi ekonomi yang baik untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat. 

Indonesia sebagai negara bahari yaitu wilayah dan kehidupan masyarakatnya terkait erat dengan kelautan, sehingga Laut merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.  Budaya kebaharian masyarakat Indonesia sejak dulu yang melahirkan kearipan lokal yang dipegang dengan patuh dalam bersatu dan berdampingan laut membuat itu kehidupan laut dapat terjamin dengan baik.  Seiring jaman tuntutan kehidupan modern yang terlepas dari budaya kearipan dan hasil yang sangat melimpah serta keterlibatan masyarakat asing dikawasan tersebut membuat laut semakin tidak save dan perlu perhatian khusus.

Meskipun pemerintah telah berinisiatif dalam berbagai upaya konservasi dan peningkatan pengawasan, masih terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu keagungan ekosistem laut kita. Sebagai penduduk Indonesia, kita jangan hanya tergantung pada pemerintah, sebisa mungkin kita harus menjaga dan melestarikan laut yang kita punya  serta kembali melirik budaya kearipan lokal yang bijaksana memanfaatkan laut. Untuk menjaga dan melestarikannya, kita perlu tahu ancaman apa saja yang dapat membahayakan sistem laut kita, berikut ulasan faktanya :

1. Pembangunan yang mengarah pada Kemaritiman
Arah pembangunan yang bertumpu lebih pada pemanfaatan sumberdaya kelautan sebagai satu basis kekuatan ekonomi nasional utamanya di era Jokowi sekarang yang bergerak dari pantai hingga ke laut lepas tentunya akan berdampak positip bagi kemampuan ekonomi nasional, namun hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh negatip bagi eksisitensi laut sebagai wahana hidup alami.   Pembangunan kemaritiman di wilayah pantai akan menggusur beberapa landscap yang mendukung pertumbuhaan alami kelautan seperti kepelabuhanan dan pendukungnya,  Penambangan sumberdaya mineral di lepas pantai juga berdampak negatip kalau saja tidak dikembangkan dengan bijaksana dan pengembangan kemaritiman juga mendesak eksplorasi secara maksimal potensi Hayati kelautan demi kesejahteraan masyarakat yang dapat menimbulkan overfishing serta durasi pelayaran yang tinggi merusak keramahan hidup di laut,  
 
2. Buruknya kondisi terumbu karang Indonesia
Terumbu karang di laut selain menjadi habitat bagi kehidupan laut juga memberikan ketersediaan makanan bagi beragam jenis mahluk laut dan tempat perlindungan yang baik. Selain itu terumbu karang juga dapat membantu mengurangi abrasi dan kerusakan pantai. Namun menurut data LIPI 2012, hanya 5,3% terumbu karang Indonesia yang tergolong sangat baik. Sisanya 27,18% berada dalam kondisi baik, 37,25% dalam kondisi cukup, dan 30,45% berada dalam kondisi buruk.  Menurunnya kondisi karang tak lepas dari kurang bijaknya kita dalam memanfaatkannya seperti mengambil karang untuk berbagai kepentingan, kurang ramah dalam mengeksploitasinya serta berbagai hal.

3. Jumlah hutan mangrove yang terus berkurang
Menurut laporan FAO pada tahun 2007, Indonesia memiliki ekosistem mangrove terbesar di dunia. Dengan 48 spesies mangrove yang ada, Indonesia menjadi pusat dari keanekaragaman hayati mangrove dunia. Akan tetapi sejak tahun 1982 hingga tahun 2000 Indonesia telah kehilangan lebih dari setengah hutan mangrove nya, dari 4,2 juta hektar menjadi hanya 2 juta hektar.

4. Peningkatan sedimentasi
Sidimentasi yang semakin meningkat baik yang bersumber dari daratan pedalaman yang terbawa air sungai maupun pola abrasi di siring pantai dengan sendirinya akan berakibat semakin tingginya material tanah atau pasir yang terbawa kelaut dan akan menutup areal koral sehingga mati menjadi lanun-lanun yang tandus.   Disamping itu material dari daratan tersebut di air laut akan mengurangi daya tembus cahaya ke dasar laut yang sangat berguna bagi kehidupan di laut.  Sehingga tak heran beberapa habitat koral yang berada dekat pantai lenyap yang akan dikuti dengan menurunya potensi hayati di kawasan tersebut dulunya kawasan indah menjadi kawasan perairan yang gersang.

5. Krisis Ikan
Indonesia merupakan produsen perikanan terbesar ketiga di dunia, setelah Tiongkok dan Peru. Akan tetapi saat produksi perikanan Indonesia meningkat, kita mengalami ancaman akibat krisis ganda dari memburuknya ekosistem kelautan. Gejala tersebut mulai dapat dirasakan untuk beberapa komoditas penting seperti pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan ikan demersal. Selain itu kelangkaan juga dapat terlihat dari mengecilnya ukuran ikan dan turunnya jumlah tangkapan. Kelangkaan ikan ini membawa dampak yang besar bagi nelayan kecil yang menggantungkan hidup sehari-harinya pada ikan karena mereka harus mengeluarkan bahan bakar lebih untuk mencapai lokasi penangkapan yang semakin jauh dari tepi pantai.

6. Penangkapan ikan ilegal (IUU Fishing)
Pada dasarnya potensi laut untuk di garap tapi hendaklah dengan bijak sehingga laut dapat indah bagi kita karena menyajikan potensi yang berelanjutan, karena bila tak dimanfaatkan aka merugi juga akan terjadi mati alami tanpa termanfaatkan.  Perairan Indonesia kerap kali menghadapi para nelayan ilegal yang menangkap ikan dari laut Indonesia baik nelayan lokal maupun asing yang cenderung menangkap dengan berlebihan dan tak selektip.  Patroli rutin yang dilakukan Kementrian Kelautan dan Perikanan masih belum memberikan dampak yang berarti. Dari 4.326 unit kapal yang diperiksa, hanya puluhan kapal yang akhirnya masuk pengadilan.

7. Kesemrautan pola Pelayaran
Sebagai negara Archipilago sudah tentu transportasi laut menjadi sarana yang penting bagi hubungan antar daerah yang melewati berbagaai kawasan laut, seiring waktu pertumbuhan armada pelayaran baik pemerintah, perusahaan dan rakyat semakin meningkat semua dapat dilihat dengan jumlah armada dan pertumbuhan kepelabuhan yang hampir dimiliki setiap kecamatan di pesisir.    Pertumbuhan tersebut belum didukung dengan sisitem pengaturan dan pengawasan pelayaran yang memadai sehingga dapat merusak laut dari berbagai segi potensi perikanan baik langsung maupun tidak langsung.  Pelayaran yang melintasi kawasan yang potensial akan pertumbuhan ikan  dengan durasi pelayaran yang tinggi  dengan sendirinya akan dapat mengganggu pertumbuhaan potensi tersebut.
byMcDonaldBiunG



Indonesia masyarakat Bahari,
Arif menggunakan laut membawa berkah yang lestari.

Sabtu, 14 November 2015

BENDERA BULAN BINTANG ACEH REPLIKA BENDERA G A M



NusanTaRa.Com


Bendera yang berwarna dasar merah dengan motip dua garis tebal hitam putih atas bawah dan ditengahnya gambar bulan bintang putih, seyogya telah dapat berkibar dengan mulus di bumi serambi aceh sejak tanggal  22 Maret  2013.   Sejalan dengan disahkannya Qanum nomor 3 tahun 2013 tentang bendera dan lambang Provinsi Daerah Istimewa aceh yang ditandatangani Gubernur Aceh setelah mendapat persetujuan DPRA.   Bendera Aceh yang disyahkan tersebut tak berbeda dengan Bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dimasa lalu sebagai gerakan sparatis sehingga keadaan menimbulkan berbagai perbedaan pendapat dikalangan pemerintah termasuk dengan pemerintah pusat dan organisasi lain dan menimbulkan banyak polemik dikalangan masyarakat.

Berdasarkan MoU antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka yang ditanda tangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005,  Pemerintah Aceh dalam negara kesatuan Republik Indonesia diberi status khusus dalam batas-batas tertentu,  Pemerintah Aceh berwenang untk mengatur dirinya sendiri sesuai dengan kekhasan daerah yang berbbeda dengan daerah otonomi lainnya.   Kekhususan tersebut yang tertuang tersebut diantaranya memilliki Partai politik lokal yang dilokalisir keikut sertaannya dalam pemilu di wilayah Aceh, serta diperbolehkan memiliki Lambang, bendera dan lagu daerah yang sesuai dengan daerahnya dan hanya berlaku khusus di Aceh.

Qanum nomor 3 tahun 2013 tentang bendera Aceh yang telah ditandatangani Gubernur Aceh dengan persetujuan DPRA hingga kini masih meninggalkan masalah yang belum tuntas baik antara pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat atau dengan organisasi kemasyarakatan bahkan dengan beberapa tokoh masyarakat Aceh sendiri.   Persoalan Bendera ini mencuat mana kala bendera yang disyahkan tersebut sama dengan Bendera GAM dianggap sebagai organisasi terlarang yang dapat memicu kurang baik bagi rakyat.   Meski GAM dulunya organisasi yang menentang pemerintahan RI, saat ini khususnya setelah Helsingki 2005 GAM telah mengakui persetujuan tersebut atau Aceh sebagai wilayah RI yang sah berarti bahwa bendera tersebut dapat menyadarkan mantan GAM bahwa kita telah menjadi RI yang bersatu ujar seorang tokoh masyarakat.

Gejolak Penggunaan Bendera Aceh ini sempat memunculkan satu insiden manakala masyarakat memperingati 10 tahun perdamaian Aceh dengan mengibarkan bendera tersebut di Lhokseumawe dan Banda Aceh serta Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry) ketika mengibarkan bendera yang masih disengketakan tersebut terjadi letusan tembakan senapan laras panjang oleh petugas keamanan DPRA.   Iskandar Usman Al-Farlaky anggota DPRA meminta pemerintah pusat berhenti mencurigai Aceh dan menganggap bahwa pemerintah pust harus meluluskan pemberlakuan Qanum No. 3 tahun 2013 karena telah mendapat persetujuan DPRA dan Pengesahan Gubernur.

Anggota DPRK Kab. Aceh Timur dari Partai Aceh (PA) Fhadil Muhammad, meminta agar Pemerintah Aceh ntuk segera mengibarkan Bendera Bintang Bulan karena telah sesuai dengan MoU Helsinki 2005, persoalan tersebut harus seger diselesikan karena menyangkut marwah Rakyat Aceh, ia juga akan segera mengibarkan bendera tersebut jika terjadi apa-apa ituu menjadi tanggungjawab pemerintah Aceh tagasnya. 

Fhadil mengatakan bahwa, MoU Helsingki memuat “ Aceh memiliki hak untuk menggunakan simbol-simbol wilayah termasuk bendera, lambang dan Himne “, lebh lanjut UU PAA No. 11 tahun 2006 pasal 246 (2) “ Selain Bendera Merah Putih  sbgmn pada ayat (1),  Pemerintah Aceh dapat menentukan dan menetapkan Daerah Aceh sebagai lambang yang mencerminkan keeistimewaan dan kekhususan Aceh, sementara ayat (4) “Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk bendera sebagai lambang sbgmn dimaksud ayat (2) diatur dalam Qanum Aceh yang berpedoman pada perundang-undangan”, Jadi penetapan Bendera tersebut telah sesuai aturan yang berlaku.

Iskandar menilai aksi pengibaran bendera Bulan Bintang di Aceh wujut nyata apresiasi publik yang menghendaki Pemerintah Pusat untuk segera meluluskan pemberlakuan Qanum Nomor 3 tahun 2013 mengenai bendera sebagai bendera Aceh.  “ Tidak ada yang salah.  Secara Hukum, Qanum bendera yang menjadi kewenangan Aceh sudah ada dan sudaah di syahkan.   Di momentum aepuluh tahun perdamaian ini, Publik Aceh berharap agar Jakarta  segera mensahkan pemberlakuannya “, Ujar Iskandar jar.

Namun mantan Ketua Tim Aceh Monitoring Mission (AMM) Pieter Feith dalam kunjungannya pada perayaan 10 tahun Perdamaian Aceh mengatakan “ Bendera mirip dengan lambang GAM tidak dibenarkan dalam perjanjian Helsinki, apalagi digunakan di Aceh Pasca perdamaian”.   Serta meminta kedua belah pihak dapat duduk bersama untuk dapat merubah bendera Aceh tersebut, hal senadapun disampaikan  Juha Christensen Mediator MoU Helsinki special Advisor AMM.

Dalam Clarifikasi Mendagri Gamawan Fauzi tentang Qanum No 3 tahun 2013 memuat : -Qanum tersebut bertentangan PP No. 77  2007 tentang Lambang Daerah yang menyebutkan  a) Desain Logo dan Bendera Daerah tidak boleh mempunyai persamaan pokok atau keseluruhan dengan desain logo dan bendera organisasi terlarang/perkumpulan/gerakan separatis dalam NKRI.   b) Logo dan bendera yang terlarang tersebut seperti Logo Singa Bouraq dan  Bulan Sabit yang digunakan separatis di Provinsi Aceh, Logo Burung Mambruk dan Bintang Kejora yang digunakan separatis di Provinsi Papua dan Bendera Benang Raja yang digunakan separatis di Provinsi Maluku.   c) Bendera Daerah tidak dikibarkan untuk memperingati hari-hari besar kenegaraan di daerah, Upacara hari ulang tahun daerah dan upacara lainnya.  d) Bendera daerah digunakan sebagai pendamping bendera Negara pada bangunan Pemerintah Daerah, Gapura, Perbatasan antar Prov./Kab./Kota.


“ Setidaknya partai nasional diluar partai lokal bersikap resisten dan menolak bersepakat, misalnya saat keputusan diambil secara Voting fraksi-fraksi partai nasional tidak memberikan kesepakatan “, ujar Hajriyanto Y Thohari wakil ketua MPR RI, sembari mempertanyakan sikap para pemmpin partai berhaluan nasional  yang ada di DPRA.  Menurutnya para pemimpin Partai Nasional tidak memberikan arahan ketika terjadi pembahasan Qanum No. 3 tahun 2013 tentang Lambang dan Bendera Aceh sehingga ketika Qanum itu disyahkan barulah banyak pihak yang bereaksi.

Baginya sah-sah saja setiap daerah memiliki lambing dan bendera, tapi yang masalah bendera yang dikibarkan tersebut sesuai qanum itu mirip dengan bendera yang dipakai gerakan separatis GAM yang memunculkan polemik yang mengingatkan kekerasan yang pernah terjadi di masa lalu.   Pemerintah Aceh harus melakukan langkah aktip dan intensip dalam pembenahan bendera yang dianggap mirip dengan GAM tersebut.  

Masa pendukung Bendera Bulan Bintang melalui Cut Fatma Dahlia di depan DPRA membacakan petisi yang mendesak Pemerintah Aceh daan DPRA untuk komit memperthankan dan tidak mengubah bentuk dan warna bendera dan lambing Aceh serta Mendagri dan Presiden RI tidak membatalkan Qanum No3 tahun 2013 tersebut. 
byMuhammadBakkaraNG


Bendera Merah berkibar di Celah bukit,
Bendera di depan menjadi semangat dan jiwa  rakyat.





Senin, 09 November 2015

KOTA KINABALU SEBUAH KOTA METRO DI BERANDA HUTAN KALIMANTAN


NusanTaRa.Com


Mungkin tak banyak yang tahu tentang kota Kinabalu yang terletak utara pulau Kalimantan meski di Kota ini banyak didatangi warga negara asing untuk mencari kerja.    Sekilas gambaran di atas menunjukkan bahwa kota ini menyediakan lapangan pekerjaan dengan dinamika pembangunan yang maju,  ya .....   tentunya tak salah anggapan tersebut dengan realita yang ada,  dimana pertumbuhan ekonomi, perindustrian, inprastruktur, bangunan dan sebagainya cukup pesat sehingga tak salah bila kota ini disebut sebagai kota yang pesat kemajuannya di pulau Kalimantan saat ini.

