Tanaman Kakao atau Cokelat
dalam bahasa latinya disebut Theobroma Cacao L, merupakan tanaman
yang berasal dari Meksiko, yang mulai di kenal di
Indonesia sejak tahun 1560 dibawa oleh bangsa penjajah Belanda ketika
mengusai Indonesia. Bangsa Maya lah yang
pertama kali ditemukan mengkonsumsi Kakao sebagai minuman berkasiat dengan
mencampurkan beberapa bumbu sekitar 250-900 SM, bangsa Maya dan Astek di
Meksiko tengah umumnya menganggap minuman kakao sebagai minuman yang mempunyai kekuatan megis atau
minuman para dewa yang dapat memberikan
kekuatan dan keberkahan dalam kehidupan. Kakao mulai dikenal masyarakat Eropah
pada tahun 1519 yang kemudian dibawa ke Indonesia, setelah Raja Aztec yaitu Montezuma menawarkan
minuman tersebut pada pengelana Spanyol Cortez dan tentaranya yang kemudian
membawa tanaman tersebut ke Negaranya.
Syarat tumbuh
Tanaman ini menyenangi lingkungan hidup hutan tropis dengan tingkat curah hujan cukup antara 1300 mm/tahun hingga 3.000 mm/tahun dengan lamanya musim kemarau tidak lebih 3 bulan, daerah ketinggian antara 10 – 800 meter dpl, suhu 18 o – 34 o C. Memiliki tanah dengan kandungan Organik yang baik (minimal 2% pada lapisan atas), tekstur tanah yang baik lempung liat berpasir dengan komposisi 30-40 % debu dan Ph 5,6 – 7,2. Secara alami geografis penyebaran pertumbuhan Kakao berada pada posisi 20˚ LU dan 20˚ LS, dengan Geografis pertumbuhan Kakao yang ideal terletak pada posisi antara 10˚ LU dan 10˚ LS (Suyoto dan Djamin, 1983). Perkebunan Kakao yang baik dapat berfungsi sebagai Penyangga kelestarian Lingkunam.
Tanaman ini menyenangi lingkungan hidup hutan tropis dengan tingkat curah hujan cukup antara 1300 mm/tahun hingga 3.000 mm/tahun dengan lamanya musim kemarau tidak lebih 3 bulan, daerah ketinggian antara 10 – 800 meter dpl, suhu 18 o – 34 o C. Memiliki tanah dengan kandungan Organik yang baik (minimal 2% pada lapisan atas), tekstur tanah yang baik lempung liat berpasir dengan komposisi 30-40 % debu dan Ph 5,6 – 7,2. Secara alami geografis penyebaran pertumbuhan Kakao berada pada posisi 20˚ LU dan 20˚ LS, dengan Geografis pertumbuhan Kakao yang ideal terletak pada posisi antara 10˚ LU dan 10˚ LS (Suyoto dan Djamin, 1983). Perkebunan Kakao yang baik dapat berfungsi sebagai Penyangga kelestarian Lingkunam.
Morfologi Tanaman Kakao.
Termasuk tanaman tahunan dalam kelompok tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang berbunga dan berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada garis besarnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu bagian vegetatif yang meliputi akar, batang serta daun dan bagian generatif yang meliputi bunga dan buah (Siregar at al., 1989).
Kakao mempunyai akar tunggang (Radik primaria), panjang dapat mencapai 8 meter kearah samping dan 15 meter kearah bawah. Pada pertumbuhan 1 – 2 minggu terdapat akar-akar cabang (Radik lateralis) tempat tumbuhnya akar-akar rambut (Fibrilla) dengan jumlah yang cukup banyak. Pada bagian ujung akar ini terdapat bulu akar yang dilindungi oleh tudung akar (Calyptra) panjang 1 mm. Bulu akar inilah yang berfungsi menyerap nutrient dari tanah.
Termasuk tanaman tahunan dalam kelompok tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang berbunga dan berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada garis besarnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu bagian vegetatif yang meliputi akar, batang serta daun dan bagian generatif yang meliputi bunga dan buah (Siregar at al., 1989).
Kakao mempunyai akar tunggang (Radik primaria), panjang dapat mencapai 8 meter kearah samping dan 15 meter kearah bawah. Pada pertumbuhan 1 – 2 minggu terdapat akar-akar cabang (Radik lateralis) tempat tumbuhnya akar-akar rambut (Fibrilla) dengan jumlah yang cukup banyak. Pada bagian ujung akar ini terdapat bulu akar yang dilindungi oleh tudung akar (Calyptra) panjang 1 mm. Bulu akar inilah yang berfungsi menyerap nutrient dari tanah.
Dari akar menjulang keatas tanah disebut Pokok bila dipotong vertikal Batang terdiri dari kulit, lapisan lendiri tempat transportasi unsur hara dari akar ke daun dan bagian inti atau kayu (Xylem). Batang terdiri batang utama (pokok) dan Cabang Primer yang keluar dari pokok, letak yang ideal cabang ini pada ketinggian 1 - 1,7 meter dari permukaan tanah kemudian dari Cabang ini keluar Cabang sekunder. Pada batang dan kedua cabang tersebut sering ditumbuhi tunas-tunas air (Chupon) yang banyak menyerap energi, sehingga bila dibiarkan tumbuh akan mengurangi pembungaan dan pembuahan (Siregar et al., 1989).
Kakao mempunyai daun berwarna Hijau
dengan bentuk lonjong lancip pada ujungnya, memiliki jari daun serupa sisir
yang siksak, lebar daun mencapai 12 Cm dan panjang 25 Cm dengan permukaan daun
halus/licin dan bawah agak kasar dan daun memiliki tangkai daun.
Bunga kakao tergolong bunga sempurna,
terdiri atas daun kelopak (Calyx) sebanyak 5 helai dan benang sari (
Androecium) berjumlah 10 helai. Diameter bunga 1,5 centimeter. Bunga disangga
oleh tangkai bunga yang panjangnya 2 – 4 centimeter (Siregar et al.,
1989). Pembungaan kakao bersifat
cauliflora dan ramiflora, artinya bunga-bunga dan buah tumbuh melekat pada
batang atau cabang, dimana bunganya terdapat hanya sampai cabang sekunder
(Ginting, 1975). Tanaman kakao dalam
keadaan normal dapat menghasilkan bunga sebanyak 6000 – 10.000 pertahun tetapi
hanya sekitar lima persen yang dapat menjadi buah (Siregar et al., 1989).
Panjangnya Buah Kakao sekitar 10 – 30 centimeter dengan tiga macam warna buah yaitu hijau muda sampai hijau tua waktu muda dan saat masak menjadi kuning, merah dan campuran merah dan hijau. Buah kakao termasuk buah buni yang daging bijinya sangat lunak. Kulit buah mempunyai sepuluh alur dan tebalnya 1 – 2 centimeter (Siregar et al., 1989).
Buah akan masak 5 – 6 bulan setelah terjadinya penyerbukan. Buah muda yang ukurannya kurang dari 10 centimeter disebut cherelle (pentil). Buah ini sering sekali mengalami pengeringan (cherellewilt). Biji kakao tidak mempunyai masa dormasi sehingga penyimpanan biji untuk benih dengan waktu yang agak lama tidak memungkinkan. Biji ini diselimuti oleh lapisan yang lunak pulp dan manis rasanya, Pulp ini dapat menghambat perkecambahan biji dan karenanya jika pulp ini tidak dibuang segera maka didalam penyimpanan akan terjadi proses fermentasi sehingga dapat merusak biji ( Suharjo dan Butar-butar, 1979).
Khasiatnya.
Sebagai anti-oksidan, Kakao
mentah kaya Anti-oksidan membantu
menjaga tubuh dari perkembangan kanker, dan sangat direkomendasikan untuk
mengkonsumsinya. . Penunjang
kesehatan sistem kardiovaskular dengan membersihkan pembuluh darah dari bahaya
Lemak, Zat Flavanoid yang terkandung dalam Kakao membantu mengurangi bekuan darah yang dapat
menyebabkan kerusakan pembuluh otot jantung dan Flavonoid ini memperkuat aliran
darah ke jantung.
Menjaga kesehatan oral, berupa mencegah kerusakan Gigi, Penyakit
Gusi, mencegah Plak yang nempel banget di Gigi.
Tapi ini tidak akan efektip bila Cokelat yang anda makan mengandung Gula
lebih banyak tap pilihlah Cokelat yang mengandung Kakao tinggi (65 %).
Kesehatan mental dan anti-depresan, kandungan Theobromine, Kafein dan Anandanide akan
membantu dalam pengendalian mental dan anti-depresan. Di
Zaman dulu khususnya pada suku Maya dan Aztec
Kakao digunakan sebagai minuman untuk meningkatkan keharmonisan hubungan
suami istri.
Perkembangan Kakao di Indonesia. Budidaya Kakao pertama di Indonesia dimulai
di Jawa pada tahun 1921 dan hingga kini luas areal Kakao mencapai 1.461.889 ha
(data tahun 2007) yang didominasi perkebunan rakyat 92,34 % dengan produksi
779.186 ton sebagai penghasil Kakao kedua di dunia setelah Pantai Gading
1.380.000 ton. Wilayah sebaran
perkebunan Kakao tersebut Sulawesi (63,8 %), Sumatra (16,3 %), Jawa (5,3 %),
Nusatenggara dan Bali (4,0 %), Kalimantan (3,6 %) dan Maluku dan Papua (7,1
%). Jenis Kakao yang banyak
dibudidayakan adalah Kakao Criollo
(Choiced cacao) dan Kakao Forastero (Bulk cacao). Tingkat produksi 928 ton/ha/thn.
By Bakri Supian. Refren SinarTani2012
Permen Cokelat sedap rasanya, Onde-Mande
Istri Setia Mat Jais pun bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar