Ganjar Pranowo sewaktu masih menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI 2012 menilai, Papua Selatan sebenarnya sudah
memenuhi syarat untuk menjadi provinsi. Karenanya, Ganjar meminta pemerintah
membuat skala prioritas untuk pemekaran daerah
perbatasan.tersebut, “Papua Selatan termasuk
daerah yang menjadi prioritas dan sudah memenuhi syarat menjadi provinsi ketiga
di wilayah timur Indonesia setelah Papua dan Papua Barat,” kata politikus
PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu 27 September 2012.
Koordinator
Ikatan Kekerabatan Masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze mengatakan,
akan terus menyuarakan perjuangan menjadikan Papua Selatan sebagai provinsi
di bumi Cendrawasih. Papua Selatan meliputi wilayah lima kabupaten yaitu
Merauke, Muyu dengan ibu kota Mindiptana,
Boven dengan ibu kota Digul, Mappi dengan ibu kota Kepi, dan Asmat dengan ibu
kota Agats. John memaparkan bahwa
secara sosial ekonomi, politik, pendidikan, ketahanan pangan, perdagangan,
pertahanan keamanan, transportasi, dan administrasi kewilayahan sudah memenuhi
syarat untuk menjadi provinsi. “Apalagi, dalam sejarah NKRI, sebelum integrasi
dengan Indonesia, Digul ini sudah menjadi tempatnya para tokoh dan proklamator
bangsa, yang dibuang oleh Belanda,” kata John.
Dia
menambahkan, kesiapan modal dasar pembangunan, tidak perlu diragukan.
Menurutnya, ada tanah seluas 122.831 km persegi, di mana terdapat kekayaan alam
yang melimpah, seperti sumber daya laut, Sumberdaya Hutan, bahan pertambangan, Gas,
pegunungan dan sebagainya. “Saya kira
Papua Selatan sudah memenuhi syarat menjadi provinsi sesuai ketentuan PP 78
tahun 2007 tentang tata cara pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah,
sebagian besar itu sudah terpenuhi,” katanya.
Sebagai
daerah yang berada diujung paling Timur Indonesia dan awalnya lebih dikenal dengan
daerah Boven Digul daerah yang dibangun sejak tahun 1907 oleh belanda untuk
buangan para tahan politik penjajah Belanda dan sekarang telah memiliki sebanyak
225 suku dan bahasa yang berbeda. Keragaman etnis yang cukup tinggi tersebut terbagi atas penduduk asli Papua
seperti Marind, Asmad, Mandobo, Sohoekers dll dengan jumlah populasi sekitar 65
% dan warga pendatang seperti Maluku, Bugis, Tator, Jawa, Buton dll dengan
populasi 35 %. Jumlah keseluruhan penduduk
di Provinsi Papua Selatan berkisar 333.572 jiwa yang dirinci untuk setiap
Kabupaten yang ada adalah Merauke : 195.716
jiwa, Boven Digul :55.784 jiwa, Mappi : 81.658 jiwa, Muyu : 21.043 jiwa dan
Asmat : 76.577 Jiwa. Populasi tersebut
mendiami wilayah Prov. Papua selatan seluas 122.931 km2 yang terdiri Kabupaten
Boven Digul 18.108 km2, Kabupaten Muyu 9.453 km2, Kabupaten Mappi 23.176 km2,
Kabupaten Merauke 47.407 km2 dan Kabupaten Asmad 24.687 km2.
Hal
senada disampaikan tokoh pemuda setempat, Yohanes, yang mengatakan, Wilayah
Papua selatan memiliki kekayaan alam yang melimpah dan belum termanfaatkan
secara maksimal. Diharapkan dengan adanya pemerintahan baru hasil pemekaran
wilayah, penggalian potensi daerah itu bisa dilakukan secara optimal untuk
kepentingan menyejahterakan masyarakat di sana. Karna saat ini masih banyak rakyat Papua
yang hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan berbagai pembangunan yang dilakukan di wilayah
Papua bagian utara tidak pernah dirasakan hasil-hasilnya untuk masyarakat di
wilayah Papua bagian selatan.
Kendala
lain yang dialami Papua selatan selama ini dengan keterbatasan kemampuan
pelayanan pembangunan di daerah tersebut sehingga banyak masyarakat belum
menikmati arti kemerdekaan dan pembangunan sebagai mana di daerah lain, seperti
letak geograpis sebagian besar Dataran rendah yang berawa dan hutan tropis
serta dibagian utara berbukit terjal dan hutan yang lebat, kota-kota yang
dihuni masyarakat masih banyak yang terpencil yang masih sulit komunikasi baik
yang di perbatasan, pedalaman maupun yang dipesisir, yang tentunya menghambat
berbagai aspek pembangunan, sarana infrastruktur yang belum memadai dan wilayah yang cukup luas sehingga semua itu
tentunya membutuhkan satu pelayanan pembangunan tersendiri yang dapat pokus
pada kebutuhan daerah tersebut, maka layaklah jika daerah ini bila dimekarkan
sebagai satu Provinsi baru.
Kondisi
tersebut juga berdampak pada perlunya peningkatan pembangunan untuk
meningkatkan kekuatan sosial ekonomi masyarakat yang masih lemah termasuk dalam
pemanfaatan sumberdaya, Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
masih rendah di daerah terutama dipelosok dan pelayanan pembangunan
infrastruktur untuk kemudahan masyarakat agar mobilitas dan dinamisasi
masyarakat dapat tercapai.
Batas
provinsi Papua selatan meliputi sebelah utara Prov Utara Provinsi Papua, Sebelah Barat Prov.
Papua Tengah (DOB) dan Prov. Maluku, sebelah Timur Negara Papua New Genea dan
sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah perairan Australia, wilayah ini
tentunya juga membutuhkan satu penangan serius untuk dapat lebih maju khususnya
daerah perbatasan dengan negara tetangga yaitu Papua New Genea dan Australia
yang memiliki permasalahan tersendiri seperti adanya warga papua yang mengungsi
ke PNG dan pembinaan warga perbatasan, yang tentunya memerlukan penanganan
serius agar pembangunan kawasan perbatasan sebagai Beranda NKRI dapat berjalan
suskses.
by BakriSupian
Bumi Cenderawasi berhiaskan ukiran Asmat,
Kemerdekaan medium bangsa mewujutkan kehidupan bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar