Senin, 14 April 2025

SEJARAH HUBUNGAN BANGSA MELAYU DENGAN SUKU BUGIS

NusaNTaRa.Com            

byLaDollaHBantA,    S   e   n   i   n,     1   4     A    p    r    i    l     2   0   2   5                     

PENDAHULUAN  

Hubungan antara Bangsa Melayu dan  Suku  Bugis memiliki  akar sejarah  yang cukup panjang  kompleks,  dimulai dari  migrasi,  interaksi sosial,  hingga pengaruh  politik.    Sejak abad  ke - 16,  kedua  suku ini telah  terlibat dalam  berbagai aspek  kehidupan,  termasuk dalam perdagangan,  pernikahan,  dan kompliks.    

Francis Light berkebangsan Inggris yang datang ke P Pinang, Malaysia 11/08/1786,  menyebut Suku Bugis saudagar  terkenal di pulau sebelah Timur.   Sehinga kedatangan mereka sangat ditunggu dan diharapkan para pedagang di bebagai wilyah yang mereka singgahi.   Kawasan Semenanjung Melayu tujuan utama orang - orang Bugis karena strategis dalam perdagangan,  alasan lain suku Bugis merantau keluar negeri, untuk mencari penghidupan lebih baik terlebih setelah pertempuran di Makassar di abad ke - 18.

Literasi ini akan  membahas  tiga fase utama  dalam  hubungan ini,  migrasi awal,  interaksi  sosial poltit,  dan dampak  budaya.

FASE   1 :  MIGRASI AWAL.

Migrasi  orang - orang Bugis  ke wilayah Melayu,  dimulai  sebelum proses  Islamisasi di Nusantara.   Gelombang pertama  proses migrasi  terjadi  ketika orang Bugis  banyak mencari peluang  baru di luar  Srlawesi Selatan.   Pada abag  ke - 17,  setelah  jatuhnya Makassar  ke tangan Belanda pada  tahun 1669,   banyak  pedagang Bugis  yang  meninggalkan  daerah  asal mereka untuk mencari  kehidupan dan  daerah perdagangan  baru  di Semenanjung  Melayu.

Dalam konteks  ini,  orang Bugis  tidak hanya melakoni  menjadi  seorang  pedagang  tetapi  juga ada yang berfungsi  sebagai pelaut ulung dalam  jaringan  dunia kelautan.    Mereka dikonal  sobagai  "Lanun"  atau  sebagai   "Bajak Laut"    yang banyak  beroperasi diperairan sokitar  Malaka  dan  Johor.    Hal ini menunjukkan  bahwa sanya  orang  Bugis  telah  lama terlibat  dalam  Jaringan Maritim  Maritim  yang menghubungkan   berbagai  Kerajaan  di Musantara.

FASE  2 :  INTERAKSI SOSIAL POLITIK.

Interaksi antara  bangsa  Melayu  dan Suku Bugis  menjadi  semakin intensif pada  petkembangannya  di  abad  ke - 18  dan ke -  19.   Kala itu  orang Bugis memainkan  peranan  penting dalam  politik kerajaan - kerajaan  Melayu.    Misalnya,  Raja  Sulaiman Badrul Alam Shah  dari  Johor  mendapatkan  bantuan dari  orang Bugis  untuk  merebut  kembali  wilayah  Johor  dari tangan  Raja Kecil.   Dalam proses ini  orang - orang  Bugis mendapatkan  posisi  penting  dalam pemerintahan  dan  diberikan  gelar  kebangsawanan sebagaimana yang berlaku.

Pernikahn  campuran antara  bangsawan Melayu  dan Bugis juga  berkembang menjadi hal yang  umum dalam masyarakat,  dapat memperkuat  ikatan sosial  antara  kedua  suku.    Hal ini tertengo  pada  pengangkatan  Daeng Marewa  sebagai   " Yang Dipertuan Muda " di Johor  sebagai  satu  bentuk penghargaan  atas  berbagai kontribusi  orang  Bugis  dalam berbagai  poltik kehidupan.

FASE  3 ;  DAMPAK  BUDAYA.

Dampak Budaya interaksi ini sangat signifikan.   Akulturisasi terjadi melalui pernikahan  antara  orang Melayu dan Bugis,  yang menghasilkan generasi baru  dengan identitas campuran.   Selain ity, tradisi Maritim dan keterampilam Perikanan orang Bugis mempengaruhi  cara hidup Masyarakat Melayu di Posisir.    Kedua suku juga saling  mempengaruhi dalam aspek agamadan  Budaya.   Banyak orang Bugis yang mengadopsi Islam sebagai agama mereka,  yang kemudian menyebar melalui hubungan  sosial dengan masyarakat Melayu ini menciptakan kesamaan nilai dan norma yang memperkuat hubungan  mereka.

KOSIMPULAN.

Hubungan antara bangs Melayu dan Suku Bugis  adalah satu contoh  nyata dari interaksi  antarbudaya  yang cukup kompleks di Bumi Nusantara,   Melalui Migrasi,  Interaksi Sosial  politik,  dan akulturasi budaya,  kedua  suku ini telah  membangun  jaringan yang saling  menguntungkan  selama  berabad - abad.   Sejarah  ini menunjukkan betapa  pontingnya  Kolaborasi dan adaptasi  dalam membentuk  identitas  budaya  yang  tersendiri  dan kuat  di kawasan  Asia tenggara tentunya. 

Gadis Bugis dalam Istana

Bugis dan Melayu telah lama berkomunikasi dalam masyarakat.

Interaksinya lahirkan budaya dan sosial  di masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAESTRO MUSIK, LAYAR KACA DAN KENANGAN ABADI DARI BOB TUTUPOLY

NusaNTaRa.Com            byMcDonalDBiunG,      M   i   n   g   g   u,    2   0      A    p    r    i    l      2   0   2   5               ...