Kamis, 22 Maret 2012

CHRIS JOHN THE DRAGON, BOXING CHAMPION


CHRIS  JOHN THE DRAGON, BOXING CHAMPION
By Bakri Supian

Boxing atau Tinju merupakan olah raga yang sangat popular di dunia,  seorang yang cukup legendaris didunia olah raga ini adalah Muhammad Ali  sedang di Indonesia yang pernah meraih Juara Dunia baru tiga orang Ellyas Pical, Nico Thomas dan Chris John.   Namun baru Chris John (Yohannes Christian John) Putra Banjarnegara jawa Tengah kelahiran  14 september 1979 satu-satu yang berhasil meraih penghargaan Spanjang Masa (Life Time Achievement) dari Assosiasi Tinju Dunia (WBA) karena prestasinya meraih juara dunia Kelas Bulu (Feather Weight) selama Sembilan tahun sejak 2003.

Merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari orang tua John Tjahjadi (Tjia Foek Sem) dan ibu Maria Warsini yang menetap di Banjarnegara, ayah beliau adalah mantan petinju Amatir yang kemudian menjadi pelatihnya dengan sangat ketat hingga pada saat usia lima tahun telah mengikuti Tinju Amatir dan setelah mengikuti beberapa kali kejuaran tinju amatir ia mulai di rekrut oleh Pelatih  Sutan Rambing (Semarang).

Selain Tinju dengan gaya ortodoxnya Chris john adalah atlet Wushu  yg pernah meraih medali Emas pada ke johanan Sea Games 1997 di Jakarta dan dari sinilah ia memperoleh istri seorang atlit Wushu bernama  Anna Maria Megawati

Awal Karier, Chris John debutnya dimulai di Tinju Profesional sejak tahun 1998  menang melawan Firman Kanda, Juara Nasional kelas bulu setelah mengalahkan Muhammad Alfaridzi dan tahun 2001 merebut Gelar PABA kelas bulu setelah mengalahkan rekan senegaranya Soleh Sundava.

Kejuaran  Dunia yang dilakoni, Pada 26 september 2003 berkesempatan menentang Oscar Leon (Kolombia) dan menang angka serta berhak menyandang gelar juara dunia WBA sementara (interim title) dan menjadi gelar defenitif setelah juara bertahan Derrick  Gainer (USA) kalah dari   Juan Manuel Marques (Meksiko) pada badan tinju IBF.  Menang angka mutlak melawan Osamu Sato di Ariake Collisium Tokyo pada 4 Juni 2004.  Seri melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela) di Tenggarong Kutai Kartanegara 3 desember 2004 setelah pertandingan ini kontrak kerja dengan Pelatih Sutan Rambing diputuskan karena perselisihan bagi hasil, selanjutnya dilatih oleh Craig Christian dari Harry’s Gym Perth Australia.  Menang melawan Derrick Gainer pada 22 April 2005  dengan angka  meski Chris John sempat terjatuh (knock down) di ronde 1.   Pada 7 Agustus 2005 di Penrith Australia menang TKO ronde ke 4 atas Tommy Brown (Australia).   Langkah besar di toreh Chris John ketika berhasil mengalahkan Juan Manuel Marques (Meksiko) di Tenggarong dengan angka mutlak, mulai saat itulah Chris John menggunakan gelar “ THE DRAGON “.  Bertemu Renan Acosta (Panama) di GOR Soemantri Jakarta dan menang angka mutlak.  Pertandingan ulang melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela) pada maret 2007  di Stadion Tenis Indoor Jakarta menang angka.  Chris John berhasil memenangkan pertandingan dengan TKO di ronde 10 atas Zaki Takemoto di Pulau Rokko Kobe Jepang.   Di Jakarta 26 Januari 2008 melakoni pertandingan wajib melawan Ramet Caballero (Panama) menang TKO ronde 7.   Menang melawan Hiroyuki Enaki  dari Jepang (sebelumnya beberapa kali menggelar pertandingan) pada 24 oktober 2008.   Seri melawan Ricardo Rocky Juarez (USA) dalam pertandingan 28 Februari 2009 di Housten USA.  Pada pertarungan ulang 19 september 2009 di Las Vegas melawan Ricardo Rocky Juarez menang angka mutlak.  Menang melawan Fernando David Saucedo di Jakarta pada 5 Desember 2010 dan menang angka mutlak.  Berhasil menundukkan Petinju muda berbakat Indonesia asal Kalimantan Barat dengan angka mutlak di Jakarta 17 April 2011.  Dan  5 mei 2012 akan datang akan meladeni Shoji Kimora petinju asal jepang di Marina Bay Singapura.

Rekor tanding Chris John, Total Tanding 47, menang 45, menang KO 22, kalah 0 dan seri 2.



Buah Semangka Berharga diambil dari Pegunungan.
                           Chris  John Putra Banjarnegara petinju Kebanggaan.

PEMBENTUKAN KABUPATEN DAYAK PERBATASAN

KABUPATEN DAYAK PERBATASAN MENUJU BERANDA NASIONAL

 by Bakri Supian
      Sejak era reformasi bergulir diranah Republik Indonesia dengan runtuhnya era Orde baru yaitu turunnya Presiden Soeharto sebagai  tanda perjalanan bangsa Indonesia menapak satu pola baru, pola pembangunan yang mengedepankan kepentingan rakyat dengan penglibatan mereka kearah pembangunan yang lebih nyata diantaranya merubah sistem pemerintahan daerah sentralisa kearah Otonomi daerah dengan memberikan hak pada pemerintah daerah menentukan pembangunan lebih besar sesuai kebutuhan setiap daerah yang berbeda-beda dan tentunya sangat beragam.
     Dampak  dari sistem otonomi ini maka bermekaranlah pembentukan wilayah baru mulai dari pemekaran Provinsi baru hingga Kabupaten baru, Kecamatan baru bahkan kedesa Baru dalam rangka menciptakan peluang pelayanan kepada masyarakat yang lebih prima,  pertumbuhan ini di Kalimantan Timur ditandai dengan lahirnya UU NO 47 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kodia Bontang, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau.  Kabupaten Nunukan yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bulungan memiliki 5 Kecamatan sekarang telah menjadi 15 kecamatan, dan insyaAllah jika telah mendapat persetujuan MPR maka Kabupaten Nunukan akan mekar menjadi Kodia Sebatik dan Kab. Dayak Perbatasan.
     Kabupaten Dayak Perbatasan  yang telah mendapat persetujuan dari DPRD Kab. Nunukan pada akhir tahun 2011 dan telah diusulkan ke Pemerintah Provinsi  tinggal menunggu persetujuan sebagai mana dikatakan oleh Salah satu Wakil DPRD Kab. Nunukan Bapak Drs. Ngatijan Ahmadi “ Tuntutan Pembentukan Kabupaten Dayak Perbatasan yang bersumber dari suara rakyat setempat, telah mendapat persetujuan Dewan tinggal menunggu persetujuan dari pusat “.   Animo masyarakat atas keinginan terbentuknya Kabupaten tersebut sangat tinggi sebagaimana ungkapan Ketua LSM Masyarakat Pembentukan Kabupaten  Dayak Perbatasan Bapak Samadik yang juga merupakan salah satu putra Dayak Setempat dan anggota dewan dari wilayah tersebut bahwa “  Pembentukan Kabupaten Dayak Perbatasan sudah sewajarnya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat pedalaman yang kurang terjangkau dan terperhatikan oleh pemeritah daerah, untuk menciptakan pemerataan pembangunan daerah, dan mensejahterakan masyarakat “
     Pembentukan Kabupaten Dayak Perbatasan awalnya yaitu awal 2011 meliputi 3 Kecamatan  yaitu Kec. Lumbis, Kec. Sembakung dan Kec. Sebuku namun dengan terbentuknya kecamatan baru pada 10-2011 bertambah menjadi lima dengan betambahnya Kec. Lumbis Ogong dan Kec. Tulis Onsoi.  Sebagian besar penduduk wilayah ini adalah suku Dayak yaitu Dayak Agabak, Dayak Tegalan, Dayak Brusu, Dayak Putuk dan Suku Tidung selebihnya adalah pendatang seperti suku Timor, Bugis, Jawa dan Buton, adapun jumlah penduduknya adalah Kec. Lumbis   7.680     jiwa, Kec. Sembakun  8.542    jiwa, Kec. Lumbis Ogong 1.8400   Jiwa, Kec. Sebuku 10.260   jiwa dan Kec. Tulis Onsoi 1.764   jiwa, dengan kepadatan penduduk 4,02 jiwa/km.
     Kondisi Geografis wilayah ini yang terletak dipedalaman  yang berdampak jauh dari sentuhan pembangunan dan posisi pemukiman yang berada di perbukitan karena sulitnya transportasi meski jalur Jalan Trans Kalimantan telah melewati beberapa desa tapi masih jauh dari semestinya sisi lain yang cukup perlu diperhatikan terutama akhir-akhir tahun ini dengan semakin terperhatikannya pembangunan daerah Perbatasan merujuk kepada sutau Pembentukan Beranda Negara yang maju maka Calon Kabupaten Dayak Perbatasan ini sangat layak untuk dikembangkan sebagai daerah Kabupaten baru karena berada di diperbatasan dengan negara Bagian Sabah Malaysia.
     Luas Wilayah Rencana Kabupaten Dayak Perbatasan keseluruhan sekitar 8.826,30 km2 dengan ketinggian antara 0 – 2000 m dpl dengan batas daerah Sebelah Utara Sabah Malaysia, Sebelah Timur P. Nunukan, Sebelah Selatan Kab. KTT dan Sebelah Barat Krayan.   Di daerah ini mengalir dua sungai besar yang berpungsi sebagai sarana Transportasi yaitu sungai Sembakung dan Sungai  Sebuku.   Potensi sumberdaya alam daerah berupa Perkebunan Sawit, Kokoa, Kopi, Batu Bara, Emas, Minyak dan Gas serta hasil perikanan berupa penangkapan di laut dan pertambakan.

Makan  Durian berasa Nanas,
Dayak  Perbatasan menuju masyarakat Bernas.

Rabu, 14 Maret 2012

10 COMPARISONS BETWEEN CHIMPS AND HUMANS


10  COMPARISONS BETWEEN   CHIMPS AND HUMANS
By Bakri Supian

Simpanse adalah kerabat paling dekat dengan manusia, mulai diketahui sampai Charles Darwin menulis tentang mereka dan dipopulerkan pada tahun 1859. Banyak penemuan tentang mereka  dan berakibat kesalah pahaman karena membesar-besarkan. Namun demikian, kesamaan dan perbedaan yang ada akan membuat kita dapat lebih memahami tentang diri kita. Dibawah ini ada beberapa hal yang cukup menarik dalam melihat perbandingan Manusia dan Simpanse.

     1.   Manusia yang ada sekarang ini hanya ada satu spesies yaitu homo sapien,  meski Zaman dulu banyak para ahli memperkirakan lebih dari satu spesies, Simpanse ada dua spesies yaitu 1. Pan Troglodytes, Simpanse pada umumnya 2. Pan Paniscus, Simpanse dan Bonobo Gracile kedua spesies ini benar-benar terpisah.  Kedua spesies simpanse tersebut dan Spesies Manusia berevolusi dari satu nenek moyang yang sama, tchadensis mungkin Sahelanthropus, antara lima dan tujuh juta tahun yang lalu. Hanya fosil-fosil dari nenek moyang ini tetap.

     2.   Manusia dan simpanse berbagi 99% DNA yang sama. Perbandingan genetik tidak sederhana karena sifat pengulangan gen dan mutasi, tetapi perkiraan yang lebih baik dari beberapa tempat berkisar 85% menjadi 95% persamaan genetic.  Simapnse memiliki 48 kromoson  lebih dua dari jumlah kromoson Indonesia.  Dua manusia yang tidak berhubungan dalam suatu perkawinan dalam silsilah yang cukup jauh akan memiliki genetic yang lebih mirip dengan Simpanse dari manusia yang satunya itu.

