Jumat, 20 Juni 2014

PENAS XIV 2014 MALANG SUKSES DALAM MENGEMBAN MISI PEMBERDAYAAN PETANI-NELAYAN

" Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak tani-nelayan dalam rangka Pengembangan Kemitraan  dan Jejaring Usahatani guna mewujudkan Kesejahteraan Petani-Nelayan "
Thema Penas XIV 2014 Malang.
Presisen Susilo Bambang Yudoyono,  Kata Sambutan dan membuka PENAS ke -XIV

Meski Pekan Nasional Kontak Tani-Nelayan  (PENAS-KTNA) ke XIV tahun 2014 di Malang Prov. Jawa Timur yang berlangsung tanggal 07 s/d 13 Juni 2014 telah berakhir, Namun semangat dan tekad para peserta yang telah mengikuti kegiatan tersebut tetap membara membawa segala Pengetahuan, Tehnologi dan Pengalaman yang mereka terima selama penyelenggaraan tersebut untuk diterapkan dan dikembangkan di dalam usaha Tani, Nelayan dan Hutan baik buat diri sendiri maupun masyarakat sekitarnya dalam mewujutkan peratanian yang maju, moderen, sejahtera dan mandiri.



 Penas XIV yang ditutup pada tanggal 13 Juni 2014 oleh Menteri Pertanian Ir. H  Suswono mengatakan bahwa pelaksanaan Penas XIV dianggap sukses dalam menyampaikan tujuan yaitu sebagai sarana “ Meningkatkan motivasi, kegairahan dan kemandirian petani nelayan dan petani hutan maupun masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan. “.  Pencapaian ini tentunya melalui Wadah yang ada dalam Penas yaitu Belajar, Mengajar, bertukar informasi, menjalin kem itraan dan menyerap berbagai tehnologi yang lebih baik serta berbagai aktipitas yang tersaji dalam Pekan Nasional tersebut. 



Pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian Ir. H Suswono dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo menyampaikan  terima kasih atas kehadiran semua peserta dalam mensukseskan pesta yang sekali dalam tiga tahun tersebut yang dihadiri 47.000 orang dan berharap menggunakan segala pasilitas yang tersedia dalam penyelenggaraan tersebut sebagai sarana pemantapan  kemampuan dan kemajuan usaha  Tani-Nelayan  sebaik mungkin sehingga dana yang dikeluarkan Pemerintah, Swasta dan Petani-Nelayan selama penyelenggaraan dapat bermanfaat.  Dalam kesempatan tersebut beliau berpesan bahwa agar semua pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama penyelenggaraan dapat segera diterapkan dalam dunia usahanya dan menyebarkan informasi tersebut buat Petani-Nelayan dan Petani Hutan agar mereka dapat  menerapkan segala sesuatu metode tehnologi yang baik,  Karena keberhasilan bukanlah ditentukan oleh begitu besarnya pegetahuan yang kita peroleh tapi sejauh mana usaha Tani-Nelayan mencapai produksi hasilnya setelah diamalkan.



Penas yang berlangsung selama  7 hari di Stadion Kanjuruhan Malang berisikan kegiatan berupa 1. Upacara : Pembukaan dan Penutupan,  2. Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani-Nelayan : Rembug Madya dan Utama, Temu Profesi, Petani Asean dan Mitra Asean dan Temu sukses Petani dan Penyuluh,  3. Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis  :  Expo Aquaculture, Agroforestry, Kontes Peternakan Nasional, Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Pameran Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Nasional, Temu Usaha Agribisnis dan Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis,  4.  Pengembangan Teknologi dan Kualitas  Produksi  Agribisnis  :   Gelar dan Temu Teknologi, Temu Karya, Magang, Study Bandim dan Widyawisata dan Peragaan, Unjuk Tangkas dan Asah terampil  5.  Pengembangan Kewirausahaan  Petani Nelayan dan Kesadaran Lingkungan  :  Karya Wirausaha Petani-Nelayan, Karya Agroforestry Lestari, Olah Raga dan Keakraban dan Vestifal dan Kesenian Daerah  6.  Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian Pusat dan Daerah  :  Berupa berbagai  Temu Teknis dan Rapat  dari berbagai kalangann terkait.  Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di Stadion Kanjuran Malang, Ruang Pertemuan di kantor sekitar stadion dan Lahan kosong sekitar stadion seperti untuk Ekspo dan Pameran.



Selama penyelenggaraan kesibukan terlihat baik di stadion maupun di tempat kegiatan yang berada di seputar Stadion, sehingga jln utama depan stadion diberlakukan satu jalur bahkan inipun masih macet oleh kesibukan peserta penas.    Expo Pertanian dengan peragaan beberapa tehnologi Pertanian dan parietas pertanian merupakan areal yang cukup ramai di padati pengunjung seperti Padi, Jagung, Berbagai Melon, Sorgum, Bunga Matahari dan berbagai hortikultura lainnya.    Di sini pak SBY setelah pembukaan menyaksikan demonstrasi  mesin traktor penanam Padi dan Pemotong Padi serta bersua dengan Petani dan Pengunjung yang ada.   Kegiatan lain yang cukup ramai dikunjungi baik Peserta maupun Masyarakat umum adalah Stand Pameran Pembangunan sebnayak 250 stand yang berada di Depan Stadion Kanjuruhan yang diisi peserta Pemda Daerah dan Provinsi, KTNA, Kementrian, Lembaga Swadaya dan Pengusaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Salah satu Kegiatan yang sempat saya ikuti sebagai Kontingan dari Kabupaten Nunukan, Menyaksikan demonstrasi  Budidaya Padi dan Jagung dan Program  pendampingan petani Jagung dan Padi yang di selenggarakan PT. SYNGENTA pada sebuah Demplot seluas 3 ha di  Dusun Margo Singo  Desa Jatirejoyoso.   Pada Demplot ini PT. Syngenta baik untuk tanaman Padi maupun Jagung membagi proses pembudidayaan dalam empat tahapan dengan perlakuan tersendiri baik perawatan maupun penggunaan obat produksi mereka.     Perawatan padi Syngenta menggunakan prinsip GroMore yaitu suatu tahapan  perawatan dalam penanaman Padi,  1.  Tahapan Pembibitan Padi  2.  Tahapan Anakan  3. Tahapan Bunting dan 4. Tahapan Pemasakan dalam setiap tahapan tentunya mempunyai perawatan tersendiri dengan penggunaan obat produksi mereka. 

 GroMore merupakan satu sistem perawatan Padi yang di terapkan Syngenta pada Petani yang menjadi binaan mereka.  Pada Kesempatan ini selain staff Syngenta yang memberikan penjelasan pada peserta tentang aktipitas Syngenta juga memperkenalkan seorang petani sukses binaan Syngenta Bapak Syamsul Bahri, yang berhasil meningkatkan prosuksi Padinya menjadi 10 ton/ha untuk menceritakan pengalamannya sebagai petani dan keberhasilan beliau setelah mendapat binaan dari Syngenta.    Selain Syngenta masih banyak lagi perusahan Pertanian yang berpartisipasi aktip dalam event ini seperti  PT. Petro Kimia Gersik, PT. Agro Tunas Inti, Phonska, Agro Inovasi dan masih banyak yang lainnya.

Anwar Petani asal PerBatasan Sebatik Kalimantan Utara, mengutarakan dengan semangat  atas keikut sertanya selama tiga Hari di Desa Blunder Malang dalam mengikuti  kegiatan Magang Pengenalan Buah-buah Eksotis nusantara dengan kegiatan Pengenalan, Perawatan, Okulasi, Pemangkasan, Pembuatan medium pembibitan dan sebagainya,  " Pengalaman ini akan lebih memotipasi saya dalam mengembangkan kebun buah yang ada di daerah " kata Pak Anwar.   Adzmil petani dari Aceh lain lagi kisahnya ia mengikuti Salah satu paket Penas XIV yaitu Widya Wisata pertanian dan  kegiatan ini telah memberikan dirinya akan pengertiann yang lebih luas dan berarti dalam mengembangkan usaha taninya.  Sementara ibu Barisi seorang Wanita tani merasa memiliki bekal baru dalam mengembangkan usaha taninya setelah mengikuti selama dua hari kegiatan magang pengolahan hasil pertanian yang menurutnya akan ia kembangkan setiba di Kampungnya.



Seorang Petani  Riau saat mengunjungi arena Ekspo Pertanian merasa gembira dengan kehadirannya di Pentas PENAS XIV ini, karenanya ia melihat berbagai jenis tanaman dan Tehnologi budidaya yang menurutnya belum ada didaerahnya dan perlu dikembangkan di sana serta keikut sertaannya memberikan satu napas dan semangat baru dalam menjalani usahataninya kedepan, ia juga merasa bahwa Ekspo Pertanian-Perikanan kali ini sangat baik dan Positip.

Presiden RI  DR. Susilo Bambang Yudoyono di dampingi Menteri Pertanian Ir. H Suswono, Menteri Perikanan Sutarjo C Syarif, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua KTNA Nasional Ir. Winarno Tohir, Gubernur Jawa Timur  Sukarwo, dan Bupati Kab. Malang Rendra Kreshna pada pukul 15,15 Wib 07 Juni 2014 membuka acara Penas XIV dengan mengucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim” dan Pemukulan Gong.  Presiden juga mengamanatkan tentang ketahanan dan kemandirian pangan Nasional dengan tiga sasaran,  1. Ketersedian Pangan yang Cukup swasembada pangan  2.  Pendapatan Petani, Nelayan dan Hutan yang membaik Peningkatan Kesejahteraan Petani-Nelayan dan  3. Rakyat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.




 










Tiga sasaran tantangan ketahanan dan kemandirian Pangan Nasional  kedepan tersebut oleh Pak Susilo Bambang Yudono bisa terpenuhi bila adanya keterlibatan secara serius dan benar para pihak terkait di bidang tersebut seperti,  1.  Komunitas Petani, adanya keseriusan para Petani-Nelayan untuk selalu meningkatkan usahanya dengan berbagai tehnologi yang tepat dan selalu memiliki Inovasi untuk mencari informasi yang lebih baik tentang usaha Tani-Nelayan,  2.  Ilmuan dan Tehnokrat, Keseriusan dalam mencari tehnologi yang lebih produktip dan memecahkan permasalahan Petani-Nelayan yang ada.  3.  Pemerintah, Menyusun Kebijakan yang tepat yaitu kebijakan diera globalisasi yang melindungi petani, nelayan dan masyarakat Hutan.  4.  Dunia Usaha,  Yang membutuhkan keuntungan dalam usahanya hendaklah tidak mengabaikan kepentingan Petani, Nelayan dan Masyarakat Hutan yang membutuhkan kesejahteraan dan keadilan dalam usahanya  dan  5.  Masyarakat Indonesia dan Dunia untuk dapat menggunakan Pangan seperlunya jangan rakus dan boros hingga ketersedian pangan dapat terjamin dan Masyarakat Indonesia harus Memegang prinsip selogam “ AKU CINTA PRODUK INDONESIA “.



Pembukaan PENAS XIV Malang  dilakukan pemberian  44 penghargaan, di antaranya oleh  presiden  berupa  Penghargaan Satya Lencana Wirakarya yang diberikan pada mereka yang berjasa dalam meningkatkan Pertanian diantaranya kepada Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST Msi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Malang Rendra Kreshna, Bupati Minahasa Selatan dan Bupati Sorong Barat, Penghargaan ini merupakan pertama kali diberikan sejak PENAS digelar.   Penghargaan Satya Lencana Pembangunan diberikan antara lain pada Gubernur Bali Made Mangku Pasika, Bupati Pangkep H. Syamsuddin, Bupati Lampung Selatan H. Rycko Menoza SZP, Petani Asal Garut Jawa Barat M Dimyati.  Sementara Ketua Umum KTNA Nasional Ir. Winarno Tohir memberikan Lencana ADI BAKTI Nelayan dan Petani pada Presiden Susilo Bambang Yudoyono  atas jasa beliau dalam pengembangan pertanian dan teladan buat Presiden masa depan.     Sementara Ir. H  Suswono mengucapkan rasa terima kasih pada bapak Presiden RI selama tugasnya telah mencurahkan bakti  buat Kemajuan Pertanian dan Peluncuran buku “ DATA STRATEGIS, INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2045 “ yang akan menjadi buku pokok dalam melaksanakan pembangunan Pertanian di Indonesia.


Selama penyelenggaraan tersebut semua peserta yang datang dari berbagai penjuru daerah di inapkan di Rumah masyarakat yang ada disekitar Stadion Kanjuruhan agar lebih dekat dan kenal warga yang umumnya merupakan Petani Malang.  Kontingen KTNA Kabupaten Nunukan menempati pemondokan di RT 13 Jalan Mangga Desa Kedung Pedaringan Kec. Kepunjen Malang demikian juga peserta dari Prov. Kalimantan Timur lainnya berada di sekitar tempat tersebut. 

Kegiatan sepekan tersebut diliput secara langsung oleh Radio Pertanian Wonocolo milik Balitbangtan Jatim, berupa sebuah mobil dilengkapi sarana siaran yang parkir di Depan stadiun.

Menteri Pertanian RI Ir. Suswono, sebelum menutup Acara para Petani-Nelayan Nasional yang berlangsung selama 7 hari mengumumkan bahwa Juara Umum kegiatan PENAS XIV adalah kontingen Jawa Timur dan PENAS XV berikutnya TAHUN 2017 akan dilangsungkan di Provinsi DAERAH ISTIMEWA ACEH, sesuai hasil rembug utama KTNA Nasional sebelumnya di Pendopo Kabupaten Malang.
by BakriSupian

  
“    SELAMAT TINGGAL PENAS XIV 2014 MALANG DAN SAMPAI JUMPA PENAS XV TAHUN 2017 ACEH DARUSSALAM.   “


Kota Malang legenda Kerajaan Singosari,
Kegiatan Penas telah berakhir namun misinya tetap dilanjutkan Petani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...