NusanTaRa.Com
Pusat Pelatihan Petani dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan/permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok yang dikelola secara ekonomis bertujuan mendukung kemajuan petani yang berada di sekitarnya. Saat ini menjadi suatu yang mutlak untuk ditumbuh kembangkan di Indonesia mengingat fungsinya yang sangat potensial dalam mendukung peningkatan kemampuan Petani untuk menjadi petani modern dan mandiri serta terbatasnya kapasitas pemerintah, Sarana pendukung untuk pengembangan tersebut yang semakin membaik dan banyak petani yang dianggap mampu mengelola kelembagaan petani tersebut.
Forum Komunikasi Pengelola (FKP) P4S adalah lembaga perhimpunan P4S yang bersifat independen untuk menjembatani dan memperjuangkan aspirasi anggota. FKP P4S se Kalimantan Timur dan Utara yang dihadiri dari seluruh pengelola P4S yang ada diwilayah tersebut sebanyak 48 orang telah diselenggarakan di Kabupaten Nunukan yaitu Hotel Marvel pada 20-24 Oktober 2013 yang diisi berbagai kegiatan yang pada intinya memberikan masukan baik dari sisi regulasi maupuan pengalaman-pengalaman dari sesama pengelola seperti sambutan dan arahan dari Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur, dari Kementerian Pertanian Jakarta, Kepala Bapetaltan Samarinda dan Gambaran program kegiatan dari Badan Ketahan Pangan dan Penyuluh, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Hutbun Kabupaten Nunukan serta penyampaian pengalaman beberapa pengelola P4S, semua kegiatan tersebut diakhiri dengan penyusunan program kerja FKP P4S se Kalimantan Timur dan Utara.
Pembangunan Pertanian pada dasarnya adalah meningkatkan hasil produksi petani dan mewujutkan Ketahanan pangan Nasional sehingga terwujut masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Untuk mendukung pencapaian tersebut dibentuklah berbagai program kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas pertanian dalam mencapai hal tersebut dalam hal ini keterlibatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya diharapkan dapat meningkkatkan kemampuan dan motipasi petani melalui kegiatan berupa Pelatihan dan Magang yang sesuai dan layak bagi petani di wilayah kerjanya. Sebagaimana disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Kalimantan Timur Bapak Ir. Fuad Asaddin, M,Si, bahwa hampir semua kebutuhan pokok yang ada di Provinsi Kalimantan Timur sebagian besar masih di datangkan dari luar daerah seperti beras, tepung, susu, minyak, Gula dan Daging kecuali Ikan yang telah mencapai tahap swasembada, untuk itu ia berharap P4S yang ada diwilayahnya dapat bekerja lebih keras dalam meningkatkan hasil pertanian tersebut ketahap swasembada daerah melalui pelatihan dan Permagangan bagi petani dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan dan metode yang terbaik, hal ini sejalan dengan Ungkapan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Kabupaten Nunukan yang mengatakan bahwa sebagian besar kebutuhan daerahnya masih didatangkan dari luar daerah bahkan cukup banyak yang di pasok dari negeri jiran Tawau karena berbatasan langsung, menurut beliau kekurangan ini merupakan satu peluang bagi petani untuk memajukan usaha taninya.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten merupakan SKPD dalam jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan yang
berfungsi membantu Bupati dalam Mewujutkan ketahanan pangan bagi masyarakat Nunukan
dalam arti tersedianya bahan pangan buat masyarakat, pendistribusian bahan pangan, Pergudangan,
menjamin kwalitas pangan dan harga pangan yang terjangkau, Terselenggaranya
proses penyuluhan dengan baik dalam mendukung kemajuan pertanian dan pembinaan dan
penataan kelembagaan Petani dan Usaha Tani agar petani mampu memberdayakan diri
mereka dalam mencapai hasil pertanian yang tinggi dan kesejahteraan hidup mereka
yang layak.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Daerah Kabupaten Nunukan tahun 2013 hingga kini telah memiliki prasarana dan sarana
pendukung kerja sebagai berikut :
NO
|
Sarana /
Prasarana
|
Jumlah
|
Keterangan
|
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
|
Kantor BKP3DKab. Nunukan
Gudang Pangan Daerah
BPP
PNS
PPL PNS
THL – TBPP
PPL Swadaya
KelompokTani
-
Pemula
-
Lanjut
-
Madya
KelompokNelayan
Pokdakan
Gapoktan
P 4 S
|
1 Unit
1 Unit
9 Unit
35 org
104 org
34 org
13 org
768 koptan
647 koptan
88 koptan
13 koptan
63 buah
103 buah
104 buah
4 buah
|
Komp. Gadis 1
Komp. Gadis I
1 Masih sewa
-
-
2 dr pusat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
|
|
|
|
VISI :
Terwujudnya Ketahanan
Pangan yang kuat, dan penyuluh yang maju, didukung oleh SDM yang profesional
Misi
1. Meningkatkan konpetensi sumber daya
aparatur dan sarana dan prasarana penyuluh
2. Mengembangkan
sistem Ketahanan Pangan yang kuat serta menjamin ketersedian,distribusi dan
konsumsi pangan yang cukup, bermutu dan berkelanjutan.
3. Penataan sistem Kelembagaan dan
Pembinaan Usaha Tani
Program Kegiatan yang
termasuk dalam anggaran kegiatan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan yang mendukung konsep pembangunan " GERBANG EMAS " secara keseluruhan sekitar Rp 20.785.685.572,55 yang meliputi beberapa kegiatan
kegiatan.
Departemen Pertanian
dalam peningkatan produksi pertanian dan
kesejahteraan petani mengembangkan
program revitalisasi pertanian serta melibatkan masyarakat secara langsung
dalam pembangunan pertanian melalui pembentukan kelembagaan petani yang dtumbuhkan
di desa – desa mereka sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani yang sesuai dengan
kondisi masyarakat yang sesungguhnya.
Pembinaan dan Penataan
Kelompok tani yang ada di desa
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan petani dalam menjalankan usaha
pertanian mereka dengan produksi yang
tinggi dan kesejahteraan yang semakin baik,
hal ini dapat tercapai bila Kelompok tani dapat menjalankan
fungsinya sebagai Wahana belajar petani,
sebagai sarana Informsi dan sebagai Unit produksi. Untuk itu pemerintah melakukan pembinaan dan pelatihan
bagi petani untuk meningkatkan kemampuan pengelola
kelompok tani dan SDM Petani. Pembinaan Kelompok tani agar mereka mahir dalam melaksanakan fungsi khususnya
sebagai wahana belajar diharapkan akan memberikan dampak terhadap kemampuan mereka
dalam membina petani dan dengan sendirinya kader-kader ini diharapkan akan mampu
membentuk Kelembagaan Pusat Pelatahina Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)
yang saat ini masih kurang.
Untuk lebih melibatkan
masyarakat dalam pembangunan pertanian karena keterbatasan pemerintah dalam
mengakses semua kegiatan yang dapat memacu pertumbuhan pertanian dan dari tahun ke tahun semakin banyak petani yang berkemampuan dalam memajukan pertanian entah karena Pengalaman dalam menggeluti usaha pertaniannya
maupun karena seringnya mengikuti pelatihan yang diselenggarakan pemerintah
atau Badan usaha serta banyaknya sarjana pedesaan yang mempunyai keahlian
dibidang pertanian, mereka ini mempunyai jiwa pengabdian untuk membina
petani cukup tinggi sehingga pemerintah dapat mengajak mereka terlibat dalam membangun
pertanian khususnya dalam meningkatkan sumber daya petani dengan membentuk Pusat Pelatihan Pertanian
dan Pedesaan Swadaya (P4S), dimana dengan pengetahuan, keahlian dan
pengalaman mereka dapat memberikan dukungan buat kemajuan pertanian di
daerahnya disamping akan membuat satu lapangan kerja baru dengan adanya motipasi
usaha yang positip.
Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan Kelembagaan Pertanian yang bersifat
Sosial Ekonomis dalam melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan kemampuan
sumberdaya petani disekitar P4S tersebut melalui paket-paket pembelajaran yang
dibutuhkan para petani. Pemerintah
daerah dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan daerah
Kabupaten Nunukan untuk memaksimalkan fungsi P4S sebagai pusat pelatihan
petani, akan terus melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan p4s dalam mengembangkan usaha pembelajaran bagi Petani dan terkait lainnya
dengan menyertakan para pengurusnya
pada pelatihan, study banding dan serta bantuan sara
pelatihan lainnya dan memberikan dukungan
tenaga pelatihan yang dibutuhkan.
Kabupaten Nunukan yang
saat ini memiliki
16 kecamatan hanya memiliki 4 Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S), tentunya masih kurang untuk mendukung peningkatan kemampuan para
petani dalam melakukan pertanian yang maju dan mandiri sebagai satu sasaran
pembangunan GERBANG EMAS, terlebih
melihat letak geografis daerah yang masih sulit bagi beberapa petani untuk mendapatkan transportasi yang sesuai
bagi mereka untuk mendapatkan pengetahuan di bidang usaha yang mereka inginkan
dengan lebih mudah, setidaknya kondisi wilayah ini membutuhkan 10 P4S sebagai wahana mandiri bagi petani meningkatkan kemampuan usaha taninya.
Seiring dengan semakin
tingginya tingkat kebutuhan akan hasil produksi pertanian dalam rangka mencapai
satu standar ketahanan pangan daerah yang menuntut hasil pertanian semakin
tinggi pula disisi lain lahan pertanian yang semakin berkurang dengan beralih
pungsinya beberapa kawasan pertanian tentunya akan menjadi satu kendala dalam
memenuhi standar produksi nasional, dan Petani sebagai pelaku utama pertanian yang
juga menuntut
peningkatan kesejahteraan hidup mereka agar dapat terhindar dari kelompok masyarakat miskin
dimana kondisi ini cukup banyak dalam keluarga petani. Kelompok Tani diharapkan dalam menangani kendala ini dapat melihat dengan jeli pola diversifikasi pangan
yang sesuai kondisi daerah untuk dijadikan komoditi usaha anggotanya.
Kondisi itu tentunya perlu dicermati para pelaku
P4S dalam menyajikan materi yang akan disajikan sehingga produk mereka bukan
saja menjadi petani yang pandai tapi mempunyai wawasan kedepan yang mampu
memproduksi hasil yang bukan produk lokal sajatapi menjadi kebutuhan konsumen saat
itu, meski demikian Badan Ketahanan Pangan dan penyuluh Kabupaten Nunukan dalam
pola pembinaannya masih tetap mengarahkan agar tetap menyajikan materi-materi
yang menjadi handalan usaha pertanian di daerah, meski mencoba mengarahkan
buat para P4S untuk menyajikan materi-materi ajaran yang inopatip karena
kenyataan bahwa masih sebagian besar tergantung pada produk lokal.
byBakriSupian
P4S Sarana peningkatan kemampuan Petani di perdesaan,
Melalui P4S petani dapat menimba berbagai ketrampilan dan Pengalaman.