     3.   Otak simpanse volumenya rata-rata 370 mL berbanding Manusia rata-rata 1350 mL yang lebih mirip, namun ini belum merupakan ukuran terbaik suatu kecerdasan karena beberapa penerima Nobel mempunyai ukuran otak mulai dari 900 mLsampai 2000 mL.  Beberapa ahli menekakan bahwa struktur dan organisasi dalam otaklah yang lebih menentukan perbedaan kecerdasan tersebut.

     4.   Manusia dan Simpanse mempunyai kemiripan dalam kekuatan social, simpanse menghabis cukup banyak waktu untuk bersosial dengan keluarganya dan temannya.    Sebagai perbandingan Simpanse memiliki teman dekat atau kenalan sampai 50 sedang manusia 150-200.         

     5.   Simpanse memiliki salam dan komunikasi yang komplik tergantung dari status social simpanse yang berkomunikasi.    Mereka berkomunikasi secara verbal dengan menggunakan berbagai seruan, geraman, jeritan,  dan vokalisasi lainnya. Sebagian besar komunikasi dilakukan melalui gerak tubuh dan ekspresi wajah. Banyak dari ekspresi wajah mereka - kejutan, menyeringai, memohon, menghibur - adalah sama dengan manusia. Namun, manusia tersenyum dengan melihatkan gigi yang untuk simpanse dan hewan lainnya tanda agresi atau bahaya.  Manusia menggunakan komunikasi dengan vokalisasi jauh lebih banyak demikian dengan bentuk organ penghasil suara yang lebih sempurna berbanding Simpanse.

     6.   Simpanse dan Manusia sama-sama Omnivora , namun manusia lebih karnivora dan memiliki usus lebih halus dalam pencernaan daging.  Manusia lebih tergantung pada kebutuhan Daging.   Manusia akan makan kurun waktu tertentu yaitu sekali sekalai  2 atau 3 kali sehari sedang Simpanse akan makan sepanjang hari dengan merumput atau memakan buah-buahan.

     7.   Manusia dan Simpanse sama-sama mempunyai aktipitas sek sebagai suatu sikap biologis dan emosional,  namun memiliki perlakuan sek yang berbeda simpanse  seperti Simpanse membutuhkan waktu sek yang lebih singkat  dengan pasangan yang lebih bebas tak terikat secara tetap dengan pasangan sehingga kecemburuan seksualnya lebih rendah dari Manusia.  Manusia dalam sek akan membutuhkan waktu lebih lama dalam aktipitas seknya dengan pasangan yang relatip tetap sebagai suatu pasangan hidup dan memerlukan suatu sikap pendekatan khusus dalam proses seksnya.

     8.   Baik manusia dan simpanse mampu berjalan bipedally (dengan dua kaki).  Namun manusia lebih banyak berjalan dengan menggunakan dua kaki dari sejak kecil dibanding Simpanse yang banyak menggunakn empat kaki dang hanya menggunakannya ketika diperlukan untuk dapat melihat jauh kedepan.   Simpanse berjalan tegak lebih banyak bersandar kedepan dari manusia sehingga mempunyai  panggil yang lebih luas yang lebih memudahkan dalam melahirkan dibanding Manusia.  Jari-jari kaki manusia lurus kedepan untuk mendorong saat berjalan sedang Simpanse memiliki jempol yang saling berlawanan dengan jari-jari kaki lainnya yng digunakan untuk berputar, memanjat dan merangkak.

     9.   Manusia memiliki putih di sekitar iris mereka, sedangkan simpanse biasanya memiliki warna cokelat gelap namun ada beberapa simpanse memiliki warna putih juga.  Ini membuat manusia lebih baik dalam melihat situasi social ketika berkomunikasi.  Arah mata Manusia dan Simpanse sama kearah depan yang memudah dalam menatap kedepan, penglihatan sama dapat melihat dalam warna seperti buah matang atau belum.

