Selasa, 25 September 2012

Kerajaan Tidung dipesisir Timur bagian Utara Borneo

















   Kerajaan Tidung berkuasa di kawasan Tanah Tidung yaitu  kawasan yang berada di Wilayah pesisir Kalimantan Timur bagian Utara antar lain Salimbatu  dan Tanjung  Palas di Kabupaten Bulungan, Malinau Kabupaten Malinau, Sesayap di Kabupaten Tanah Tidung, Tarakan dan Sembakung di Kabupaten Nunukan serta beberapa kerajaan di Wilayah Sabah timur Malaysia (Seperti Serudong, Tinagat dll). 
   Berdasarkan silsilah (Genealogy) yang ada bahwa, bahwa di pesisir timur pulau Tarakan  yakni, dikawasan binalatung sudah ada Kerajaan Tidung kuno  (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira tahun 1076-1156,  kemudian berpindah kepesisir barat pulau Tarakan  dikawasan Tanjung Batu  pada tahun 1156-1216. Kemudian bergeaer  kekawasan Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning sekitar tahun 1394-1557.

   Berdasarkan  riwayat yang  terdapat dikalangan suku Tidung  tentang kerajaan Tidung yang pernah ada, dikatakan bahwa kerajaan Tidung tertua dan menjadi cikal bakal kerajaan  Tidung lainnya yaitu Kerajaan tidung  Manjelutung di Sungai Sesayap dengan rajanya yang terakhir bernama Benayuk. Berakhirnya zaman kerajaan Menjelutung karena ditimpa malapetaka berupa hujan ribut dan angin topan yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan perkampungan di situ runtuh dan tenggelam kedalam sungai.   Peristiwa tersebut dikalangan suku Tidung disebut Gasab yang kemudian menimbulkan berbagai mitos tentang Benayuk dari Menjelutung.

   Dari beberapa sumber didapatkan riwayat tentang masa pemerintahan Benayuk yang berlangsung sekitar 35 musim. Perhitungan musim tersebut adalah berdasarkan hitungan hari bulan (purnama) yang dalam semusim terdapat 12 purnama (satu tahun Hijriah). Apabila dirangkaikan dengan riwayat tentang beberapa tokoh pemimpin (Raja) yang dapat diketahui lama masa pemerintahan dan keterkaitannya dengan Benayuk  maka diperkirakan tragedi di Menjelutung tersebut terjadi pada sekitaran awal abad XI.

   Kelompok-kelompok suku Tidung pada zaman kerajaan Menjelutung  belumlah seperti apa yang terdapat sekarang ini, sebagaimana diketahui bahwa dikalangan suku Tidung  yang ada di Kalimantan timur sekarang terdapat 4 (empat) kelompok dialek bahasa Tidung, yaitu :
  • Dialek bahas Tidung Malinau
  • Dialek bahasa Tidung Sembakung.
  • Dialek bahas Tidung Sesayap.
  • Dialek bahas Tidung Tarakan atau  Tidung Tengara di pesisir laut. 
   Diriwayatkan bahwa setelah kerajaan Benayuk di Menjelutung runtuh maka anak keturunan beserta warga yang selamat berpindah dan menyebar kemudian membangun pemukiman baru. Salah seorang dari keturunan Benayuk yang bernama Kayam menjadi  Raja di Linuang Kayam (Kampung si Kayam) yang merupakan cikal bakal dari  raja-raja di Pulau Mandul, Sembakung dan Lumbis.

Daftar Silsilah Raja-Raja Tidung

Raja-raja dari Kerajaan Tidung Kuno

Raja – raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Tidung yang berkuasa di  wilayah kekuasaan Tanah Tidung :
  • Benayuk dari sungai Sesayap, Menjelutung (Masa Pemerintahan ± 35 Musim)
  • Yamus (Si Amus) (Masa Pemerintahan ± 44 Musim).    Yamus keturunan Benayuk yang bermukim di Liyu Maye memerintah di Binalatung (Tarakan) ia memerintah selama 44 musim setelah wafat belia digantikan cucunya Ibugang (Aki Bugang).
  • Ibugang (Aki Bugang).    Beristrikan Ilawang (Adu Lawang) dan memiliki tiga anak Itara (Binalatung), yang lainnya ke Betayau dan Panagar.
  • Itara (Lebih kurang 29 Musim).    Memerintah selama 29 musim kemudian digantikan anaknya bernama Ikurung.
  • Ikurung (Lebih kurang 25 Musim).    Dari istrinya Putri Kurung mempunyai anak Ikarang.
  • Ikarang (Lebih kurang 35 Musim), di Tanjung Batu (Tarakan).
  • Karangan (Lebih kurang Musim).    Dari istrinya Puteri Kayam (Puteri Linuang Kayam) melahirkan anak Ibidang.
  • Ibidang (Lebih kurang seMusim)
  • Bengawan (Lebih kurang 44 Musim),   Pada masa ini Kerajaan Tidung mencapai kejayaannya karena pemerintahannya yang tegas dan bijaksana membuat wilayah kekuasaannya meluas  mulai dari Tanjung Mangkaliat di Selatan Hingga ke Utara di Kudat (Sabah Melaysia).  Pada saat inilah diperkirakan warga Tidung mulai menganut Agama Islam  sebagaimana di ketahui bahwa Raja Bengawan menganut Islam.   Sepeninggalnya Kerajaan Tidung di pimpin putranya bernama Itambu.
  • Itambu (Lebih kurang 20 Musim)
  • Aji Beruwing Sakti (Lebih kurang 30 Musim)
  • Aji Surya Sakti (Lebih kurang 30 Musim)
  • Aji Pengiran Kungun (Lebih kurang 25 Musim)
  • Aji nata Djaya (Kurang 20 Musim)
  • Pengiran Tempuad (Lebih kurang 34 Musim),   Pengiran Tempuad menikahi Raja Perempuan suku Kayan  di Syngai Pimping bernama Ilahai.
  • Aji Iram Sakti (Lebih kurang 25 Musim) di Pimping,  Bulungan,  Mempunyai putri  bernama Adu Idung yang menikah dengan kemanakannya bernama Aji Barang Sakti yang kemudian menggantikannya menjadi Raja berikutnya, dari perkawinan mereka lahirlah Datoe Mancang.
  • Aji Baran Sakti (Lebih kurang 20 Musim).
  • Datoe Mancang (Lebih kurang 49 Musim),   Pemerintahan Datoe  Mancang adalah Raja Tidung yang terlama memerintah 49 musim.
  • Abang Lemanak (Lebih kurang 20 Musim) di Baratan, Bulungan,   Sepeninggalnya beliau digantikan adik bungsunya Ikenawai (Wanita).
  • Ikenawai bergelar Ratu Ulam Sari (Lebih kurang 15 Musim),   Raja Ikenawai bersuamikan Datoe Raja Laut keturunan Raja Suluk bergelar Sultan Abdurrasid.

Dinasti Tengara

   Perjalanan dari masa ke masa  kerajaan Tidung di bumi Tanah tidung yang berjalan sejak Kerajaan dipimpin Benayuk hingga akhir tahun 1934-1557 yang selanjutnya berkembang membentuk satu Dynasti Tidung baru khususnya di daerah Tarakan  berkembang menjadi Dinasti Tengara yang berlokasi di daerah Pemusian Tarakan Timur.

Raja-raja dari Dinasti Tengara

  • Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet (1557-1571)
  • Amiril Pengiran Dipati I (1571-1613)
  • Amiril Pengiran Singa Laoet (1613-1650)
  • Amiril Pengiran Maharajalila I (1650-1695)
  • Amiril Pengiran Maharajalila II (1695-1731)
  • Amiril Pengiran Dipati II (1731-1765)
  • Amiril Pengiran Maharajadinda (1765-1782)
  • Amiril Pengiran Maharajalila III (1782-1817)
  • Amiril Tadjoeddin (1817-1844)
  • Amiril Pengiran Djamaloel Kiram (1844-1867)
  • Ratoe Intan Doera/Datoe Maoelana (1867-1896), Datoe Jaring gelar Datoe Maoelana adalah putera Sultan Bulungan Muhammad Kaharuddin (II)
  • Datoe Adil (1896-1916)
By Bakri Supian



Dari Tarakan naik  Sampan Bekajang ke Tidung Pala,
Zaman terus berubah seiring tehnologi Budaya tetap di jaga.

Sabtu, 22 September 2012

PON XVIII RIAU 2012 BERAKHIR DENGAN SETUMPUK PRESTASI



Emas bergengsi di Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII Riau yang telah berakhir pada 20 September 2012 di Raih Tim Sepak Bola Kalimantan Timur setelah menewaskan Sumatra Utara dengan skor 1 = 0 lewat tendangan Loudry Meilana diperpanjangan waktu, besutan Rudy William Keltjes  membuat sejarah Emas  pertama kali dalam  PON untuk Kalimantan Timur yang  sebelumnya hanya dapat  meraih Perungu pada PON XVII  setelah menewaskan DKI  3-2.

PON XVIII Riau 2012 yang berlangsung sejak 9 September 2012 – 20 September 2012 telah ditutup oleh Wakil Presiden RI Boediono dengan sangat meriah tidak kalah dengan pembukaannya yang dilakukan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono di Stadion Utama Kaharuddin Nasution Rumbai.  Acara penutupan menampilkan Tarian massal dari suku Pedalaman Riau suku Sakai dan Talang Mamak, Pesta Kembang api dan kemilau permainan Sinar Laser yang meriah dan kehadiran beberapa artis ibukota seperti  Ari Lasso, Ruth Sahanaya, Titi DJ,  Lana Niti Baskara, Cici Paramida dan Band Steven Jam dan Gaisha.

 
Sebelum penutupan diadakan penyerahan pelaksanaan PON XIX berikutnya ke Propinsi JABAR dengan Penyerahan Bendera PON dari Gubernur Riau H Rusli Zainal ke Ketua KONI Pusat Toto Suratman yang kemudian menyerahkan pada tuan rumah berikutnya yang diterima oleh Gubernur Jawa Barat  H Ahmad Heryawan.   Rencananya PON 2016 Jawa Barat  akan mempertandingkan 43 cabang olah raga lebih banyak dari PON Riau yang hanya mempertandingkan 39 Cabang Olah Raga.

Prestasi Rekor yang dicapai selama PON Riau terciptanya rekor baru sebanyak  147 rekor diantaranya  137 rekor PON, 9 rekor Nasional, 1 rekor Sea Games dan 1 rekor Asia, cabang olah raga yang banyak memecahkan rekor  masing-masing Renang (36 atlet), Angkat berat (27 atlet), Atletik (21 atlet)  dan Selam (15 atlet).    Rekornasional tercipta pada cabang atlit 2 rekor, Angkat Besi 3 rekor dan 4 rekor pada cabang Selam.  Rekor Sea Games dipecahkan  Eddy Zakaria dari Jatim pada cabang lari gawang 110 meter dengan waktu 13,7 detik melampaui rekor atlit Thailand Jamras Rittidet sedang rekor Asia yang terpecahkan pada cabang angkat besi putri kelas 84 kg atas nama lipter Lilis Idaningsih dengan total angkatan  637 kg mengalahkan rekor Asia sebelumnya seberat 625 kg atas nama  Chang Yawen dari China.

Medali emas Pertama pada PON 2012 Riau diperoleh Novandri Sebastian dari Banten  pada cabang Aeromodeling di Nomor Free Flight dengan poin 263,40 yang berlangsung di Bandara Japura, Rengat, Indra Giri Hulu.  Sedang Medali emas terakhir pesta PON 2012 dari Cabang Polo air Putra  oleh Tim DKI Jakarta setelah mengalahkan Tim Sumsel (16-6) melengkapi medali emas dari cabang ini yang sebelumnya diraih Tim Polo Air DKI putri.  

Perolehan emas pertama DKI dari Cabang Dayung Nomor Kayak-1 1.000 meter putra atas nama Andri Sugiarto.  Bola BasketBall Putri diraih Jawa Tengah setelah mengalahkan Kalimantan Timur 57-34 di Stadion Rumbai Pakanbaru. Untuk cabang Bulutangkis kontingan Jawa tengah juara umum dengan perolehan 3 emas 3 Perak dan 3 Perunggu, satu lagi emas di raih Jawa tengah  setelah Erni Ulatningsih menjuara nomor Marathon 42,195 km (2 jam 54 menit 06,20 dtk) disusul Meri Paijo dari NTT Perak (2 jam 55 menit 10,4 dtk) dan Perungu Supriati Sutono dari Jawa Barat (3 jam 11 mnt 26,3 dtk).  Atlit Jawa Barat yang menerima emas dari Angkat Berat  lainnya M Yusuf  dan Asep Setiawan di klas 105 kg di Cabang Taekwondo Jawa Barat juara umum setelah meraih 5 medali Emas.

Kalau pada acara pembukaan tiket yang terjual hanya 6.000 lembar sangat kurang karena harga tiket yang mahal antara Rp 100 ribu hingga Rp 2 juta, sementara acara penutupan masyarakat sangat antusia hingga semua stadion terisi karena panitia membanting harga tiket dengan harga termurah Rp 50 ribu dan termahal Rp 200 ribu dengan total pemasukan sebesar Rp 1,694 milliar.  Penyelenggaraan ini juga mencatat bahwa selama pelaksanaan PON setiap harinya mencatat sampah 400 ton 

Hingga akhir Penyelenggaraan PON XVIII RIAU 2012  Kontingen DKI Menjadi juara umum dengan 110 medali Emas di susul Jawa Barat  100 medali Emas,  Jawa Timur sebagai juara bertahan dengan 85 medali Emas dan tuan Rumah Riau diurutan ke 6 dengan 42 medali Emas, satu-satunya provinsi yang tidak mendapatkan satupun medali dari 33 provinsi peserta adalah Sulawesi Barat



Daftar Perolehan medali PON XVIII RIAU 2012
No.
Kontingen
Emas
Perak
Perungu
total
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
DKI  Jakarta
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
Kalimantan  Timur
Riau
Sulawesi Selatan
Sumatra Utara
B a l i
Lampung
Sumatra Barat
Nusa Tenggara Barat
Sumatra Selatan
DI Yogyakarta
P a p u a
Kalimantan Barat
Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Banten
Kep. Riau
Maluku
Nusa Tenggara Timur
J a m b i
Papua Barat
Sulawesi Tenggara
A c e h
Kep. Bangka Belitung
Gorontalo
Sulawesi  Tengah
Bengkulu
Maluku Utara
Sulawesi Barat
110
100
85
47
42
42
19
15
15
15
12
11
10
10
9
6
6
6
5
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
1
0
0
0
101
78
82
52
45
39
17
18
16
9
11
5
13
12
11
6
6
4
12
8
1
10
9
8
3
0
5
3
1
1
2
0
0
109
101
85
66
48
51
20
21
29
10
25
8
27
16
16
13
7
6
18
16
5
5
3
20
11
2
18
4
1
1
4
1
0
320
279
252
165
135
132
56
54
60
34
48
24
50
38
36
25
19
16
35
28
10
18
15
31
17
5
25
9
4
3
6
1
0

J  u  m  l  a  h
595
588
767
1.950

By  Bakri Supian




Penjaga gawang menerjang bola tertangkap Sepatu,
Di Olah Raga beradu prestasi membina keakrapan yang bermutu.

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...