" Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak tani-nelayan dalam rangka Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Usahatani guna mewujudkan Kesejahteraan Petani-Nelayan "
Thema Penas XIV 2014 Malang.
Meski Pekan
Nasional Kontak Tani-Nelayan
(PENAS-KTNA) ke XIV tahun 2014 di Malang Prov. Jawa Timur yang
berlangsung tanggal 07 s/d 13 Juni 2014 telah berakhir, Namun semangat dan tekad para
peserta yang telah mengikuti kegiatan tersebut tetap membara membawa segala
Pengetahuan, Tehnologi dan Pengalaman yang mereka terima selama penyelenggaraan
tersebut untuk diterapkan dan dikembangkan di dalam usaha Tani, Nelayan dan
Hutan baik buat diri sendiri maupun masyarakat sekitarnya dalam mewujutkan peratanian yang maju, moderen, sejahtera dan mandiri.
Penas XIV
yang ditutup pada tanggal 13 Juni 2014 oleh Menteri Pertanian Ir. H Suswono
mengatakan bahwa pelaksanaan Penas XIV dianggap sukses dalam menyampaikan tujuan yaitu sebagai sarana “ Meningkatkan motivasi, kegairahan dan
kemandirian petani nelayan dan petani hutan maupun masyarakat pelaku agribisnis
dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan. “. Pencapaian ini tentunya melalui Wadah yang
ada dalam Penas yaitu Belajar, Mengajar, bertukar informasi, menjalin kem
itraan dan menyerap berbagai tehnologi yang lebih baik serta berbagai aktipitas
yang tersaji dalam Pekan Nasional tersebut.
Pada
kesempatan tersebut Menteri Pertanian Ir. H Suswono dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua peserta
dalam mensukseskan pesta yang sekali dalam tiga tahun tersebut yang dihadiri
47.000 orang dan berharap menggunakan segala pasilitas yang tersedia dalam
penyelenggaraan tersebut sebagai sarana pemantapan kemampuan dan kemajuan usaha Tani-Nelayan sebaik mungkin sehingga dana yang dikeluarkan Pemerintah,
Swasta dan Petani-Nelayan selama penyelenggaraan dapat bermanfaat. Dalam kesempatan
tersebut beliau berpesan bahwa agar semua pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh selama penyelenggaraan dapat segera diterapkan dalam dunia usahanya
dan menyebarkan informasi tersebut buat Petani-Nelayan dan Petani Hutan agar
mereka dapat menerapkan segala sesuatu
metode tehnologi yang baik, Karena
keberhasilan bukanlah ditentukan oleh begitu besarnya pegetahuan yang kita
peroleh tapi sejauh mana usaha Tani-Nelayan mencapai produksi hasilnya setelah
diamalkan.
Penas yang
berlangsung selama 7 hari di Stadion
Kanjuruhan Malang berisikan kegiatan berupa 1. Upacara : Pembukaan dan
Penutupan, 2. Kepemimpinan dan
Kemandirian Kontak Tani-Nelayan : Rembug Madya dan Utama, Temu Profesi, Petani
Asean dan Mitra Asean dan Temu sukses Petani dan Penyuluh, 3. Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi
Agribisnis : Expo Aquaculture, Agroforestry, Kontes
Peternakan Nasional, Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, Pameran Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Nasional,
Temu Usaha Agribisnis dan Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis, 4.
Pengembangan Teknologi dan Kualitas Produksi Agribisnis
: Gelar dan Temu Teknologi, Temu
Karya, Magang, Study Bandim dan Widyawisata dan Peragaan, Unjuk Tangkas dan
Asah terampil 5. Pengembangan Kewirausahaan Petani Nelayan dan Kesadaran Lingkungan :
Karya Wirausaha Petani-Nelayan, Karya Agroforestry Lestari, Olah Raga
dan Keakraban dan Vestifal dan Kesenian Daerah
6. Sinkronisasi Program
Pembangunan Pertanian Pusat dan Daerah
: Berupa berbagai Temu Teknis dan Rapat dari berbagai kalangann terkait. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di
Stadion Kanjuran Malang, Ruang Pertemuan di kantor sekitar stadion dan Lahan
kosong sekitar stadion seperti untuk Ekspo dan Pameran.
Selama
penyelenggaraan kesibukan terlihat baik di stadion
maupun di tempat kegiatan yang berada di seputar Stadion, sehingga jln utama depan stadion diberlakukan satu jalur bahkan inipun masih macet
oleh kesibukan peserta penas. Expo
Pertanian dengan peragaan beberapa tehnologi Pertanian dan parietas pertanian
merupakan areal yang cukup ramai di padati pengunjung seperti Padi, Jagung, Berbagai Melon, Sorgum, Bunga Matahari dan berbagai hortikultura
lainnya. Di sini pak SBY setelah
pembukaan menyaksikan demonstrasi mesin
traktor penanam Padi dan Pemotong Padi serta bersua dengan Petani dan
Pengunjung yang ada. Kegiatan lain yang cukup ramai dikunjungi baik
Peserta maupun Masyarakat umum adalah Stand Pameran Pembangunan sebnayak 250 stand yang berada di Depan Stadion Kanjuruhan yang diisi peserta Pemda Daerah dan Provinsi, KTNA, Kementrian, Lembaga Swadaya dan
Pengusaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Salah satu
Kegiatan yang sempat saya ikuti sebagai Kontingan dari Kabupaten Nunukan, Menyaksikan
demonstrasi Budidaya Padi dan Jagung dan Program pendampingan petani Jagung dan Padi yang di selenggarakan PT.
SYNGENTA pada sebuah Demplot seluas 3 ha di Dusun Margo Singo Desa Jatirejoyoso. Pada Demplot ini PT. Syngenta baik untuk
tanaman Padi maupun Jagung membagi proses pembudidayaan dalam empat tahapan
dengan perlakuan tersendiri baik perawatan maupun penggunaan obat produksi
mereka. Perawatan padi Syngenta menggunakan prinsip GroMore yaitu suatu tahapan perawatan dalam penanaman Padi, 1. Tahapan Pembibitan Padi 2.
Tahapan Anakan 3. Tahapan Bunting
dan 4. Tahapan Pemasakan dalam setiap tahapan tentunya mempunyai perawatan tersendiri dengan penggunaan obat produksi mereka.
GroMore merupakan satu sistem perawatan Padi yang
di terapkan Syngenta pada Petani yang menjadi binaan mereka. Pada Kesempatan ini selain staff Syngenta
yang memberikan penjelasan pada peserta tentang aktipitas Syngenta juga
memperkenalkan seorang petani sukses binaan Syngenta Bapak Syamsul Bahri, yang
berhasil meningkatkan prosuksi Padinya menjadi 10 ton/ha untuk menceritakan
pengalamannya sebagai petani dan keberhasilan beliau setelah mendapat binaan dari
Syngenta. Selain Syngenta masih banyak
lagi perusahan Pertanian yang berpartisipasi aktip dalam event ini seperti PT. Petro Kimia Gersik, PT. Agro Tunas Inti, Phonska, Agro Inovasi
dan masih banyak yang lainnya.
Anwar Petani asal PerBatasan Sebatik Kalimantan Utara, mengutarakan dengan
semangat atas keikut sertanya selama tiga Hari di Desa Blunder
Malang dalam mengikuti kegiatan Magang
Pengenalan Buah-buah Eksotis nusantara dengan kegiatan Pengenalan, Perawatan,
Okulasi, Pemangkasan, Pembuatan medium pembibitan dan sebagainya, " Pengalaman ini
akan lebih memotipasi saya dalam mengembangkan kebun buah yang ada di
daerah " kata Pak Anwar. Adzmil petani dari Aceh lain
lagi kisahnya ia mengikuti Salah
satu paket Penas XIV yaitu Widya Wisata pertanian dan kegiatan ini telah memberikan dirinya akan pengertiann yang lebih luas dan berarti dalam
mengembangkan usaha taninya. Sementara
ibu Barisi seorang Wanita tani merasa memiliki bekal baru dalam mengembangkan
usaha taninya setelah mengikuti selama dua hari kegiatan magang pengolahan
hasil pertanian yang menurutnya akan ia kembangkan setiba di Kampungnya.
Seorang Petani
Riau saat mengunjungi arena Ekspo Pertanian merasa gembira dengan kehadirannya
di Pentas PENAS XIV ini, karenanya ia melihat berbagai jenis tanaman
dan Tehnologi budidaya yang menurutnya belum ada didaerahnya dan perlu dikembangkan di sana serta
keikut sertaannya memberikan satu napas dan semangat baru dalam menjalani usahataninya kedepan, ia juga merasa bahwa Ekspo Pertanian-Perikanan kali ini sangat
baik dan Positip.
Presiden RI DR. Susilo Bambang Yudoyono
di dampingi Menteri Pertanian Ir. H Suswono, Menteri Perikanan Sutarjo C Syarif, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua KTNA Nasional Ir. Winarno Tohir, Gubernur Jawa Timur Sukarwo, dan Bupati Kab. Malang Rendra Kreshna pada pukul 15,15 Wib 07 Juni 2014 membuka acara Penas XIV dengan mengucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim” dan Pemukulan Gong. Presiden juga
mengamanatkan tentang ketahanan dan kemandirian pangan Nasional dengan tiga sasaran, 1.
Ketersedian Pangan yang Cukup swasembada pangan
2. Pendapatan Petani, Nelayan dan Hutan yang membaik Peningkatan Kesejahteraan
Petani-Nelayan dan 3. Rakyat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Tiga sasaran
tantangan ketahanan dan kemandirian Pangan Nasional kedepan tersebut oleh Pak Susilo
Bambang Yudono bisa terpenuhi bila adanya keterlibatan secara serius
dan benar para pihak terkait di bidang tersebut seperti,
1. Komunitas Petani, adanya keseriusan para Petani-Nelayan untuk selalu meningkatkan
usahanya dengan berbagai tehnologi yang tepat dan selalu memiliki Inovasi untuk
mencari informasi yang lebih baik tentang usaha Tani-Nelayan, 2. Ilmuan dan Tehnokrat, Keseriusan dalam
mencari tehnologi yang lebih produktip dan memecahkan permasalahan
Petani-Nelayan yang ada. 3. Pemerintah, Menyusun Kebijakan yang tepat yaitu kebijakan diera globalisasi yang melindungi petani, nelayan dan masyarakat Hutan. 4. Dunia Usaha, Yang membutuhkan keuntungan dalam usahanya hendaklah tidak mengabaikan kepentingan Petani, Nelayan dan Masyarakat Hutan yang membutuhkan kesejahteraan dan keadilan dalam usahanya dan 5. Masyarakat Indonesia dan Dunia untuk dapat menggunakan Pangan seperlunya jangan rakus dan boros hingga ketersedian pangan dapat terjamin dan Masyarakat Indonesia harus
Memegang prinsip selogam “ AKU CINTA PRODUK INDONESIA “.
Pembukaan PENAS XIV Malang dilakukan pemberian 44 penghargaan, di antaranya oleh presiden berupa
Penghargaan Satya Lencana Wirakarya yang diberikan pada mereka yang
berjasa dalam meningkatkan Pertanian diantaranya kepada Gubernur
Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST Msi, Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan, Bupati Malang Rendra Kreshna, Bupati Minahasa Selatan dan Bupati
Sorong Barat, Penghargaan ini merupakan pertama kali diberikan sejak PENAS digelar. Penghargaan Satya Lencana Pembangunan
diberikan antara lain pada Gubernur Bali Made Mangku Pasika, Bupati Pangkep H.
Syamsuddin, Bupati Lampung Selatan H. Rycko Menoza SZP, Petani Asal Garut Jawa
Barat M Dimyati. Sementara Ketua Umum
KTNA Nasional Ir. Winarno Tohir memberikan Lencana ADI BAKTI Nelayan dan Petani pada Presiden Susilo Bambang Yudoyono
atas jasa beliau dalam pengembangan pertanian dan teladan buat Presiden masa depan. Sementara Ir. H Suswono mengucapkan rasa terima
kasih pada bapak Presiden RI selama tugasnya telah mencurahkan bakti buat Kemajuan Pertanian dan Peluncuran buku “
DATA STRATEGIS, INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2045 “ yang akan menjadi buku
pokok dalam melaksanakan pembangunan Pertanian di Indonesia.
Selama
penyelenggaraan tersebut semua peserta yang datang dari berbagai penjuru daerah
di inapkan di Rumah masyarakat yang ada disekitar Stadion Kanjuruhan agar lebih
dekat dan kenal warga yang umumnya merupakan Petani
Malang. Kontingen KTNA Kabupaten Nunukan
menempati pemondokan di RT 13 Jalan Mangga Desa Kedung Pedaringan Kec. Kepunjen
Malang demikian juga peserta dari Prov. Kalimantan Timur lainnya berada di
sekitar tempat tersebut.
Kegiatan sepekan tersebut diliput secara langsung oleh Radio Pertanian Wonocolo milik Balitbangtan Jatim, berupa sebuah mobil dilengkapi sarana siaran yang parkir di Depan stadiun.
Kegiatan sepekan tersebut diliput secara langsung oleh Radio Pertanian Wonocolo milik Balitbangtan Jatim, berupa sebuah mobil dilengkapi sarana siaran yang parkir di Depan stadiun.
Menteri Pertanian RI Ir. Suswono, sebelum menutup Acara para Petani-Nelayan
Nasional yang berlangsung selama 7 hari mengumumkan bahwa Juara Umum kegiatan PENAS XIV adalah kontingen Jawa Timur dan PENAS XV berikutnya TAHUN 2017 akan dilangsungkan di Provinsi
DAERAH ISTIMEWA ACEH, sesuai hasil rembug utama KTNA Nasional sebelumnya di Pendopo Kabupaten Malang.
by BakriSupian
“ SELAMAT TINGGAL PENAS XIV 2014 MALANG DAN
SAMPAI JUMPA PENAS XV TAHUN 2017 ACEH DARUSSALAM. “
Kota Malang legenda Kerajaan Singosari,
Kegiatan Penas telah berakhir namun misinya tetap dilanjutkan Petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar