Rabu, 15 Januari 2014

TUGU MENORAH ZIONIST YAHUDI MANADO TERTINGGI DI DUNIA





Tugu Menorah Manado
       Di Manado berdiri Sebuah tugu  menjulang setinggi 62 kaki (19 meter) di sebuah puncak dataran tinggi pinggiran kota. Bangunan itu tidak lain sebuah menorah raksasa, yang mungkin ukurannya paling besar di  dunia yang dibangun Pemda setempat tahun 2010 dengan biaya 150 ribu dolar AS.     Menorah adalah salah satu lambang suci peribadatan agama Yahudi.

       Sebagai daerah yang banyak dihuni penganut dan misionaris Kristen, wilayah tersebut kini semakin banyak menampakkan identitas Yahudi dengan berkibarnya bendera   dibeberapa tempat seperti di dekat tugu Manoreh itu sendiri, dan  Sinoge tempat beribadat, namun yang sangat penting  dengan adanya  restu dari pemerintah daerah membuat  orang keturunan Yahudi Belanda yang tadinya banyak beragama Kristen mempunyai  ruang bagi komunitasnya  Yahudinya di kawasan itu.

       Tumbuhnya semangat baru dikalangan mereka membuat mereka mencari berbagai identitas keyahudian yang sebenarnya melalui berbagai media termasuk Internet dan menemui tokoh yahudi terkait.  “Kami hanya berusaha menjadi Yahudi yang baik,” kata Toar Palilingan, 27, mengenakan topi hitam lebar dengan baju putih dan stelan jas hitam sebagaimana pakaian ala Yahudi  (The New York Times,  22/11/2012) dalam perayaan Sabbath.      Toar Palilingan yang dikenal  sebagai Yaakov Baruch, merupakan anggota Indonesien Jewish Community (IJC) dan ketua NSJC (North Sulawesi Jewish Community)  

       Meski Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik sejak berpuluh-puluh tahun lalu,   namun secara tidak langsung Indonesia mempunya hubungan dengan bangsa tersebut baik untuk kerja sama militer maupun hubungan dagang yang melibatkan orang Yahudi seperti yang dilakukan Moshe Kotel  47 tahun  kelahiran El-Salvador berkewargaan Negara  Israel dan Amerika yang mempunyai  kegiatan bisnis di Manado sejak tahun 2003 dan telah beristerikan orang Manado.  

       Denny Wowiling,  anggota DPRD setempat mengatakan  bahwa orang Kristen (Yahudi penganut Kristen) dan Muslim hidup damai di provinsi Sulawesi Utara. Tetapi ia juga mengakui adanya kekhawatiran kalau mereka  akan dijadikan target sasaran dari orang luar untuk membuat kerusuhan.    Ia mengajukan pembangunan Tugu Menorah tersebut setelah mendapat inspirasi dari Tugu tersebut yang terdapat di depan Gedung Knesset Israel selain itu dapat menjadi daya tarik bagi Turis untuk berkunjung, meski ia sebenarnya  masih penganut Kristen Pantekosta.  
 
Toar Palilingan atau Yaakob Baruch dgn busana Yahudi
       Sebelum kemerdekaan  keluarga keturunan Yahudi Belanda di Manado menjalankan agama mereka secara terang-terangan   kemudian  mereka pindah agama Kristen atau Islam dengan alasan untuk  keamanan dan diantaranya ada yang dilarang untuk membicarakan leluhur Yahudi mereka, kata Leo Van Beugen 70.    Keluaraga Bollegraf Penganut Kristen Pantekosta  sebelumnya tidak mengetahui kalau ia Keturunan Yahudi tapi ia tahu kalau neneknya satu-satunya warga Manado memlihara Sinoge di rumahnya.   Dengan usaha beberapa Communitas Yahudi Manado tersebut  mencari hubungan dengan Comunitas Yahudi yang ada di dunia seperti di Singapura dan Amerika Serikat membuat masyarakat turunan Yahudi manado sudah mempunyai homunikasi dengan komunitas yang ada di dunia.  

       Sinagog Beth Hashem (Gbr dibawah), tempat peribadatan Manado Yahudi,    Yahudi hanyalah rumpun suku seperti semua suku lainnya,  yang sejak dulu selalu “diboncengi” oleh kaum penganut disbeliever, satanic dan juga zionist.   Sehingga sejak dulu kaum yang dikenal sebagai penentang, pemburu dan pembunuh para Nabi ini justru diturunkanlah orang-orang terpilih tersebut  di tengah-tengah kaum mereka, agar mereka sadar.   Mereka adalah barometer manusia paling “bandel”, namun walau begitu diantara mereka banyak yang sadar, bahkan menjadi penganut agama yang taat. Mereka juga pada awalnya selalu disusupi oleh penganut disbeliever yang justru dari kaumnya sendiri.

       Di Indonesia, kaum turunan Yahudi ini terpaksa membaur dengan umat dan kepercayaan lain, karena kepercayaan mereka tidak pernah diakui Negara.   Penganut Yahudi Kristen tetap ke Gereja dengan Kitab Injilnya dan Yahudi Islam dengan Al-Qur'annya namun mereka hanya mengagungkan nabi Musa dan Daud.   Di Indonesia saat ini Communitas Yahudi memiliki anggota sekitar 7.000 orang yang banyak terpusat di Surabaya, Jakarta dan Manado, diantara mereka ada  Yahudi ortodok seperti kelompok Yahudi Neturei Karta (google), yaitu Yahudi penentang zionist dan pembela bangsa-bangsa yang ditindas  zionist, seperti bangsa Palestina.

       Sebagian Pengikut Yahudi berharap agar keyakinan mereka dapat di akui sebagai agama resmi  di Indonesia, sehingga mereka dapat menjalankan kegiatan agamanya sebagaimana mestinya seperti perkawinan, tidak seperti saat ini mereka terpaksa melaksanakannya  upacaranya  dan mendaftarkannya  pada  agama yang mereka peluk demikian juga dengan Identitas Kartu Penduduknya.   Untuk menjadi penganut Yahudi tidak bisa dengan semaunya karena seseorang tersebut harus mempunyai darah keturunan bangsa Yahudi.    Baru bisa menjadi penganut Yahudi jika minimal lahir dari rahim ibu Yahudi meski ayahnya dari bangsa lain.  Tapi kalau ayah Yahudi  dan ibunya tidak, mereka sejatinya tidak bisa.  “ Tapi kalau mau ketat begitu, jumlah Yahudi di Indonesia jadi sedikit sekali. Paling cuma ada 20 orang se-Indonesia. Saya rasa tidak harus seketat itulah ”, kata Yaakov, Burch,  tokoh Yahudi Indonesia.
by BakriSupian
Sumber. www.IndoCorpCircles.wordpress.com



Bangsa lama bangsa penuh sensasi banagsa Yahudi,
Peradaban bersahabat dan jujur melahirkan kehidupan yang damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...