Pertumbuhan ekonomi yang baik didasari  perdagangan, perindustrian, perkebunan, perikanan dan alam lainnya menjadikan kota ini maju dengan pesat.   Sebagai pusat pemerintahan di negeri bagian Sabah, kota ini juga menjadi pusat transportasi baik domestik  maupun Internasional.   Angkutan Darat dilayani Terminal Kampung Air untuk kota-kota yang berada di wilayah utara Sabah, Terminal Ocean Shopping melayani bagian Barat daya Sabah hingga ke Serawak dan Brunai dan Terminal Inanam melayani wilayah pedalaman Sabah dan wilayah Timur sabah. Pelabuhan Laut di Jesselton  cukup ramai dengan kapal kargo baik pelayaran antar Malaysia maupun luar negeri.   Bandara Udara di Tanjung aru melayani penerbangan domistik dan Internasional seperti penerbangan langsung ke Jakarta, Brunai Darussalam, Shanghai, Guangzhou, Hong Kong, Manila, Singapura, Taipei dan Kaohsiung.

Kota Kinabalu ibarat sebuah Metro yang tumbuh di Pelataran Hutan Tropis Kalimantan bagian Utara, jika kita amati dari udara setidaknya demikianlah kata seorang pendatang disana.   Penataan Kota yang rapi dengan Pertumbuhan pencakar langit yang pesat  sebagai tempat kegiatan bisnis seperti Pusat pemerintahan, shoping center, Hotel, dan Pemukiman.    Seperti Tanjung Lipat pusat pemerintahan Negeri bagian Sabah, Likas lokasi perdagangan, pusat olah Raga dan Mesjid Raya, Jesselton point Pelabuhan Laut, Suria Sabah Mall, CSD, Wisma Merdeka Mall dan Hayyat Hotel, Kawasan Ocean terdapat Ocean Shoping Center, Center Point Sabah, Warisan Shoping, Star City, Jesselton Quay, Wisma Raffles, Hotel Le Poriminade, Hotel Klagan dll dan Karamunsi terdapat Karamunsing Mall, Sabah Bank.   Kawasan pertumbuhan Indutri terdapat di daerah Likas, Inanam dan Kalombong.
Center Point

Buat yang hoby maniak Shoping di sini sangat cocok selain yang diatas masih tempat lainnya, untuk lebih memudahkan saya sarankan untuk mengunjungi Suria Sabah Mall, Center Point Sabah, Warisan Shoping, Ocean Shoping Center dan Karamunsing Mall dengan berbagai barang dari barang elektronik hingga busana dengan kwalitas, branded berkualitas dan harga tebilang wajar.       Pusat perbelanjaan tersebut bangunan besar dengan arsiteksi yang keren membuat anda shoping dengan santai sembara berhibur. 

Traveler yang datang ke Kota Kinabalu dapat mengunjungi Tanjung Lipat menikmati alam pantai laut sepanjang 2 km dan menikmati keindahan pulau-pulau yang bertebaran di dalam teluk,   mengunjungi mesjid terbesar di Sabah dan mengunjungi Stadion Sabah.    Tanjung Aru dengan permandian lautnya terletak 18 km sebelah Barat daya dengan pasilitas Hotel yang cantik.   Atau berjalan sepanjang Jesselton Point menikmati SeaFood, menyaksikan keindahan bangunan Suria Sabah, CSD, WismaMerdeka yang menjulang tinggi atau menyaksikan keindahan Pulau Gaya.     Pulau Gaya awalnya merupakan Kota Kinabalu (1882-1898) dihuni warga Moro pelarian dari Philippina,  di Jesselton Point disediakan Boat untuk menyaksikan masyarakat Pulau Gaya yang bermukim diatas laut dengan tarip RM$ 30 selama 40 menit.
Tak jauh dari Anjungan Jesselton point tadi terdapat dermaga kapal perikanan dengan segala aktipitasnya yang banyak disibukkan para nelayan Warga Philippina, Kadazan dan China dengan kapal perikanan berukuran sedang dan besar yang sedang bersandar dan berlabuh.    Dari situ terdapat pasar ikan dengan kesibukan penjualan dan distribusi kesekitar kota Kinabalu, pada malam harinya diramaikan dengan tenda-tenda makanan SeaFood yang sedap dan harga berpatutan.

Taman Bandaraya satu tempat yang jangan sampai anda terlewatkan karena di daerah ini terdapat Majelis Bandaraya Kota Kinabalu, Mahkamah Tinggi Sabah, Taman kota yang ditumbuhi pohon yang indah, Pusat jajanan SeaFood dengan rasa dan harga yang pasti memuaskan anda,  pada malam hari tak jauh dari sini kita dapat menikmati pasar murah di Kampung Air atau menuju Komp. Singsuran diseberang jalan besar melihat ruko-ruko China dengan barang berkwalitas dan harga murah.

Sabah sebagai negeri Bagian Malaysia  memiliki Raja negeri bagian yang bermukim di Istana  diatas Gunung yang masih hijau di tengah kota, untuk menuju kesana melalui jalan masuk dari Pelataran Merdeka Sabah dekat Kampung air.    Di kaki bukit kecil ini juga terdapat Mesjid pertama di Kota Kinabalu yang awalnya merupakan sebuah Gereja kemudian oleh Muslim China Kota Kinabalu di beli dan dikuat kuasakan sebagai Mesjid (1970an)  ukurannya kecil.   Disini juga terdapat Terminal Kamp. Air serta berbagai hotel hingga Hotel Backpacker dengan harga sangat murah (Jalan Padang).

Jesselton Quay

Keasikan Shoping di Kota Kinabalu karena dalam setiap kawasan tadi dapat ditempuh dengan jalan kaki dengan situasi yang sejuk dan asri serta berpapasan dengan berbagai warga Negara asing seperti China (dominan), Kadazan, Melayu, Bajau, India, Philippana, Bugis, Timor yang sibuk berlalu lalang,  khusus warga China dengan penampilan cantik akan membuat anda serasa di Singapore.

Kota Kinabalu yang didirikan tahun 1882 oleh penguat kuasa British di Sabah Charles Jessel untuk mengembangkan usaha perdagangan mereka, sehingga kota tersebut awalnya bernama JESSELTON dengan penduduk awalnya suku Bajau dan disyahkan menjadi ibukota negeri bagian Sabah pada  02 February 2000 suatu kota negeri bagian yang sangat muda.     Jumlah penduduk Kota Kinabalu yang meliputi Inanam, Likas, Penampang dan Kota Kinabalu 2014 sebanyak 720.000 jiwa dengan keluasan 351 km2.     Pelaku utama bisnis disini di dominasi kaum China dan India serta pekerja banyak dilakoni warga Philippina dan Bugis yang datang sebagai Tenaga Kerja.

Penamaan Kota Kinabalu salah satu hikayatnya tak lepas dari Gunung Kinabalu yang terletak di sebelah timur dengan jarak sekitar 90 km, dengan ketinggian 4.375 meter dpl sebagai puncak kedua tertinggi di Asia tenggara dan telah ditetapkan kerajaan sebagai taman nasional.   Untuk keindahan alam Gunung Kinabalu atau Diver di area Laut China Selatan, Kota Kinabalu merupakan pintu terbaiknya dengan berbagai jasa  Travel yang tersedia.
byMuhBakrieNunukan.


Sabah negeri di bawah Bayu,
Metro di Pelataran Hutan tropis itulah Kota Kinabalu.


PELAJAR PAPUA DI KOMPETISI INTERNASIONAL SAINS BALI MERAIH MEDALI EMAS

NusaNTaRa.Com          byDannYAsmorO,      M   i   n   g   g   u,    2   4     N  o  v  e  m  b  e  r     2   0   2   4       Tim Papua yang...