Jumat, 04 Mei 2012

IKAN SAPPAN IKAN KHAS DARI BERAU


 by Bakri Supian 
   Bumi Borneo sebagai paru-paru dunia diharapkan dapat menjadi penyuplai oksigen dan kesegaran bagi atmosfir dengan tingginya kandungan zat tersebut yang dapat dihasilkan dari Pulau Borneo, hal ini tentunya sangat mungkin  mengingat  biodiversity flora dan fauna yang sangat tinggi berada dihabitat yang cukup luas dan masih terjaga.
   Keragaman Fauna di Borneo (Kalimantan) tentulah tidak dapat diragunakan lagi dalam hal ini termasuk satwa perairan air tawar seperti Ikan Arawana, Ikan Tambakan, Pesut Mahakam, Ikan Sappan dll yang merupakan fauna lokal Borneo  dan perlu di berikan perhatian untuk menjaga kelestariannya.    Salah satunya Ikan Sappan (Tom Tombroider) atau sering disebut  Red Masheer ikan Air tawar yang berukuran besar ukuran yang pernah ditemuai 12 kg di sungai Segah dan 14 kg di Sungai Emboh Kalbar, termasuk ikan lokal di Kabupaten Berau dari anak sungai Segah dan Kelay yang dirasakan sebagian masyarakat di sekitar sungai tersebut semakin sulit untuk ditemukan tidak seperti masa-masa lampau yang mudah untuk ditemukan dalam jumlah besar.
   Beberapa Tokoh Masyarakat mengatakan bahwa kepunahan ikan Sappan disebabkan terjadinya perburuan besar-besaran ikan tersebut untuk diperdagangkan dengan daerah pemasaran yang cukup potensial adalah kedaerah Malaysia Timur dengan harga dapat  mencapai Rp 3 jute per kilogram sementara di pasar lokal ikan tersebut hanya dibeli seharga Rp 100.000 per kilogram.    Di daerah Malaysia sendiri perburuan ikan tersebut sudah lama terlarang karna telah masuk dalam daftar jenis yang hampir punah dan pertumbuhan ikan ini termasuk lambat untuk dapat mencapai ukuran 5 kilogram dibutuhkan waktu 10 tahun.
   Wisatawan mancanegara yang sering memancing di sekitar kawasan sungai Sidung, Segah  melihat perlunya pengaturan khusus tentang pengawasan ikan Sappan serta penetapan kawasan konservasi ikan Sappan di sungai tersebut agar keberadaannya di Aliran Sungai Berau dapat lestari.   Oleh Burhan Bakran Ketua Komisi II DPRD Berau info-info tersebut ditanggapi dengan sangat segera agar pemerintah setempat melalui Dinas Perikanan dan Kelautan menangani perburuan terhadap ikan tersebut sehingga keberadaan ikan khas berau itu dapat terjaga,   Penangkapan oleh wisatawan tidak membahayakan karena setelah penangkapan mereka akan melepaskannnya kembali.
Refren RadarTarakAn

Memancing Ikan Sappan Jangan dengan Jangkar,
Beringat Julak si Nanang untuk isi Dapur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...