          10.   Observasi sejak tahun 1960 menemukan bahwa simpase dalam kehidupan keseharian menggunakan peralatan dalam memudahkan hidup mereka seperti menggunakan ranting untuk memancing rayap, batu sebagai palu dan landasan, daun sebagai spon sementara dan sebagai proses evolusi yang cukup lama maka tangan manusia lebih baik dalam menggunakan peralatan.   Simpanse dan Manusia sama-sama memiliki kemampuan dalam memodifikasi lingkungan dengan penggunaan peralatan yang sesuai.

  Lampung ke Ogan mengisap Kretek,
    Manusia dari OrangUtan Segaris Genetik.



M

Jumat, 09 Maret 2012

BIBIT BUAH SUKUN


PRODUKSI BIBIT  BUAH SUKUN
by Bakri Supian

    Buah ini paling senang disajikan sebagai makanan gorengan dan dinikmati dengan Teh,  ada juga yang membuatnya sebagai Lauk untuk menu makanan seharian,  buah itu adalah buah sukun.

    Perkembangan buah sukun tidak sepesat buah-buah lainnya yang ada di Indonesia bahkan telah banyak yang diusahakan secara besar-besaran pada hal buah ini termasuk buah asli Indonesia yang telah tumbuh sejak dulu, salah satu sebabnya adalah masih mengutamakan pertumbuhan alami dan pembudidayaan dengan pola tradisional yang mirip pertumbuhan alami sedang usaha dalam bentuk intensip sangat sulit terutama pengadaan bibit, mengingat tumbuhan ini berkembang biak melalui stek.

    Stek dibuat dari bibit sukun yang berasal dari stek akar tanaman yang dengan sendirinya mempunyai keterbatasan dalam melahirkan stek baru,  karena terlebih dahulu akan dilakukan penggalian  tanah yang akan mengganggu pertumbuhan induk dan dapat menyebabkan kematian, itupun yang dapat dihasilkan sbg stek sangat terbatas jumlahnya.

    Stek batang merupakan alternatip yang baik untuk mendapatkan bibit yang cukup banyak dengan varietas relatip lebih seragam.    Bahan yang digunakan untuk stek adalah Bibit Sukun asal stek akar sukun yang telah berumur satu tahun atau setinggi 1 meter, benih yang mempunyai ketinggian batang 1 meter dapat menghasilkan stek batang 8-10 stek dengan ukuran 10 Cm, sehingga berapa jumlah stek yang dapat dipersiapkan dapat diperkirakan dari berapa jumlah bibit sukun asal akar yang tersedia.

    Untuk meningkatkan percepatan dan kesuburan pertumbuhan perakaran pada stek dapat dilakukan dengan mencelukpan ujung stek tersebut pada larutan Air Kelapa Muda atau larutan Bawang Merah yang telah di blender kemudian dicampur air dengan perbandingan 1 : 2, kemudian ditanam pada polybak yang diletakkan pada tempat berpenyungkup di bawah paranet 70 % atau daun kelapa yang rapat, kondisi ini agar dijaga sehingga suhu dan kelembabannya dapat terjaga.

    Untuk meningkatkan kesuburannya dapat dilakukan pemupukan seperlunya dengan pupuk buatan/organik.   Benih ini siap disebarkan petani saat batang mempunyai ketinggian 30 Cm atau berumur 6 bulan setelah perbanyakan.


Nelayan Berbiduk di Perairan Ambalat,
Sukun menggusarkan bila tersaji telat.

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Jln Raya Solok-Aripan Km 8, Solok.

PELAJAR PAPUA DI KOMPETISI INTERNASIONAL SAINS BALI MERAIH MEDALI EMAS

NusaNTaRa.Com          byDannYAsmorO,      M   i   n   g   g   u,    2   4     N  o  v  e  m  b  e  r     2   0   2   4       Tim Papua yang...